Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
ERMA RONDIYATI
1052-14-0323
MOTTO
PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu tercinta yang telah membiayai, memberiku segalanya dan selalu
memberi motivasi
Kekasihku tercinta yang telah menemani dan membantuku dalam keadaan
apapun
Para instruktur Magistra Utama Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan
Teman-temanku yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini
Para pembaca yang budiman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit DCA adalah suatu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat
terutama masyarakat yang pola hidupnya tidak sehat serta tidak mementingkan arti
penting sebuah kesehatan. Masalah utama penyakit DCA adalah gangguan
kebutuhan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi. Serta kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang DCA.
Adapun penyakit DCA disebabkan oleh 2macam faktor infeksi : infeksi di
saluran pencernaan (infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit), infeksi parasit),
infeksi di saluran tubuh lain (oretus media akut, branchopeumania, ensepalistis).
Akan tetapi penyebab pentingnya pada anak-anak : shigella, camplobacter jejuni dan
crytosporidium, vibro cholera, salmonella, E coli, rotavius.
Berdasarkan uraian diuraian diatas penulis tertarik mengambil atau
mengangkat penyakit DCA ke dalam pembuatan Tugas Asuhan Keperawatan karena
penyakit ini sering bahkan banyak ditemukan di masyarakat ataupun di RS
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang diatas maka dirumuskan masalah tentang
“Bagaimana Asuhan Keperawatan pada An “K” dengan penyakit DCA yang
dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan implementasi dan
evaluasi.
C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Asuhan
Keperawatan dengan kasus DCA di RSU Kharisma Paramedika
2) Tujuan Khusus
- Penulis dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data pada
pasien DCA
- Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
dengan diagnosa medis DCA
- Penulis dapat merencanakan tindakan keperawatan pada pasien
DCA
- Penulis dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien
diagnosa medis DCA
- Penulis dapat melaksanakan evaluasi keperawatan pada pasien
dengan diagnosa medis DCA
- Penulis mampu mendokumentasikan usaha keperawatan pada
pasien dengan diagnosa medis DCA
D. Manfaat Penulisan
1) Bagi penulis
Bagi penulis
- menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit DCA
dengan cara membaca dan mempelajari tentang penyakit DCA
- untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan di rumah sakit
Bagi Rumah sakit
- Pendokumentasian asuhan keperawatan hendaknya dilengkapi
supaya mengetahui keadaan pada pasien
- Tingkatkan budaya kerja unggul dan pelayanan yang lebih
maksimal agar pasien lebih nyaman
Bagi Magistra utama
- tingkatkan mutu pendidikan bagi para peserta program yang
akan datang
- memberikan fasilitas laboratorium yang memadai demi
kelancaran peserta program dalam belajar
- sebagai tolak ukur dari pendidikan yang diperoleh penulis
E. Metode Penulisan
1) Data primer
Wawancara ditujukan pada orang tua pasien untuk
mendapatkan data subyektif tentang pasien yang meliputi identitas pasien dan
orang tua pasien mengenai riwayat kesehatan pasien dan masalah yang dihadapi
pasien.
Pemeriksaan fisik
Dengan cara infeksi, polpasi, perkusi dan auskultasi secara sistematik
Observasi
Cara pengumpulan data yang dilakukan pengamatan secara langsung
2) Data Sekunder
- mempelajari status kesehatan pasien
- catatan keperawatan selama di RS
3) Data tersier
Dengan cara mempelajari pustaka yang berkaitan dengan penyakit DCA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1) Definisi penyakit
DCA adalah diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14
hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari) dengan pengeluaran kinerja
yang lunak/cair yang sering dan tanpa darah (Brunner dan Suddarth, 2002)
2) Etiologi
- virus : rotavirus, penyebab terbanyak pada DCA
- bakteri : E Coli, Salmonella, shigella
- Parasit : (Entamuba, crypto sporadium)
Penyebab terpenting pada anak-anak : shigella campy lobacter jejuni dan
cryptospondium, vibro cholera, salmonella, e coli, rataxirus
3) Patofisiologi
Penyebab gastroenteristis akut adalah masuknya virus (rotravirus,a
denovirus enteris, virus norwalk), bakteri atau toksin (compylobacter,
salmonellla, esherihia coli, yersinia dan lainnya), parasit (biardia lambia,
cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan
infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin dimana
merusak sel-sel atau melekat pada dinding usus pada gastroenteristis akut.
