Sie sind auf Seite 1von 4

ALAT-ALAT TEKNOLOGI DALAM BIOLOGI A.

Pesawat X-Ray Mobile


Fungsi : Pesawat X-Ray Mobile adalah peralatan elektronik yang sifatnya dapat dipindah-pindahkan (mobile) yang digunakan untuk mendeteksi berbagai objek, seperti barang-barang (bagasi) di bandara, dan mendeteksi bagian dalam tubuh manusia (penggunaan bidang kedokteran). Selain itu, juga digunakan dalam bidang fisika, kimia, mineralogy, metalurgi, dan biologi. Dengan sinar X, setiap jenis barang tampak memiliki warna berbeda. Misalnya bahan organik dengan bahan bukan organik akan tampil dengan warna berbeda. Umumnya petugas operator X-Ray sudah memperoleh pelatihan untuk membedakan bahan organik yang dilarang seperti narkoba dan bahan pembuat bom atau bukan. Prinsip Kerja : Pesawat X-Ray Mobile menggunakan Sinar X pada panjang gelombang tertentu sehingga mampu menembus bahan-bahan dari bukan logam dan logam. Pesawat tersebut dihubungkan dengan monitor, sehingga bendabenda yang terdeteksi terlihat oleh operator.

X-Ray Mobile

B. CT Scan Fungsi :
CT-Scan (COMPUTERISED TOMOGRAPHYS - SCAN) merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Dengan melakukan CT-Scan diagnosa suatu penyakit akan lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan terapi yang optimal dapat segera dilakukan. Berbagai kelainan dari beberapa jaringan maupun organ tubuh dapat dideteksi dengan pemeriksaan CT-Scan pada: kepala, leher, tulang belakang (infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah), telinga, hidung, tenggorokan (sinusitis, canasopharynx, larynx), rongga dada (tumor paru, infeksi), rongga Perut (hati, ginjal, limpa, pankreas, tractus biliaris), organ kebidanan dan kandungan, dan tot tulang (muculoskeletal).

CT Scan untuk Kedokteran

Prinsip Kerja :
Peralatan CT Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra, sistem komputer dan sistem kontrol. Sistem pemroses citra merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati (pasien). Bagian ini terdiri atas sumber sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data. Sinar-x merupakan radiasi yang merambat lurus, tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet dan dapat mengakibatkan zat fosforesensi dapat berpendar. Sinar-x dapat menembus zat padat dengan daya tembus yang tinggi. Untuk mengetahui seberapa banyak sinar-x dipancarkan 2

ke tubuh pasien, maka dalam peralatan ini juga dilengkapi sistem kontrol yang mendapat input dari komputer. Bagian keluaran dari sistem pemroses citra, adalah sekumpulan detektor yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik-dalam hal ini radiasi-menjadi besaran listrik. Detektor radiasi yang sering digunakan adalah detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ini ditembus oleh radiasi maka akan terjadi ionisasi. Hal ini akan menimbulkan arus listrik. Semakin besar interaksi radiasi, maka arus listrik yang timbul juga semakn besar. Detektor lain yang sering digunakan adalah detektor kristal zat padat. Susunan detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi CT Scanner. Tetapi dalam hal fungsi semua detektor adalah sama yaitu mengindentifikasi intensitas sina-x seletalh melewati obyek. Dengan membandingkan intensitas pada sumbernya, maka atenuasi yang diakibatkan oleh propagasi pada obyek dapat ditentukan. Dengan menggunakan sistem akusisi data maka data-data dari detektor dapat dimasukkan dalam komputer. Sistem akusisi data terdiri atas sistem pengkondisi sinyal dan interfacae (antarmuka ) analog ke komputer. CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan keyboard. Masingmasing sebagai operator station dan viewer station dan keduanya mempunyai tugas yang berbeda. Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk mendiagnosa hasil scanning.

C. USG Fungsi :
USG atau Ultra Sono Grafi adalah alat yang digunakan dokter dalam melihat kondisi janin atau bayi ibu hamil seperti anatomi, detak jantung, aliran darah tali pusat dan lainlain.

USG untuk Pemeriksaan Kandungan

Prinsip Kerja :
USG merupakan peralatan elektronik dengan prinsip kerja menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dihubungkan dengan monitor untuk melihat kondisi janin dalam kandungan. Alat USG yang kebanyakan dipergunakan selama ini adalah USG 2 dimensi artinya hanya dapat mengukur dimensi panjang dan lebar saja. Dengan bertambah majunya teknologi sejak kurang dari 10 tahun terakhir ini hingga sekarang muncul alat USG 3 dimensi yang bukan hanya dapat mengukur panjang dan lebar saja tetapi dapat mengukur tinggi. Dengan USG 3 dimensi ini maka dapat melihat kondisi janin ibarat melihat foto, sehingga dapat dilihat misalnya kepala bayi seperti seolah kepala bayi itu difoto oleh kamera. Mata, hidung, mulut, telinga, tangan, badan, kaki akan tampak ibarat foto. USG 3 dimensi sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu keatas. USG 4 dimensi adalah gambaran 3 dimensi tersebut dapat dilihat di TV monitor berikut gerakan gerakan janin/bayi. Sehingga hasilnya dapat dicopy ke disket atau VCD dan kita dapat melihat si janin tsb bergerak gerak selama masih berada dalam kandungan. Sebenarnya untuk seorang spesialis kandungan dan kepentingan medis dengan USG 2 dimensi sudah cukup, dan USG sampai saat ini merupakan pemeriksaan yang aman baik untuk janin maupun ibu. Untuk masalah imunisasi silahkan melihat di arsip klinik sehat.

Das könnte Ihnen auch gefallen