OLEH :

IKA ARIANI KARTINI

LINTANG KRINA ERMAYA (09/290818/PHK/05852)
PITA
TEDDY
GERALD
RACHMA
KUKUH
 PENYELESAIAN SENGKETA
INTERNASIONAL
SECARA DAMAI

HUBUNGAN INTERNASIONAL

NEGARA NEGARA
NEGARA ORGANISASI INTERNASIONAL
NEGARA INDIVIDU

SERINGKALI MENIMBULKAN SENGKETA, SEHINGGA

MERUPAKAN PERAN DARI HUKUM INTERNASIONAL
DALAM UPAYA PENYELESAIANANNYA
DASAR HUKUM:
 Pasal 1 ayat (1) Piagam PBB
 Pasal 2 ayat (3) Piagam PBB
 Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB
 Bab VI Piagam PBB tentang penyelesaian sengketa
secara damai (pasal 33 – 38)
 Deklarasi Manila tahun 1982 tentang Penyelesaian
secara damai terhdap sengketa internasional.
 PENYELESAIAN SENGKETA
INTERNASIONAL

SECARA HUKUM SECARA DIPLOMATIK

ARBITRASE NEGOSIASI
PENGADILAN PENCARIAN FAKTA
JASA BAIK
MEDIASI
KOSILIASI
METODE PSI DLM PASAL 3 PIAGAM
PPB:
 Perundingan (Negotiation)
 Penyelidikan (enquiry)
 Mediasi (mediation)
 Konsilisasi (consoliation)
 Arbitrase (arbitration)
 Penyelesaian secara hukum
 Penelesaian melalui badan-badan atau peraturan
regional; atau dengan cara damai lainnya yang
dipilih sendiri.
 A. NEGOSIASI
PERUNDINGAN YANG DIADAKAN SECARA LANGSUNG OLEH PARA
PIHAK DENGAN TUJUAN UNTUK MENCARI PENYELESAIAN
MELALUI DIALOG TANPA MELIBATKAN PIHAK KETIGA
(FLEISCHHAUER)

SEGI POSITIF NEGOSIASI :

 PARA PIHAK SENDIRI YANG MELAKUKAN PERUNDINGAN SCR
LANGSUNG;
 PARA PIHAK MEMILIKI KEBEBASAN MENENTUKAN SENDIRI
BAGAIMANA NEGOSIASI AKAN DILAKUKAN;
 PARA PIHAK MEMANTAU SECARA LANGSUNG PROSEDUR
PENYELESAIAN;
 PENGUPAYAAN PENYELESAIAN DAPAT MEMUASKAN PARA
PIHAK;
 DAPAT DILAKUKAN NEGOSIASI DALAM BERBAGAI BENTUK,
SEPERTI BENTUK TERTULIS, LISAN, BILATERAL,
MULTILATERAL.
PERAN PENTING NEGOSIASI MELALUI BEBERAPA
KASUS
THE MAVROMMATIS PALESTINE CONCESSIONS (JURISDICTION)
1924, MAHKAMAH PERMANEN INTERNASIONAL, MENYATAKAN BAHWA
PARA PIHAK YANG BERSENGKETA HARUS LEBIH DULU CARA
PENYELESAIAN MELALUI NEGOSIASI SEBELUM MENYERAHKAN
SENGKETANYA PADA MAHKAMAH.
THE RAILWAY BETWEEN LITHUANIA AND POLAND (1931)
MAHKAMAH PERMANEN INTERNASIONAL DLM PENDAPAT HUKUMNYA
BAHWA PARA PIHAK BERKEWAJIBAN MELAKUKAN NEGOSIASI UNTUK
MENCARI KESEPAKATAN.

