Sie sind auf Seite 1von 8

Konsep Dasar & Tahapan Proses Manajemen Strategi

Manajemen Strategi merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan (companys strengths) dengan mengeksploitasi peluang bisnis (business opportunities) guna mencapai tujuan perusahaan (companys goals) yang sesuai dengan misi (mission) yang telah ditentukan. Sehubungan dengan itu Wheelen dan Hunger (1995:7) mengartikan manajemen strategi (strategic management) is the set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation, artinya bahwa manajemen strategi merupakan suatu himpunan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu perusahaan. Untuk memahami konsep ini, berikut ini diuraikan komponen utama dan tahap manajemen strategi ,yakni: 1. Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). 2. Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). 3. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitasaktivitas utama antara lain: 1. Menyiapkan strategi alternative, 2. Pemilihan strategi 3. Menetapkan strategi yang digunakan. 1. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk 1. Menetapkan tujuan tahunan 2. Menetapkan kebijakan 3. Memotivasi karyawan 4. Mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan, mengembangkan budaya yang mendukung strategi 5. Menciptakan struktur organisasi yang efektif, 6. Menyiapkan anggaran 7. Mengembangkan dan memberdayakan system informasi, 8. Menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. 1. Evaluasi dan pengawasan kinerja nyata suatu perusahaan. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Ada tiga aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu: 1. meninjau ulang faktor internal dan eksternal saat ini 2. mengukur kinerja 3. mengambil tindakan korektif. Berdasarkan model manajemen strategi versi Wheelen dan Hunger (1995:7), sesungguhnya sejak awal mereka membagi proses manajemen strategi ke dalam empat elemen dasar, yakni: 1. analisis lingkungan (environmental scanning) 2. perumusan strategi (strategy formulation) 3. implementasi strategi (strategy implementation)

4. evaluasi dan kontrol (evaluation and control) JIka dikaitkan dengan fungsi manajemen, maka komponen manajemen strategi sebenarnya mengikuti siklus fungsi manajemen, yang diawali dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga ke pengawasan. Dengan demikian, berdasarkan uraian tentang komponen manajemen strategi di atas, maka pengertian manajemen strategi dapat disimpulkan sebagai suatu kesatuan keputusan dan tindakan untuk menghasilkan suatu formulasi dan implementasi rencana yang didisain dan terkontrol dalam mencapai sasaran atau tujuan suatu perusahaan.Formulasi Strategi, meliputi pengembangan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta memilih strategi-strategi khusus yang akan diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu. D dalam formulasi strategi telah mencakup tentang obyek organisasi baru yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan, pengalokasian sumber daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial), apakah perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi produk, apakh akan masuk pasar internasional atau cukup pada pasar domestik, apakah diperlukan merger atau tidak, dan bagaimana menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi oleh pesaing. Karena tidak ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak terbatas, maka strategi harus berni memutuskan strategi alternatif mana yang akan memberi dampak positif terbaik sehingga akan memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Strategi harus memberikan keunggulan komparatif dan pada khirnya dalam jangka panjang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Mengimplementasikan strategi, sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan manajemen strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus diimbangi dengan imbalan yang memadai. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi, evaluasi dan eratpengawasan merupakan tahap terakhir dalam proses strategi. Semua strategi merupakan subyek modifikasi di masa yang akan datang, sebab berbagai faktor internal dan eksternal akan selalu mengalami perubahan. Evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu (1) mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, (2) mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan (3) mengambil berbagai tindakan perbaikan. Evaluasi sangat diperlukan bagi suatu organisasi bisnis, sebab keberhasilan usaha saat ini tidak akan menjadi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Bahkan keberhasilan saat ini dapat menimbulkan persoalan-persoalan baru yang berbeda. Demikian juga apabila terjadi kegagalan, maka persoalan baru muncul dan harus dihadapi agar menghidupkan kembali usaha yang sudah gagal. Dalam suatu organisasi yang besar, proses formulasi, implementasi, evaluasi dan pengawasan strategi terdapat pada 3 (tiga) tingkatan hirarki, yaitu tingkatan corporate, tingkatan unit bisnis (divisi), dan tingkatan fungsional. Dari uraian di atas proses manajemen strategi dapat digambarkan sebagai berikut: PROSES MANAJEMEN STRATEGI

