Sie sind auf Seite 1von 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi dapat mengubah cara berbagai bisnis bersaing. Anda harus melihat
sistem informasi secara strategis, yaitu merupakan jaringan kompetitif yang penting sebagai
jalan untuk pembaruan organisasi, dan sebagai investasi penting dalam teknologi yang dapat
membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan bisnis yang memungkinkannya untuk
merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan hidup serta berhasil dalam
lingkungan bisnis saat ini yang dinamis.

Banyak perusahaan menganggap bahwa sistem informasi tidak hanya sebagai


serangkaian teknologi yang mendukung operasi bisnis, kelompok kerja, dan kerja sama
perusahaan yg efisien, atau untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Seringkali
perusahaan hanya fokus kepada bagaimana membuat / memproduksi barang dengan kualitas
yang paling baik dan memiliki biaya produksi yang sekecil-kecilnya. Namun pada kenyataannya
bisnis saat ini sudah tidak dapat hanya bertumpu pada ke-2 hal tersebut. Pentingnya menjaga
supply chain serta pelayanan pelanggan yang prima juga sudah menjadi salah satu cara bagi
perusahaan untuk dapat bertahan dari persaingan global yang terus meningkat.

Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika
perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi tekanan kompetitif
yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Aplikasi sistem informasi dalam bisnis
dapat memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh
keunggulan kompetitif. Peran strategi informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi
untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan
perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global.

Berinvestasi dalam teknologi informasi sangatlah penting untuk memberi perusahaan


kemampuan yang dibutuhkan untuk bersaing dalam bisnis. Ada 2 poin utama yang dapat
diambil dari manfaat teknologi informasi. Pertama, nilai kompetitif teknologi informasi terletak


 
pada kemampuan software serta nilai informasi yang didapat dan digunakan oleh bisnis
tersebut. Kedua, keunggulan strategis teknologi informasi hanya dapat diperoleh melalui
penggunaan dan manajemen yang tepat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yang pertama adalah agar pembaca dapat
mengidentifikasi apa saja yang menjadi tekanan yang dihadapi oleh perusahaan dan
keunggulan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan untuk dapat menghadapi persaingan.
Dengan dapat diketahuinya tekanan dan keunggulan yang dimiliki tersebut diharapkan
perusahaan dapat memiliki ketahanan & strategi yang kuat dalam menghadapi persaingan
global. Selanjutnya perusahaan diharapkan dapat mengidentifikasi penggunaan strategis dari
teknologi internet dan bagaimana teknologi tersebut dapat memberi keunggulan kompetitif bagi
suatu bisnis.

Pada makalah ini juga akan dibahas mengenai tahap tahap perencanan teknologi
informasi yang mampu mendukung strategi yang diambil peusahaan untuk dapat
menggunakannya sebagai salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dapat menghadapi persaingan. Setelah mengetahui manfaat dari teknologi informasi
diatas juga akan dijelaskan bagaimana sistem manajemen dapat membantu sebuah bisnis
mendapatkan keunggulan strategis.


 
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum Mengenai Teknologi Informasi

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dewasa ini, teknologi informasi juga
berkembang dengan pesatnya. Bahkan jika bisa dikatakan bahwa saat ini seluruh masyarakat
menggunakan teknologi informasi untuk memperlancar kehidupannya sehari-hari, mulai dari
melakukan bisnis hingga memperat hubungan sosial antar sesama. Tidak dapat dipungkiri
bahwa teknologi informasi yang berkembang dengan semakin pesat memberikan banyak
keuntungan tidak hanya bagi dunia bisnis, juga untuk masyarakat baik pribadi maupun untuk
kepentingan publik.

Menurut (www.lppm.itb.ac.id/bp/august/2001/suplement.htm; Tue, 02 Nov 2010; 08:41);


teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi
yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat
komputer untuk mengolah data sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi komunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global.

Sedangkan menurut (http://www.techterms.com/definition/it ; Tue, 02 Nov 2010; 09:59)


mengemukakan bahwa “Stands for “Information technology,” and is pronounced “I.T.” it refers to
anything related to computing technology, such as networking, hardware, software, the Internet,
or the people that work with these technologies. Many companies now have IT departments for
managing the computers, networks, and other technical areas of their businesses. IT jobs
include computer programming, networks administration, computer engineering, web
development, technical support and many other related occupations. Since we live in the
“information age”. Information technology has become a part of our everyday lives. “


 
Dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan
sebuah teknologi yang digunakan untuk mengubah data menjadi informasi yang relevan, yang
dapat digunakan untuk memperlancar kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan bisnis
maupun keperluan lainnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Porter bahwa paradoks terbesar dari internet (teknologi
informasi) yang sangat menguntungkan antara lain adalah ketersedian informasi yang sangat
luas, mengurangi kesulitan unit usaha dalam melakukan pembelian, penjualan dan distribusi;
memungkinkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi bisnis dengan lebih mudah;
tetapi juga membuat unit usaha kesuliatan dalam menangkap laba. Oleh karena itulah, bagi
dunia bisnis keberadaan teknologi informasi sangat penting artinya, karena lewat informasi
yang didapat, maka sebuah perusahaan dapat melakukan segala hal yang berkaitan dengan
kegiatan usahanya.

Menurut Turban (2009;00) cara teknologi informasi dalam mendukung seluruh kegiatan
bisnis mulai dari tingkat teratas sampai dengan tingkat yang paling bawah dalam manajemen
antara lain :

1. Kegiatan Operasional.

Teknologi informasi membantu perusahaan dalam menangani kegiatan


perusahaan sehari-hari yang bersifat jangka pendek. Dalam sebuah organisasi yang
biasanya melakukan pekerjaan ini adalah supervisor, operator maupun petugas
administrasi. Jenis teknologi informasi yang dilakukan antara lain TPS, MIS, KMS, OAS
dan mobile systems.

2. Kegiatan Manajerial.

Teknologi informasi membantu menangani kegiatan manajerial tingkat


menengah seperti melakukan perencanaan untuk jangka menengah, pengorganisasian
dan pengendalian. Jenis teknologi informasi yang digunakan antara lain MIS, DSS, dan
ISS.


 
3. Kegiatan Membuat Strategi

Teknologi informasi membantu para top level manajemen merancang strategi


yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan dapat mengubah
proses bisnis yang sudah berjalan, seperti pembuatan rencana jangka panjang,
peluncuran produk baru, perluasan bisnis, pindah kantor pusat operasi maupun
penentuan kegiatan pendukung.

Oleh karena itulah, sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan investasinya pada
teknologi informasi, karena dengan memiliki teknologi informasi yang berkualitas dapat
membantu bisnis mereka dalam mendapatkan kemampuan yang memberikan keunggulan
kompetitif yang mampu membuat mereka berhasil bersaing dalam bisnis saat ini.

