Sie sind auf Seite 1von 3

ATLET BERKUDA

Atlet berkuda Indonesia, Larasati Gading, mempersembahkan emas kedua bagi kontingen Indonesia pada
SEA Games XXVI/2011 di Arthayasa Stables Depok, Minggu sore.
Sebelumnya, Larasati mempersembahkan emas pertama berkuda dari nomor tunggang serasi tim. Dengan
perolehan tersebut, tim berkuda Indonesia telah mempersembahkan tiga emas.
Larasati dengan kudanya, Wallenstein 145, mengungguli lawan-lawannya dari Thailand di nomor
tunggang serasi atau dressage individu dengan perolehan nilai 69.868.
Medali perak diraih atlet Indonesia lainnya, Alvaro Menayang, dengan kudanya Desperado 172,
sementara perunggu diperoleh atlet berkuda asal Thailand, Pakinee Pantapa (Tayutin).
Pada babak pertama pertandingan nomor tunggang serasi, Larasati unggul dari lawan-lawannya dengan
perolehan nilai 69.868, disusul Alvaro Manayang dengan kudanya Desperado 172 dengan perolehan nilai
66.776.
Adapun tempat ketiga ditempati atlet berkuda Thailand, Pakinee Pantapa, dengan kudanya Tayutin
dengan nilai 65.461.
Dengan perolehan medali emas tersebut, tim berkuda Indonesia telah memperoleh 3 emas, 1 perak, dan 1
perunggu. Perolehan emas tersebut sudah melampuai target yang ditetpkan, yaitu dua emas.
Tim tunggang serasi diperkuat Ferry Wahyu Hadiyanto dengan kuda tunggangan bernama Bonita, DjolIi
Momongan (Wyatt Earp), Alvaro Menayang (Desperado 172), dan Larasati Gading (Wallenstein 145).
Medali emas lainnya diperoleh tim berkuda Indonesia di nomor tim lompat rintangan.
Tim Indonesia unggul setelah memperoleh angka terbaik pada ronde pertama, yaitu 7.00 dan ronde kedua
dengan nilai 6.00 dengan total perolehan nilai 13.00.
Filipina yang perolehan pada ronde pertama 9.00 dan ronde kedua 8.00 dengan total nilai 17.00
mendapatkan medali perak. Sementara tim berkuda Malaysia menyelesaikan ronde pertama dengan nilai
23.00 dan ronde kedua 7.00 dengan total nilai 30.00 dan mendapatkan medali perunggu.
Tim berkuda lompat rintangan tersebut diperkuat Putri Hamidjojo dengan kudanya La Belle 140, Ardi
Hapsoro Hamidjojo (Zandor), Andry Prasetyono (Lund Star), dan Denis Christian Sanjaya (Pazia Greta).
Masih ada satu medali emas lagi yang diperebutkan, yaitu Senin (21/11/2011) sore di nomor lompat
rintangan individu.




