Sie sind auf Seite 1von 18

Privatisasi di

Indonesia

oleh :
Hadiyanto
Ikrar Cantya
Yogi
Latar belakang
Administrasi publik, Chandler & Plano adl
sebuah proses - sumberdaya & personel publik
diorganisir & dikoordinasikan untuk
memformulasikan, mengimplementasikan, &
mengelola (manage) keputusan-keputusan dlm
kebijakan publik.
Leonard D. White yg menyebutkan bahwa
administrasi negara terdiri dr semua operasi yg
bertujuan utk mlaksanakan kebijakan publik
(public policy).
Latar belakang
OPA (old pubic admnstttion) dianggap kaku shg tdk
mampu menjawab mas2 publik.
Manajemen swasta sbg jalan keluar.
NPM (New Public Management) sistem manajemen
desentral dg perangkat-perangkat manajemen baru
seperti controlling, benchmarking dan lean
management.
Gerakan pembaharuan AP mengusung privatisasi
mengadopsi terminology dan mekanisme
pasar dalam pemerintahan dan pelayanan publik.
Definisi privatisasi
Hankes, privatisasi sbg transfer fungsi2 pelayanan &
asset dari sektor publik sektor swasta.
Van de Walle mendefinisikan privatisasi sebagai “a
transfer of ownership and control firm the public
to the private sector with particular reference to
asset sales”.
Savas (2008), menyatakan privatisasi sebagai “an act
of reducing the role of government, or increasing
the role of the private sector, in an activity or in
the ownership of assets” : the role of government is
to steer, not to mean the oars. Privatizations helps
restore government to its fundamental purpose .
Privatisasi = transfer fungsi2 dan asset yg
dilaksanakan & dimiliki pemerintah kpd sektor
swasta.

Dg privatisasi mk peran swasta makin


meningkat sedangkan peran publik makin
berkurang.
Bentuk Privatisasi
1. Non-Divestiture
i. Public enterprise reforms
a. Restructuring
Terdapat tiga bentuk dari restrukturisasi, yaitu
 Organizational restructuring, restrukturisasi melalui
pemilahan organisasi kedalam unit-unit yang lebih
kecil dari organisasi awal.
 Financial restructuring, ditujukan utk menghidari
likuidasi BUMN. Pem biasanya menyuntikan sejumlah
modal kpd BUMN yg sdg “sakit” / memberikan
jaminan pembayaran hutang kpd kreditor.
 Operational restructuring, investasi baru dlm rangka
meningkatkan teknologi & kapasitas fisik perusahaan.
Bentuk Privatisasi
b. Commercialization & Corporatization
Commercialization, kontrak / perjanjian kinerja
(performance agreement) antara pemerintah yg
bertindak sbgi pemilik BUMN dgn BUMN itu
sendiri.
Corporatization, transformasi BUMN kedlm
korporasi / organisasi bsinis yg ditetapkan mll
peraturan perUUan.
corporatization mjdkan BUMN jauh lebih
“swasta” dibandingkan commercialization, mjd
lembaga yg mandiri scr legal & ekonomi.
Bentuk Privatisasi
ii. Privatization of Management
Terdiri dari management contract, leases, atau
concessions Ke3 bentuk manajemen tsbt scr teknis sama,
adanya pengalihan operasionalisasi BUMN dari
pemerintah kepada pihak swasta tanpa disertai dgn
pengalihan kepemilikan BUMN.
 management contract, pihak swasta sbg operator menerima
management fee dr pem.
 lease & concessions, pihak swasta justru yg harus membayar
sewa kpd pem. & swasta berhak atas keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
 lease dan concessions, memiliki perbedaan, terutama dalam hal
adanya kewajiban untuk belanja modal & investasi bagi pihak
swasta sebagai pemilik concession. Bentuk concession
dianatranya adalah Build-Operating-Transfer (BOT).
Bentuk Privatisasi

