Sie sind auf Seite 1von 3

Perkembangan gas turbin

Design pertama gas turbin dibuat oleh John Wilkins seorang inggris pada tahun 1791. System tersebut berkerja dengan gas hasil pembakaran batubara, kayu atau minyak, kompresornya digeraan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang system turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu system turbin yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tapi usaha itu diberhentikan karna terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, Societe des Turbomoteurs di Paris membuat suatu system turbin gas yang konstruksinya berdasarkan design Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperature gas pembakaran yang masuk sekitar 450 oC dengan tekanan 45 atm dan kompersornya langsung digerakan oleh turbin. Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mangalami perkembangan yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar urang lebih 15%. Pesawat pemancar gas yang pertama diselesaikan oleh British Thomson Houston Co pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).

SKEMA SISTEM TURBIN GAS

KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSINYA


1. Kompresor : menaikan tekanan udara agar udara bertekanan tinggi sehingga mempermudah pembakaran 2. Ruang bakar : tempat percampuran gas dan udara yang bertekan tinggi sehingga akan terjadi proses ledakan atau pembakaran. 3. Turbin : mengkonversi panas dari pembakaran menjadi tenaga putar mekanis

KOMPONEN DAN FLUIDA PENDUKUNG DAN FUNGSINYA


1. Blower : menghisap udara saaat awal pengoprasian sebelum kompresor berkerja dan juga berfungsi mendinginkan saat mesin mati. 2. Oil Pump : mengsirkulasi pelumas untuk melumasi poros turbin dan kompresor. 3. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat peralatan pembersih udara. 4. Air bersih : untuk mendinginkan oli. 5. Exhaust : berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. 6. Ignition : untuk menghasilkan percikan api.

CARA KERJA TURBIN GAS


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Lalu katup Kompresor menaikan tekanan udara. Kemudian udara bertekanan ini masuk ke ruang bakar. Didalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar dengan dipicu oleh percikan api. Gas hasil pembakaran tersebut dialirakan ke turbin melaui nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri lalu memutar beban lain seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada suatu system turbin gas adalah sebagai berikut: 1. Pemampatan ( compression) udara dihidap dan dimampatakan 2. Pembakaran ( combustion) bahan bakar dicampur dengan udara kemudian dibakar. 3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir eluar melalui nozzel. 4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Pada kenyataannya tidak ada proses yang selalu ideal, tetapi terjadi kerugiankerugaian yang dapat menyebabkan trunnya dayan yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen system turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain : 1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) diruang bakar. 2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin. 3. Adanya mechanical loss, dsb.

Das könnte Ihnen auch gefallen