Sie sind auf Seite 1von 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An “ K” DENGAN KASUS DCA

DI KELAS UTAMA RSU KHARISMA PARAMEDIKA


KULON PROGO YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR PROFESI


Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan
Program Pendidikan Ketrampilan dan Pelatihan
Kandidat Karyawan Program 1 tahun

Disusun Oleh :
ERMA RONDIYATI
1052-14-0323

ASISTEN PARAMEDIS DAN PERAWATAN KESEHATAN


MAGISTRA UTAMA YOGYAKARTA
2010/2011
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Gapailah terus cita-citamu walaupun berbagai rintangan menghalangi


 Lakukanlah apa yang belum kamu lakukan untuk memiliki apa yang belum
pernah kamu miliki
 Kegagalan bukan dari akhir segalanya tetapi kunci dari sebuah kesuksesan
 Orang yang bertanggung jawab pasti bisa menghadapi rintangan dalam hidupnya
 Tepat waktu itu penting, maka hargailah waktu yang ada

PERSEMBAHAN

 Ayah dan Ibu tercinta yang telah membiayai, memberiku segalanya dan selalu
memberi motivasi
 Kekasihku tercinta yang telah menemani dan membantuku dalam keadaan
apapun
 Para instruktur Magistra Utama Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan
 Teman-temanku yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini
 Para pembaca yang budiman
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit DCA adalah suatu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat
terutama masyarakat yang pola hidupnya tidak sehat serta tidak mementingkan arti
penting sebuah kesehatan. Masalah utama penyakit DCA adalah gangguan
kebutuhan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi. Serta kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang DCA.
Adapun penyakit DCA disebabkan oleh 2macam faktor infeksi : infeksi di
saluran pencernaan (infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit), infeksi parasit),
infeksi di saluran tubuh lain (oretus media akut, branchopeumania, ensepalistis).
Akan tetapi penyebab pentingnya pada anak-anak : shigella, camplobacter jejuni dan
crytosporidium, vibro cholera, salmonella, E coli, rotavius.
Berdasarkan uraian diuraian diatas penulis tertarik mengambil atau
mengangkat penyakit DCA ke dalam pembuatan Tugas Asuhan Keperawatan karena
penyakit ini sering bahkan banyak ditemukan di masyarakat ataupun di RS

B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang diatas maka dirumuskan masalah tentang
“Bagaimana Asuhan Keperawatan pada An “K” dengan penyakit DCA yang
dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan implementasi dan
evaluasi.

C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Asuhan
Keperawatan dengan kasus DCA di RSU Kharisma Paramedika
2) Tujuan Khusus
- Penulis dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data pada
pasien DCA
- Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
dengan diagnosa medis DCA
- Penulis dapat merencanakan tindakan keperawatan pada pasien
DCA
- Penulis dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien
diagnosa medis DCA
- Penulis dapat melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien
dengan diagnosa medis DCA
- Penulis mampu mendokumentasikan usaha keperawatan pada
pasien dengan diagnosa medis DCA

D. Manfaat Penulisan
1) Bagi penulis
 Bagi penulis
- menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit DCA
dengan cara membaca dan mempelajari tentang penyakit DCA
- untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan di rumah sakit
 Bagi Rumah sakit
- Pendokumentasian asuhan keperawatan hendaknya dilengkapi
supaya mengetahui keadaan pada pasien
- Tingkatkan budaya kerja unggul dan pelayanan yang lebih
maksimal agar pasien lebih nyaman
 Bagi Magistra utama
- tingkatkan mutu pendidikan bagi para peserta program yang
akan datang
- memberikan fasilitas laboratorium yang memadai demi
kelancaran peserta program dalam belajar
- sebagai tolak ukur dari pendidikan yang diperoleh penulis

