Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2. Gejala
Perawat mencatat adaya keputusasaan, celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan
tidak berharga, alam perasaan depresi, agitasi, gelisah, insomnia menetap, bewrat badan
menurun, bicara lamban, keletihan, withdrawl.
3. Penyakit psikiatrik:
Upaya bunuh diri sebelumnya, kelainan afektif, zat adiktif, depresi remaja, gangguan
mental lansia.
4. Riwayat psikososial
Bercerai, putus hubungan , kehilangan pekerjaan, stress multiple (pindah, kehilangan,
putus hubungan, masalah sekolah, krisis disiplin, penyakit kronik.
5. Faktor kepribadian
Impulsive, agresif, bermusuhan, kognisi negative dan kakuk, putus asa, jharga diri
rendah, antisocial
6. Riwayat keluarga
Riwayat bunuh diri, gangguan afektif, alkoholisme
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi mutilasi diri/kekerasan pada diri sendiri sehubungan dengan takut terhadap
penolakan, alam perasaan yang tertekan, reaksi kemarahan, ketidakmampuan
mengungkapkan perasaan secara verbal, ancaman harga diri karena malu, kehilangan
pekerjaan dan sebagainya.
Sasaran jangka pendek: klien akan mencari bantuan staf bila ada perasaan ingin
mencederai diri
Sasaran jangka panjang : klien tidak akan mencederai diri
• Observasi prilaku klien lebih sering melalui aktivitas dan interaksi rutin, hindari
kesan pengamatan dan kecurigaan pada klien
• Tetapkan kontak verbal dengan klien bahwa ia akan memintya bantuan jika
keinginan untuk bunuh diri dirasakan (mendiskusikan perasaan ingin bunuh diri
dengan orang yang dipercaya)
• Jika mutilasi diri terjadi, rawat luka klien dengan tidak mengusik penyebabnya,
jangan berikan reinforcement positive untuk prilaku tersebut (kurangnya perhatian
untuk prilaku maladaptive dapat menurunkan pengulangan mutilasi).
• Dorong klien untuk bicara tentang perasaan yang dimilikinya sebelum prilaku ini
terjadi (agar memahami masalah)
• Bertindak sebagai model dalam mengexpresikan kemarahan yang tepat (prilaku
bunuh diri dipandang sebagai marah yang diarahkan pada diri sendiri)
• Singkirkan semua benda yang berbahaya dari lingkungan klien (keamanan klien
merupakan prioritas perwatan)
• Arahkan kembali prilaku mutilasi dengan penyaluran fisik (latihan fisik
merupakan cara yang aman untuk menyalurkan ketegangan yang terpendam)
• Komitment semua staf untuk memberikan spirit kepada klien
• Berikan obat-obatan sesuai hasil kolaborasi, pantau keefektifan, dan efek sampin
• Gunakan restrain mekanis bila keadaan memaksa sesuai prosedur tetap
• Observasi klien dalam restrain tiap 15 menit/sesuai prosedur tetap dengan
mempertimbangkan keamanan, sirkulasi darah, kebutuhan dasar (keamanan klien
merupakan prioritas keperawatan)
4. Expess feeling
Perlu ada dukungan dari lingkungan seperti sharing atau curhat sehingga membantu
meringankan beban yang menerpa, selain mengontrol emosi, lebih mendekatkan diri
kepada yang maha kuasa.