Faktanya adalah, menurut artikel yang ada di Harvard Business Review (Mei 2003)
beberapa perusahaan besar seperti Dell Inc, GE, Intel dan perusahaan besar lainnya memiliki
keunggulan kompetitif teknologi informasi. Menurut CEO GE, Jeff Immelt, “bahwa teknologi
informasi merupakan keharusan dalam bisnis. Pada intinya perusahaan yang berorientasi pada
layanan dan darah kehidupan kami untuk produktivitas lebih banyak dari pada investasi pada
pabrik dan perlengkapan.” Sedangkan menurut CEO dari Dell, Inc, Michael Dell, mengatakan
bahwa “hampir segala sesuatu dapat digolongkan sebagai lubang pembuangan air atau
keunggulan kompetitif jika Anda melakukannya dengan sangat, sangt buruk atau sangat,
sangat baik. Selain itu, teknologi informas sering kali menjadi bidang yang disalahpahami. Anda
dapat menemukan banyak orang yang tidak mengetahui apa yang mereka kerjakan dan tidak
mengerjakannya dengan baik. Bagi kami, teknologi informasi merupakan keunggulan besar
sekali. Bagi Wal-Mart, GE dan banyak perusahaan lainnya, teknologi adalah keunggulan besar
dan akan terus demikian adanya. “

Dari gambaran umum diatas dapat maka dapat disimpulkan bahwa peranan teknologi
informasi pada masa sekarang ini sangat penting, terutama bagi dunia bisnis. Pada masa
sekarang ini, semua perusahaan, baik perusahaan dengan skala besar maupun yang masih
berskala kecil berlomba-lomba memiliki teknologi informasi yang paling baik yang dapat
memberikan mereka keunggulan agar dapat bersaing pada persaingan pasar yang semakin
kompetitif.


 
1.2 Konsep-Konsep Strategi Kompetitif

Menurut James A. O’Brien (2005;58), sistem informasi secara strategis merupakan


jaringan kompetitif yang penting, sebagai jalan untuk pembaruan organisasi, dan sebagai
investasi dalam teknologi yang dapat membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan
bisnis yang memungkinkannya untuk merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat
bertahan hidup serta berhasil dalam lingkungan bisnis saat ini yang dinamis. Sedangkan
menurut Charles Wiseman pada http://www.wordiq.com “A strategic information system has
been defined as, "The information system to support or change enterprise's strategy."  

Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan
yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran
strategi sistem informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan
berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan
besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global.

Hal ini menciptakan sistem informasi strategis yang mampu mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi sistem informasi strategis
dapat berupa sistem informasi apapun yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk
memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.

1.2.1 Model Lima Tekanan Kompetitif.

Semua perusahaan yang menggeluti berbagai jenis industri menginginkan agar bisnis
yang mereka jalani bisa bertahan lama dan memberikan keuntungan bagi semua pihak yang
berkaitan dengan perusahaan tersebut. Oleh karena itulah, mengapa semua perusahaan
menyusun strategi yang membuat mereka mampu bertahan. Menyusun strategi jangka panjang
merupakan tugas yang harus dilakukan oleh top level manajemen. Mereka harus menyusun
sebuah strategi yang mampu menghadapi persaingan yang terjadi.

Akan tetapi, banyak top level yang terlalu sempit dalam mengartikan apa itu persaingan,
sehingga dalam penyusunan strategi pun menjadi semakin sempit. Mereka hanya menyusun
strategi untuk menghadapi tantangan jangka pendek, sehingga mereka tidak siap untuk
menghadapi tantangan yang sifatnya lebih besar, yang mengakibatkan jatuhnya usaha mereka.


 
Perusahaan akan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang jika mereka
mampu mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif. Lima tekanan
kompetitif merupakan model yang dikembangkan oleh Porter untuk membantu perusahaan
untuk menganalisis kekuatan yang ada dalam struktur sebuah industri.

Setiap perusahaan memiliki tekanan yang berbeda-beda tergantung pada industri apa
yang digeluti oleh perusahaan tersebut. Jika tekanan yang terjadi pada industri sangat kuat,
seperti pada industri maskapai penerbangan, atau perhotelan, maka perusahaan akan sulit
untuk mendapatkan kembali nilai investasinya. Akan tetapi, jika tekanan yang terjadi pada
industri lemah, seperti pada industri software, maka banyak perusahaan yang akan
mendapatkan keuntungan.

Oleh karena itulah, perusahaan harus dapat mengerti dengan benar apa yang menjadi
tekanan yang mereka hadapi, karena dengan itu perusahaan akan mampu menyusun strategi
yang mampu bersaing dengan perusahaan lain yang berada dalam industri sejenis. Lima
tekanan kompetitif yang dikemukakan oleh porter adalah :

1. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasar.

Sebuah tekanan besar yang membentuk persaingan dalam suatu industri adalah
dengan adanya ancaman akan pemain baru dalam industri dan pasar. Pendatang baru dalam
suatu industri akan membawa gairah baru dalam hal merebut pangsa pasar yang ada. Hal ini
akan memberikan tekanan pada harga jual, biaya, dan invetasi yang dilakukan perusahaan
dalam menghadapi persaingan.

Khususnya, jika pendatang baru masuk merupakan perusahaan lain yang berasal dari
industri yang berbeda, yang melakukan diversifikasi produk,mereka akan dapat menggunakan
keunggulan yang mereka miliki dan jumlah modal yang lebih banyak, yang dapat mengoyahkan
peta persaingan yang sudah ada. Contohnya adalah pada saat Dell Inc. memasuki persaingan
dalam industri SmartPhone, dengan meluncurkan Aero SmartPhone yang mengejutkan pasar
SmartPhone yang selama ini sudah dikuasai oleh vendor lain seperti Blackberry dan Helwett
Packard (HP).


 
Terdapat beberapa tipe dari ancaman pemain baru dalam suatu industri dan pasar :

a. Skala ekonomi.
b. Diferensiasi produk.
c. Modal.
d. Skala keuntungan biaya yang sifatnya independen.
e. Biaya peralihan.
f. Akses distribusi.
g. Halangan dari sisi pemerintahan dan hukum.

2. Daya tawar pemasok

Daya tawar pemasok berkaitan dengan kemampuan para pemasok dalam menyediakan
input pada perusahaan dengan penentuan atas harga dan syarat pasokan ada ditangan
mereka. Mereka menggunakan kekuasaan yang mereka miliki untuk dapat mengatur harga
maupun kualitas yang mereka berikan kepada perusahaan, hal ini akan mempengaruhi tingkat
laba yang akan didapat oleh perusahaan.

Para pemasok memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan untuk diri mereka
sendiri dengan menaikkan harga jual, keterbatasan kualitas dan servis atas barang yang
mereka jual, atau bahkan melakukan pengalihan biaya. Oleh karena itulah, pemasok dapat
mengambil keuntungan yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan. Contohnya adalah pada
Microsoft yang banyak mengalami menipisnya tingkat keuntungan yang mereka dapatkan,
dikarenakan semakin tinnginya biaya yang harus mereka bayar untuk sistem operasi. Para
perusahaan sejenis bersaing dengan ketat untuk merubah minat konsumen, sehingga dapat
beralih kepada mereak, juga memiliki keterbatasan dalam hal kebebasan untuk menaikkan
harga jual mereka.

