Sie sind auf Seite 1von 15

ENDOKRINOLOGI

Sistem kelenjar 1. Kelenjar eksokrin : mengeluarkan hasil sekresinya melalui saluran elenjar keringat, kelenjar lemak, kelenjar sistem pencernaan makanan. 2. Kelenjar endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran / kelenjar buntu. Hasil sekresinya dikeluarkan ke dalam sistem pembuluh darah hormon. Fungsi Parakrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel tetangganya. Fungsi Autokrin : menghasilkan bahan yang merangsang sel itu sendiri. Contoh : - pembentukan postaglandin termasuk tromboxan - pembentukan interleukin biasanya pada imunologi Hormon enzim - Diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengkatalisa dan mengendalikan macam-macam proses metabolisme - Bekerja jauh dari tempat ia disintesis, bekerja pada organ sasaran (target organ) - Dapat berupa : protein, polipeptida, steroid, glikoprotein. Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada organ sasaran : 1. Kecepatan sintesis hormon dan sekresi hormon dan kelenjarnya. 2. Sistem transportasi hormon di dalam plasma (spesifik carrier protein) 3. Reseptor hormon khusus yang terdapat pada organ sasaran yang berbeda dengan letak reseptornya. 4. Kecepatan degradasi hormon 5. Kecepatan perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi bentuk yang aktif. 6. Jarak Perubahan dari salah satu faktor di atas perubahan dari jumlah aktivitas pada organ sasaran. Perbedaan ikatan hormon reseptor dan hormon protein plasma (protein transporter) Konsentrasi Afinitas pengikatan Sensitivitas pengikatan Kelarutan pada kadar Fisiologis Reversibilitas Penghantaran isyarat Reseptor hormon Sangat rendah (ribuan/sel) Sangat tinggi Tinggi + + + Protein transporter Sangat tinggi (bilion/mL) Rendah Rendah -

Yang mempengaruhi baik buruknya reseptor : 1. Jumlah reseptornya 2. Aktivitas hormon dan reseptornya 3. Kualitas reseptornya 4. Lokasi reseptor 5. Proses desentisasi reseptor Biosintesis hormon 1. Bentuk final (tidak dapat diubah lagi) 2. Dimodifikasi dalam sel - insulin, glukagon, somatostatin - karbohidrat (disebut glikoprotein), FSH, LH, TSH, PTH, dll. 3. Diubah menjadi bentuk aktif di jaringan perifer (A) Di organ sasaran : organ yang dikenai fungsi hormonnya. Contoh : testosteron DHT T4 T3 (B) Non organ sasaran : dirubah tapi tidak bekerja di daerah itu. Contoh : DHEA (Adrenal) Andosteneodion (mata) (C) Gabungan A + B

Contoh : vitamin D3 25 OHD3 (25 Hidroksi Kalsiferol) Kalsiferol (kulit) (hati : non organ sasaran) (ginjal : organ sasaran) Reseptor hormon Jumlah reseptor di dalam sel dipengaruhi oleh keadaan : 1. Fisiologik : suatu keadaan yang normal. Proses : A. Down regulation Bila diberikan hormon terus-menerus reseptor menurun efek Untuk dapat menjadi stabil, hormon reseptor sebanding Contoh : hormon insulin yang normal bisa menimbulkan lipogenik ok. reseptor B. Modifikasi reseptor : reseptor ditambahi senyawa lain. 2. Penyakit Up regulation : diberi hormon reseptor Contoh : - jumlah reseptor LH di ovarium akibat penambahan hormon esterogen dan FSH - jumlah reseptor Angiotensin akibat hormon Angiotensin II Spare receptor : pada hormon peptida untuk menginduksi respons biologik secara maksimal akibat panambahan hormon. Spare Receptor sensitivitas H. SR -- penurunan jumlah reseptor tidak terjadi respon biologik secara maksimal.

Klasifikasi hormon
Lokasi reseptor Mediator / second messenger suatu hormon.

KELOMPOK I. Hormon yang mengikat reseptor intraseluler (langsung menembus sel dan mengikat reseptor dalam sel) - Esterogen - Calcitiriol - Glucocorticoid - Thyroid Hormon (T3 dan T4) - Mineralocorticoid - Androgens - Progestin KELOMPOK II. Hormon yang mengikat reseptor permukaan sel (tidak menembus sel) A. Second messengernya cAMP : - Adrenocorticotropic hormone (ACTH) - Parathyroid hormone (PTH) - Luteinizing hormone (LH) - Calcitonin - Follicle stimulating hormone (FSH) - Glucagon - Thyroid stimulating hormone (TSH) - Adrenergic catecholamine - Human chorionic gonadotropin (HCG) - z Adrenergic catecholamine - Melanocyte stimulating hormone (MSH) - Somatostatin - Lipotropin (LPH) - Corticotropin releasing hormone - Angiotensin II (CRH) - Antidiuretic hormone (ADH) - Opioids B. Second messengernya cyclic GMP : - Atrial Natriuretic Factor (ANF) C. Second messengernya Calcium dan Phosphatidyl Inositida - 1 Adrenergic cathecolamin - Acetyl-choline (muscarin) - Cholecystokinin - Oxytosin - Gastrin - Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) - Substance P - Vasopressin - Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) - Angiotensin II D. Intraseluler messengernya yang belum diketahui : - Chorionic Somatomammotropin (CS) - Insulin