ATUR
Pecatur GM Susanto Megaranto (2537) menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen
Indonesia dari cabang olahraga catur setelah menjuarai nomor catur standar putra. Pada babak kelima
yang juga merupakan babak terakhir yang dilangsungkan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin,
pecatur andalan Indonesia itu mencatatkan hasil remis melawan pecatur Myanmar FM Kyaw Lin Naing
(2234). Hasil itu sudah cukup untuk mengantarkan pecatur berusia 24 tahun itu meraih medali emas yang
juga merupakan medali emas pertama dari cabang olahraga otak itu. Secara keseluruhan Susanto
Megaranto mengumpulkan 4 angka kemenangan dari lima babak yang dimainkan. Posisi kedua sekaligus
medali perak direbut pecatur Filipina GM Wesley So (2659) yang mengumpulkan 3,5 angka kemenangan
setelah juga hanya meraih hasil remis pada babak terakhir melawan pecatur Vietnam GM Sang Cao
(2521). Sementara medali perunggu diraih pecatur Myanmar Kyaw Lin Naing yang mengumpulkan 3
angka kemenangan berkat hasil remis pada babak terakhir melawan Susanto Megaranto. Kyaw Lin Naing
sendiri menang "solkov" (total nilai setiap lawan yang pernah dihadapi) atas Sang Cao yang juga
mengumpulkan 3 angka kemenangan. Menanggapi kemenangannya itu, Susanto Megaranto mengaku
sangat bersyukur dapat mempersembahkan medali emas untuk Merah Putih. "Medali emas ini sekaligus
menjadi obat atas kegagalan meraih medali emas pada nomor pasangan campuran," katanya.
Pada nomor pasangan campuran, Susanto berpasangan dengan WGM Irene Kharisma Sukandar (2350)
dan hanya menempati posisi keempat sekaligus gagal mempersembahkan medali.
Irene Raih Perunggu Pada nomor catur standar putri, pecatur Irene Kharisma Sukandar
mempersembahkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia. Meski menghadapi lawan-lawan yang
secara kualitas rata-rata berada di bawahnya, namun ia gagal memberikan yang terbaik.
Secara keseluruhan Irene hanya mengumpulkan 2,5 angka kemenangan setelah mencatatkan kemenangan
pada babak terakhir atas pecatur Malaysia, Camila Bt Johari.
Medali emas nomor catur standar putri diraih pecatur Vietnam WIM Nguyen Thi Mai Hung (2244)
dengan 3 angka kemenangan dari empat babak yang dimainkan, sementara medali perak direbut pecatur
Filipina WFM Rulp Ylem Jose (2048) yang meski juga memiliki 3 angka kemenangan tetapi kalah solkov
atas Nguyen Thi Mi Hung.
Dari tujuh nomor yang sudah menyelesaikan pertandingan yakni catur ASEAN, catur pasangan
campuran, catur buta, catur standar putra dan putri, serta catur cepat putra dan putri, Indonesia baru
meraih satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Satu medali perak dipersembahkan pecatur FM Rudin Hamdani (2322) dari nomor catur cepat putra yang
berakhir Minggu (20/11) malam.




$EPATU RODA
Tim sepatu roda Indonesia menjadi juara umum setelah berhasil menyapu bersih semua medali emas di
SEA Games XXVI. Dari 12 nomor pertandingan, tim Indonesia berhasil mengumpulkan 12 emas, 11
perak, dan satu perunggu.
Empat medali emas terakhir diperoleh di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Senin
(14/11/2011) ini, oleh Stevanus Wihardja (18) di nomor sprint 500 putra, Della Olivia (17) di nomor 500
meter putri, Erlangga Ardianza Wibowo di 10.000 meter putra, dan Anindya Ajeng Prasakita (25) 10.000
meter putri.
Pertandingan 10.000 meter putra berlangsung menegangkan. Beberapa kali terlihat aksi saling sentuh
untuk mengganggu konsentrasi atlet di depannya. Bahkan, seorang atlet Thailand pingsan di lintasan
karena kepanasan dan kelelahan.
Di putri, keunggulan stamina atlet Indonesia tampak menonjol. Peraih emas Ajeng Anindya Prasalita (25)
dan peraih perak Sylvia Setiawan (21) berhasil meninggalkan pemain Singapura dan Malaysia hingga
lebih dari lima putaran.
Pelatih Sepatu Roda Fitra Tara Mizar mengatakan, kunci kemenangan Indonesia terletak pada ketahanan
Iisik pemain yang lebih baik dari negara lainnya.
"Selama latihan delapan bulan, kami memang mengutamakan latihan ketahanan Iisik. Sempat juga
bersepeda Bandung-Semarang dan Bandung-Jakarta untuk itu," katanya.
Dominasi sepatu roda Indonesia terasa sejak pertandingan pertama, Sabtu (12/11/2011). Kecuali di sprint
300 meter putra, tim Indonesia yang terdiri dari 26 orang itu selalu berhasil merebut posisi pertama dan
kedua di tiap nomor pertandingan. Tim hanya gagal memperoleh medali perak di nomor 300 meter putra
dari atlet Thailand dan hanya mendapat medali perunggu.
Sepatu roda merupakan kali pertama sepatu dimainkan di ajang pesta olahraga tertinggi se-Asia Tenggara
itu. Namun, belum jelas apakah olahraga akan dipertandingkan di SEA Games Myanmar tahun 2013
mendatang.

Das könnte Ihnen auch gefallen