Perusahaan dapat tergantung pada kumpulan pemasok untuk mendapatkan sebuah


input, karena kumpulan pemasok tersebut hanya akan berkuasa jika :

a. Pemasok tersebut lebih berkonsentrasi pada industri tempat ia menjual produknya.


b. Kumpulan pemasok tidak akan tergantung pada jenis industri apa yang mereka layani,
tapi lebih kepada berapa pendapatan yang akan mereka peroleh. Mereka tidak akan
sungkan untuk meraih untung sebesar-besarnya dari sebuah industri.


 
c. Para pelaku bisnis pada industri yang digeluti mengalami biaya peralihan karena
pemasoknya yang terus berubah-ubah.
d. Tidak adanya pemasok lainnya yang dapat dijadikan bahan perbandingan.
e. Ancaman akan terintegrasinya pemasok yang memiliki kredibilitas yang tinggi ke sebuah
industri.

Penting bagi perusahaan untuk mengetahui bahwa para pekerja juga merupakan pemasok bagi
perusahaan itu sendiri, yang pada situasi tertentu juga dapat menggunakan kekuatannya. Daya
tawar pemasok menjadi faktor yang sangat penting, karena dampaknya akan mempengaruhi
keuntungan yang mereka peroleh.

3. Daya tawar pelanggan

Daya tawar pelanggan terhadap sebuah industri merupakan kemampuan dari pelanggan
untuk mempengaruhi harga dan syarat pembelian. Pelanggan akan mampu untuk menangkap
semua keuntungan yang dapat ia dapatkan dengan menekan harga jual hingga ke harga jual
terendah, menuntut kualitas yang terbaik atau bahkan sevis yang lebih baik.

Sama seperti pada daya tawar pemasok, pelanggan akan lebih berkuasa jika:

a. Hanya terdapat sedikit pembeli untuk industi tertentu atau jika membeli dalam jumlah
yang banyak pada satu pemasok.
b. Produk yang dihasilkan memiliki standar yang sama. Karena jika mereka menemukan
produk yang sejajar kualitasnya mereka akan melakukan perbandingan terhadap produk
tersebut.
c. Para pembeli jarang mengalami biaya peralihan yang diakibatkan oleh pergantian
pemasok.
d. Pelanggan memiliki kemampuan untuk menarik industri untuk dapat menghasilkan
produk sesuai dengan keinginan mereka.

Hal inilah yang menyebabkan mengapa perusahaan yang ingin dapat bertahan dalam
kompetisi harus menganalisa tekanan dari sisi pembeli.


 
4. Ancaman barang subsitusi

Dalam menjalankan bisnisnya, seluruh industri pasti mengalami adanya ancaman akan
barang substitusi terhadap barang yang diproduksinya, ditambah lagi dengan kemajuan
teknologi informasi yang memicu munculnya lebih banyak orang yang ingin masuk kedunia
bisnis dengan terus melakukan inovasi bisnis, sehingga ancaman akan munculnya barang
substitusi semakin tinggi. Contohnya, perjalanan dinas saat ini dapat digantikan dengan
hadirnya video call atau video conference, atau penyewaan rental film sekarang dapat
digantikan dengan menonton lewat situs-situs di internet secara gratis, melalui YouTube.

Ketika keadaan dimana sebuah industri memiliki barang substitusi yang lebih banyak,
maka perusahaan yang berada didalamnya akan sangat kesulitan dalam bersaing. Sehingga
diperlukan penyusunan strategi yang sangat matang untuk menghadapinya, jika tidak
perusahaan tersebut akan kalah bersaing.

Menurut Porter, ancaman munculnya barang substitusi akan menjadi tinggi jika :

a. Jika kemampuan pembeli untuk mendapatkan barang subsitusi tersebut adalah rendah.
b. Barang substitusi menawarkan harga yang lebih menarin dengan kinerja yang tidak
begitu prima dalam sebuah industri produk. Semakin baik jika nilai yang diberikan oleh
barang subsitusi adalah sama dengan barang sebelumnya, hal ini akan membuka
peluang perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.

Untuk menghadapi tekanan ini, hendaknya perusahaan harus dapat menyusun strategi
yang mampu tanggap atas perubahan yang terjadi dalam industri yang mereka geluti maupun
industri lainnya yang mungkin memberikan pengaruh akan munculnya barang substitusi. Dalam
hal ini peran teknologi informasi sangat penting, karena dengan hadirnya teknologi yang
mampu membawa informasi secara capat dan akurat, perusahaan dapat terus mengupdate
kondisi pasar, sambil terus memperbarui strategi yang mereka susun untuk menghadapinya
melalui informasi yang diberikan.

5. Persaingan antara unit usaha dalam industri.

Dalam hal ini, persaingan mengacu pada bagaimana perusahaan dapat merespon
pergerakan persaingan yang terjadi pada industri yang mereka geluti. Persaingan yang terjadi
pada sebuah industri dapat terjadi dalam berbagai macam cara, antara lain diskon harga,

10 
 
inovasi produk baru, persaingan dalam membuat iklan atas produk yang ditawarkan dan
pemberian servis kepada para pelanggan. Maka semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi,
akan semakin sulit perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

Tingkat persaingan yang terjadi antara unit usaha akan menjadi semakin kuat jika:

a. Para pesaing dalam sebuah industri bertambah banyak, dan kebanyakan dari
perusahaan tesbut sudah semakin besar bain dari segi permodalan maupun
kemampuan untuk menyusun strategi untuk menghadapi persaingan.
b. Pasar persaingan biasanya akan menguat jika permintaan terhadap produk tersebut
menjadi lebih lambat.
c. Persaingan akan menjadi semakin kuat, ketika para perusahaan yang bersaing
berlomba-lomba memberikan potongan harga kepada para pembeli dalam melakukan
strategi pemasarannya.
d. Persaingan juga akan menjadi lebih kuat ketika biaya yang harus dikeluarkan oleh
pembeli menjadi lebih kecil saat mereka mengganti merk atas barang yang mereka
konsumsi.
e. Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih tinggi untuk keluar
dari persaingan ketimbang mereka melanjutkan persaingan yang sudah ada. Hal ini juga
menyebabkan persaingan menjadi semakin kuat.
f. Persaingan yang terjadi semakin tidak bisa diprediksi, karena semakin banyak
perusahaan yang muncul membawa strategi baru yang lebih baik.
g. Persaingan yang terjadi dalam pasar akan meningkatkan proposi nilai yang dapat
kembali diraih jika strategi yang diterapkan perusahaan berhasil
h. Keadaan persaingan yang terjadi semakin tinggi pada saat, perusahaan yang sudah
besar dalam sebuah industri mengakuisisi perusahaan yang masih dalam tahap
perkembangan, untuk kemudian bergabung menjadi satu kesatuan yang solid dalam
menghadapi peta persaingan yang terjadi dalam pasar.