Insulin Like Growth Factor (IGF) Growth Hormon (GH) Prolactin (PR) Nerve Growth Factor (NGF) Epidermal Growth Factor (EGF) Fibroblast Growth Factor (FGF) Platelet Derived Growth Factor

Sifat-sifat umum dari kelompok hormon : KELOMPOK I TYPE KELARUTAN TRANSPORT PROTEIN RESEPTOR MEDIATOR STEROID, IODOTYRONIN, CALCITRIOL LIPOPHILIC + INTRASELULER RESEPTOR HORMON KOMPLEKS KELOMPOK II POLYPEPTIDA, PROTEIN, GLYCOPROTEIN, CATECHOLAMIN HYDROPHILIC PLASMA MEMBRAN cAMP, Ca2+, METABOLIT KOMPLEX DARI PHOSPHOINOSITIDA

HORMON YANG MERANGSANG (Hs) ADENYL CYCLASE ACTH ADH ADRENERGIC CALCITONIN CRH FSH GLUCAGON hCG LH LPH MSH PTH TSH

HORMON YANG MENGHAMBAT (Hi) ADENYLCYCLASE ACETYLCHOLINE 2 ADRENERGIC ANGIOTENSIN OPIOIDS SOMATOSTATIN

Kelenjar hipofisa menghasilkan bermacam hormon : - Hormon tropik : mengatur kelenjar endokrin lain - Mempengaruhi secara langsung metabolisme organ sasaran (target organ) Sekresi hormon dari kelenjar hipofisa diatur oleh hormon atau faktor dari hipotalamus Sekresi dan sintesis dari releasing hormon dikontrol oleh bermacam neuro transmitter : dopamin, adrenalin / non adrenalin, serotonin, histamin, ACH, dan lain-lain. rangsang neurologik dan stress (psikis) : mempengaruhi kelenjar endokrin dan rx metaboliknya. GROWTH HORMON (GH) Pengaruhnya pada : 1. Sintesa protein GH meningkatkan : - Transport asam amino ke dalam sel otot - Sintesa protein - AA turun plasma + urine

Sintesa RNA + DNA 2. Metabolisme Karbohidrat - Hyperglikemia setelah diberi Growth Hormon - Glukoneogenesis - Growth hormon antagonis efek dari insulin 3. Metabolisme lemak - Peningkatan asam lemak bebas dan glycerol dari jaringan lemak - Peningkatan oksidasi asam lemak dalam hati 4. Metabolisme mineral - Meningkatkan balans + dari Ca, Mg, P - Menyebabkan retensi Na+, K+, Cl Defisiensi Growth Hormon Dwarf (kerdil) Kelebihan Growth Hormon Gigantisme / Acromegali 5. Efek prolaktin Growth Hormon dapat mengikat reseptor untuk prolaktin sehingga mempunyai sifat mirip dengan sifat prolaktin (pada manusia) : - Merangsang pertumbuhan kelenjar mamae - Laktogenesis
-

HORMON TROPIK / TROPIN : (pengaruhi kelenjar endokrin yang lain terutama reps dan stress) 1. TSH : Thyroid Stimulating Hormon 2. LH : Luteinizing Hormon 3. FSH : Follicle Stimulating Hormon 4. ACTH : Adreno Corticotropic Hormon 5. LTH : Luteotropic Hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon / Hormon Tirotropik / Hormon Tirotropin) Glycoprotein B.M 30.000 TSH receptor aktivitas adenyl cyclase c-AMP membran plasma biosintesa hormon tyroid (T3 dan T4) - konsentrasi yodida -organifikasi -coupling -hydrolisa thyroglobin Efek / fungsi : - merangsang pertumbuhan kelenjar tiroid - aktivitas metabolisme p.u : sintesis protein, sintesis RNA, sintesis fosfolipid, oksidasi glucosa, penggunaan oksigen. - efek cepat merangsang semua fase pembentukan hormon tiroid meliputi : konsentrasi (trapping), organifikasi, coupling, dan hidrolisis. GONADOTROPIN (FSH dan LH) Mempengaruhi pertumbuhan testis dan ovarium FSH - Target sel : ovarium : sel folikel testis : sel sertoli - Glikoprotein B.M 25.000 - Sebelum aktivitas biologik, terikat dengan reseptor spesifik pada membran sel meningkatkan adenilat siklase dan cAMP - Fungsi : Pada wanita : 1. Merangsang pertumbuhan folikel ovarium 2. Menyiapkan folikel ovarium untuk fs. LH 3. Mempercepat pelepasan esterogen yang diinduksi LH