E. Metode Penulisan
1) Data primer
 Wawancara  ditujukan pada orang tua pasien untuk
mendapatkan data subyektif tentang pasien yang meliputi identitas pasien dan
orang tua pasien mengenai riwayat kesehatan pasien dan masalah yang dihadapi
pasien.
 Pemeriksaan fisik
Dengan cara infeksi, polpasi, perkusi dan auskultasi secara sistematik
 Observasi
Cara pengumpulan data yang dilakukan pengamatan secara langsung
2) Data Sekunder
- mempelajari status kesehatan pasien
- catatan keperawatan selama di RS
3) Data tersier
Dengan cara mempelajari pustaka yang berkaitan dengan penyakit DCA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar
1) Definisi penyakit
DCA adalah diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14
hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari) dengan pengeluaran kinerja
yang lunak/cair yang sering dan tanpa darah (Brunner dan Suddarth, 2002)
2) Etiologi
- virus : rotavirus, penyebab terbanyak pada DCA
- bakteri : E Coli, Salmonella, shigella
- Parasit : (Entamuba, crypto sporadium)
Penyebab terpenting pada anak-anak : shigella campy lobacter jejuni dan
cryptospondium, vibro cholera, salmonella, e coli, rataxirus
3) Patofisiologi
Penyebab gastroenteristis akut adalah masuknya virus (rotravirus,a
denovirus enteris, virus norwalk), bakteri atau toksin (compylobacter,
salmonellla, esherihia coli, yersinia dan lainnya), parasit (biardia lambia,
cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan
infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin dimana
merusak sel-sel atau melekat pada dinding usus pada gastroenteristis akut.
Penularan gastroenteristis bisa melalui fekal oral dari satu penderita
ke yang lainny. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan
osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul
diare).s elain itu menimbulkan gangguan skresi akibat toksin di dinding
usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan ektrolit
(dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik
dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih),
hipoglekemia dan gangguan sirkulasi darah.

4) Komplikasi
- dehidrasi
- aciodosis metabolik
- hipokalemia
- gangguan sirkulasi syok
- masalah gizi : inalobsorbsi, kehilangan zat gizi secara langsung
5) penataksanaan
ditujukan untuk mencari penyebab dan menggantikan cairan-cairan tubuh
yang hilang .
- memberikan cairan tambahan elektrolit
- pemeriksaan tinja
- obati penyebab DCA
- diet yang sesuai dengan keadaan pasien

B. Gambaran umum Asuhan Keperawatan


1) Definisi
Asuhan keperawatana dalah bentuk bantuan yang diberikan oleh perawat
yang ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat meliputi
biosikososial kultural
2) Proses keperawatan
Adalah metode yang sistematis dan rasional dalam merencanakan dan
memberikan tindakan keperawatan
3) Tahap proses keperawatan
 Wawancara
Dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan aspek, fisik,
mental, sosial budaya, kebiasaan, dll

 Pengamatan
Dilakukan untuk hal-hal yang tidak perlu ditanyakan
 Studi dokumentasi studi kasus
Dapat dilihat dari hasil laboratorium :
a) Pemeriksaan fisik
- inspeksi/melihat
- palpasi /meraba
- auskaltasi/mendengarkan
- perkusi/mengetuk
b) Diagnosa keperawatan
Adalah pernyataan tentang faktor yang mempertahankan tanggapan
yang dapat menghalangi perubahan yang diharapkan dan akan
diberikan gambaran tentang masalah kesehatan pasien baik yang
aktual maupun kemungkinan yang akan terjadi
c) Perencanaan
Adalah pengkajian yang sistematik dan identifikasi masalah yang
dihadapi pasien agar tingkatkan keperawatan bisa dilaksanakan
secara rasional
d) Implementasi
Adalah tahap realisasi rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun sesuai dengan kondisi pasien
e) Evaluasi
Adalah penilaian setelah dilakukan suatu tindakan yang dimaksudkan
untuk mengevaluasi keadaan pasien, supaya bisa membaik dan
keadaan kembali stabil

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Oleh : Erma Rondiyati Pukul : 15.00 wib
Hari/tgl : Kamis, 21 Januari 2011 NIPP : 1052-14-0323

I. Identitas
a) Pasien
Nama : An.”K”
Umur : 22 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa /Indonesia
Alamat : Srikayangan, Sentolo
No. RM : 110280
Tanggal masuk : 20 Januari 2011
b) Penanggung jawab
Nama : Ny” S”
Umur : 28 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Srikayangan, Sentolo
Hubungan : Ibu dari pasien
II. Riwayat penyakit
a) Keluhan utama : Diare
b) Riwayat penyakit sekarang : Demam 2 hari, diare 5 x dehidrasi tidak berat
(muntah ) (+)
c) Riwayat penyakit dahulu : Diare 8x sejak kemarin tap 1-2 jam sekali diare
warna kuning, muntah (+) demam (+) lemas
tidak mau makan (+)

