Sie sind auf Seite 1von 4

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

T
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
AKIBAT SIROSIS HEPATIS


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI no.23 Tahun 1992, pembangunan Kesehatan sebagai salah
satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan,
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat Kesehatan yang optimal.
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan
menahun pada hati dan diikuti dengan proliferasi jaringan ikat, degenerasi, regenerasi
sel-sel hati, sehingga timbul kekacauan dalam susunan parenkim hati.
Berdasarkan data di RSUD Gunung Jati Cirebon bahwa prevalensi sirosis hepatis selama
7 bulan terakhir adalah sebanyak 23 kasus.
B. Tujuan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan akibat sirosis hepatis secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio-
psiko-sosio-spiritual dengan pendekatan proses Keperawatan (pengkajian, diagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, evaluasi)
C. Metode Penulisan
Menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data yaitu :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Literatur
5. Studi Dokumentasi
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
BAB IV PE NUTUP

BAB II
TINJAUAN TEORITIS


A. Konsep Dasar
1. Definisi
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus dan
menahun pada hati, diikuti dengan profiferasi jaringan ikat, degenerasi sel-sel hati,
sehingga tumbuh kekacauan dalam susunan parenkim hati.

2. Anatomi dan Fisiologi
Hepar adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1300-1550 gram.
Hepar berwarna merah coklat, sangat vaskular dan lunak. Hepar berbentuk baji dengan
dasarnya pada sisi kanan dan apeks pada sisi kiri.
Hepar terdiri dari lobulus, sinusoid, cabang terminal vena porta dan arteria pada bagian
luar lobulus, vena sentralis, cana liculi.
Fungsi hati adalah pabrik kimia terbesar dalam tubuh. Hati memiliki suplai darah yang
besar (1-1 liter / menit) yang diterima melalui : vena porta, yang membawa produk
pencernaan dari saluran cerna dan arteria hepatica, yang membawa oksigen yang
dibutuhkan oleh hati.

3. Etiologi dan Klasifikasi
a. Sirosis portal laennec(alkoholik, nutrisional)
b. Sirosis posca nekrotik
c. Sirosis bilier

4. Manifestasi klinis
a. Perbesaran hepar
b. Obstruksi portal dan asites
c. Varises gastro intestinal
d. Edema
e. Defisiensi vitamin (A, C, dan K) serta anemia
f. Disorientasi mental

5. Patofisiologi
Penyakit hati menahun inflamasi sel-sel hati dalam waktu lama proses
pembentukan jaringan ikat fibrosis timbul kompensasi hati regenerasi sel-sel
bertambah terbentuk nodul-nodul yang mengganggu proses di hati aliran darah
berkurang nekrosis hati pengerasan sirosis.


6. Komplikasi
a. Ensefalopati hepatik
b. Asites
c. Sindrom hepatorenal
d. Gangguan endokrin
e. Hematemesis melena
f. Koma hepatikum

7. Manajemen medik
a. Pemeriksaan fisik
b. Biopsi hepar
c. Ultra sound
d. Elektrolit serum
e. Pemeriksaan darah
f. Urinalisis

8. Penatalaksanaan
a. Diet rendah protein
b. Untuk asites : Diuretik, diet pembatasan natrium
c. Transfusi darah
d. Transplantasi hepar

B. Konsep Keperawatan
Proses Keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
Keperawatan. Proses Keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu : Pengkajian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.



BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Keluhan utama : Nyeri
Keluhan waktu didata : a. Klien mengatakan nyeri pada daerah bagian kanan atas
b. Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit
c. Tampak adanya asites
Pemeriksaan fisik : TTV :
T : 36,8oC P : 73x/mnt
R : 20x/mnt S: 100/90 mmHg
Klien tampak sakit sedang, cemas, lemas dan bedrest, aktivitas dibantu oleh keluarga
dan perawat, sclera ikterik, bentuk abdomen cembung, warna sama dengan daerah
sekitar, ada pembesaran perut (asites) dan nyeri tekan pada daerah kuadran I dan ulu
hati, lingkar perut 87 cm, BU : 7x/ menit.
Data penunjang : Pemeriksaan USG
Kesan : Sirosis Hepatis + Asites

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan struktur hati
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ; berlebihan berhubungan dengan
transudasi cairan kedalam rongga peritoneum
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ATP tidak terbentuk
d. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan klien
mengenai penyakitnya.

B. Pembahasan
1. Pengkajian
Dalam pengkajian data yang senjang antara teori dan praktek adalah terdapatnya
factor-faktor resiko seperti alkoholisme, gagal jantung kanan berat kronis, mual,
anoreksia, muntah, demam ringan, dll. Kesenjangan terjadi karena tidak semua data
pengkajian secara teoritis ditemukan pada data pengkajian pada kasus. Selain itu,
keadaan klien dalam tahap proses penyembuhan karena sudah dirawat selama + 7 hari.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang sesuai dengan teori yang penulis temukan yaitu diagnosa gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit; berlebihan berhubungan dengan transudasi cairan
kedalam rongga peritoneum yang ditandai adanya asites dan edema, serta diagnosa
gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan klien mengenai
penyakitnya.
Diagnosa yang senjang yaitu gangguan rasa nyaman nyeri, intoleransi aktivitas, dan
gangguan rasa aman cemas. Diagnosa ini dimunculkan sesuai dengan keluhan klien saat
pengkajian.

3. Perencanaan
Perencanaan yang ada dalam teori belum bisa diterapkan secara penuh karena
keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan.

4. Implementasi
Adapun yang menjadi hambatan, penulis tidak dapat melaksanakan perawatan selama
24 jam dikarenakan keterbatasan waktu.

5. Evaluasi
Dalam tahap evaluasi ini sikap klien dan keluarganya sangat kooperatif dan mau bekerja
sama sehingga memperlancar evaluasi.



BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah Keperawatan yang ada pada teori tidak selalu sama dengan masalah yang
muncul pada kasus, karena respon individu secara bio-psiko-sosial-spiritual yang spesifik
terhadap penyakit dan juga manusia itu adalah makhluk yang unik.

B. Saran
1. Rumah sakit
2. Akademi
3. Klien dan keluarga
4. Mahasiswa

Das könnte Ihnen auch gefallen