4. Menginduksi sintetis Androgen Binding Protein (ABP) yang berperan sebagai alat

tranport hormon testosteron. Pada laki-laki : 1. Merangsang pertumbuhan tubulus seminiferus dan testis. 2. Memegang peran pada fase permulaan spermatogenesis FSH atrofi testis dan produksi spermatozoa berkurang 3. Merangsang produksi estradiol di sel-sel sertoli LH (Luteinizing Hormon) - Glikoprotein B.M 40.000 - Melalui perangsang cAMP pada wanita : Corpus luteum produksi progesteron laki-laki : Sel Leydig produksi testosteron - Fungsi : Pada wanita : 1. Merangsang pematangan folikel de Graaf, proses ovulasi dan pembentukan corpus luteum. 2. Merangsang pengeluaran esterogen dan progesteron organ sasaran hormon ini dari sel-sel corpus luteum. 3. Merangsang interstitial cell ovarium untuk menghasilkan hormon androgen (androstenadion, dehidro epiandrosteron, testosteron). Stein Leventhal Syndrome / poly cystic ovarium maskulinisasi / hirsutisme ok. aktivitas stroma ovarium dalam menghasilkan hormon androgen . Pada laki-laki : Merangsang produksi testosteron oleh testis spermatogenesis dan menyiapkan perkembangan organ sex tambahan seperti vas def, prostat, dan vesic. sem. Organ sasaran hormon ini di sel-sel Leydig. - Pengendalian sekresi FSH dan LH diatur oleh GnRH - Pengeluaran GnRH dirangsang oleh dopamin dan prostaglandin Hambatan sintesis prostaglandin gangguan ovulasi. - Pengendalian spesifik dari gonadotropin oleh steroid end organ (testosteron dan estradiol) PROLAKTIN (PRL / Hormon Laktogenik / Mammotropin / Hormon Luteotropik / LTH) - Protein B.M 23.000 - Fungsi : merangsang corpus luteum menghasilkan progesteron. merangsang pertumbuhan kelenjar mamae dan laktogenesis. - Jadi terkait pada perintisan dan mempertahankan laktasi pada mamalia. - Tumor dari sel-sel yang mensekresi prolaktin menyebabkan amenorrhoe dan galaktorrhea. hormon prolaktin pada pria : gymnaecomasti dan impotensi. - Pengendalian Sekresi Prolaktin Merangsang pelepasan prolaktin = estrogen (saat menyusui anak) : pengurangan reseptor dopamin pada hipofisa merangsang transkripsi ACTH (ADRENO CORTICO TROPIC HORMON) Mengatur pertumbuhan dan fungsi cortex sdrenalis Meningkatkan sintesa dan pelepasan steroida adrenalis Me sintesa protein dan RNA Me kadar cAMP intracelluler Kelebihan produksi ACTH menyebabkan : 1. Balans negatif K, N, P 2. Retensi natrium hypertensi oedeme 3. Intoleransi glucosa (DM) 4. Asam lemak plasma

Cushing syndrome : produksi steroid adrenal produksi ACTH : stress (dingin, panas, hipoglikemi, oksidasi insulin, epinefrin, operasi, rangsang psikis) sekresi ACTH : kortisol, androgen, progesteron HORMON YANG BERASAL DARI LOBUS INTERMEDIUS HIPOTISA (pada manusia mengalami rudimentasi) 1. Lipotropic Hormon / LPH - Me Lipolisis - Mobilisasi asam lemak - Prazat dari endorphin 2. Endorphin - Berasal dari LPH - Terikat pada reseptor di SSP = morfin - Mengendalikan reseptor rasa nyeri analgetika kuat 3. MSH / Melanocyte Stimulating Hormon - Pada hewan : , , MSH. Pada manusia : aktivitas dan LPH - Merangsang melanogenesis memberi warna gelap pada kulit - Sekresi MSH dikendalikan MRF dan MIF yang dihasilkan hipotalamus - Menghambat sekresi MSH : kortison, hidrokortison epinefrin, norepinefrin - Menghambat kerja sel-sel melanosit : melatonin (thymus dan uji syaraf perifer) HORMON DARI HIPOFISA POSTERIOR Struktur vasopressin sama dengan struktur oksitosin (oxytocin) Perbedaan :

Oxytocin vasopressin Isoleucin fenilalanin Leusin lisin / arginin


(1) VASOPRESSIN / ADH / ANTI DIURETIC HORMON - permeabilitas tubulus distalis dan duct. Kolligentus reabsorbsi air kepekatan urine

