Sie sind auf Seite 1von 7

B. Pembahasan Chemoreseptor merupakan alat indera yang bereaksi terhadap zat-zat kimia, antara lain pakan.

Chemoreseptor digunakan untuk mengenali stimulus yang berasal dari sumber yang jauh dari tubuh alat itu berupa rambut-rambut pada antenulla, dengan ini nilai ambang yang sangat rendah (Ville dan Walker, 1988). Chemoreseptor menurut Gordon (1982), berfungsi untuk mendeteksi dan mengetahui adanya makanan, dan tempat hidupnya mengenal satu sama lain dengan menunjukkan tingkah laku masak kelamin dan mendeteksi adanya musuh. Macrobrachium sp. dapat dijadikan alat untuk mendeteksi salinitas suatu perairan tawar (Soundarapandian et al, 2009). Ada dua macam chemoreseptor yaitu untuk mengenali stimulus yang berasal dari sumber yang jauh dari tubuh, berupa rambut yang terdapat pada antenna dengan nilai ambang yang sangat rendah atau stimulus berupa gas konsentrasi rendah. Kedua untuk mengenali stimulus yang berasal dari sumber yang dekat, berupa palpus maksilaris dan sering pada torsi dengan nilai ambang yang tinggi. Sehingga, untuk mengetahui letak stimulus berdasarkan konsentrasi stimulus dalam bentuk gas dapat mengetahui jauh dekatnya rangsangan (Ville dan Walker, 1988). Salah satu hewan yang memiliki chemoreseptor adalah udang. Udang tidak memiliki organ visual berupa mata dalam mendeteksi pakan melainkan dengan antenulla. Antenulla adalah organ chemoreseptor untuk merespon kehadiran pakan (Holthuis, 1959). Menurut Johnson dan Atema (2005), chemoreseptor penting bagi udang dalam mempertahankan hidupnya terhadap lingkungan dan berfungsi untuk mendeteksi pakan dan zat-zat kimia atau ion-ion disekitarnya. Menurut Yuwono (2005), apabila antenulla dipotong berarti organ yang identik dengan hidung manusia telah terpotong. Antenulla merupakan struktur sensori yang dapat bergerak untuk menerima dan mendeteksi rangsangan dari luar. Organ tersebut berfungsi untuk mencari perlindungan, mencari makan, mencari pasangan serta untuk menghindar dari predator (Storer, 1975). Antenulla terletak di tengah yaitu diantara antena dan scaphocerit, bentuknya seperti antena tetapi lebih pendek dari antena jumlahnya 2 pasang, sedangkan antenanya hanya sepasang dan memiliki ukuran lebih panjang dari antenulla. Antena berfungsi untuk mendeteksi adanya pengaruh dari luar.

Udang mengadakan pelecutan antenulla secara terus-menerus, sekalipun dalam melaksanakan pelecutan sebagai perlindungan frekuensi pelecutan dipengaruhi oleh keadaan fisiologi udang seperti parameter sensori berupa kimia, cahaya, osmotik, dan rangsangan mekanik.Gerakan-gerakan pelecutan antenulla pada udang menurut Pearson (1979), antaralain : 1. Flicking yaitu gerakan antenulla melecut ke depan, Wipping merupakan gerakan membersihkan antenulla. Pembersihan antenulla biasanya terjadi bila ada rangsangan mekanik aestetacs, dan pembersihan antenulla berfungsi menghilangkan atau memindahkan bahan-bahan yang terperangkap atau terselip diantara rambut-rambut aestetacs pada antenulla. 3. Withdraw yaitu gerakan antenulla melecut ke belakang berfungsi untuk menghindari musuh, Rotation merupakan gerakan memutar antenulla fungsinya untuk

2.

