Sie sind auf Seite 1von 3

Wini Setiani 1

1209704041

BAB V
PEMBAHASAN

Pada percobaan ini bertujuan menentukan kandungan CaCO3 dalam kulit


telur, dimana Komponen utama penyusun kulit telur adalah kalsium karbonat, ion kalsium
ini dapat membentuk kompleks dengan EDTA. Menurut (Rival, 1995) Asam etilen
diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu
jenis asam amina polikarboksilat. EDTA dapat berkoordinasi dengan suatu ion
logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan
multidentat. Yang dalam beberapa senyawa, akan terdisosiasi menjadi beberapa
spesi yaitu H4Y, H3Y-, H2Y2-, HY3- dan Y4- dengan kondisi bergantung pada pH.
Pada percobaan ini, mula-mula melakukan standarisasi titran dalam hal ini
adalah EDTA. Hal ini dilakukan karena EDTA bukan standar primer, dan umumnya
larutan EDTA dibuat dari garam Na2H2Y yang mudah larut dibanding NH4Y. Selain
itu juga bertujuan agar mendapat nilai konsentrasi EDTA yang akurat atau
mendekati. Titran ini distandarisasi menggunakan MgSO4.7H2O dan menggunakan
indicator EBT/NaCl, yang akan merubah warna larutan yang dititrasi menjadi biru.
Karena selama reaksi terjadi pelepasan ion H+, maka larutan yang akan dititrasi
sebelumnya ditambahkan buffer pH 10 terlebih dahulu. Proses titrasi Pembakuan
EDTA dengan ion Mg2+ ini, terjadi menurut reksi sebagai berikut:
Mg2+(aq) + H2Y2-(aq)→ MgY2- + 2H+ ( reaksi ion Mg2+ dengan EDTA sebelum
penambahan indikator)
Jika sebelum titrasi ditambahkan indikator maka indikator akan membentuk
kompleks dengan Mg2+ (berwarna merah) kemudian Mg2+ pada kompleks akan
bereaksi dengan EDTA yang ditambahkan. Jika semua Mg2+ sudah bereaksi dengan
EDTA maka warna merah akan hilang selanjutnya kelebihan sedikit EDTA
menyebabkan terjadinya titik akhir titrasi yaitu terjadinya warna biru.
Mg lnd- + H2Y2- → MgY2- + H lnd2- + H+
(merah) (tak berwarna) (biru)
Dari hasil standarisasi/pembakuan EDTA ini diperoleh konsentrasi EDTA sebesar
-3
9.4518.10 M, sedangkan dari hasil pengenceran konsentrasi EDTA diperkirakan
memiliki konsentrasi 0.01 M. Hal ini menunjukan bahwa percobaan ini jauh dari
sempurna, hal ini mungkin dipengaruhi oleh penggunaan alat yang kurang bersih,

Penentuan Kandungan CaCO3 dalam Kulit Telur


Wini Setiani 2
1209704041

sehingga memungkinkan adanya zat-zat kimia lain yang ikut bereaksi. Oleh karena
itu dalam melakukan proses titrasi dibutuhkan ketelitian dalam setiap langkah
pengerjaannya sehingga kesalahan dapat diperkecil.
Untuk proses selanjutnya yaitu penentuan kandungan CaCO3 dalam kulit
telur, pertama-tama cangkang telur dibersihkan dan dikeringkan di oven, hal ini
bertujuan agar sampel yang akan diteliti tidak terkontaminasi zat yang tidak
diinginkan, lalu didinginkan, digerus sampai halus, ditambahkan HCl dan auadest.
Tujuan dari ditambahkannya/dilarutkan dalam HCl adalah untuk proses hidrolisis.
Baru kemudian sampel dipanaskan, disaring dan diencerkan, kemudian dipipet 25 ml
untuk diencerkan menjadi 100 ml, lalu dipipet 5 mL nya dari larutan yang
diencerkan, kemudian ditambahkan 50 mL aqua DM , 2 mL NaOH 4M dan
indikator murexide. Penambahn NaOH ini berfungsi untuk menetralkan dan
membasakan larutan. Setelah proses tersebut kemudian dilakukan titrasi dengan
menggunakan EDTA yang telah dibakukan, perubahan warna yang terjadinya yaitu
dari ungu merah menjadi ungu biru.
Pada prosesnya, kadar sampel Ca2+ akan dititrasi secara lagsung dengan
menggunakan EDTA yang efisien dalam membentuk senyawa kompleks. Pada titrasi
ini, konsentrasi larutan menggunakan molaritas bukan normalitas karena pada titrasi
kompleksometri tidak ada pembagian elektron dalam reaksi. Dari proses percobaan
yang telah dilakukan diperoleh kadar CaCO3 sebesar 0.036 M.
Proses reksi antara ion kalsium dengan EDTA tersebut adalah sebagai
berikut:
Ca2++ H2Y2- → CaY2- + 2H+
Reaksi pembentukan senyawa kompleks yang terjadi yaitu:
Ca2+ + H2ln 3- → Caln2- + 2H+
Ca2+ + H2Y 2- → CaY2- + 2H+
Caln3- + H2Y 2- → CaY2- + H2 ln3-
ungu merah ungu biru
Persamaan reaksi yang terlibat pada prosedur
Ca2+ + EBT(indikator) → (Ca.EBT)
Mg2+ + EBT(indikator) → (Mg.EBT)
Ca.EBT + EDTA → Ca.EDTA
Mg.EBT + EDTA → Mg.EDTA

Penentuan Kandungan CaCO3 dalam Kulit Telur


Wini Setiani 3
1209704041

BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:


Konsentrasi EDTA = 9.4518 x 10-3 M
Konsentrasi CaCO3 = 0.0336 M

BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Harvey, David. 2000.Modern Analytical Chemistry. McGraw-Hill Companies


Khopkar,S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta :UI Press
Rival, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia . Jakarta : UI Press
Svehla,G.1985.Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro edisi ke lima. Terjemahan L. Setiono dan A. Hadyana
Pudjaatmaka.Jakarta: PT Kalman Media Pusaka

Penentuan Kandungan CaCO3 dalam Kulit Telur

Das könnte Ihnen auch gefallen