, volume . - kadar cAMP me permeabilitas membran sel - Kontraksi otot polos arteriol vasokonstriksi pembuluh-pembuluh darah perifer tekanan darah. - Merangsang sekresi ADH : stress psikis, stress fisik, ACH, nikotin, morfin, dehidrasi, osmolaritas darah sintesa RNA dalam neuron meningkat sintesa protein (enzim) sintesa vasopressin sekresi meningkat - Inhibisi sekresi ADH : epinefrin faktor volume darah alkohol (2) OXYTOCIN - Merangsang kontraksi sel-sel mioepitelial kelenjar mamae dan otot polos uterus. - Estrogen me sensitivitas otot uterus terhadap oxytocin, progesteron menghambatnya. Hisapan bayi sekresi oxytocin dengan merangsang reseptor raba papila mamae dan sekitar impuls serat-serat saraf nudei paraventrikularis neurohipofisa sekresi oxytocin KELENJAR THYROID Fungsi : Kendali pertumbuhan / stimulator untuk rx oxidatif / kendali kecepatan metabolisme dalam tubuh.

Efek anabolik, RNA, transport AA, sintesa protein, tRNA dan lain-lain. proses translasi pada ribosom Kadar > : keseimbangan N dan sintesa protein ditekan turnover Karbohidrat dan lemak Ca dimobilisasi dari tulang pembentukan ATP ok. proses oksidasi terpisah dari fosfat. Sebagian besar energi dibebaskan sebagai panas BMR Memperkuat kerja glukagon dan katekolamin ok cAMP melalui hambatan pada fosfodiesterase penyerapan glukosa dalam usus Hipertiroid kolesterol darah turun, lipolisis naik Sintesa dan metabolisme Fungsi metabolisme dari hormon tiroid adalah me konsumsi oksigen Energi yang digunakan oleh sel adalah untuk menggerakkan pompa Na+ / K+ ATP ase Pe penggunaan ATP dan pe konsumsi O2 melalui fosforilasi oksidasi adalah dasar cara kerja dari hormon tiroid. T3 dan T4 meningkatkan sintesa protein balans N jadi + Kekurangan T3 dan T4 Hipotiroidi Gejala : laju metabolisme menurun, detak nadi jantung pelan, sikap lamban, mengantuk, konstipasi, peka pada dingin, kulit dan rambut kering, gangguan menelan, dan lainlain. Pada anak : tinggi badan pendek, tanda mental retardasi Terapi : pemberian hormon tiroid Kelebihan hormon tiroid Hipertiroidi (Tirotoksikosis) Gejala : detak nadi jantung cepat, tegang, sukar tidur, berkeringat, kulit basah, berat badan turun walau napsu makan naik, peka pada panas. Terapi : - menghambat produksi hormon tiroid dengan obat anti tiroid - memberi radioisotop I131 atau kombinasi - kadang operasi - diberi KI. Antitiroid : thiourea, thiouracil, propylthiourasil (PTU), karbimazol, metimazol (Cianida dan perklorat) Transport aktif / pasif yodium lewat pompa memadatkan yodium. Sintesis hormon tiroid terjadi dalam ruang folikuler melalui serangkaian reaksi dengan perantaraan enzim peroxidase. (Yodium mengalami oksidasi oleh enzim peroksidase) berikatan dengan tiroglobulin organifikasi DIT/MIT perangkaian antara DIT dengan DIT (T4) dan perangkaian DIT dengan MIT (T3) coupling phagositosis melekat pada lisosom terjadi penguraian globulin dan pelepasan T3, T4, penguraian MIT dan DIT. Hormon hormon tiroid dilepas dari tiroglobulin melalui hidrolisis.
-

KELENJAR PARATHYROID - Mula-mula disintesa dalam chief cells sebagai PREPROHORMON (31 AA ekstra) Prohormon (pemutusan glisil-7-lisin-6) intraseluler hormon aktif (pemutusan gugusan arginil (-1) alanin (+1)) - Degradasi cepat, half life 18 menit. PTH bersifat merangsang adenilatsiklase Fungsi : primer : - mempertahankan kadar Ca ion dalam plasma (tulang) mengendalikan ekskresi Ca dan fosfat (melalui ginjal) Pemberian PTH afek : 1. Ca serum, P serum 2. ekskresi fosfat urine, ekskresi Ca