Terdapat dua prinsip penting dalam persaingan, yaitu :

1. Strategi yang kuat yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menghadapi
persaingan yang terjadi akan memberikan tekanan kepada perusahaan lainnya.

11 
 
2. Etika
E dalam berkompetissi dimana perusahaan
p saling menggunakan senjatanya
s u
untuk
m
menghadapi persaingan
n dalam se
ebuah indusstri dikenal dengan “p
peraturan dalam
d
persaingan”, dan peusa
ahaan haruss mengerti benar
b apa yang
y menja
adi kunci su
ukses
untuk menghadapi persaingan.

endapat bahwa persaingan yang terjadi da


Porter berpe apat mening
gkatkan naiknya
kemungkkinan perusa
ahaan untuk mendapattkan keuntu
ungan lewat bisnis yang
g dijalani, ketika
k
setiap ko
ompetitor berusahan
b u
untuk melayyani apa ya
ang dibutuhkan oleh pelanggan
p d
dalam
segmen yang berb
beda-beda. Dengan pengertian bahwa
b strategi yang diterapkan oleh
perusaha ersaing akan membawa persaingan ke arah yang lebih posittif.
aan yang be

alam bentuk gambar, mo


Jiika dilihat da odel lima tekkanan komp
petitif yang dikemukakan
n oleh
Porter akkan tampak sebagai
s berrikut :

S
Sehingga dap
pat ditarik ke
esimpulan bahwa denga
an adanya model
m lima te
ekanan komp
petitif
oleh Portter akan san
ngat memba
antu perusah
haan dalam menganalisis tekanan apa
a yang me
ereka
hadapi dalam
d menja
alankan bisn ereka geluti. Sehingga dalam penyyusunan strrategi
nis yang me
tidak aka
an melence
eng jauh da g dihadapi dan hasil yang
ari apa yang y didapt dari penerrapan
strategi yang
y disusun
n dapat makksimal.

12 
 
Dengan bantuan teknologi informasi yang dewasa ini semakin pesat yang menghasilkan
informasi yang akurat, cepat dan tepat, membantu memudahkan perusahaan dalam
menganalisis tekanan-tekanan apa yang harus dihadapi dan bagaimana perusahaan harus
membuat strateginya.

1.2.2 Contoh Analisis Model Lima Tekanan Porter.

Menurut Porter bahwa dengan memahami dengan baik lima tekanan diatas, maka akan
membantu perusahaan untuk mengerti struktur dari industri tersebut dan perusahaan dapat
merancang posisi yang lebih menguntunkan dan tidak rentan dalam menghadapi serangan
yang terjadi. Berikut ini beberapa contoh analisis model lima tekanan yang dikemukakan oleh
Porter pada beberapa Perusahaan besar.

1. BMW Grup

Contoh ini diambil dari http://ivythesis.typepad.com yang terbitkan pada tanggal 18


September 2009, sebuah penelitian yang diadakan sehubungan dengan analisis Model Lima
tekanan yang dikemukakan oleh Porter pada BMW Grup.

BMW merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang otomotif. BMW
Grup memproduksi mobil, dengan menekankan pada kualitas dari mobil yang dihasilkan. Hal ini
ditandai dengan produk yang dihasilkan seperti BMW, Roll Royce, dan MINI. Dalam
menjalankan bisnisnya, BMW berfokus pada tiga hal, yaitu, mutu, efisiensi dan inovasi.
Perusahaan ini berkomitmen untuk menyediakan layanan kelas pertama yang memberikan
perawatan yang terbaik di kelasnya untuk kendaraan dan tanpa kompromi mengenai hal
pengalaman berkendara. Dan hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa saat ini BMW Grup
merupakan produsen kendaraan yang jangkauan pasarnya mencakup dari mobil kecil ekslusif
sampai dengan jangkauan limosin yang mewah satu-satunya di dunia.

Analisis model lima tekanan Porter :

‐ Ancaman pemain baru dalam pasaran.

Ancaman terhadap munculnya pendatang baru di industri ini tidak begitu kuat. Hal ini
disebabkan karena dalam mendirikan sebuah perusahaan produsen mobil diperlukan modal
yang cukup besar. Para pesaing baru akan membutuhkan modal, teknologi dan keterampilan
untuk memulai usaha ini. Tetapi BMW yang sudah sejak tahun 1916 memulai usaha ini,

13 
 
tentunya hal-hal tersebut tidak lagi menjadi kendala. Akan tetapi dengan kemajuan tingkat
perekonomian dan teknologi informasi, tetap memberikan peluang bagi pendatang baru untuk
masuk ke industri ini.

‐ Daya tawar pemasok.

Dalam industri ini, daya tawar pemasok sangat lemah, karena produsen mobil masih
sangat sedikit, sedangkan perusahaan pemasok jumlahnya banyak sehingga antar para
pemasok saling bersaing untuk mendapatkan produsen. Banyak pemasok yang mengandalkan
satua atau dua produsen untuk membeli produk yang mereka hasilkan. Jika terjadi produsen
memutuskan untuk berlaih pemasok, maka bisnis pemasok tersebut akan hancur. Akibatnya,
pemasok sangat rentan terhadap tuntutan dan kebutuhan produsen. Keadaan ini diperkuat
dengan makin berkembangnya teknologi yang memungkinkan bagi produsen untuk
mendapatkan pemasok dari negara lain dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih dengan
harga yang terjangkau.

‐ Daya tawar pelanggan.

Dalam menganalisis kasus yang terjadi pada BMW Grup, ditemukan fakta bahwa daya
tawar konsumen terhadap barang yang dihasilkan adalah lemah, bahkan jika para pelanggan
lebih menuntut. Pelanggan mungkin terpesona dengan kehadiran mobil asing dengan harga
yang sangat sensitif, hingga akhirnya daya tawar mereka melemah, karena mereka tidak
mampu membeli mobil dalam jumlah yang banyak.

‐ Ancaman terhadap barang substitusi.

Bagi perusahaan produsen mobil, ancaman terbesar yang harus dialami adalah dengan
makin berkembangnya pengganti. Hal ini dikarenakan untuk dapat memiliki kendaraan sendiri
sekelas BMW diperlukan biaya operasional yang lebih tinggi. Dengan alasan itulah, banyak
orang yang lebih memilih untuk menggunakan angkutan umum seperti bus, kereta api ataupun
alat transportasi umum lainnya. Kenaikan harga bahan bakar memiliki dampak yang besar bagi
konsumen untuk membeli kendaraan pribadi sekelas BMW. Sehingga ancaman akan adanya
barang substitusi merupakan ancaman yang terbesar bagi produsen mobil sekaliber BMW.

14 
 
‐ Persaingan unit usaha dalam industry.