DARI KEDUA KASUS TERSEBUT DPT DILIHAT BAHWA NEGOSIASI

TELAH LAMA DIGUNAKAN DLM PROSES PERUNDINGAN.
PENGATURAN TTG NEGOSIASI SENDIRI DPT DITEMUKAN DLM
PSL. 33 PIAGAM PBB, DLM PSL INI DISEBUTKAN BHW NEGOSIASI
ADALAH CARA UTAMA YG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN
SENGKETA INTERNASIONAL, SEHINGGA PBB SERING
MEMBERIKAN REKOMENDASI KPD NEGARA YG BERSENGKETA
UNTUK MENGGUNAKAN NEGOSIASI DLM UPAYA PENYELESAIAN
 SEGI NEGATIF NEGOSIASI

 PROSES NEGOSIASI TIDAK MEMUNGKINKAN FAKTA-FAKTA

DLM SENGKETA DITENTUKAN SCR OBJEKTIF;
 CARA NEGOSIASI TDK DPT MENYELESAIKAN SENGKETA
TERTENTU/TDK DPT MENJAMIN BHW NEGOSIASI AKAN
MENYELESAIKAN SENGKETA DLM HAL SLH SATU PIHAK
MEMPERTAHANKAN PENDIRIANNYA;
 TERTUTUPNYA KEIKUTSERTAAN PIHAK KETIGA UNTUK
MENYELESAIKAN SENGKETA, KHUSUSNYA APABILA SALAH
SATU PIHAK DLM POSISI YANG LEBIH LEMAH.
 B. PENCARIAN FAKTA
1. TUJUAN :

MEMBENTUK SUATU DASAR BAGI PENYELESAIAN SENGKETA DI

ANTARA DUA NEGARA (UNTUK MENYELESAIKAN SUATU SENGKETA
INTERNASIONAL)

MENGAWASI PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN

INTERNASIONAL (UNTUK MEMASTIKAN SUATU KEWAJIBAN INTERNASIONAL
DPT TERLAKSANA DG BAIK)

MEMBERIKAN INFORMASI GUNA MEMBUAT PUTUSAN

DITINGKAT INTERNASIONAL (PSL. 34 PIAGAM PBB) EX : UNSCOM
(UNITED NATION SPECIAL COMMISSIONS), DIKIRIM KE IRAK
UNTUK MEMERIKSA ADA TIDAKNYA SENJATA PEMUSNAH
MASSAL (MERUPAKAN UNSUR PENTING DLM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
DLM ORGANISASI INTERNASIONAL)
2. PENGATURAN :

PSL. 9 – 36 THE HAGUE CONVENTION ON THE

PACIFIC SETTLEMENT OF DISPUTES THN 1899 DAN
THN 1907, YG MENGATUR TTG PROSES PENCARIAN
FAKTA DG PEMBENTUKAN SUATU KOMISI PENCARI
FAKTA.

PSL. 9
TUGAS KOMISI PENCARI FAKTA HANYA MENENTUKAN FAKTA-FAKTA YG
MENYEBABKAN TIMBULNYA SENGKETA

PSL. 35
LAPORAN KOMISI BUKAN MERUPAKAN SUATU PUTUSAN. FAKTA YG
DIDAPAT BERSUMBER DARI DOKUMEN INSPEKSI LOKAL, LAPORAN PARA
AHLI, BUKTI-BUKTI YG LAIN.
3. HASIL :

HASIL PROSES PENCARIAN FAKTA INI BERUPA LAPORAN YG AKAN

DIBERIKAN KPD PARA PIHAK, NAMUN TDK MEMUAT ARGUMEN
ATAU USULAN/REKOMENDASI PENYELESAIAN SENGKETA.

RESOLUSI MAJELIS UMUM PBB NO. 2329 (XXII) TAHUN 1967

MENGANJURKAN AGAR ANGGOTA PBB LEBIH BANYAK MEMANFAATKAN
PROSEDUR PENCARIAN FAKTA UNTUK MENYELESAIKAN SENGKETANYA.