4.

mengacaukan ion-ion dalam pakan sehingga pakan dapat dengan mudah dan cepat berdifusi ke dalam sel-sel chemoreseptor dan juga beerfungsi menegakkan rambut aestetacs, sehingga memudahkan deteksi perubahan air di sekeliling rambut-rambut aestetacs selama pergerakan. Mekanisme stimulus (pakan) sampai pada organ chemoreseptor udang yaitu makanan yang dimasukkan ke dalam akuarium akan berdifusi ke dalam air dalam bentuk ion-ion, kemudian ion-ion tersebut akan diterima oleh sel-sel chemoreseptor pada antenulla. Impuls dari antenulla akan di transfer menuju otak oleh neuron afferen. Impuls ini oleh otak diproses menjadi tanggapan dan diteruskan ke organ reseptor melalui neuron efferent. Organ reseptor kemudian melakukan gerakan sesuai dengan informasi dari otak (Ville dan Walker, 1988), Berdasarkan hasil pengamatan, udang air tawar normal menunjukkan gerakan pada menit 3 menit pertama melakukan flicking, 3 pertama juga melakukan withdraw dan 11 menit kedua melakukan rotation. Hal ini tidak sesuai dengan pustaka. Menurut Harpaz (1987) udang yang paling responsif adalah udang normal, perilaku makan pada udang ditandai dengan melecutnya antenulla diikuti flicking, wipping, withdraw, dan rotation, jadi udang yang normal memiliki antenulla yang masih berfungsi dengan baik. Mata juga berperan dalam merespon rangsang. Menurut Metease (1973), mata pada bagian filamen medial atau lateral berperan dalam kemampuannya berorientasi dari udang, jadi udang yang normal yang masih memiliki antenulla dan mata yang paling resposif,

Berdasarkan

hasil

pengamatan

udang

air

tawar

yang

diablasi

antenullanya melakukan flicking pada 3 menit pertama, 2 menit pertama melakukan withdraw, dan mendekati pakan 6 menit pertama. Menurut Ville dan Walker (1988), chemoreseptor terdapat diseluruh permukaan tubuh namun, terbanyak terdapat pada daerah antenulla dan bagian mulut. Oleh karena itu, walaupun antenullanya diablasi udang mampu mendeteksi adanya rangsangan kimia berupa pakan , hanya saja waktu yang dibutuhkan mancapai pakan relatif lama. Hal ini disebabkan chemoreseptortidak hanya terdapat pada mata dan antenulla saja. Udang air tawar yang diablasi matanya masih menunjukkan gerakan antenulla seperti wipping, withdraw, dan mendeteksi pakan. Hasil pengamatan menunjukkan pada 9 menit pertama melakukan flicking, 1 menit pertama melakukan withdraw, 6 menit pertama melakukan rotation dan selanjutnya mendekati pakan. Menurut Storer dan Usinger (1961), antenulla berfungsi menerima rangsangan chemikal (rasa bau) jadi udang itu masih mersakan adanya bau makanan yang ditangkap lewat antenulla. Menurut Radiopoetro (1977), indera penglihatan mungkin peranannya kecil karena pcet hampir tidak berguna untuk mengenal bentuk kecuali untuk mengenal sesuatu yang bergerak. Perelakuan ablasi mata udang tersebut dapat mendekati pakan karena antenullanya masih bekerja dengan baik. Udang air tawar yang diablasi total masih menunjukkan gerakan mendekati pakan pada 53 detik pertaman dan 5 menit kedua. Seharusnya udangyang diablasi total tidak dapat melakukan flicking, wipping, withdraw, dan rotation, karena setelah matanya diambil teerjadi kerusakan saraf optik sehingga otak tidak mampu memberikan respon apapun teerhadap lingkungan terutama pakan. Antenulla udang air tawar yang dirusak pada ablasi total tidak akan menunjukkan gerakan antenulla karena antenullanya sudah diambil (Ville dan Walker, 1988). Menurut Radiopoetro (1977),perlakuan total yaitu ablasi mata dan antenulla udang tidak bergerak sama sekali dan kemungkinan udangnya mati. Matinya udang karena antenulla yang digunakan sebagai alat indera dan pendeteksi pakan dihilangkan dan dihilangkannya kedua mata udang. Hilangnya mata mungkin tidak akan setelah hilangnya antenulla karena penglihatan tidak berguna untuk mengenal sesuatu yang bergerak.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kesimpulan bahwa : hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil

1. Chemoreseptor pada Macrobrachium sp. berfungsi untuk mengenal stimulus


yang berasal dari sumber yang jauh dari tubuh atau mendeteksi dan mengetahui adanya makanan, dan tempat hidupnya, dan juga dipakai untuk mengenal satu sama lain dengan menunjukkan tingkah laku masak kelamin (malting), dan mendeteksi adanya musuh.

