Sie sind auf Seite 1von 17

Farmasetika Dasar:

Kapsul, Tablet dan Trochisi

Tim Farmasetika Dasar


Fakultas Farmasi
UNPAD
2011
Kapsul/ Capsul/ Capsulae Operculatae

Definisi
Berupa serbuk setengah padat atau cairan yang
dimasukkan ke dalam suatu wadah atau cangkang
yang tertutup (capsulae operculatae)
Bentuk
Lonjong, bulat, oval
Ukuran Kapsul
Besar : 0, 00, 000
Kecil : No. 1, 2, 3
Penggolongan
− Kapsul keras, terbuat dari gelatin dan air
− Kapsul lunak atau kenyal, dibuat dari gelatin
tapi ditambahkan pelunak gliserin atau
sorbitol
− Kapsul terbuat dari tepung (Capsulae
amilaceae), dibuat dari amilum dan air,
biasanya digunakan tepung jagung, beras atau
singkong
− Kapsul salut enterik, yaitu kapsul yang disalut
sedemikian rupa sehingga tidak larut dalam
lambung tapi pecah di usus halus
Keuntungan
− Untuk zat-zat yang rasa dan baunya tidak
menyenangkan
− Bahan dimasukkan secara murni tanpa bahan
tambahan
− Zat berkhasiat bekerja cepat
− Warna kapsul menunjukkan jenis obat yang ada di
dalamnya
− Karena kapsul terbuat dari gelatin atau amilum,
biasanya bersifat inert, mudah dicerna dan mudah
ditelan
− Pada kelembaban tinggi, kapsul akan berubah bentuk
menjadi lembek. Pada kelembapan rendah, kapsul
rapuh dan mudah pecah. Karena itu kapsul
ditempatkan pada pot gelas
− Bentuknya menarik
Kerugian
• Bila terurai di lambung, zat aktif akan
berkurang banyak
• Anak kecil: belum tentu suka dan sulit
memakannya
Tablet/ Tabulae Compressae

Definisi
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan tambahan
Bentuk
Pipih, Cembung
Jenis
• Compressed tablet: large scale production  dies
under pressure (tons)
• Molded tablet: manual forcing, tablet hipodermik
Keuntungan
Kerugian
• Anak kecil: belum tentu suka dan sulit
memakannya (ukurannya besar)
Cara penggunaan
− Tablet kunyah  lozenge, trochisi
− Tablet sublingual  ISDN, steroid hormon
Tablet bukal  hormon
- Tablet effervescent  (Na-karbonat) vitamin
− Tablet hisap atau trochisci  antiseptik, antibiotik
− Tablet sisip atau pellet  hormon gonad
Tablet hipodermik  dinitrat material

Cara pembuatan
− Cetak langsung
− Granulasi kering
− Granulasi basah
Granulation
• If powders are fed slowly
Wet process:
• Medicament, diluent, a part of disintegrator  mix
powder. Rests are after.
Dry process/slugging:
• The impossibility of subjecting some ingredients to
moisture led to the development of a substitute dry
process of granulation known as precompression. All
ingredients are mixed.
Formula Umum
1. Zat berkhasiat/ medicament
2. Zat pengisi/diluent: starch, kalsium
karbonat
3. Zat pengikat/binder: glukosa,
mucilago acacia
4. Zat penghancur/disintegrator: starch
5. Zat pelincir/lubricant: liquid
petrolatum, talkum, magnesium
stearat
6. Zat pewarna/color: untuk makanan
7. Zat perasa/taster: sama dgn pewarna untuk efek
psikologis
8. Zat penyalut: metilselulosa (MC)
• Menarik
• Menutupi rasa tidak enak
• Melindungi ketidakstabilan dan higroskopis
• Pemasaran
• Delay release
• Menghindari nausea dan gastric distress
Trochisi/troches
• Troches are a specific type of lozenge
composed of medicinal ingridients which
have been mixed into a paste with sugar
and gum, and then dried.
• Lozenges are small disks of medicated or
flavored sugar with an adhesive agent,
and are intended to be dissolved slowly
in the mouth.
Formula
1. Medicament
2. Tragakan/acacia mucilago
3. Sukrosa
4. Aquades
Pustaka
1. Cox, Shayne. 2008. Pharmaceutical Manufacturing
Handbook: Production And Processes. Canada: John
Wiley & Sons.
2. Jenkins, Glenn L Et Al. 1957. The Art Of
Compounding. 9th Edition. New York: Mcgraw-hill.
3. Langley, Christopher A And Belcher, Dawn. 2008.
Pharmaceutical Compounding And Dispensing.
Chicago: Pharmaceutical Press.
Terima
Kasih

Das könnte Ihnen auch gefallen