TUJUAN PEMBENTUKAN KOMISI ADL UNTUK MENCEGAH PARA PIHAK

MELAKUKAN TINDAKAN YG DAPAT MENGGAGALKAN PENYELESAIAN
SENGKETA SECARA DAMAI SEWAKTU KOMISI SEDANG AKTFI BERTUGAS.
TUJUANNYA ADL UNTUK MEREDAKAN SAMPAI (TO COOL OFF) SAMPAI
JANGKA WAKTU TERTENTU HINGGA PARA PIHAK DPT LEBIH
KONSTRUKTIF MELAKUKAN NEGOSIASI ATAU CARA PENYELESAIAN
LAINNYA.
NAMUN,

PROSES PENCARIAN FAKTA INI TIDAK BANYAK DIGUNAKAN OLEH

MASYARAKAT INTERNASIONAL, ALASANNYA KARENA FAKTA YG
MELINGKUPI SUATU SENGKETA BIASANYA TIDAK BEGITU
DIPERSOALKAN, SERTA PARA PIHAK SERINGKALI TIDAK DPT
BEGITU SAJA MENERIMA VERSI MENGENAI FAKTA KEJADIAN YG
DISIMPULKAN OLEH PIHAK LAIN.
 C. JASA BAIK
CARA PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI JASA PIHAK KETIGA.

THE INVOLVEMENT OF ONE OR MORE STATES OR AN

INTERNATIONAL ORGANIZATION IN A DISPUTE BETWEEN STATES
WITH THE AIM OF SETTLING IT OR CONTRIBUTING TO ITS
SETTLEMENT ( BINDSCHEDLER).

1. TUJUAN :
MENJAGA KONTAK LANGSUNG ANTARA PARA PIHAK,
MEMPERTEMUKAN PARA PIHAK YG BERSENGKETA AGAR MAU
BERUNDING. MEMUDAHKAN PARA PIHAK UNTUK MEMPERCEPAT
PERUNDINGAN.

PIHAK KETIGA DLM PROSESN INI ADL :

NEGARA, PERORANGAN (MANTAN KEPALA NEGARA), SUATU
ORGANISASI, LEMBAGA/BADAN INTERNASIONAL (DK PBB)
SETIAP PIHAK YG BERSENGKETA DPT MEMINTA KEHADIRAN
JASA-JASA BAIK , NAMUN PIHAK LAIN TIDAK BERKEWAJIBAN
UNTUK MENERIMA PERMINTAAN TSB. DG KATA LAIN SIFATNYA
TIDAK MENGIKAT & TDK BOLEH DIPANDAG SBG TINDAKAN YG TDK
BERSAHABAT (UNFRIENDLY ACT)

2. JENIS

TECHNICAL GOOD OFFICES

JASA BAIK

POLITICAL GOOD OFFICES

KEDUA JASA BAIK INI BAIK TEKNIS DAN POLITIS DPT

DILAKSANAKAN SCR BERSAMAAN.
 JASA BAIK TEKNIS
JASA BAIK OLEH NEGARA ATAU ORGANISASI INTERNASIONAL DG CARA
MENGUNDANG PARA PIHAK YG BERSENGKETA IKUT SERTA TERLIBAT
DLM KONFERENSI/PENYELENGGARAAN KONFERENSI.
PERANNYA ADL SBG TUAN RUMAH YG MEMBERIKAN FASILITAS YG
DIPERLUKAN, MENYEDIAKAN TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI,
JAMINAN KEUANGAN APBL MEMUNGKINKAN, TERMASUK MENERIMA
TGGJWAB DLM MELINDUNGI SUATU PIHAK TERTENTU.

TUJUAN :
MENGEMBALIKAN/MEMELIHARA HUBUNGAN ATAU KONTAK LANGSUNG
DIANTARA PARA PIHAK YG BERSENGKETA STLH HUBUNGAN
DIPLOMATIK TERPUTUS. MEWAKILI KEPENTINGAN SLH SATU PIHAK DI
NEGARA PIHAK LAINNYA

JASA BAIK TEKNIS INI DPT BERLANGSUNG PADA MASA DAMAI MAUPUN
MASA PEPERANGAN
 JASA BAIK POLITIS
JASA BAIK YG DIGUNAKAN OLEH NEGARA DAN ORGANISASI
INTERNASIONAL YG BERUPAYA MENCIPTAKAN SUATU PERDAMAIAN
ATAU MENGHENTIKAN SUATU PEPERANGAN YG DIIKUTI DG
DIADAKANNYA NEGOSIASI ATAU KOMPENSASI

