Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
c
1. Mengetahui asal mula penemuan tomat Flavr Savr hasil transgenik.
2. Mengetahui dan menjelaskan metode penyisipan gen anti beku pada tomat
Flavr Savr.
3. Mengetahui keamanan tomat flavr savr jika dikonsumsi.
4. Mengetahui tinjauan aspek etika tomat Flavr Savr hasil transgenik.
c c
c!"
""!
Bioteknologi sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dengan
menggunakan sistem-sistem hayati, makhluk hidup ataupun derivatifnya untuk
membuat atau memodifikasi produk-produk atau proses-proses untuk tujuan
penggunaan khusus.12 Bioteknologi sering digunakan oleh para petani yaitu
memodifikasi tanaman dan hewan melalui perkawinan silang untuk mendapatkan
turunan dengan sifat seperti yang diinginkan. Selain itu bioteknologi juga diterapkan
pada teknik fermentasi dalam pembuatan roti, bir, dan keju. Bioteknologi tersebut
dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan menyempurnakan
kualitas pangan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia (Hetami, 2009).
(Anonim1, 2010).
"
#$$
Tomat (m
î 6
6) merupakan sayuran penting di Indonesia.
Tanaman ini sensitif terhadap suhu panas sehingga bila ditanam di dataran rendah,
produksinya akan rendah. Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan tanaman tomat, terutama pada proses pembentukan buah. Suhu yang
tinggi akan membatasi produksi hormon auksin dan giberelin pada bunga sehingga
buah yang terbentuk sedikit. Oleh karena itu, timbullah upaya pengembangan
tanaman tomat unggul yang dapat berproduksi tinggi (Saker,et all., 2007).
Untuk mengatasi hal ini para peneliti di Amerika mencoba merekayasa kerja
gen polygalactonase (PG) yang berasosiasi dengan shelf-time tomat yaitu dengan
menginsert antisense dari gen PG. Dengan demikian shelf-time menjadi lebih lama.
Tomat ini dinamakan dengan Flavr Savr (Putra dan Fleming, 2010).
Tomat Flavr Savr buahnya lambat masak sehingga mampu bertahan lama
ketika disimpan untuk diekspor ke daerah lain dan mengurangi biaya pengemasan
karena tidak membutuhkan alat pendingin (Putra dan Fleming, 2010).
Alasan untuk membuat tomat hasil rekayasa genetik dikarenakan potensi keuntungan
dari makanan rekayasa genetik (Panse, 2011):
Pada zaman sekarang, sayuran dan buah-buahan tidak hanya dipasarkan untuk
pasar lokal, tetapi dimaksudkan juga untuk pengiriman jarak jauh seperti pasar
nasional dan internasional.
Pada saat saat matang, sayuran dan buah-buahan memilki kulit yang lunak
dan dapat mudah rusak selama penanganan dan pengolahan. Tanaman
tersebut juga dapat busuk saat dalam kapal hingga dibawa ke toko.
Dalam rangka untuk memudahkan penanganan dan shel-life yang lebih lama,
sayuran dan buah-buahan dipanen ketika masih hijau, dan kemudian
dimatangkan dengan menggunakan gas etilen. Kelemahan dari penambahan
gas etilen ini akan membuat sayuran dan buah-buahan tidak memiliki rasa
yang alami.
Contoh, untuk mendapatkan buah tomat yang tahan terhadap hawa dingin
dilakukan dengan cara menggunting gen anti beku pada ikan flounder, yaitu ikan
yang mampu hidup dalam perairan sedingin es di Arktik, dan merekatkannya ke
dalam p tomat. Keturunan baru dan buah tomat yang dihasilkan mampu bertahan
terhadap kondisi beku dan berarti memiliki musim tumbuh yang lebih lama (Putra
dan Fleming, 2010).
c c
c
%
"
#$$!!
Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian terhadap
tomat Flavr Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat masak, karena itu dibiarkan
menggantung hingga masak alami. Untuk membuat tomat transgenik, sebuah gen dari
E. Coli (bakteri yang terbentuk secara alami dalam usus mamalia) disebut u
dan
gen dari tomat Flavr Savr dimadukkan ke dalam plasmid (cincin melingkar DNA)
dan plasmid ini dimasukkan de dalam gugus sel tomat yang ditumbuhkan pada media
yang mengandung antibiotik. Gen u
ini, ketika dibuat dalam sel, dihasilkan suatu
substansi yang disebut APH (3¶)II yang memiliki ketahanan sel terhadap antibiotik.