III. Pola kebiasaan Pasien


a. Aspek fisik biologis
 Pola Nutrisi
- Sebelum sakit
pasien makan seperti biasa makan 3 x sehari sedikit-sedikit tetapi
habis
- Selama sakit
pasien makan sedikit-sedikit 3 x sehari tapi tidak habis
 Pola eliminasi
- Sebelum sakit
pasien BAB sehari 1-2 x sehari dengan feces tidak terlalu
lembek dan tidak terlalu keras
- Selama sakit
pasien BAB >8x feses lembek dan cair
 Pola Istirahat
- Sebelum sakit
istirahat cukup 8-9 jam sehari
- Selama sakit
istirahatnya terganggu dari 8-9 jam menjadi 5-6 jam
 Personal hygine
- Sebelum sakit
mandi 2 x sehari
- Selama sakit
mandi 2 x sehari selama di RS dimandikan oleh perawat

b. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum  sedang
 TTV
N : 83x/ment
S : 38,5°
R : 24x/mnt

 Pemeriksaan Cepala Caudal


- Kepala : Simetris
- Mata : Cekung (+), airmata (+)
- Leher : DBN
- Dada : DBN
- Perut : Kembung
- Turgor : Elastisitas
- Ekstermitas : Hangat

 Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Darah Rutin
Parameter Hasil Satuan Hrg normal
Haemoglobin (Hb) Gr % 12-15
Eritocyte(AE) Juta/mm3 4,5-5,5
Leukocyte (AL) Ribu/mm3 5-10
KED/BBS/LED 18 Mm westg LI<15
Golongan darah P<10
HAEMOGRAM
- Basophil % 0-1
- Eosonophil % 2-4
- Batang % 2-5
- Segment % 50-65
- Limpfocyte % 25-35
- Monocte % 2-6
HAEMOTOKRIT % 40-50
RETIKULOCYTE % 0,5-1,5
TROMBOCYTE Ribu/mm3 150-450

2) Theraphy Obat
Infus RL 30 tetes per menit /4 jam(mikro) untuk memenuhi cairan
dalam tubuh dan menghindari terjadinya dehidrasi dilanjutkan infus
tridex 12 tpm.
Sanmol sy 3x1 cth : Untuk menurunkan suhu badan
12xcth ½ untuk infeksi
Lacto B 2x1 : Saluran pencernaan
Diazink 1x1 : Untuk infeksi saluran pencernaan . untuk membantu
keseimbangan
Yomidon 10 tts/kp untuk mengurangi rasa mual . kondisi dalam usus
dan membantu pertahanan usus
ampicilin 3x350 ma : untuk antibiotik karena ada infeksi bakteri

B. Analisa Keperawatan
No Data Etiologi Masalah
1. Gangguan pola eliminasi BAB Infeksi bakteri Gangguan pola
Berhubungan dengan infeksi bakteri eliminasi BAB
Do= pasien diare Berkali-kali
Ds = keluarga pasien mengatakan anaknya
diare berkali-kali
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan hipertermi Gangguan rasa
dengan hipertemi nyaman
Do= feces suhu 38,4°c
Ds = keluarga pasien mengatakan bahwa
badan anaknya panas
3. Gangguan pada pencernaan berhubungan Infeksi lambung Gangguan pada
dengan infeksi lambung pencernaan
Do = pasien muntah setiap kali makan
Ds ; keluarga pasien mengatakan anaknya
muntah setiap kali makan

Prioritas Masalah :
1. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan
infeksi bakteri.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hipertemi.
3. Gangguan pada pencernaan berhubungan dengan infeksi
lambung .

C. Perencanaan
no Dx keperawatan Kriteria perencanaan Personalisasi
1. Gangguan pola Dengan dilakukan - -
eliminasi BAB asuhan kprawatan mengkaji guna mengetahui
berhubungan slama 3 hari maka keseimbangan keseimbangan
dengan infeksi gangguan cairan cairan
bakteri keseimbangan - -
cairan pasien pemberian obat anti guna mengurangi
dapat teratasi diare sesuai dan
petunjuk dokter memberhentikan
- BAB berlebihan
menganjurkan -
banyak minum agar cairan dalam
- tubuh dapat
terpenuhi
-

2. Hipertermi Dengan dilakukan - -


askep selama memberikan obat guna
2x24 jam penurun panas menurunkan
diharapkan pasien sesuai petunjuk suhu tubuh jd
suhu badannya dokter normal
normal - -
memberikan untuk
kompres menurunkan
- panas
3. Gangguan pada Dengan dilakukan - -
pencernaan askep slm 2x24 memberikan obat guna mencegah
jam diharapkan anti muntah muntah dan
pasien sesuai petunjuk pencernaan
pencernaannya dokter menjadi normal
rasa muntahnya
tdk lagi -