TERMASUK DLM KATEGORI INI ADL MENERIMA MANDAT DR NEGARA

LAIN UNTUK MENYELESAIKAN SUATU MASALAH SPESIFIK. EX :
MENGEMBALIKAN ORANG-ORANG KENEGARA ASALNYA, MENGAWASI
PELAKSANAAN SUATU PERJANJIAN.
3. PENGATURAN
 PSL. 2, THE HAGUE CONVENTION ON THE PACIFIC
SETTLEMENT OF INTERNATIONAL DISPUTE, TGL 18 OKTOBER
1907.
 BAB 6 PSL. 33 – 38 PIAGAM PBB
 THE AMERICAN TREATY ON PACIFIC SETTLEMENT, TGL 30
APRIL 1948
 PSL. 45 & 46 KONVENSI WINA MENGENAI HUBUNGAN DIPLOMATIK
18 APRIL 1961 DAN PSL. 8 KONVENSI WINA MENGENAI HUBUNGAN
KONSULER 24 APRIL 1963

KASUS :
SENGKETA BELANDA-INDONESIA 1947, DK MEMANFAATKAN JASA-JASA
BAIKNYA, DG PEMBENTUKAN KOMISI JASA BAIK (BELGIA DAN
AUSTRALIA SERTA AS), BERDASARKAN RESOLUSI TGL 25 AGUSTUS
1947.
KOMISI BERHASIL MEMBAWA INDONESIA DAN BELANDA KEMEJA
PERUNDINGAN YG KEMUDIAN MENGHASILKAN PERJANJIAN
AGREEMENT BEETWEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE
KINGDOM OF THE NETHERLANDS CONCERNING WEST NEW GUINEA
 D. MEDIASI
MELIBATKAN PIHAK KETIGA YG BERSIFAT NETRAL DAN INDEPENDENT DLM
PENYELESAIANNYA.

MEDIATOR/PIHAK KETIGA :
NEGARA, INDIVIDU, ORGANISASI INTERNASIONAL

MEDIATOR DPT MENAWARKAN JASANYA SEBAGAI MEDIATOR MENURUT

INISIATIFNYA SENDIRI, ATAU MENERIMA TAWARAN MENJALANKAN FUNGSINYA
DARI PARA PIHAK BERDASARKAN KESEPAKATAN/KONSENSUS PARA PIHAK.
MEDIATOR DL MENJALANKAN FUNGSINYA TIDAK TUNDUK PD ATURAN HUKUM
TERTENTU, DAN BEBAS MENENTUKAN BAGAIMANA PROSES MEDIASI DAPAT
DILAKUKAN.
MEDIATOR DPT MENGGUNAKAN ASAZ EX AEQUO ET BONO ( KEPATUTAN DAN
KELAYAKAN).
Dalam hal mediasi, Negara-negara ketiga bukan hanya sekedar mengusahakan agar
Negara-negara yang bersengketa saling bertemu, tetapi juga mengusulkan dasar-
dasar perundingan dan ikut serta secara aktif dalam perundingan-perundingan.
Selain itu Negara mediator mempergunakan pengaruhnya agar Negara-negara
yang bersengketa memberikan konsesi timbal balik demi tercapainya suatu
penyelesaian.

KARENA SIFATNYA MEDIASI COCOK DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN SENGKETA

SENSITIF DAN BERSIFAT POLITIS.
SEGI POSITIF MEDIASI :

1. MEMBERIKAN USULAN KOMPROMI DIANTARA PARA PIHAK

2. DPT MEMBERIKAN USAHA ATAU JASA LAINNYA SEPERTI BANTUAN
KEUANGAN, MENGAWASI PELAKSANAAN KESEPAKATAN, DLL
3. APABILA MEDIATOR ADL NEGARA MAKA NEGARA DPT MENGGUNAKAN
PENGARUH DAN KEKUASAANNYA THD PARA PIHAK YG BERSENGKETA UNTUK
MENCAPAI PENYELESAIAN
4. NEGARA SBG MEDIATOR BIASANYA MEMILIKI FASILITAS TEKNIS YG LEBIH
MEMADAI DRPD ORANG-PERORANGAN.