Penularan gastroenteristis bisa melalui fekal oral dari satu penderita
ke yang lainny. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan
osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul
diare).s elain itu menimbulkan gangguan skresi akibat toksin di dinding
usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan ektrolit
(dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik
dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih),
hipoglekemia dan gangguan sirkulasi darah.
4) Komplikasi
- dehidrasi
- aciodosis metabolik
- hipokalemia
- gangguan sirkulasi syok
- masalah gizi : inalobsorbsi, kehilangan zat gizi secara langsung
5) penataksanaan
ditujukan untuk mencari penyebab dan menggantikan cairan-cairan tubuh
yang hilang .
- memberikan cairan tambahan elektrolit
- pemeriksaan tinja
- obati penyebab DCA
- diet yang sesuai dengan keadaan pasien
Pengamatan
Dilakukan untuk hal-hal yang tidak perlu ditanyakan
Studi dokumentasi studi kasus
Dapat dilihat dari hasil laboratorium :
a) Pemeriksaan fisik
- inspeksi/melihat
- palpasi /meraba
- auskaltasi/mendengarkan
- perkusi/mengetuk
b) Diagnosa keperawatan
Adalah pernyataan tentang faktor yang mempertahankan tanggapan
yang dapat menghalangi perubahan yang diharapkan dan akan
diberikan gambaran tentang masalah kesehatan pasien baik yang
aktual maupun kemungkinan yang akan terjadi
c) Perencanaan
Adalah pengkajian yang sistematik dan identifikasi masalah yang
dihadapi pasien agar tingkatkan keperawatan bisa dilaksanakan
secara rasional
d) Implementasi
Adalah tahap realisasi rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun sesuai dengan kondisi pasien
e) Evaluasi
Adalah penilaian setelah dilakukan suatu tindakan yang dimaksudkan
untuk mengevaluasi keadaan pasien, supaya bisa membaik dan
keadaan kembali stabil
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Oleh : Erma Rondiyati Pukul : 15.00 wib
Hari/tgl : Kamis, 21 Januari 2011 NIPP : 1052-14-0323
I. Identitas
a) Pasien
Nama : An.”K”
Umur : 22 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa /Indonesia
Alamat : Srikayangan, Sentolo
No. RM : 110280
Tanggal masuk : 20 Januari 2011
b) Penanggung jawab
Nama : Ny” S”
Umur : 28 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Srikayangan, Sentolo
Hubungan : Ibu dari pasien
II. Riwayat penyakit
a) Keluhan utama : Diare
b) Riwayat penyakit sekarang : Demam 2 hari, diare 5 x dehidrasi tidak berat
(muntah ) (+)
c) Riwayat penyakit dahulu : Diare 8x sejak kemarin tap 1-2 jam sekali diare
warna kuning, muntah (+) demam (+) lemas
tidak mau makan (+)
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sedang
TTV
N : 83x/ment
S : 38,5°
R : 24x/mnt
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Darah Rutin
Parameter Hasil Satuan Hrg normal
Haemoglobin (Hb) Gr % 12-15
Eritocyte(AE) Juta/mm3 4,5-5,5
Leukocyte (AL) Ribu/mm3 5-10
KED/BBS/LED 18 Mm westg LI<15
Golongan darah P<10
HAEMOGRAM
- Basophil % 0-1
- Eosonophil % 2-4
- Batang % 2-5
- Segment % 50-65
- Limpfocyte % 25-35
- Monocte % 2-6
HAEMOTOKRIT % 40-50
RETIKULOCYTE % 0,5-1,5
TROMBOCYTE Ribu/mm3 150-450
2) Theraphy Obat
Infus RL 30 tetes per menit /4 jam(mikro) untuk memenuhi cairan
dalam tubuh dan menghindari terjadinya dehidrasi dilanjutkan infus
tridex 12 tpm.
