Sie sind auf Seite 1von 5

Nama :Resmi Imandasari NIM : G64110027

Gelandangan dan Pengemis Serbu Tegal TEGAL, KOMPAS.com - Pengemis dan gelandangan semakin marak berkeliaran di wilayah Kota Tegal, Jawa Tengah. Mereka tidak hanya berasal Tegal, tetapi juga berasal dari daerah-daerah lain, seperti Kabupaten Brebes, Pemalang, Bandung, dan Jakarta. Meskipun sudah berkali-kali dilakukan razia, pemerintah setempat masih kesulitan untuk mengatasi persoalan tersebut. Bahkan dari hasil razia pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) yang dilaksanakan tim gabungan Pemkot Tegal dengan petugas Polres Tegal Kota, Jumat (8/4/2011), jumlah PGOT yang terjaring semakin banyak bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Jumlah PGOT yang terjaring dalam razia hari itu sekitar 39 orang. Pada razia bulan Februari, jumlah PGOT yang terjaring sekitar 34 orang, sedangkan pada bulan Januari sekitar 38 orang. Pada bulan Maret, razia dilaksanakan terhadap pria dan perempuan pekerja seks, sebanyak 37 orang. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Tegal, Irkar Yuswan mengatakan, masalah gelandangan dan pengemis selalu ditemukan di wilayah Kota Tegal. Jumlah PGOT juga berfluktuatif, dan cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu, seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah. Dari razia yang dilakukan setiap bulan, sekitar 70 persen PGOT yang terjaing razia berasal dari luar wilayah Kota Tegal. Sebagian dari mereka merupakan pelaku lama, sebagian lainnya merupakan pelaku baru. Mereka yang terjaring razia, selanjutnya dikirim ke panti rehabilitasi sosial di wilayah Kabupaten Pemalang dan Semarang. Menurut dia, meskipun pemerintah gencar melakukan razia, keberadaan PGOT sulit dihilangkan. Hal itu diperkirakan karena pengaruh mental para pengemis, yang lebih suka meminta-minta. "Oleh karena itu, perlu upaya terpadu antar berbagai wilayah, untuk bersama-sama mengatasi masalah itu. Dari masyarakat sebenarnya juga bisa membantu, dengan tidak memberikan uang kepada pengemis," ujarnya.

Sementara itu, para pengemis yang terjaring razia mengaku terpaksa meminta-minta untuk memenuhi kebutuhan makan. Tarmuji (66) dan isterinya, Jaenah (56), warga Kaligangsa Kulon, Kabupaten Brebes misalnya, mengaku mengemis karena sudah tidak bisa lagi mendapatkan pekerjaan. Selama ini, pasangan suami isteri tersebut mengemis bersama dengan anak mereka, Warsinah (40) dan dua cucu mereka.
http://regional.kompas.com/read/2011/04/08/21121351/Gelandangan.dan. Pengemis.Serbu.Tegal

Resume : Pengemis dan gelandangan semakin banyak berkeliaran di kota Tegal. Bahkan dari hasil razia yang dilakukan Pemkot Tegal (8/4/2011) menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut data statistik Pemkot Tegal, 70% dari jumlah pengemis dan gelandangan di kota Tegal berasal dari luar wilayah Tegal antara lain dari Kabupaten Brebes, Pemalang, Bandung, dan Jakarta. Meskipun pemerintah gencar melakukan razia, keberadaan PGOT sulit dihilangkan. Hal itu dikarenakan pengaruh mental para pengemis, yang lebih suka memintaminta. Mereka terpaksa mengemis untuk memenuhi kebutuhan makan anggota keluarga mereka. Oleh karena itu, perlu adanya upaya terpadu antar berbagai wilayah, untuk bersama-sama mengatasi masalah itu. Selain itu, dari pihak masyarakat dapat membantu dengan tidak memberikan uang kepada pengemis.

Nama :Resmi Imandasari NIM : G64110027

Resume : Pengemis dan gelandangan semakin banyak berkeliaran di kota Tegal. Dari hasil razia yang dilakukan Pemkot Tegal (8/4/2011) menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 70% dari jumlah pengemis dan gelandangan di kota Tegal berasal dari luar wilayah Tegal antara lain dari Kabupaten Brebes, Pemalang, Bandung, dan Jakarta. Meskipun pemerintah gencar melakukan razia, keberadaan PGOT sulit dihilangkan, dikarenakan pengaruh mental para pengemis yang lebih suka meminta-minta. Mayoritas alasan mereka mengemis adalah untuk memenuhi kebutuhan makan anggota keluarga mereka. Sebagai solusi, perlu adanya upaya terpadu di berbagai wilayah untuk bersama-sama mengatasi masalah itu. Selain itu, dari pihak masyarakat dapat membantu dengan tidak memberikan uang kepada pengemis.

Nama :Resmi Imandasari NIM : G64110027

Das könnte Ihnen auch gefallen