Mengimplementasikan strategi Menetapkan arah dan Misi Memahami Lingkungan Memformulasi kan Strategi Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi PRINSIP MANAJEMEN STRATEGI 1. Perencanaan Strategis Menembus (merembes), Semua manajer pada berbagai divisi harus belajar berfikir strategis. Semua tingkat manajerial temasuk supervisor akan terlibat dalam manajemen strategi dengan cara tertentu. Setiap tingkat pola dan cara yang akan diambil berbeda, tetapi mengarah pada suatu tujuan yang telah ditetapkan. 2. Proses Perencanaan Komprehensif, artinya perencaan di dasarkan pada kebutuhan dan pengembangan usaha, bukan di buat asal-asalan. KOMPONEN PROSES MANAJEMEN STRATEGI 1. Misi Perusahaan (organisasi), menggambarkan tujuan atau alasan mengenai keberadaan organisasi (perusahaan). Di dalam misi telah mencakup tipe, ruang lingkup dan karekteristik aktivitas yang akan dikerjakan 2. Tujuan, yang merupakan hasil akhir dari suatu aktivitas atau kinerja.Dalam tujuan ini akan dtegaskan apa yang akan dicapai, kapan, berapa yang harus dicapai. 3. Strategi, yaitu keterampilan dan ilmu memenangkan persaingan. Karena persaingan merupakan perebutan pangsa pasar (konsumen), sedangkan konsumen stiap saat mengalami perubahan, maka strategi harus dikelola sedemikian rupa agar tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang perusahaan dapat trcapai. 4. Kebijakan, yaitu cara mencapai tujuan perusahan. Kebijakan meliputi garis pedoman, aturan dan peraturan serta prosedur guna mendukung usaha pencapaian tujuan. 5. Profil Perusahaan, yang menggambarkan keaadan perusahaan baik dari sisi keuangan, sumberdaya manusia, dan sumberdaya pisik. 6. Lingkungan ekternal, semua kekuatan yang akan mempengruhi pilihan strategi sert mendefinisikan situasi kompotitifnya. 7. Lingkungan Internal, meliputi semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan.

8. Analisis Strategi dan Pilihan, terutama ditujukan pada keputusan investasi untuk masa yang akan datang. 9. Strategi Unggulan, yaitu rencana umum dan komprehensif dari semua tindakan utama yang ditujukan kepada pencapaian tujuan dalam lingkungan yang dinamis. 10. Strategi Fungsional, merupakan penjabaran dari strategi umum yang akan dilaksanakan oleh bagian-bagian (divisi) 11. Pelembagaan Strategi. MODEL MANAJEMENSTRATEGi TUJUAN DAN MISI PERUSAHAAN Lingkungan Ekternal (Global dan Domsti) Profil dan Lingkungan Internal Perusahaan Analisis Dan Pilihan Strategi Strategi Jangka Panjang STRATEGIOPERASI KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN EVALUASI Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung PIJAKAN DASAR UNTUK MANAJEMEN STRATEGI Manajer strategi yang ingin berhasil harus dapat menganalisis fungsi utama bisnis yang ada di dalam organisasi dan mengerti bagaimana mempengaruhi proses manajemen strategi serta bagaimana pula cara mengintegrasikannya Manfaat hubungan antara fungsi bisnis dan proses manajemen strategi tidak boleh diabaikan. Secara umum ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu produksi, pemasaran, dan keuangan. Selain itu terdapat juga fungsi yang lain seperti sumberdaya manusia, riset dan pengembangan, serta hubungan dengan masyarakat. Kesemuanya mempunyai pengaruh langsung, utama, dan sangat besar terhadap proses manajemen strategi.