D. Pelaksanaan Dan Evaluasi


No Tgl/Jam Penatalaksanaan Tgl/Jam Evaluasi
1. 21/1-2011 - M 21-1 -2011 S: Keluarga pasien
enerima pasien baru mengatakan anaknya diare
- O lebih dari 8 x dalam sehari,
bs. keadaan umum muntah dan panas
pasien

12.00 (siang) - O 14.00 O : Keadaan umum sedang


bs. Vital sign INF RL 30 tpm makan
- M minum sedikit suhu :
emasang dan 38,5°C
mengatur tetesan A: Masalah belum teratasi
cairan infus (RL 30 P : Lanjut Intervensi
tpm)
- V
erbeden terbuka
dikelas utama
- M
engantar pasien ke
kelas utama

14.00 (sore) - Operan jaga 17.00 S: Keluarga pasien


- Memberikan obat mengeluh anaknya masih
oral diare, muntah dan panas
15.30 - Membagi air hangat 0 : Keadaan umum sedang
untuk mandi Inf RL 30 tpm makan,
-Mengantar diet minum sedikit suhu :
pasien 38,5°C
17.00 - Observasi vital sign A: Masalah belum teratasi
- Kaji keluhan pasien P : Lanjut Intervensi
- Memberikan injeksi
- Transfusi darah I
20.00 - Operan jaga
- Mengelola obat
- Mengganti infus (RL)
22.00 - Memberikan obat
oral
04.00 - Menyiapkan dan
membagi air hangat
untuk mandi
2. 22-1-2011
06.00 - Observasi vital sign 06.00 S: Keluarga pasien
- Mengganti infus mengatakan anaknya masih
tridex 12 tpm diare, panas dan muntah
- Memberikan obat berkurang
oral

07.00 - Operan jaga 0 : Keadaan umum sedang


- Mengantarkan diet inf tridex R tpm makan,
Pasien minum sedikit
- Motivasi pasien banyak suhu : 38,3 °C
minum

12.00 - Observasi vital sign A: Masalah sebagian


- Mengkaji keluhan P = Intervensi lanjut
Pasien
14.00 - Operan jaga
- Mengelola obat
15.30 - Membagi air hangat 14.00 S : Keluarga pasien
untuk mandi mengatakan anaknya masih
diare , panas, dan muntah
berkurang
16.00 - Mengganti infus tridex 0 : Keadaan umum sedang
17.00 - Observasi vital sign Inf tridex R temp makan,
- Kaji keluhan pasien minum sedikit
Suhu : 38 °C
A: Masalah sebagian belum
terata
P : Intervensi lanjut
20.00 - Operan jaga 06.00 S: Keluarga pasien
mengatakan masih diare
dan badannya panas
muntah nya sudah tidak
- mengelola obat O : Keadaan umum sedang
22.00 - memberi obat injeksi Inf tridex 12 tpm
Suhu : 38 °C
Makan dan minum sudah
mau
A= Masalah sebagian
teratasi
P =Intervensi lanjut
23-1-2011 - operan jaga
07.00 - mengelola obat 07.00 S= Keluarga pasien
mengatakan anaknya sudah
09.00 - mengganti infus tridex Tidak diare dan panasnya
sudah berkurang
12.00 - kaji vital sign O = Keadaan umum sedang
inf tridex 12 tpm
- kaji keluhan pasien Suhu : 37 °C
14.00 - operan jaga A= Masalah sebagaian
teratasi
- mengelola obat P =Intervensi lanjut
15.00 - menyiapkan air hangat
15.30 - Membagi air hangat
17.00 - observasi vital sign