2. Gerakan yang dapat dilakukan Macrobrachium sp. dalam mendeteksi adanya


stimulus yaitu dengan melakukan gerakan flicking, wipping, withdraw, rotation, dan mendekati pakan.

3.

Macrobrachium sp. yang paling responsif terhadap pakan ialah yang mengalami perlakuan ablasi antenulla dan ablasi mata.

B. Saran Praktikum sebaiknya tidak diikuti oleh banyak praktikan karena akan membuat kerja praktikan tidak maksimal, dan mengganggu kerja praktikan yang sedang melakukan praktikum kecuali bila fasilitas untuk praktikum mendukung untuk dilaksanakannya praktikum dengan jumlah praktikan lebih dari seharusnya.

DAFTAR REFERENSI Gordon, M. S. 1982. Animal Physiology Principles. Mac Millan Publishing Co, New York. Harfaz, S. 1987. Analysis of Betair InducedFeeding in The Praw Macrobrachium Rosenbergii. Brill London. Holthuis, L. B. 1989. Animal Physiology Clected by the Siboga and Snellius Expeditions with Remarks on Species. Leiden, Holland. Johnson, M. E. dan Atema, J. 2005. the Olfactory pathway for Individual Recognition in the American Lobster Homarus Americanus. University of Tennese, USA. Metease, D. W. 1973. Orientation of Lobster (Homerus Americanus) to odor. J Fish Res Board Com, USA. Pearson, K. h. 1979. Thresoid for Detection and Feeding Behavior The Oungenes Crab Marine. Research Laboratory, Leguin. Radiopoetro. 1997. Zoologi. Erlangga, Jakarta. Soundarapandian .P, Prakash. K.S dan Dinakaran, G.K. 2009. Simple Technology for the Hatchery Seed Production of Giant Palaemonid Prawn Macrobrachium rosenbergii (De Man). International Journal of Animal and Veterinary Advances 1(2): 49-53, 2009. ISSN: 2041-2908. Storer, T. I. 1975. General Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc, London. Storer, T. I. Dan R. L. Usinger. 1961. Element of Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc, London. Ville, C. A. dan Walker, W.F. Barnes, R.D. Barnes, 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta. Yuwono, E. 1996. Fisiologi Hewan II. Fakultas Biologi UNSOED, Jakarta.

FUNGSI CHEMORESEPTOR PADA UDANG

Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten : Susi Agustina : B1J008009 : IV :5 : Hanief Wibowo

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2010

Das könnte Ihnen auch gefallen

  • Form Sponsorship
    Form Sponsorship
    Dokument1 Seite
    Form Sponsorship
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Ketikan Baru
    Ketikan Baru
    Dokument11 Seiten
    Ketikan Baru
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • B D
    B D
    Dokument3 Seiten
    B D
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Kuis 01 Genom Organisme
    Kuis 01 Genom Organisme
    Dokument10 Seiten
    Kuis 01 Genom Organisme
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Biomol
    Biomol
    Dokument10 Seiten
    Biomol
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Biomol
    Biomol
    Dokument10 Seiten
    Biomol
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Proposal BCL 2010
    Proposal BCL 2010
    Dokument12 Seiten
    Proposal BCL 2010
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen
  • Sistem Ekskresi ZV
    Sistem Ekskresi ZV
    Dokument11 Seiten
    Sistem Ekskresi ZV
    Alfiyah Lilik Muzdalifah
    Noch keine Bewertungen