3. Mengeluarkan Ca dari tulang, khususnya bila intake Ca dalam diet 4. alkali fosfatase serum akibat perubahan tulang 5. Mengaktifkan vitamin D dalam jaringan ginjal dengan perubahan 25 OH cholecalciferol menjadi 1,25 diOH cholecalciferol 6. resorbsi tulang lepasnya Ca, lepasnya kolagen, enzim-enzim liposomal dan hidroksiprolin 7. penyerapan Ca dalam usus Pengendalian sekresi PTH : - Tidak mempunyai tempat penyimpanan dalam kelenjar - Setelah disintesa langsung disekresikan (tergantung kadar Ca dalam plasma) Ca ion sekresi Ca ion (vitamin A) sekresi Patofisiologi 1. Hipoparatiroidisme : hilangnya kelenjar akibat op. tyroid, autoim, idiot - Ca++ serum Tetani (ok. kepekaan jaringan neuromucs) PO4 serum - kelemahan otot - katarak pada lensa mata Kadar normal, tapi tubulus renalis tidak sensitif terhadap PTH pseudo. 2. Hiperparatiroidisme (terutama adenoma paratiroid) - Dekalsifikasi hilang - Timbunan Ca dalam jaringan lunak - Pembentukan batu ginjal CALCITONIN - Berasal dari sel-sel C kelenjar tiroid - Efek me kadar Ca darah. Pelepasan Calcitonin dirangsang oleh kadar ion Ca yang tinggi dalam serum - Efek langsung pada tulang Ginjal : ekskresi Ca menghambat sintesa 1,25 diOH cholecalciferol tidak melalui tingkat cAMP Tulang : hambatan penyerapan bahan-bahan organik tulang menghambat ekskresi OH prolin dalam urine. calcitonin ok. Ca tyroid medularis menyebabkan kelainan sel-sel C tiroid KELENJAR PANKREAS 1. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan 2.Sebagai endokrin menghasilkan hormon pada mamalia dan manusia, pulau-pulau Langerhans mengandung 3 macam sel, yaitu : - sel A menghasilkan glukagon - sel B menghasilkan insulin - sel C menghasilkan somatostatin INSULIN Biosintesa insulin : di ribosom dari endoplasmik retikulum dalam sel Sekresi insulin : normal dewasa perlu 50 u insulin / hari Rangsangan sekresi insulin : 1. Glukosa 2. Asam amino (terutama leusin dan arginin) 3. Asam lemak 4. Badan keton 5. Ion-ion : K, Ca, Zn 6. Hormonal : adrenalin 7. Xylitol, sitrat, piruvat, fumarat Bahan yang menghambat sekresi insulin :

1. Epinefrin 2. Ion magnesium 3. Bahan inhibitor metabolisme glukosa : mannoheptulosa, 2 deoksiglukosa dan glukosamin 4. Somatostatin Metabolisme insulin Dipecah terutama dalam hati dan ginjal oleh enzim glutation insulin transhidrogenase memecah ikatan disulfida Faal insulin - aktif pada otot kerangka, otot jantung, jaringan lemak, hati, lensa mata, dan leukosit. - inaktif pada jaringan ginjal, sel darah merah, saluran pencernaan makanan - fungsi metabolisme insulin terutama pada otot, jaringan lemak, dan hati - reseptor membran insulin dan glikoprotein Efek insulin I. HATI A. ANABOLIK 1. penyimpanan glikogen 2. sintesis TG, kolestrol, VLDL, lipogenesis 3. glikolisis 4. sintesis protein B. ANTI KATABOLIK 1. Glikogenolisis 2. Ketogenesis 3. Glukoneogenesis C. KELUARNYA GLUKOSA 1. Pembentukan urea, cAMP 2. Katabolisme protein 3. Uptake K+ + PO43II. OTOT A. SINTESIS PROTEIN 1. Transport AA 2. Sintesis protein ribosom B. SINTESIS GLIKOGEN 1. transport glukosa dan heksosa 2. aktivitas glikogen syntase 3. aktivitas glikogen fosforilase C. TRANSPORT ION D. GLIKOLISIS HMP SHUNT TCA CYCLE III. JARINGAN LEMAK penyimpanan TG 1. Induksi LPL 2. transport glukosa lemak 3. lipolisis intrasel DIABETES MELLITUS I. IDDM = DM type I - 10% - umumnya usia muda : Juvenile diabetes - insulin, reseptor : N II. NIDDM = DM type II - 90% - umumnya usia dewasa : Maturity onset diabetes - insulin N, reseptor DM selama kehamilan : DIABETES GESTATIONAL DM sekunder : 1. Acromegali 2. Cushing syndrome