- kaji keluhan pasien


18.00 - memberikan obat oral
20.00 - operan jaga 06.00 S= Keluarga pasien
mengatakan anaknya
sudah tidak diare dan
- mengelola obat tidak panas
- memberikan injeksi
22.00 - operan jaga O=Keadaan umum sedang
- mengelola obat A = masalah teratasi
- memberikan injeksi P = BLPL
- mengganti infus
04.30 - menyiapkan air hangat
Dan membaginya untuk
Mandi
06.00 - observasi vital sign
- memberikan obat oral
- melepas infus
- verbeden pasien pulang
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Dilakukan di RSU Kharisma Paramedika pada An”K” dengan kasus
DCA dehidrasi tidak berat dalam kelas utama dengan wawancara dari keluarga
pasien, dengan perawat lain yang menangani pasien tersebut dan pemeriksaan
fisik.
Adapun data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik dan keluhan utama pada
pasien adalah :
1) Pasien sering buang air besar
2) Pasien sering muntah
3) Badannya panas
4) Vital sign : Suhu 38°C
Nadi : 83 x/menit
R : 24 x/menit
B. Diagnosa keperawatan
 Diagnosa keperawatan yang muncul
- gangguan rasa nyaman dan gangguan pada tubuh, sehubungan
dengan pencernaan karena penolakan makanan, pasien sering muntah
beberapa kali
- gangguan kebutuhan nutrisi dan cairan sehubungan dengan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
masukan nutrisi tidak stabil alasannya : pasien sering muntah
 Diagnosa yang muncul pada teori
- gangguan perkembangan nutrisi berhubungan dengan nafsu
makan berkurang
- gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penyakit yang
dideritanya
 Perencanaan keperawatan
- berikan obat oral
- berikan injeksi
- berikan cairan intravena
- pantau vital sign
- kaji keluhan pasien
- mengkaji nutrisi pasien
- motivasi pasien banyak minum

 Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan adalah memantau vital sign /6 jam mengkai
keluhan pasien, memberikan air hangat untuk mandi dan memotivasi pasien
untuk makan dan minum sedikit tapi sering.
Tindakan yang dilakukan secara kolaborasi dengan medis adalah memberikan
obat oral injeksi dan cairan intravena, memonitor keadaan umum pasien serta
mengatur dan mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk diet pasien.

 Evaluasi
Hasil dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien An”K”
adalah hilangnya suhu badan panas yang tinggi, diarenya sudah sembuh serta
nafsu makan sudah bertambah.

BAB V
PENUTUP

B. Kesimpulan
Pasien datang pada tanggal 21 Januari 2011 dengan keluhan diare
berkali-kali suhu badannya tinggi, setiap kali makan muntah. Setelah dilakukan
pengkajian pasien didiagnosa DCA dehidrasi tidak berat, dengan hasil cek darah
yaitu KED 18 Mm Westg.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien pulang dalam keadaan
umum sedang, suhu badannya normal, tidak muntah, dan sudah tidak diare.
Serta nafsu makan bertambah.

C. Saran
 Bagi penulis
- menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit DCA
dengan cara membaca dan mempelajari tentang penyakit DCA
- untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan di rumah sakit

 Bagi Rumah sakit


- Pendokumentasian asuhan keperawatan hendaknya dilengkapi
supaya mengetahui keadaan pada pasien
- Tingkatkan budaya kerja unggul dan pelayanan yang lebih
maksimal agar pasien lebih nyaman

 Bagi Magistra utama


- tingkatkan mutu pendidikan bagi para peserta program yang
akan datang
- memberikan fasilitas laboratorium yang memadai demi
kelancaran peserta program dalam belajar
- sebagai tolak ukur dari pendidikan yang diperoleh penulis

DAFTAR PUSTAKA

WWW. ANDA NERS. COM


Suharjo, Hardi: Mims : Jakarta : Gramedia Pustaka 2009
http://ppni-klaten.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=75:cda&catid=38:ppni-ak-
category&Itemid=66
http://aminuddin01.wordpress.com/2009/11/30/dichloroacetate-dca-harapan-
baru-pasien-kanker-tak-menarik-bagi-perusahaan-obat/
http://www.infofisioterapi.com/info/detikcom-pemerintah-dpr-harus-
berkepala-dingin-bahas-dca-ekstradisi.html
http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?
page=DCA+dengan+dehidrasi+ringan%2F+sedang.
BIODATA PENULIS

ERMA RONDIYATI lahir di Kulon Progo pada tanggal 8


maret 1992 belajar di SD Muh. SEPATEN Lulus pada
tahun 2003 melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP
N 2 GALUR lulus pada tahun 2007 dan melanjutkan ke
sekolah menengah atas di SMA N 1 LENDAH lulus pada
tahun 2010 dan pada tahun yang sama melanjutkan studi di
Magistra Utama Yogyakarta lulus pada tahun 2011.

Das könnte Ihnen auch gefallen