Sie sind auf Seite 1von 11

Program pembelajaran remedial untuk membantu anak dengan kemampuan matematika yang kurang

Terjadi kesulitan pada pembelajaran kemampuan dasar dari membaca, menulis dan aritmatika karena tingkat kecerdasan, petunjuk yang kurang dan masalah lainnya. Hal ini terjadi pada 10-20% siswa. Tetapi para guru dan administrasi pendidikan dan juga orang tua kurang diberitahu secara baik tentang masalah ini. Sehingga terjadi kesulitan belajar pada anak. Bahkan dimungkinkan terjadi putus sekolah juga. Karena itulah pada beberapa anak perlu penanganan khusus dalam menangkap pelajaran sehingga diperlukan program remedial

Dilakukan penelitian terhadap 17 anak yang mengalami masalah disability pelajaran dengan memberikan tes di awal dan diakhir program remedial. Diberikan pembelajaran secara intensif pada salah satu sekolah khusus yang memberikan pengulangan pelajaran seebagian dan juga penuh waktu. Sedangkan 17 anak dengan masalah disability lainnya diberi pelajaran di sekolah regular, dengan tanpa mendapat program remedial. Dan juga diberikan tes di awal dan di akhir tahun pelajaran juga.

Siswa diuji pada satu kelompok. Pada sesi pertama (tes kemampuan preoperasional) peneliti meminta para siswa duduk di bangku di tengh ruang kelas. Lalu peneliti bertanya pada siswa mengenai namanya, dan yang berkaitan sebelum memulai tes. Peneliti memberikan pertanyan agar para siswa tersebut relak dan mau menjawab sdikit pertanyaan yang berhubungan dengan matematika. Waktu nya tak dibatasi. Istirahat dua jam diberikan setelah sesi pertama selesai.

Sebelum kembali pada tes kemampuan operasional, prosedurnya sama dengan sesi pertama. Siswa diberi lembar jawaban untuk menjawab soal. Waktu tak dibatasi,Siswa diberi kesempatan bertanya.

Program remedial dilakukan terdiri atas Analisa kesalahan, pengembangan konsep dasar, pengembangan konsep bahasa, mastery learning dan teknik instruksional, pembelajaran dasar dasar matematika, pembelajaan interface matematika, pembelajaran teks parallel.

a. Analisa kesalahan Soal ditabulasi untuk mengetahui keslahan siswa dalam menyelesaikan soal b. pengembangan konsep dasar Siswa diajarkan konsep konsep dasar pada operasi pengerjaan matematika, siswa diberi objek konkret secara lisan mengenai operasi matematika yang dilakukan. Siswa dengan masalah kurang mampu matematikanya memiliki masalah dalam pemahaman alami opersi matematika. Mereka memerlukan contoh nyata untuk ilustrasi prinsip prinsip dasar matematika.

c. komponen bahasa Pada suatu daerah terkadang memiliki beberapa bahasa dalam kesehariannya, dan lagi buku yang digunakan terkadang dalam bahasa yang lain sehingga mempengaruhi tingkat pemahamn siswa

Matematika konkret termasuk pembelajran : pengelompokan, pengkategorian, pembandingan , dan tindak lanjutnya. Empat konsep ini diajarkan dengan objek konkret,sehingga konsep matematika menjadi mudah. Siswa diajarkan merekayasa materi pelajaran dengan mengubah warna dan bentuknya, seperti pemberian warna merah pada rumus, garis bawah, dll. Sehingga materi pelajaran dapat dipahami

Matematika konkret abstrak juga sesuai konsep diatas engan contoh konkret. Dengan ditambah bahwa siswa diajarkan menghitung( dengan lisan an menunjukkannya), membaca angkanya, menulis angkanya,, menunjukkan angkanya, dan menghntikan penghitungan . tiap pelajaran remedial ini diikuti dengan latihan untuk mengecep pemahaman siswa dan untuk menentukan pelajaran selanjutnya.

Dari hasil pengamatan dan tes yang dilakukan di awal program remedial dan setelah remedial menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti program remedial bagi siswa yang kemampuan matematikanya lemah dapat mengikuti dan memahami materi pelajaran, meski perlu pengembangn lebih lanjut.

Das könnte Ihnen auch gefallen