3. Geokromositoma, dan lain-lain. KELENJAR ADRENALIS Dua bagian : 1. Bagian tengah disebut medulla adrenalis 2. Bagian luar disebut kortex adrenalis MEDULLA ADRENALIS - Histologik berasal dari bagian simpatik sistem saraf otonom - Hormon yang dihasilkan adalah epinefrin (adrenalin) dan nor epinefrin (nor adrenalin) catecolamin (+) dopamin - Katekolamin dihubungkan dengan kelainan NEUROPSIKIATRIK dan HIPERTENSI 1. Parkinsonisma 2. Phacocromocytoma DX : metanefrin VMA 3. katekolamin : antihipertensi dan transquilizer katekolamin : antidepresi PERANAN BIOKIMIA Reseptor 1 : dikaitkan dengan Ca++ dan fosfatidil inositida glikogenolisis 2 : dikaitkan protein GI (inhibitor) lipolisis sekresi renin sekresi insulin sekresi glukosa Secara umum adrenalin merangsang lipolisis 1 : dikaitkan protein Gs (s=stimulator) lipolisis 1 : dikaitkan protein Gs glukoneogenesis glikogenolisis otot dan hati sekresi insulin, glukagon, renin Fungsi katekolamin 1. glikogenolisis hati dan otot 2. glukoneogenesis 3. lipolisis 4. ketogenesis 5. sekresi insulin sekresi glukagon 6. Menghambat masuknya glukosa ke jaringan perifer Emergencies hormone 1. Dengan cepat memasok asam lemak sebagai bahan bakar utama untuk kerja otot. 2. Memobilisasi glukosa sebagai sumber energi untuk otak dengan cara glukoneogenesis, glikogenolisis, dan uptake glukosa dalam otot dan organ lain. 3. sekresi insulin sehingga glukosa digunakan di SSP.

me

KELENJAR KORTEX ADRENALIS Penting untuk kehidupan Hormon-hormon steroid dari kortex adrenalis ini dibedakan dalam 3 kelompok : 1. Glukokortikoid (cortisol) efek primer pada metabolisme protein, lemak, karbohidrat. Disintesa zona fasciculata. 2. Mineralokortikoid (aldosteron) efek primer pada metabolisme air dan mineral. zona glumerulosa 3. Androgen dan estrogen (sex hormones) efek primer untuk tanda-tanda sex sekunder. zona retikularis

GLUCOKORTIKOID (CORTISOL) Meningkatkan : - produksi glukosa di hati melalui gluconeogenesis - pembentukan glycogen melalui aktivasi glycogen sythetase - lypolisis - metabolisme protein / RNA Efek penting lain dari cortisol 1. Efek anti radang 2. Imunosupresi 3. sekresi kelenjar eksokrin 4. Efek pada tulang : osteoporosis, pengeluaran Ca dari tulang. 5. fosfodiesterasi cAMP 6. Stress : meningkatkan tekanan darah 7. Surfactor : cegah asphyxia Kekurangan glucokortikoid Primary adrenal insufisiensi (Addison disease) - Hipoglycacmi - kadar natrium plasma rendah - kadar kalium plasma tinggi - tekanan darah rendah - hyperpigmentasi Secondary adrenal insufisiensi Gejala sama dengan primary, hiperpigm () ok. Kekurangan ACTH. Kelebihan glucokortikoid (cushing syndrome) - hipernatremia, hipokalemia, hipertensi Pengendalian glukokortikoid corticotropin releasing hormone (CRH) ACTH Glucocorticoid (cortisol) MINERALOKORTIKOID (ALDOSTERON) Absorbsi Na+ dan Cl- tubuli ginjal retensi Sekresi K+ dan H+ Ekskresi Na+ dan Cl- pada kelenjar keringat, kelenjar saliva, saluran pencernaan Pemberian mineralokortikoid akan - meningkatkan volume darah yang beredar dan ekskresi urine - meningkatkan volume dari extrasel - meningkatkan Mg clearance Conn Syndrome (Aldosteronism) - Hipernatremia - Hypokalemia - Alkalosis - Hypertensi SEX HORMONE (C19 KORTIKOSTEROID) Androgen adrenal yang utama : Dehidroepiandrosteron (DHEA) Androstenedion Androgen ini dapat menyebabkan retensi N, P, K, Na, dan Cl. Sintesa dan sekresi glukokortikoid dan sex steroid dikendalikan oleh ACTH dari hipofisa melalui cAMP. Aldosteron tidak dipengaruhi oleh ACTH sistem renin angiotensin - Sekresi aldosteron pada : - cirrhosis hepatis dengan ascites (hiperaldosteronisme) - nephrosis dengan edema

- congestive heart failure Menghambat efek aldosteron dalam retensi Na Spironolakton membentuk komplex yang inaktif dengan aldosteron receptor.