iii. Contracting Out


pemerintah mengalihkan kegiatan penyediaan
pelayanan publik kepada sektor swasta,
tanggungjawab penyediaan pelayanan tersebut
tetap pada pemerintah.
iv. Joint Ventures
joint venture antara pemerintah dan swasta,
keduanya berbagi keuntungan dan resiko.
Seringkali, joint venture melibatkan perusahaan
asing.
Bentuk Privatisasi
2. Divestiture
adalah penjualan sebagian atau keseluruhan asset BUMN kepada sektor swasta.
i. Direct Sale (full or partial) to general investors , Pemerintah dapat menjual
asset BUMN baik sebagian maupun seluruhnya secara langsung kepada sektor
swasta. melalui sistem tender (competitive bidding) atau melalui penunjukan
langsung kepada sektor swasta tertentu.
ii. Public share offerings on stock markets, dilakukan utk kepentingan
penambahan modal pada BUMN skala besar yg menguntungkan. Tingkat
transpransi lebih tinggi dibandingkan dgn direct sale krn melibatkan periklanan
yg sangat terbuka & prasyarat yg jelas disebutkan dlm tawaran public share.
 iii. Private offering or placement with “Strategic” Investors, Pemilihan hanya pd
sejml kecil investor utk membeli saham pemerintah pada umumnya cocok
untuk BUMN dengan skala kecil. Maksud = biaya administrasi untuk penawaran
tidak membengkak bahkan melebihi hasil yang diperoleh dari penawaran atau
placement tersebut.
 iv. Public Auctions, Pada public auction diterapkan open competitive bidding,
shg teknik ini sangat transparan. Dimana seluruh calon pembeli hadir pada hari
penjualan. Keberhasilan public auction sangat dipengaruhi oleh aturan yang
efektif dan memeadai, serta pengalaman dari penyelenggara public auction.
Bentuk Privatisasi
v. Employee/management buy-outs and employee share ownership plans
merupakan “internal privatization”, manajemen & pegawai membeli asset
BUMN tempat mereka bekerja. dimaksudkan agar pegawai manajemen dpt
meningkatkan efisiensi perusahannya, krn adanya perasaan memiliki ats
perusahaan tsb.
Adpn employee share ownership plans (ESOPs) = teknik privatisasi yg
memungkinkan pegawai memiliki saham perusahaan pada jumlah tertentu
melalui harga discount. Bagi pegawai yg tdk mampu membeli harga discount
tsb, perusahaan menyediakan pemberian saham secara gratis.
 vi. Mass privatization
Mll penerapan teknik ini, penduduk dpt memiliki saham perusahaan yg
dibagikan oleh pemerintah dlm bentuk voucher / sertifikat gratis. Teknik ini
pernah diterapkan dimasa transisi Negara-negara eropa timur dan tengah.
 vii. Liquidation
Liquidation menjadi bagian dari divestiture, jika setelah BUMN dibekukan
operasinya kemudian pemerintah menjual asset dari BUMN tersebut. Namun
demikian, liquidation dapat juga menjadi non-divestiture, ketika asset BUMN
yang dilikuidasi kemudain hanya disewakan kepada sektor swasta.
Contoh Kasus Privatisasi di Indonesia
,
KOMPAS, Rabu, 16 Februari 2005

"Proyek Pengelolaan Air Minum Segera


Ditenderkan"
Rencana pemerintah untuk segera melakukan privatisasi
pengelolaan air minum. Segera yang dimaksud di sini benar-
benar SEGERA karena tender sudah akan dimulai bulan
depan, Maret 2005.
20 proyek penyediaan air senilai 380,5 juta dollar AS ini
betul-betul mengejutkan mengingat sampai saat ini
Peraturan Pemerintah tentang Air Minum dan Sanitasi serta
Pengusahaan Sumber Daya Air belum disahkan, bahkan
Desember tahun lalu, konsultasi publik masih dilakukan di
beberapa kota untuk membahas rancangan PP ini.
Lanjutan . . .

yang akan diprivatisasi adalah sumber air atau


air bakunya, bukan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM)-nya

model kerja sama privatisasi yang ditawarkan


adalah konsesi, artinya keseluruhan operasi,
pemeliharaan, dan investasi sumber air
sepenuhnya akan berada di tangan swasta
Hasil
Privatisasi = MAHAL

Menjadi masalah ketika


rakyat tidak mampu
mengakses fasilitas publik
Kesimpulan
Privatisasi manajemen = Okay
bukan public goods = isn’t okay
Terima
kasih . . .

Das könnte Ihnen auch gefallen