Model manajemen strategi Strategi menurut James Brian Quinn (1980) merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan tujuan utama, kebijakan kebijakan, urutan urutan aksi ke dalam keseluruhan yang saling terkait. Beberapa formula strategi: Menetapkan arah strategi, yaitu menentukan arah strategi organisasi (strategic direction) meliputi visi, misi dan nilai nilai yang dikembangkan dalam organisasi. Identifikasi lingkungan dan analisis SWOT. Yaitu perencanaan perlu mengidentifikasikan faktor faktor lingkungan bisnis yang relevan dengan kondisi perusahaan saat ini dan melakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lingkungan bisnis (analisis SWOT) Merumuskan tujuan strategi, yaitu dengan mengetahui secara jelas arah strategi organisasi, pada fase ini rumusan visi, misi dan tujuan itu diterjemahkan ke dalam tujuan tujuan strategi yaitu tujuan yang dirumuskan pada tingkat korporat atau pada level puncak dalam hierarki managerial. Mengembangkan alternatif strategi, yaitu alternatif alternatif strategi harus dikembangkan untuk kemudian dipilih alternatif yang paling mungkin berhasil mencapai tujuan strategi yang ditetapkan. Memilih strategi, yaitu strategi bisnis yang dirancang masih dalam tatanan konseptual yang dirumuskan oleh manager puncak melalui proses pengambilan keputusan yang rasional. Strategi yang tepat tidak mudah ditentukan karena masih harus diuji dalam implementasinya. Jika dalam implementasinya terdapat keadaan keadaan yang tidak terduga sehingga strategi yang diterapkan menjadi kurang efektif dalam pencapaiannya maka strategi harus direvisi. Strategi menurut andrews (1980) strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders ,seperti stockholders,debtholders,manajer,karyawan,konsumen,komunitas,pemerintah,dan sebagainya yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh smua tindakan yang dilakukan perusahaaan.dari pengertian ini dapat diketahui bahwa strategi merupakan suatu respo yang dilakukan oleh setiap organisasi secara terus menerus dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul.strategi tersebut juga dilakukan secara adaptif yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu baik kondisi internal organisasi maupun situasi dan kondisi eksternal. Model ini merupakan model yang paling banyak digunakan. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan kesesuaian antara organisasi dengan lingkungannya.Pencapaian kesesuaian ini dinilai oleh ahli strategi melalui analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dikenal sebagai analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats). Penilaian ini mengarahkan organisasi untuk mengembangkan strategi dalam membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, menangkal ancaman, dan mengeskploitasi peluang.Di dalam model ini, manajer strategis akan menggunakan model SWOT untuk menguji sifat permintaan dan tekanan pihak eksternal, mengidentifikasi peluang dan kendala sumber daya, menetapkan peluang program, menemukan ancaman politik, menetapkan tujuan dan prioritas organisasi, dan menilai kapasitas internal.Berdasarkan pertimbangan ini, strategi yang berupa perencanaan dan tindakan dapat dikembangkan untuk mencapai aliansi kerjasama organisasi dengan lingkungannya.Menurut Wechsler dan Berry, model ini paling sesuai diterapkan pada lingkungan dimana organisasi mempunyai kapasitas yang cukup untuk melakukan pemilihan strategis,tindakan, dan preferensi yang jelas tentang

sasaran yang akan dicapai. Jadi, pendekatan ini cocok dalam lingkungan dimana strateginya adalah internally directed atau negotiated yaitu pada organisasi yang mempunyai kapasitas organisasi tinggi dan pengaruh eksternal yang tinggi atau rendah Menurut porter (1985) Strategi bagi suatu manajemen organisasi merupakan suatu rencana berskala besar yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang bersangkutan Menurut Freeman (1984), pendekatan stakeholder pada manajemen strategis dipredikatkan pada pengakuan dari kepentingan dan klaim bersaing baik di dalam maupun di luar organisasi. Dari perspektif ini, tugas kritis ahli strategis adalah untuk mengapresiasi kepentingan stakeholder dan merumuskan strategi untuk mengoptimalkan dukungan pada organisasi. Dalam praktik, hal ini mensyaratkan organisasi untuk memetakan lingkungan internal dan eksternal, mengidentifikasi pelaku yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi, menetapkan permintaan stakeholder, dan menilai sifat hubungan kekuasaan ketergantungan untuk melindungi dari ancaman, mengembangkan dukungan pada program dan kebijakan, dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Secara internal organisasi membutuhkan pembangunan kapasitas dan atau memperoleh pengendalian terhadap operasi kritis.Studi Ohio mengenai manajemen strategis (Wechsler dan Backoff, 1986, 1987) menunjukkan beberapa agensi menggunakan pendekatan ini dalam manajemen strategisnya. Dari perspektif Ohio Department of Natural Resources, permintaan terhadap tanggung jawab program dan perbedaan konstituen menghadirkan dua tantangan utama yaitu pertama, menyangkut kehadiran setiap kelompok stakeholder dan menyeimbangkan permintaannya. Kedua, stakeholder mempunyai suatu kepentingan lebih besar dan komitmen pada departemen yang mempunyai kepentingan khusus.

oleh Ansoff (1980) yang menjelaskan suatu isu strategis sebagai perkembangan yang akan datang baik dalam organisasi maupun di luar organisasi, yang boleh jadi mempunyai pengaruh penting pada kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuannya. Sistem manajemen isu strategis menekankan pada identifikasi awal dan tanggapan cepat pada perubahan yang dapat mempengaruhi organisasi dan masa depannya. Aktivitas yang berhubungan dengan manajemen isu strategis meliputi perhatian kontinyu pada daftar isu strategis kunci yang mutakhir, memonitor lingkungan untuk isu yang muncul, merancang isu pada kelompok manajemen isu strategis, dan pemilihan tindakan yang diambil dari organisasi untuk memecahkan isu prioritas.

Portfolio model
The BCG Growth-Share Matrix adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar, maka nama "pertumbuhan-berbagi". Pertumbuhan pasar berfungsi sebagai proxy untuk daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif berfungsi sebagai proxy untuk keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks sehingga peta posisi unit bisnis dalam dua faktor penentu penting dari profitabilitas.

Proses Negosiasi
Proses Negosiasi mengeksplorasi pendekatan yang berbeda untuk teori negosiasi. Esai-esai ini model berbagai teori proses negosiasi, dan menerapkan model untuk studi kasus tertentu. Proses Negosiasi akan menarik bagi mereka yang mencari pemahaman yang lebih teoritis negosiasi. Karya ini dibagi dalam sepuluh esai dikelompokkan menjadi dua bagian, dengan Pengantar oleh editor. Dalam pengantarnya, Zartman ulasan sejarah studi negosiasi, dan mengidentifikasi beberapa teori kunci. Esai-esai dalam Bagian Satu fokus pada teori negosiasi. Otomar Bartos menyajikan model sosiologis negosiasi. Yohanes Salib menyelidiki negosiasi dari perspektif ekonomi, sebagai proses belajar. Bertram Spector mengeksplorasi proses psikologis negosiasi. Zartman menggambarkan negosiasi sebagai proses pengambilan keputusan bersama. Daniel Druckman mengambil pendekatan yang lebih formal untuk negosiasi, membahas bataskonflik peran. Bagian Dua fokus dari aplikasi teori negosiasi untuk studi kasus. Frank Zagare menyajikan analisis permainan teoritis negosiasi Vietnam 1968-1973. Bennet Ramberg mengevaluasi keuntungan taktis strategi berbagai posisi pembukaan, melalui analisis dari kontrol senjata berbicara tentang 1967-70 Dasar Laut. P. Hopmann dan Theresa Smith menggunakan model perilaku reaktif (Richardson model) untuk menganalisis negosiasi pengujian di AmerikaSoviet larangan selama 1962-3. Robert Axelrod mengevaluasi kekuatan persuasif dari berbagai gaya argumen melalui tiga kasus negosiasi kebijakan luar negeri: Inggris pada 1918, Munich pada tahun 1938, dan Jepang pada tahun 1970. Brian Tracy menyelidiki negosiasi sebagai proses dua-tahap penataan dan kebobolan, atau memberi dan menerima, dengan fokus pada negosiasi dasar Spanyol dari 1963-70. Proses Negosiasi adalah kumpulan esai ilmiah yang menjelajahi negosiasi sebagai proses sosial. Teks ini akan paling bermanfaat untuk pembaca yang memiliki beberapa keakraban dengan studi konflik akademis.

lorange (1980) Model ini dibangun di atas gagasan bahwa inovasi adalah tentang mengubah paradigma. Model inovasi tersebut terletak antara dua konvensi. Inovasi mengubah lama menjadi baru. Ini adalah proses-proses di mana wawasan mengilhami perubahan dan menciptakan nilai.

Das könnte Ihnen auch gefallen