KEADAAN PATOLOGIS FUNGSI KORTEX ADRENAL : 1. HIPOADRENOKORTISISME Primer : degenerasi kortex adrenalis ok. TBC, atrofi idiopatik Addisons diseasi, gx : a. Penurunan tekanan darah, dehidrasi, penurunan suhu tubuh ok. keluarnya Na+ dan Cl- disertai air. b. Kelemahan otot (termasuk otot jantung) ok. K+ plasma c. Hipoglikemia ok. Glukortikoid < d. Hiperpigmentasi kulit ok. Kortisol < pe ACTH (ACTH efek merangsang melanosit membentuk pigmen) Sekunder : tumor, infark, infeksi hipofise. 2. HIPERADRENOKORTISISME Causa : A. Tumor dari kortex adrenalis B. Hiperplasia kortex adrenalis akibat pe ACTH Gejala : a. hiperglikemia dan glucosuria b. retensi natrium disertai air oedeme, pe volume darah dan hipertensi. c. hipokalemia d. hirsutisme dan acne e. redistribusi lemak ke jaringan-jaringan 3. ALDOSTERONISME A. Primer - disebabkan oleh tumor-tumor adrenal : aldoteronoma - produksi berlebihan aldosteron B. Sekunder - sebab-sebab di luar adrenal misalnya : ok pe sistem renin angiotensin dan hal-hal yang me kadar Na+ misal : cirrhosis hepatis, nephrosis, dan congestive heart failure. Oleh karena ada pe dari steroid androgen, maka sifat-sifat kelamin sekunder laki laki akan baik pada laki-laki maupun wanita. HORMON SALURAN PENCERNAAN Polipeptida Dibentuk sel-sel endokrin mukosa lambung dan usus kecil Turut berfungsi dalam regulasi sekresi dan fungsi motorir lambung, usus kecil, hati, sel empedu, dan pankreas Hormon saluran pencernaan makanan utama : gastrin, sekretin, cholecystokinin (pankreozymm = CCK = PZ) GASTRIN o Dibentuk sel-sel G dari mukosa anthrum pyloricum dan duodenum o Dikenal 2 macam gastrin : Gastrin I dan Gastrin II ( posisi 12 gus tirosin) (17AA) (sulfat) (tirosin) o Fungsi : 1. Aktivator paling efektif terhadap sekresi asam lambung Merangsang pepsin Merangsang faktor intrinsik mukosa lambung 2. Merangsang sekresi sekretin (langsung, melalui rangsang sekresi asam) 3. Memperlambat pengosongan isi lambung ke dalam duodenum dengan mengurangi kecepatan pengosongan lambung o Pelepasan / sekresi gastrin ditingkatkan oleh : 1. Rangsang vagal (hipoglikemi ok induksi insulin) 2. Pe kalsium

3. Acetilkholin 4. Makanan terutama protein dan AA (terutama glisin) Kadar asam lambung tinggi akan menyebabkan feed back inhibition sekresi gastrin. o Kelainan akibat peningkatan gastrin Bisa disebabkan terutama pankreas yang membentuk gastrin (sel D pulau Langerhans) syndrome Zollinger Ellison : - ulcus gastrointestinalis - pe gastrin - pe sekresi asam lambung SEKRETIN o Ditemukan pada mukosa duodenum dan jejunum o Fungsi fisiologik : 1. Merangsang sekresi air dan bikarbonat 2. Merangsang sekresi pepsin dalam lambung Menghambat sekresi asam lambung dengan menghambat aktivitas motorik usus. 3. Me lipolisis dan cardiac output ( ~ glukagon tempat pengikatan di jaringan tidak sama) o Merangsang pengeluaran sekretin : makanan, peningkatan keasaman Ca pankreas dan respons terhadap sekretin rendah (untuk menilai fungsi kelenjar eksokrin pankreas + sekretin) o Pancreatic cholera syndrome akibat pe sekresi sekretin Diare air Hipokalemia Achlorrhidria Kegagalan sekresi asam lambung CHOLECYSTOKININ o Dibentuk oleh mukosa duodenum dan jejunum o Fungsi : 1. Merangsang sekresi dan sintesa enzim pankreas dan kontraksi kandung empedu 2. Sekresi dan penyerapan air, bikarbonat dan perubahan keasaman (dengan gastrin dan sekretin) 3. Merangsang sekresi glukagon dan insulin 4. Merupakan neurotransmiter CCK disekresi dari mukosa usus : rangsang asam, asam amino, asam lemak, kholenergik HORMON-HORMON KELAMIN Kelenjar kelamin pria (testis) Kelenjar kelamin wanita (ovarium) Fungsi : - pembentukan spermatozoa dan ovum - membentuk hormon steroid : mengendalikan sifat-sifat kelamin sekunder, siklus reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi tambahan (epididimis, vas deferens, prostat, vesikula seminalis, penis, uterus, vagina, dan lain-lain) HORMON KELAMIN PRIA Tiga macam sel di testis : 1. Spermatogonia spermatozoa 2. Leydig testosteron LH 3. Sertoli ABP FSH Sintesa testosteron dikendalikan FSH, LH, prolaktin aktivasi adenilat siklasi - Terjadi pada sel-sel interstitial leydig - Testis tidak dapat membentuk glukortikoid dan mineralokortikoid ok kekurangan enzim 11 hidroksilase - Testosteron sebagaimana dirubah jadi DHT (Dehidrotestosteron) oleh 5 reduktase dalam jaringan sasaran testosteron DHT