Persaingan kompetitif antara unit usaha dalam industri produsen mobil adalah kuat, hal
ini dikarenakan antara unit usaha dalam produsen mobil saling bersaing untuk memberikan
potongan harga, maupun jaminan jangka panjang yang dapat memberikan kemudahan kepada
para pelanggan. Tetapi mereka juga memberikan tekanan pada margin keuntungan untuk
penjualan kendaraan.

2. U. S. Airline

Contoh ini kami ambil dari penelitian Bryan A. Harmsen dari University of Denver yang
diterbitkan pada tanggal 17 juli 2007, mengenai analisis Model Lima Tekanan Porter pada U. S.
Airline. Analisisnya adalah sebagai berikut :

‐ Ancaman pemain baru dalam pasaran.

Dalam industri penerbangan, diperlukan modal yang intensif dan investasi pada saat
awal memulai bisnis yang besar, hal ini juga terkait pada bidang ekonomi seperti efisiensi
bahan bakar yang lebih bail dan biaya pemeliharaan yang rendah untuk pesawat baru. Pada
masa itu, masa dimana belum dibuatnya peraturan yang terkait mengenai hal ini, hampir tidak
ada pendatang baru yang memasuki industri penerbangan.

Akan tetapi, setelah dikeluarkannya peraturan yang berkaitan dengan industri


penerbanga, mulai banyak perusahaan-perusahaan baru yang bergerak dalam industri
penerbangan. Pada sekitar tahun 1980 ada sekitar 20 maskapai penerbangan yang memasuki
industri ini. Sehingga ancaman terhadap munculnya pendatang baru semakin kuat.

‐ Daya tawar pemasok.

Daya tawar pemasok pada industri penerbangan sangat kuat. Karena jumlah pemasok
untuk industri ini masih sangat sedikit. Selain itu pesawat juga harus dipesan jauh-jauh hari
untuk mengantisipasi pertumbuhan industri. Sifat jangka panjang dari pembelian pesawat ini
menciptakan hubungan jangka panjang dimana maskap[ai sering termotivasi untuk membeli
pesawat dengan jenis yang sama untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan layanan. Dan hal
ini mengningkatkan kekuasaan pihak pemasok pada maskapai penerbangan.

15 
 
Selain pada pihak pemasok, para pekerja dalam industri maskapai penerbangan juga
menjadi lebih berkuasa, hal ini disebabkan mereka memahami bahwa dengan adanya
merekalah kinerja maskapai penerbangan menjadi sangat baik.

‐ Daya tawar pembeli.

Daya tawar pembeli pada industri penerbangan telah mengalami perubahan yang
signifikan, hal ini terutama disebabkab oleh munculnya peraturan baru yang menyebabkan
banyak maskapai penerbangan lain yang bermunculan dan juga akibat inovasi teknologi yang
semakin maju, yang mempermudah pada pembei untuk dapat mendapatkan informasi melalui
internet. Mereka akan dengan mudah untuk melakukan perbandingan harga antara satu
penerbangan dengan penerbangan lain, sehingga mereka dapat memilih maskapai
penerbangan yang paling cocok bagi mereka.

‐ Ancaman terhadap barang substitusi.

Ancaman terhadap barang substitusi pada industri penerbangan sangat rendah. Dengan
tidak tersediannya sistem transportasi lain yang memiliki kecepatan yang dapat menyamai
pesawat, maka tidak ada pilihan bagi para konsumen untuk mendapatkan layanan dalam hal
kecepatan selain dari pesawat. Hal ini sangat menguntungkan bagi industri maskapai
penerbangan.

‐ Persaingan unit usaha dalam industry.

Persaingan antara industri penerbangan sangat ketat, hal ini di dorong oleh seiring
meningkatnya daya tawar pembeli dan ancaman terhadap munculnya barang baru.

3. Wal-Mart.

Untuk contoh ini kami ambil dari http://webcache.googleusercontent.com yang kami


akses pada tanggal 1 November 2010 pada jam 09:59. Mengenai penelitian yang diadakan
tentang analisis model lima tekanan Porter pada Wal-Mart.

Lingkungan persaingan Wal-Mart sangat unik, karena walaupun persaingannya berasal


dari kegiatan utama Wal-Mart yaitu pengecer barang umum, gudang dan pengercer
supermarket. Industri retail terus menerus mengalami pertumbuhan. Para pesaing bersaing
tidak hanya secara nasional tapi juga internasional. Tingkat persaingan pun akhirnya meluas

16 
 
kepada harga, lokasi toko, ukuran toko, tata letak dan lingkungan, jenis barang dagangan,
sampai pada teknologi dan inovasi yang dilakukan.

Dari segi pengecer, kompetitor Wal-Mart antara lain Target dan K-Mart. Menurut survey
yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas responden lebih menyukai Wal-Mart ketimbang K-
Mart atau Target. Responden mengakui bahwa Wal-Mart menawarkan harga yang lebih
rendah, kualitas yang lebih baik dan variasi yang lebih banyak. Mengetahui dengan baik apa
yang dibutuhkan oleh konsumen adalah hal yang sangat penting dalam persaingan. Dari segi
pergudangan, Wal-Mart’s Sam’s Club berkompetisi dengan ketat dengan Costo. Dalam hal ini,
costo lebih sedikit memiliki gudang tetapi lebih banyak menghasilkan pendapatan.

Jika dianalisis lebih jauh melalui model lima kekuatan Porter, dengan menjadi pengecer
terbesar di dunia, posisi Wal-Mart adalah kuat. Persaingan antar unit usaha dalam industri
pengecer dapat dikatakan lemah, karena walaupun banyak sekali kompetitor dari Wal-Mart, tapi
Wla-Mart mempunyai keunggulan dalam biaya dan harga yang rendah.Ancaman terhadap
barang substitusi juga lemah. Hal ini dikarenakan oleh usaha Wal-Mart untuk terus melakukan
inovasi-inovasi baru untuk dapat memuaskan permintaan konsumen. Dari sisi daya tawar
pemasok juga lemah, karena bagi para pemasok Wal-Mart merupakan pendapatan terbesar
bagi usaha mereka, jika Wal-Mart suatu saat menghentikan kerjasamanya maka pemasok
tersebut akan hancur, oleh karena itu para pemasok akan terus mengikuti apa permintaan Wal-
Mart untuk menjaga kelangsungan binis mereka.

Sedangkan dari sisi daya tawar pembeli juga lemah, ini dikarenakan adanya permintaan
yang signifikan terhadap permintaan harga yang rendah dari pembeli. Yang terakhir, ancaman
terhadap pendatang baru juga lemah, hal ini dikarenakan Wal-mart telah memiliki skala operasi
yang sangat besar. Membutuhkan waktu bertahun-tahun, mungkin bahkan puluhan tahun,
untuk sebuah perusahaan baru yang akan pada tingkat yang sama. Bahkan perusahaan-
perusahaan terkemuka hari ini akan memiliki waktu sangat sulit untuk dapat bersaing dengan
biaya dan harga yang telah disediakan oleh Wal-Mart.