Sanmol sy 3x1 cth : Untuk menurunkan suhu badan
12xcth ½ untuk infeksi
Lacto B 2x1 : Saluran pencernaan
Diazink 1x1 : Untuk infeksi saluran pencernaan . untuk membantu
keseimbangan
Yomidon 10 tts/kp untuk mengurangi rasa mual . kondisi dalam usus
dan membantu pertahanan usus
ampicilin 3x350 ma : untuk antibiotik karena ada infeksi bakteri
B. Analisa Keperawatan
No Data Etiologi Masalah
1. Gangguan pola eliminasi BAB Infeksi bakteri Gangguan pola
Berhubungan dengan infeksi bakteri eliminasi BAB
Do= pasien diare Berkali-kali
Ds = keluarga pasien mengatakan anaknya
diare berkali-kali
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan hipertermi Gangguan rasa
dengan hipertemi nyaman
Do= feces suhu 38,4°c
Ds = keluarga pasien mengatakan bahwa
badan anaknya panas
3. Gangguan pada pencernaan berhubungan Infeksi lambung Gangguan pada
dengan infeksi lambung pencernaan
Do = pasien muntah setiap kali makan
Ds ; keluarga pasien mengatakan anaknya
muntah setiap kali makan
Prioritas Masalah :
1. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan
infeksi bakteri.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hipertemi.
3. Gangguan pada pencernaan berhubungan dengan infeksi
lambung .
C. Perencanaan
no Dx keperawatan Kriteria perencanaan Personalisasi
1. Gangguan pola Dengan dilakukan - -
eliminasi BAB asuhan kprawatan mengkaji guna mengetahui
berhubungan slama 3 hari maka keseimbangan keseimbangan
dengan infeksi gangguan cairan cairan
bakteri keseimbangan - -
cairan pasien pemberian obat anti guna mengurangi
dapat teratasi diare sesuai dan
petunjuk dokter memberhentikan
- BAB berlebihan
menganjurkan -
banyak minum agar cairan dalam
- tubuh dapat
terpenuhi
-
A. Pengkajian
Dilakukan di RSU Kharisma Paramedika pada An”K” dengan kasus
DCA dehidrasi tidak berat dalam kelas utama dengan wawancara dari keluarga
pasien, dengan perawat lain yang menangani pasien tersebut dan pemeriksaan
fisik.
Adapun data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik dan keluhan utama pada
pasien adalah :
1) Pasien sering buang air besar
2) Pasien sering muntah
3) Badannya panas
4) Vital sign : Suhu 38°C
Nadi : 83 x/menit
R : 24 x/menit
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul
- gangguan rasa nyaman dan gangguan pada tubuh, sehubungan
dengan pencernaan karena penolakan makanan, pasien sering muntah
beberapa kali
- gangguan kebutuhan nutrisi dan cairan sehubungan dengan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
masukan nutrisi tidak stabil alasannya : pasien sering muntah
Diagnosa yang muncul pada teori
- gangguan perkembangan nutrisi berhubungan dengan nafsu
makan berkurang
- gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penyakit yang
dideritanya
Perencanaan keperawatan
- berikan obat oral
- berikan injeksi
- berikan cairan intravena
- pantau vital sign
- kaji keluhan pasien
- mengkaji nutrisi pasien
- motivasi pasien banyak minum
Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan adalah memantau vital sign /6 jam mengkai
keluhan pasien, memberikan air hangat untuk mandi dan memotivasi pasien
untuk makan dan minum sedikit tapi sering.
Tindakan yang dilakukan secara kolaborasi dengan medis adalah memberikan
obat oral injeksi dan cairan intravena, memonitor keadaan umum pasien serta
mengatur dan mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk diet pasien.
Evaluasi
Hasil dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien An”K”
adalah hilangnya suhu badan panas yang tinggi, diarenya sudah sembuh serta
nafsu makan sudah bertambah.
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Pasien datang pada tanggal 21 Januari 2011 dengan keluhan diare
berkali-kali suhu badannya tinggi, setiap kali makan muntah. Setelah dilakukan
pengkajian pasien didiagnosa DCA dehidrasi tidak berat, dengan hasil cek darah
yaitu KED 18 Mm Westg.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien pulang dalam keadaan
umum sedang, suhu badannya normal, tidak muntah, dan sudah tidak diare.
Serta nafsu makan bertambah.
C. Saran
Bagi penulis
- menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit DCA
dengan cara membaca dan mempelajari tentang penyakit DCA
- untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA