Sie sind auf Seite 1von 3

Buah Sirsak Obat Kanker Yang Disembunyikan As

Sebuah penelitian di Purdue University membuktikan bahwa buah sirsak


mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.

Beberapa waktu belakangan di beberapa milis kesehatan dan e-mail pribadi beredar informasi tentang manfaat
dan khasiat dari buah sirsak. Isi dari informasi itu cukup membuat kehebohan dan kegembiraan untuk para
penderita kanker.

Karena, berdasarkan data yang dilansir, khasiat dan manfaat dari buah yang di Spanyol dikenal dengan nama
graviola, atau dengan nama Inggris, soursop ini banyak disembunyikan oleh perusahaan farmasi di AS.

Ya, berdasarkan data dan hasil penelitian, soursop atau sirsak diakui sebagai pembunuh alami sel kanker yang
ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Lantas, kenapa informasi ini sampai terabaikan dan
tidak tersosialisasikan kepada publik?

Ini lebih disebabkan kepada kepentingan bisnis dunia farmasi agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar,
selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon
graviola sintetis sebagai bahan baku obat, lalu obatnya dijual ke pasar dunia.

Memprihatinkan memang mengingat banyak orang meninggal sia-sia dan mengenaskan, karena keganasan
kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet miliaran dolar menutup rapat-rapat
rahasia keajaiban pohon graviola ini.

Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker
yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan
berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali
sistem syaraf yang kurang baik.

Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yang hidup di hutan
Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama
berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung,
asma, masalah liver (hati) dan rematik.

Informasi manfaat dan khasiat sirsak tidak serta merta dapat beritahukan karena ada ketentuan undang-undang
federal, di mana di dalamnya dinyatakan sumber bahan alami untuk obat dilarang atau tidak bisa dipatenkan
sebelum ditemukan unsur sintetisnya.

Sejak 1976, graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan
oleh 20 Laboratorium independen yang berbeda dan dilakukan di bawah pengawasan The National Cancer
Institute.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan
oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam
graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat
dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah: graviola bisa menyeleksi memilih dan
membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh atau terganggu.

Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel
reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif rasa mual
dan rambut rontok.
Studi di Purdue University membuktikan bahwa daun graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif,
terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:

1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut
rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker
usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.

5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan
adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.

6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak
membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

Kisah lengkap tentang graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat
dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai bonus terbitan
Health Sciences Institute. [mor]

Dikutip dari: INILAH.COM

Baikkah Minum Teh bagi Anak-Anak?

Saya pernah diberitaju, kalau minum the dapat menyebabkan kerusakan


sel otak jika diberikan pada anak kecil atau bayi. Yang ingin saya tanyakan, sampai usia berapakah anak-anak
aman diberikan minuman teh?

Jawab:

Teh (camellia sinensis) adalah salah satu bahan minuman alami yang sudah merakyat. Sebenarnya teh banyak
mengandung manfaat bagi kita. Di antaranya ialah sebagai zat anti oksidan yagn bersifat antiasinogentik,
kariostatik (mencegah dan menghambat perkembangan sel-sel kanker) serta bisa menurunkan kolesterol;
karena the mengandung zat yang di sebut flavonoid.

Namun ada lagi kandungan zat dalam teh yang disebut tanin. Diduga zat ini dapat menghambat penyerapan zat
besi. Zat besi sangat penting dan sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembagan, terutaman balita
masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, sehingga memerlukan suplai zat besi yang cukup. Oleh
karena itu, memang kurang baik bila anak-anak sering minum teh dalam masa-masa pertumbuhan dan
perkembangan tersebut. Wallahu a’lam.

Disalin dari Majalan As-Sunnah edisi 10/tahun VIII/1425H/2004M, Rubrik dokter oleh dr. Ira Enjang T
Bahayakah Madu Bagi Anak-Anak?
Pertanyaan:

Apakah madu berbahaya jika dikonsumsi anak di bawah umur satu tahun? Saya pernah mendengar bahwa
madu mengandung spora yang belum bisa diserap oleh tubuh anak. Bagaimana pendapat dokter?
Syukran.
Rita, Karawang.

Jawab:

Secara medis ada beberapa ahli berpendapat bahwa madu sebaiknya tidak dikonsumsi anak di bawah usia dua
tahun, karena mengandung spora jamur (yang bisa berdampak terjadinya penyakit, salah satunya diare).
Menurut kami, madu tetap baik dikonsumsi anak-anak, bahkan sejak bayi baru lahir (untuk tahnik sebagai
pengganti kurma), asalkan madu tersebut benar-benar asli, dari cara proses pembuatan dan pengambilan,
sampai proses akhir pengemasan benar-benar sesuai dengan standar kesehatan (higienis), sehingga tidak
terkontaminasi dengan mikroba yang merugikan. Wallahu a’lam.

Das könnte Ihnen auch gefallen