Dari paparan diatas, telah dapat dipahami bagaimana cara menganalisis tekanan yang
dihadapi oleh sebuah perusahaan. Dengan pemahaman yang baik tentang tekanan yang
dialami oleh perusahaan, maka perusahaan akan dapat memutuskan strategi apa yang sesuai
untuk kondisi yang mereka alami.

17 
 
1.2.3 R
Rantai Nilai

elumnya kita membahas apa saja ha


Setelah sebe al yang men
njadi tekanan
n kompetitif yang
menjadi kekuatan bagi perusah
haan, maka sekarang kita
k akan membahas apa saja akttivitas
aan yang akan dapa
perusaha at memberikan keung
ggulan kom
mpetitif dala
am mengha
adapi
persaingan. Hal ini sangat
s pentting artinya untuk memiisahkan sisttem bisnis ke
k dalam se
ebuah
seri mengenai nilai kegiatan
k secara umum yang
y dikenal dengan istillah rantai nillai.

K
Konsep rantai nilai yan
ng dikemba
angkan oleh
h Porter melihat
m perusahaan seb
bagai
rangkaian, rantai ata
au jaringan yang
y berbag
gai aktivitas dasar yang menambah nilai produkk dan
jasanya, serta selan
njutnya mena
ambah marg
gin nilai perrusahaan tersebut. Untu
uk lebih jela
asnya
dapat dilihat pada ga
ambar beriku
ut:

Target yang akan dicapa uh kegiatan ini adalah besarnya prrofit margin yang
ai dari seluru
dapat dih
hasilkan.

D
Dalam konsep rantai nilai ini, yang menjadi
m prose
es utama da
ari bisnis ada
alah:

1. Logistik yang ada di guda


ang perusah
haan.
K
Kegiatan ini berkaitan dengan pene
erimaan dan nan bahan baku yang akan
n penyimpan
digunakan untuk prosess produksi, dan pendistribusiannyya kepada bagian produksi
etika mereka
ke a membutuh
hkan.

18 
 
2. Kegiatan operasional.
Merupakan proses untuk mengubah bahan baku menjadi produk dan jasa yang siap
dipasarkan kepada para konsumen.
3. Logistik yang berkaitan dengan proses distribusi.
Aktivitas ini berkaitan dengan penyimpanan barang jadi di gudang dan proses distribusi
kepada para konsumen.
4. Pemasaran dan penjualan.
Kegiatan ini berkaitan dengan identifikasi apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan dan
penjualan secara umum.
5. Pelayanan untuk pelanggan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga pelanggan dengan cara memberikan bantuan
kepada pelanggan setelah mereka membeli barang ata jasa yang dihasilkan
perusahaan.

Proses utama bisnis ini harus didukung dengan adanya:

1. Infrastruktur perusahaan seperti struktur organisasi yang jelas dan sistem pengendalian
yang memadai.
2. Manajemen sumberdaya manusia, seperti perekrutan pegawai, pelatihan,
pengembangan karyawan hingga kompensasi yang diberikan kepada karyawan.
3. Teknologi, rantai bisnis yang terjadi pada sebuah perusahaan membutuhkan teknologi
untuk membantu karyawannya untuk mempermudah pekerjaannya dan memberikan
hasil yang maksimal.
4. Pasokan sumber daya, hal ini berkaitan dengan pengadaan bahan baku yang digunakan
untuk proses produksi yang akan menghasilkan barang atau jasa.

Tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan akan bergantung pada
efektivitas dari kinerja seluruh aktivitas yang ada pada perusahaan, baik itu akitivas utama
maupun aktivitas pendukung yang dilakukan dengan efisien. Dengan begitu perusahaan akan
mau membayar harga jual atas produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh penjual. Melalui
seluruh kegiatan ini perusahaan akan mampu mengambil kesempatan untuk mendapatkan nilai
yang lebih besar. Oleh karena itulah, keunggulan kompetitif perusahaan akan dapat diraih
melalui konfigurasi rantai nilai yang ada untuk mendapatkan biaya yang lebih kecil ataupun
differensiasi yang lebih baik.

19 
 
1.2.4 Contoh Analisis Rantai Nilai.

Berikut ini beberapa contoh kasus analisis rantai nilai dari beberapa perusahaan besar
yang ada di dunia.

1. Dell Inc.

Contoh kasus ini diambil dari penelitian pada http://ivythesis.typepad.com dengan judul
“Value-Chain (Dell Computers Inc.) yang diterbitkan pada 30 Juni 2009.

Menurut laporan per tanggal 31 Juli 2009 yang menyatakan bahwa Dell Computers
Corporation (Dell) merupakan perusahaan yang meraih penjualan computer secara langsung
terbesar di dunia, dengan 34.800 karyawan di lebih dari 30 negara dan pelanggan di lebih dari
70 negara. Dengan demikian Dell telah memperoleh reputasi sebagai salah satu perusahaan
yang paling disukai di dunia sistem komputer dan penyedia utama produk dan layanan yang
dibutuhkan untuk membangun informasi teknologi dan infrastruktur internet bagi pelanggannya
diseluruh dunia. Melalui kegigihan pada memberikan pengalaman yang terbaik kepada
pelanggan, menjual produk secara langsung dari produsen ke konsumen adalah kunci utama
dari strategi yang dibuat.

Secara ringkas gambaran dari rantai nilai yang diterapkan oleh Dell Inc adalah sebagai
berikut :

1. Kegiatan Utama
‐ Logistik dalam perusahaan

Kegiatan ini diawali dengan diterimanya barang dari pemasok. Mereka akan menyimpan
barang tersebut sampai barang tersebut dibutuhkan pada saat proses produksi. Arus barang
berputar diseluruh bagian perusahaan. Dell sangat bergantung pada pemasok yang sangat
handal ketika arus operasi dilaksanakan dan bergantung pada system informasi pemasok untuk
mengantarkan produknya langsung kepada para konsumen. Selama pemasok tersebut tetap
mempertahankan kualitas barangnya, maka Dell akan terus bekerja sama dengan pemasok
tersebut demi keuntungan kedua belah pihak.

20 
 
‐ Operasi.

Inilah saat dimana bahan baku mulai diproses. Setiap sistem yang dibuat adalah sesuai
pesanan. Pelanggan akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dell menggunakan seluruh
pengetahuan yang ia dapat dari kontak dengan pelanggannya secara langsung sebelum dan
setelah penjualan untuk menyediakan keandalan dan layanan yang disesuaikan dengan
pelanggan.

‐ Logistik yang berkaitan dengan proses distribusi.