Oleh karena itu, tujuan dari bakteri tersebut adalah untuk mengidentifikasi sel yang
berubah secara genetik. Gen Flavr Savr dikode untuk untai RNA yang merupakan
kebalikan dari suatu rantai RNA yang secara alami terjadi pada tanaman.
Untai RNA asli pada tanaman bertanggung jawab terhadap produksi enzim
î
u
6.
u
6merusak pektin pada dinding sel tomat selama
proses pematangan dan menyebabkan seluruh tomat menjadi lunak (engel 77). Untai
komplementer RNA dari gen tomat Flavr Savr terikat pada RNA î
u
6
dan dua untai tersebut saling melepaskan ikatan untuk mencegah produksi
î
u
6dan pelunakan tomat (engel 77).
Produk akhir tomat Flavr Savr, dapat diizinkan untuk sepenuhnya matang
pada pokok pohon. Namun, pengenalan tomat Flavr Savr ke pasar pada pertengahan
tahun 1990-an menciptakan cukup banya kontroversi dan resistensi konsumen.
Keamanan zat baru ini yang diperkenalkan ke dalam produk makanan merupakan isu
yang menyita perhatian pemerintah dan masyarakat. Namun, setelah dilakukan
penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA, FDA menemukan tomat ini
aman dan menyetujui tomat Flavr Savr pada 17 Mei 1994.
"&'!!()
!*&"
#$$
Tanaman transgenik dibuat dengan menggunakan tehnik biologi molekuler
yang memungkinkan peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuat
duplikatnya, kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerima
dengan menggunakan alat (yang paling umum dipakai adalah bakteri |6
). Ketika sel tanaman penerima membelah diri, DNA baru dari tanaman asal
(yang dibawa oleh |6
) tergandakan dan terpindahkan ke dalam sel baru
tersebut. Keberadaan gen baru ini akan mempengaruhi keturunan dari tanaman
tersebut, baik dari segi sifatnya bahkan penampilannya. Ada pula metode lain yang
digunakan, seperti penembakan partikel atau metode particle bombardment.
Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki
shelf-life lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin
ke dalam gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di
Antartika yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin.
1. Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen
666
yang dapat menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mem
Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel
ikan Flounder.
2. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri |6
yang
disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA
berbeda disebut sebagai DNA rekombinan.
3. DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali
pada bakteri |6
4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang
sangat banyak.
5. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang
dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk
melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu
disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana
salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung,
kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong
di lokasi DNA yang spesifik.
5.Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan
enzim ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA,
sehingga dapat lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada
bakteri bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.
6. Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan
petri yang mengandung media nutrien selektif.
7. Bibit tomat mulai ditanam.
8. Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari
ikan Flounder pada setiap selnya.
! "
#$ $ & ( ! +
!
!*
Perusahaan Calgene menunjukkan keamanan dan uji dampak lingkungan di
bawah pengawasan FDA untuk meyakinkan masyarakat bahwa tomat transgenik
aman untuk dikonsumsi. Perusahaan tersebut mencoba mengatasi segala
kekhawatiran yang mungkin terkait dengan tomat yang telah diubah secara genetik.
Beberapa pengujian yang dilakukan Calgene untuk menepis kekhawatiran dari
penelitian tomat Flavr Savr menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
. Untuk
seseorang yang alegi terhadap 6
Tomat transgenik atau dikenal tomat Flavr Savr pertama kali diteliti oleh para
ilmuwan di Calgene pada tahun 1980. Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil
rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan dengan
menyisipkan gen antibeku ikan Flounder ke dalam gen tomat. Gen antibeku
disisipkan pada bakteri E.Coli sebagai media pertumbuhannya yang kemudian akan
diinfeksikan oleh sel tanaman tomat. Tomat Flavr Savr dibuat tahan lama, tahan
terhadap serangan serangga atau jamur, dan tahan terhadap kondisi cuaca kurang
ideal. Penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari FDA
menunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman untuk
dikonsumsi manusia dan lingkungan.
%
Sebaiknya penerapan teknologi gen antibeku dari ikan Flounder yang telah
dikembangkan dalam tomat Flavr Savr, dikembangkan pula dalam tanaman lain yang
memiliki shelf-life yang pendek guna meningkatkan shelf-life dari tanaman tersebut.
#
www.scribd.com/doc/45743042/tomat-flavr-savr.
diakses tanggal 5 Maret 2011