SEGI NEGATIF MEDIASI :

MEDIATOR DPT SAJA DLM MELAKSANAKAN FUNGSINYA LEBIH MEMPERHATIKAN

PIHAK LAIN
PENGATURAN :

 PSL. 3 DAN 4 THE HAGUE CONVENTION ON THE PEACEFUL

SETTLEMENT OF DISPUTES 18 OKTOBER 1907;
 BAB 6 PIAGAM PBB, PSL. 33 – 38;
 THE GENERAL ACT FOR THE PACIFIC SETTLEMENT OF
INTERNATIONAL DISPUTES, 26 SEPTEMBER 1928 (DIUBAH TGL 28
APRIL 1949);
 THE EUROPEAN CONVENTION FOR THE PEACEFUL SETTLEMENT OF
DISPUTES.

PROSES MEDIASI HAMPIR MIRIP DG KONSILIASI,

PERBEDAANNYA PD

MEDIASI, UMUMNYA MEDIATOR MEMBERIKAN USULAN PENYELESAIAN

SCR INFORMAL DAN USULAN TERSEBUT DIDASARKAN PD LAPORAN
YG DIBERIKAN OLEH PARA PIHAK, BKN DR HASIL PENYELIDIKAN
SENDIRI, DAN SIFATNYA REKOMENDATIF ATAU USULAN SAJA.
NAMUN PERBEDAAN INI DLM PRAKTIKNYA MNJD TIDAK TERLALU
JELAS.
KASUS :

 UPAYA MANTAN PRESIDEN AMERIKA SERIKAT, JIMMY CARTER DLM

MEMPERTEMUKAN DAN MENYELENGGARAKAN PERUNDINGAN
ANTARA ISRAEL DAN MESIR YANG MENGHASILKAN PERJANJIAN
PERDAMAIAN ISRAEL-MESIR TAHUN 1979.

 UPAYA MEDIASI YG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH ALGERIAN DLM

MENYELESAIKAN SENGKETA PENAHANAN DIPLOMAT AMERIKA
SERIKAT OLEH IRAN THN 1980.
 D. KONSILIASI
PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI KONSILIASI JUGA MELIBATKAN
PIHAK KETIGA (KONSILIATOR) YG BERSIFAT NETRAL. KENETRALAN
INILAH YG AKAN MENJAMIN KEBERHASILAN FUNGSI KONSILIASI.

PENGERTIAN DLM PSL. 1 THE REGULATIONS ON THE PROCEDURE OF

THE PROCEDUR OF INTERNATIONAL CONCILIATION 1961.

BADAN KONSILIASI INI BISA MERUPAKAN AD HOC ATAUPUN TELAH

TERLEMBAGA.

PENGATURAN :
THE HAGUE CONVENTION FOR THE PACIFIC SETTLEMENT OF
INTERNATIONAL DISPUTE OF 1899 DAN 1907.
MERUPAKAN PENGATURAN MEKANISME ATAU ATURAN DALAM
PEMBENTUKAN KOMISI KONSILIASI. BADAN DIBENTUK BERDASARKAN
PERSETUJUAN BERSAMA PARA PIHAK.
PERBEDAAN DENG MEDIASI, KONSILIASI MEMILIKI HUKUM
ACARA YG LEBIH FORMAL DR MEDIASI, DAN HUKUM ACARA
TERSEBUT DITENTUKAN TERLEBIH DAHULU DLM PERJANJIAN
ATAU DITERAPKAN DLM BADAN KONSILIASI.

PERSYARATAN DIGUNAKANNYA KONSILIASI TERCANTUM DLM :

A.PSL. 66 KONVENSI WINA 1969
B.PSL. 85 KONVENSI
C.KONVENSI WINA MENGENAI SUKSESI NEGARA
TERIMAKASIH