Ketika Dell memperkenalkan metode penjualan secara langsung, adalah saat dimana
para kompetitornya menjual produknya melalui distributor lalu baru sampai kepada pelanggan.
Disisi lain, Dell menjual langsung kepada pelanggan dan tetap menjaga komunikasi dengan
mereka dan hal ini sangat menguntungkan, terutama dalam 2 hal yakni, mengetahui tren
penjualan dan memahami apa yang tidak dipenuhi dari apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Perusahaan juga mencoba mempelajari mengenai apa yang diingkan oleh pelanggan dan
kapan mereka ingin mendapatkannya. Dengan mempermudah para pelanggan untuk memesan
secara elektronik, Dell dapat dengan mudah mendapatkan sumber dari pengetahuan para
pelanggannya.

‐ Pemasaran & Penjualan.

Dengan menerapkan metode penjualan secara langsung kepada para konsumen, Dell
memecahkan masalah yang timbul akibat peningkatan modal untuk pemasaran dan penjualan.
Dengan cara menjual produknya secara langsung kepada para konsumen Dell mengeliminasi
rantai distributor yang panjang untuk sampai ke pelanggan. Satu lagi keunggulan yang dimiliki
oleh Dell dengan menerapkan metode penjualan secara langsung adalah tetap terjaganya
komunikasi antara Dell dengan para pelanggan yang membuat perusahaan dapat memperoleh
informasi mengenai tren penjualan yang terbaru dan memahami permintaan konsumen yang
tidak dapat dipenuhi.

‐ Servis

Dell menghabiskan banyak biaya untuk memberikan training kepada seluruh


manajernya untuk memberikan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh para konsumen.
Perusahaan juga melakukan inovasi dengan cara membentuk tim solusi pelanggan yang

21 
 
berkolaborasi dengan pelanggan untuk memenuhi setiap kebutuhan pelanggan yang tidak
dapat terpenuhi.

2. Kegiatan Pendukung
‐ Pembelian

Pada kegiatan ini Dell merasa lemah karena Dell tidak merasa nyaman dilindungi oleh
merek dagang atau hak cipta. Karena pada dasarnya teknologi yang digunakan dalam industri
ini dipakai bersama oleh semua pelaku industri.

‐ Perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi merupaka aspek yang penting dalam menghadapi persaingan.


Hal ini menjadi salah satu kekuatan Dell, karena mereka akan lebih cepat update mengenai
teknologi terbaru dari para pelanggannya ketimbang perusahaan competitor lainnya yang masih
menggunakan metode penjualan secara tidak langsung.

‐ Manajemen Sumber Daya

Salah satu hal yang menjadi misi dari Dell adalah “Untuk menjadi perusahaan computer
terbaik di dunia dengan cara memberikan pengalaman yang terbaik kepada para pelanggan di
pasar yang kita layani.” Sehingga seluruh pegawai dari Dell, mulai dari pegawai, petugas
penjualan langsung kepada pelanggan, operator yang memberikan servis, teknisi, semuanya
memiliki pengetahuan dan focus kepada para pelanggan untuk memastikan Dell tetap bersaing.

‐ Infrastruktur perusahaan.

Dell berevolusi dari perusahaan computer dengan metode rantai nilai yang masih
tradisional, dengan memperkenalkan metode penjualan langsung kepada para pelanggan. Dell
juga memperkerjakan konsultan-konsultan handal dari seluruh dunia untuk membantu
mengembangkan serangkaraian matriks untuk menilai kinerja unit bisnis. Dengan menerapkan
hal tersebut pengambilan keputusan sehari-hari menjadi lebih efisien.

Jika digambarkan dengan bagan, maka rantai nilai yang diterapkan oleh Dell akan
tampak sebagai berikut :

22 
 
M
Memahami dengan baik apa yang menjadi
m tekan
nan yang dih
hadapi oleh perusahaan
n dan
juga me
emahami apa
a yang dimiliki ole
eh perusah
haan sebagai keungg
gulan komp
petitif
memungkinkan perusahaan untu
uk dapat me
erancang seb
buah strateg
gi yang mam
mpu membua
atnya
n dalam pe
bertahan ersaingan yang
y semakkin ketat. Didukung
D de
engan kem
majuam tekn
nologi
informasi yang berke
embang sem
makin pesat, membuat perusahaan mampu
m men
nciptakan se
ebuah
strategi yang
y tidak hanya
h mamp
pu bertahan menghadap
pi persainga
an tapi juga membuat kiinerja
perusaha
aan dapat le
ebih efisien yang
y pada akhirnya
a aka
an mampu memberikan
m keuntungan
n bagi
perusaha
aan.

1.3 Strattegi Kompettitif Dasar.

Setelah mem
mahami apa saja yang menjadi
m teka
anan dan ke
eunggulan yang
y dimiliki oleh
aan. Kini saat perusaha
perusaha aan menentu
ukan strateg
gi apa yang cocok deng
gan kondisi yang
dialami oleh
o perusa
ahaan. Unit usaha dap
pat mengattasi ancama
an tekanan kompetitif yang
mereka hadapi
h deng
gan mengimp
plementasika
an 12 strategi kompetitiff dasar, anta
ara lain:

1. Srate
egi kepemim
mpinan dalam
m biaya.
Menja
adi produse
en produk dan
d jasa yan
ng berbiaya rendah dalam industrii. Selain itu, unit
usaha
a dapat men
nemukan ca
ara untuk me
embantu parra pemasok atau pelang
ggan mengu
urangi
biaya
a mereka ata
au meningka
atkan biaya pesaingnya.
p
2. Strate
egi differens
siasi.
Meng
gembangkan
n berbagai cara
c untuk melakukan differensiasi produk da
an jasa dari para
pesaingnya atau mengurangi keunggulan para pesa
aingnya.

23 
 
3. Strategi inovasi.
Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk kedalam pasar yang
unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis
dalam produksi, ataupun pendistribusian produk dan jasa, hingga dapat mengubah struktur
dasar industri.
4. Strategi pertumbuhan.
Biasanya dilakukan dengan cara; memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi
barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa
baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan.
5. Strategi persekutuan.
Dilakukan dengan cara menbuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang berada
dalam jenis industri yang serupa.
6. Niche Strategi.
Dilakukan dengan memillih segmen pasar yang lebih sempit atau kecil dan
melakukankannya dengan baik, memberikan kualitas yang terbaik atas apa yang dilakukan.
7. Strategi penghalang.
Menciptakan penghalang untuk masuk ke sebuah industri. Dengan meluncurkan innovasi
baru yang dapat memberikan servis yang paling baik dan sangat memuaskan perusahaan
bisa menciptakan penghalang bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke pasar.
8. Strategi yang berorientasi pada pelanggan.
9. Strategi operasional yang efektif
10. Strategi Waktu
11. Strategi mengunci pelanggan atau pemasok
12. Strategi meningkatkan biaya peralihan

Strategi yang diimplementasikan melalui teknologi informasi dapat memungkinkan bisnis


untuk mengunci pelanggan dan pemasok (dan menahan di luar para pesaing) dengan cara
membangun hubungan baru yang bernilai dengan mereka. Hubungan bisnis in menjadi begitu
berharga bagi pelanggan atau pemasok sehingga mencegah mereka untuk meninggalkan
perusahaan ke pesaingnya atau untuk mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan
bisnis yang lebih rendah keuntungannya. Dengan melakukan investasi dalam teknologi

24 
 
informasi untuk meningkatkan operasi atau untuk menyebarkan inovasi, perusahaan juga
membangun halangan untuk masuk yang akan mengecilkan hati atau menunda perusahaan
lainnya masuk pasar. Hal ini terjadi dengan cara meningkatkan jumlah investasi atau kerumitan
teknologi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri atau dalam suatu segmen pasar.

