Sie sind auf Seite 1von 3

Pengaruh Luas Pemilikan Lahan Laju Pertumbuhan Penduduk Dan Penyerapan Teknologi Pertanian Terhadap Tekanan Dan Migrasi

Penduduk Ke Taman Nasional Gunung Leuser Di Kabupaten Aceh Tenggara.


Sulisman Program Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan salah satu kawasan yang memiliki berbagai fungsi perlindungan, sehingga sejak pemerintahan kolonial Belanda kawasan ini sudah menjadi kawasan yang dilindungi. Perlindungan terhadap kawasan ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat khususnya masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan tersebut.Luas pemilikan lahan, laju pertumbuhan penduduk dan penyerapan teknologi pertanian merupakan sebahagian di antara faktor-faktor yang dapat menentukan tekanan dan migrasi penduduk ke Taman Nasional tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari luas pemilikan lahan, laju pertumbuhan penduduk dan penyerapan teknologi pertanian terhadap tekanan penduduk dan migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, disamping mempelajari pengaruh penyerapan teknologi pertanian terhadap pendapatan petani, dan pengaruh pendapatan terhadap tekanan dan migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara dan pengisian kuesioner. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisa dengan menggunakan analisis tabulasi, analisis regresi berganda dan analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas pemilikan lahan, laju pertumbuhan penduduk dan penyerapan teknologi pertanian secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap tekanan penduduk dan migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, yang masing - masing memberikan pengaruh sebesar 89 persen untuk tekanan penduduk pada lahan TNGL dan 86 persen untuk migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL. Secara parsial luas pemilikan lahan (X1) berpengaruh negatif terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar - 6,6742. Namun melalui uji t diperoleh thitung sebesar - 1,880 yaitu lebih kecil dari ttabel (0,05) = 2,78, sehingga dapat dikatakan secara parsial luas pemilikan lahan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL. Laju pertumbuhan penduduk (X2) berpengaruh positif terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar 4,7910 yang berarti semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya tekanan penduduk pada lahan TNGL, apabila faktor X1 lainnya tidak berubah. Melalui uji diperoleh terhitung sebesar 3,930 yaitu lebih besar dari tabel pada taraf a = 0,05 (2,78), yang berarti secara parsial laju pertumbuhan penduduk memberikan pengaruh yang nyata terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL. Penyerapan teknologi pertanian (X3) berpengaruh negatif terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar - 0,0410. Namun 1
e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

melalui uji t diperoleh thitung sebesar - 0,185 yaitu lebih kecil dari ttabel pada taraf = 0,05 (2,78), sehingga secara parsial penyerapan teknologi pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap tekanan penduduk pada lahan TNGL. Sementara itu secara parsial luas pemilikan lahan (Xl) berpengaruh negatif terhadap migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar - 1,2015 yang berarti semakin rendah luas pemilikan lahan akan menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, apabila faktor X1 lainnya tidak berubah. Namun melalui uji t diperoleh thitung sebesar - 1,392 yaitu lebih kecil dari ttabel (0,05) = 2,78, sehingga dapat dikatakan secara parsial luas pemilikan lahan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap migrasi penduduk ke TNGL. Laju pertumbuhan penduduk (X2) berpengaruh positif terhadap migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,0716, yang berarti setiap peningkatan jumlah penduduk akan diikuti oleh meningkatnya migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, apabila faktor Xi lainnya tidak berubah. Melalui uji t diperoleh thitung sebesar 3,615 yaitu lebih besar dari ttabel pada taraf a = 0,05 (2,78), yang berarti secara parsial laju pertumbuhan penduduk memberikan pengaruh yang nyata terhadap migrasi penduduk ke TNGL. Penyerapan teknologi pertanian (X3) berpengaruh positif terhadap migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0054. Secara parsial thitung (0,099) lebih kecil dari ttabel pada taraf a = 0,05 (2,78), yang berarti bahwa penyerapan teknologi pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap migrasi penduduk ke TNGL. Disamping itu penyerapan teknologi pertanian mempunyai korelasi yang positif terhadap pendapatan petani per hektar lahan yang dikelola, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,5096, yang berarti peningkatan teknologi pertanian akan meningkatkan pendapatan petani per hektar lahan yang dikelola, dengan besar pengaruh 26 persen 2 (R = 0,259771). Melalui uji r diperoleh rhitung untuk pendapatan per hektar = 0,509678, lebih kecil dari rtabel pada taraf kepercayaan 95 persen (0,707). Dengan demikian teknologi pertanian belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pendapatan petani perhektar lahan yang dikelola. Pendapatan petani mempunyai korelasi yang negatif terhadap tekanan dan migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL, dengan nilai koefisien korelasi (r) masing-masing sebesar - 0,859783 dan - 0,849492, yang berarti bahwa semakin tinggi pendapatan petani akan dapat memperkecil tekanan penduduk dan migrasi penduduk ke dalam kawasan TNGL. Keeratan pengaruh hubungan antara variabel x dan variabel y tersebut adalah sangat tinggi, sehingga pengaruh variabel X terhadap variabel Y masing -masing 74 persen (R2= 0,739227) untuk tekanan penduduk pada lahan TNGL dan 72 persen (R2 = 0,721636 ) untuk migrasi penduduk). Melalui uji r masing-masing diperoleh nilai rhitung = -0,859783 dan - 0,849492 lebih besar dari rtabel pada taraf kepercayaan 95 persen (0,707). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani berpengaruh nyata terhadap tekanan dan migrasi penduduk ke TNGL.

2
e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

Untuk lebih meningkatkan keberhasilan pengelolaan TNGL, perlu adanya upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan petani, menciptakan sumber-sumber pendapatan masyarakat di luar sektor pertanian, penyuluhan yang intensif dan menegakkan hukum yang berlaku bagi setiap pelanggaran yang dapat merusak kelestarian TNGL.

3
e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

Das könnte Ihnen auch gefallen