5 reduktase normal disekresi 4-12 mg testosteron / hari Kadar dalam plasma 0,6 g/dl (pada q 0,03 g/dl berasal dari perubahan androstenedion jadi testosteron dalam ovarium) Efek hormon : protein total sel di kadar RNA glikolisis ok aktivatasi heksokinase dan fosfofruktokinase jumlah mitokondria dan rantai respirasi Efek anabolisme protein dari androgen : N urine BB Efek androgenik timbul sifat / tanda kelamin sekunder misalnya : pertumbuhan dan perkembangan genitalia interna dan externa, perubahan dari suara, pertumbuhan otot-otot tubuh, dan sebagainya. Katabolisme : dalam hati dioksidasi jadi androstenedion saturasi cincin A dan gugus keto androsteron epiandrosteron etiokholanolon dikeluarkan melalui urine (ikatan sulfat dan glukoronida) Organ sasaran DHT ( 5 reduktase) 1. Prostat 2. Vesicula seminalis 3. Genitalia externa 4. Kulit genitalia Testosteron 1. Struktur wolffian embrionik 2. Spermatogonia 3. Otot 4. Tulang 5. Ginjal 6. Otak Patologis Hipogonadisme Bila gangguan petumbuhan testis pada masa dewasa sifat-sifat atau efeknya berubah Pada usia muda sifat kelamin sekunder akan menyerupai wanita. Hiperaktivitas sel Leydig misalnya : tumor testis HORMON KELAMIN WANITA Ovarium menghasilkan 2 macam hormon 1. Hormon estrogenik (hormon-hormon folikuler) dihasilkan oleh folikel de Graff 2. Hormon progestational korpus luteum HORMON ESTROGENIK Sintesa dan sekresi : FSH merangsang sekresi dari estrogen, FSH dipengaruhi FSH RF hipotalamus. FSH merangsang LH dari hipofisa. FSH dan estrogen dapat mengadakan negative feed back terhadap pembentukan FSH-RF. Sintesa : prazat Testosteron dan androstenedion sintesa estrogen (testis, ovarium, adrenal, dan placenta) Metyrapon menghambat sintesa estrogen ( 19 hidroksilasi) Efek estrogen : 1. Menyiapkan uterus mukosa untuk kerja hormon progestational - proliferasi endometrium Terjadi segera setelah menstruas berhenti

pe vaskularisasi perubahan epitel tuba dan vagina Persiapan terima ovum 2. Mengembangkan sifat-sifat kelamin sekunder wanita Efek metabolisme : 1. sintesa protein 2. Mendeposisi jaringan lemak subcutan 3. Kofactor rx transhidrogenase sitokrom menghasilkan ATP Estrogen sintetik : Ethynyl estradiol Diethyl stilbestrol 4. Mempertahankan struktur kulit 5. sintesis protein transport 6. kemampuan koagulasi 7. HDL, LDL, kolestrol darah, TG darah 8. Retensi air (dosis tinggi) SIKLUS HAID Terdiri dari : Folliculae phase Luteal phase Prinsip : Estrogen : - Sintesa MRNA, protein - Proliferasi epitel - Hipertropi kelenjar - Berkembang endometrium Progesteron : Pengurangan proliferasi pembentukan glikogen FOLLICULAE PHASE o Pembesaran dan pematangan follicle atas pengaruh FSH o Pada minggu I kadar E2 rendah begitu folikel membesar Puncak E2 dicapai sebelum puncak LH dan FSH dan merangsang GnRH dari hipofisis. Pelepasan LH terjadi setelah E2 mencapai puncak atau penurunan mendadak E2 ovulasi Pemberian terus dosis tinggi esterogen (oral contraceptive) menekan pelepasan LH dan FSH menghambat GnRH action di hipofise LUTEAL PHASE o Setelah ovulasi sel granulosa dari folikel pecah, berluteinisasi dan membentuk CORPUS LUTEUM yang menghasilkan progesteron mempersiapkan / mempertahankan endometrium uterus untuk menerima penanaman ovum yang telah dibuahi LH dibutuhkan untuk pemeliharaan korpus luteum o Bila terjadi pembuahan ovum LH diganti oleh chorionic gonadotropin (hcg), satu hormon placenta : merangsang sintesa progesteron oleh corpus luteum sehingga nanti plasenta mempu membentuk sendiri. o Bila tidak terjadi pembuahan - corpus luteum menyusut - endometrium dilepas - terjadi haid
-

Das könnte Ihnen auch gefallen