1.4 Teknologi Informasi Untuk Mendukung Strategi.

Seperti yang telah dikemukakan diatas, setelah perusahaan mampu menganalisis apa
saja faktor yang menjadi tekanan bagi perusahaan dan faktor yang menjadi keunggulan yang
dimiliki perusahaan dari sisi internal, kemudian perusahaan harus menentukan strategi apa
yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Strategi yang
diterapkan oleh perusahaan membutuhkan dukungan teknologi informasi. Karena seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat
membuat perusahaan mampu bertahan dalam persaingan dunia industri yang semakin
kompleks. Dengan demikian, dukungan teknologi informasi bagi perusahaan yang akan
memasuki dunia persaingan maupun perusahaan yang ingin tetap bertahan sangat penting
peranannya.

Menurut Turban, ada cara lain dimana teknologi informasi dapat memainkan peran
strategisnya dalam sebuah perusahaan, dan hal itu melalui keunggulan kompetitif sementara
ataupun permanen. Perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi ataupun
perusahaan pengembangan teknologi informasi dapat membantu memberikan keuntungan
strategis tersebut.

Untuk dapat menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu keunggulan,


perusahaan harus mengerti dengan benar teknologi informasi apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Dalam hal ini sumber daya teknologi termasuk infrastruktur sistem informasi,
teknologi yang ekslusif, perangkat keras, dan perangkat lunak. Yang dimaksu dengan
Infrastruktur sistem informasi disini adalah fondasi dasar kemampuan teknologi informasu yang
disampaikan sebagai layanan yang andal di seluruh perusahaan dan terkoordinasi secara
terpusat, biasanya oleh kelompok sistem informasi.

25 
 
Infrastruktur sistem informasi sangat bernilai karena mampu membuat perusahaan untuk
lebih cepat menerapkan sistem baru yang akan membuat usaha menjadi lebih berkembang.
Walaupun pada praktiknya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat menerapkannya,
seperti yang dialami oleh K-Mart dan Wal-Mart. Oleh karena itulah, proses perencaraan
teknologi informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan,

Perencanaan teknologi informasi adalah mengorganisasikan infrasturktur teknologi


informasi dan aplikasi yang dilakukan oleh seluruh level organisasi. Perencanaan teknologi
informasi menjadi sangat penting bag perancang maupun penggunanya. Pengguna yang dalam
hal ini adalah perusahaan sering melakukan perencanaan dalam hal teknologi informasi untuk
unit bisnis yang terkait. Masa depan dari setiap unit bisnis yang ada di perusahaan akan
berdampak terhadap infrastruktur teknologi informasi.

Terdapat 4 tahap yang harus dilakukan dalam melakukan proses perencanaan teknologi
informasi, yang meliputi:

1. Perencanaan strategis teknologi informasi.


Meliputi kegiatan membangun hubungan antara rencana strategis perusahaan secara
keseluruhan.
2. Analisis kebutuhan informasi
Terkait dengan kegiatan mengidentifikasikan secara luas kebutuhan informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat membangun sistem informasi strategis yang
dapat digunakan untuk mengarahkan pengembangan aplikasi secara lebih spesifik.
3. Alokasi sumber daya
Berkaitan dengan kegiatan mengalokasikan teknologi informasi kepada pengembangan
sumber daya dan kegiatan operasional.
4. Perencanaan proyek
Terkait dengan kegiatan mengembangkan rencana yang dapat menguraikan jadwal dan
kebutuhan sumber daya untuk sebuah sistem informasi yang lebih spesifik.

Dengan menerapakan sistem teknologi informasi yang sesuai dengan rancangan


strategi yang telah disusun oleh perusahaan dalam rangka menghadapi persaingan yang
terjadi, maka perusahaan berharap mendapatkan nilai kembali dari apa yang telah
diinvestasikan dalam bentuk keuntungan.

26 
 
BAB III

PENUTUP

Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri apapun pasti akan menghadapi persaingan. Terutama di era sekarang ini
dimana kemajuan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini makin
memperparah keadaan persaingan di berbagai bidang industri. Karena dengan adanya
teknologi informasi yang semakin canggih memungkinkan semua orang mendapatkan informasi
yang diperlukan dalam rangka memajukan usahanya,

Seiring dengan makin pesatnya persaingan, perusahaan harus mampu menganalisis


apa yang menjadi tekanan yang harus dihadapi perusahaan dan apa yang menjadi keunggulan
bagi perusahaan itu sendiri dari sisi internal. Dengan mengaplikasikan model lima tekanan
kompetitif yang dikemukakan oleh Porter yang didukung oleh teknologi informasi dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dapat membantu perusahaan dalam menganalisis
tekanan-tekanan apa saja yang dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan yang dihadapi
oleh perusahaan.

Setelah perusahaan mampu menganalisis apa saja yang menjadi tekanan, perusahaan
juga harus menganalisis apa saja yang menjadi keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dapat bersaing. Dengan menggunakan metode rantai nilai yang dikemukakan oleh Porter,
perusahaan mampu menganalisa apa saja yang menjadi kegiatan utama dan kegiatan
pendukung yang ada diperusahaan, serta titik kekuatan dan kelemahannya.

Hasil dari analisis yang telah dilakukan mengenai tekanan dan keunggulan yang
dihadapi oleh perusahaan, maka perusahaan dapat menentukan strategi apa yang paling cocok
untuk diterapkan dengan kondisi yang dialami oleh perusahaan. Dengan menerapkan 12
strategi dasar yang telah dipaparkan diatas.

Penerapan strategi yang diringi dengan investasi dalam bidang teknologi informasi
menjadi penting bagi sebuah perusahaan agar dapat berhasil bersaing dalam bisnis saat ini.
Bisnis yang sebenarnya dan nilai kompetitif dari teknologi informasi terletak pada kemampuan
software serta nilai dari hardware, jaringan, dan fasilitas TI lainnya yang biasanya digunakan

27 
 
oleh banyak perusahaan. Keunggulan strategis teknologi informasi hanya dapat diperoleh
melalui penggunaan dan manajemen yang tepat. TI yang dikelola dengan tepat dapat
mengarah pada keungulan kompetitif. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan teknologi
informasi sangat vital bagi perusahaan untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi
perusahaan agar dapat menghadapi tekanan yang kompetitif dalam pasar global.

28 
 

Das könnte Ihnen auch gefallen