Sie sind auf Seite 1von 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN KOROSI BESI















PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
Nama : Tunas Alam
NIM : 1110096000027
Prodi : Kimia
Kelompok : IV
Kawan Kerja : M.Abi Praja
Intan Mauli Iwari
Irma LatiIiananingsih
Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2011

I. Tujuan :
O Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
O Mempelajari pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida

II. Teori Percobaan :
Klor (bahasa Yunani: Chloros 'hijau pucat) adalah salah satu unsur kimia
dengan simbol Cl dan mempunyai nomor atom 17. Dalam tabel periodik unsur ini
termasuk kelompok halogen atau golongan VIIA. Dalam bentuk ionya unsur ini biasanya
sebagai pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah. Sangat pentingnya unsur ini hamper semua kehidupan mengandung
dan membutuhkan unsur ini termasuk manusia. Dalam bentuk gas klorin berwarna
kuning kehijauan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat klor sering
digunakan sebagai oksidan pemutih atau desinIektan.
Unsur-unsur halogen dapat diidentiIikasi melalui warna dan siIatnya. Misalnya Cl
: berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar nonpolar kelarutan dalam air
kecil dan larut dalam pelarut non polar seperti heksana.
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O
2
dan bukan merupakan
oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami autooksidasi
atau autoreduksi. Proses ini disebut dengan disproporsinasi :
Cl
2
(aq) H
2
0 (l) Cl
-
(aq) HCl (aq) H
-
(aq)

Pemutih Klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion
ClO
-
merupakan suatu oksidator daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO
-

berbeda dengan Cl
-
sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClO
-
adalah
basa yang cukup kuat sedangkan Cl
-
mempunyai siIat netral dan merupakan basa
konjugat dari HCl kuat.
Ion Klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag

Pb
2
dan Hg
2

2
berperan
sebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan
melarutkannya endapan atau padatan.


III. Alat dan Bahan :
Bahan :
O NaCl 0.1 M *NaOCl 5 (Sunclin)
O AgNo3 0.1 M *NaOH 6M
O NH3 6M *KI 0.1 M
O CuSo4 0.1 M *KBr 0.1 M
O Lakus Merah dan Biru *n-heksan atau petroleum eter
Alat :
O Pipet tetes *Gelas Ukur
O Rak Tabung reaksi *Tabung reaksi

IV. Cara Kerja

Ion Klorida (Cl)
a. Kelarutan dan Kestabilan Garam Klorida
Dimasukan 1ml NaCl 0.1 M kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 1ml AgNo
3
0.1
M. Diaduk larutan hingga merata dan ditambahkan sejumlah volume yang sama NH
3

6M. Diaduk campuran agar endapan terbentuk larut kembali kemudian tambahkan
HNO
3
6M sedikit berlebih dan aduk. Diamati perubahannya
b. Kompleks logam transisi dengan Ion Cl
-

O Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2ml CuSo
4
0.1M dan 2ml HCl pekat
kemudian diencerkan dengan aquadest 5ml. Diamati perubahan yang terjadi
O Ditambahkan 3ml HCl pekat kedalam 1ml AgNo
3
0.1M dan diaduk berapa
menit agar endapan larut kembali. Diencerkan larutan dengan 5ml aquadest
dan diamati perubahan yang terjadi.

Ion Hipoklorit (ClO
-
)
a. Reaksi Lakmus
Diteteskan larutan NaOCl 5 pada lakmus merah dan biru dan diamati perubahan
warna yang terjadi
b. Reaksi dengan AgNo
3

Ditambahkan 1 ml AgNo
3
0.1 M kedalam 3ml larutan NaOCl. Diamati endapan
yang terbentuk kemudian tambahkan HNO
3
6M. Bandingkan dengan campuran
NaOH 6M dengan AgNO
3
. Diamati perubahan yang terjadi.

.. aya Oksidasi
Kedalam tabung reaksi dimasukan 2ml KI 0.1 M dan 1ml n-heksana dan
dikerjakan dalam lemari asam. Kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan
NaOCl 5 sambil diaduk. Dan dicatat perubahan warna yang telah terjadi pada
lapisan heksana. Hindari kelebihan NaClO karena dapat menghilangkan warna I
2

yang terbentuk dan produk awal akan teroksidasi menjadi ClO4
-
yang tidak
berwarna.
Diulangi percobaan diatas dengan menggunakan 2ml KBr 0.1M sebagai
pengganti KI. Diamati perubahan warna yang terjadi pada lapisan heksana. Dan
dibandingkan daya oksidasi ClO
-
terhadap larutan KI KBr serta larutan yang
telah diasamkan.


V. Hasil Pengamatan

a. Kelarutan dan stabilitas garam klorida
(i). NaCl AgNO
3
AgCl NaNO
3

Reaksi yang terjadi: terbentuk endapan putih AgCl yang seperti dadih. Endapan
tidak larut dalam air tetapi larut dalam amonia encer dan dalam larutan larutan
kalium sianida dan tiosulIat.

(ii). Ditambahkan NH
3

AgCl 2NH
3
|Ag(NH
3
)
2
|

Cl
-
|Ag(NH
3
)
2
|

Cl
-
2H

AgCl 2NH
4


Reaksi yang terjadi: endapan larut dan muncul gas.











(iii). Ditambahkan HNO
3

Reaksi yang terjadi: terjadi perubahan suhu yaitu keadaan eksoterm timbul asap
dan adanya amorI putih yang dengan cepat menghilang menjadi larut kembali.








b. Kompleks logam transisi dengan ion Cl
-

(i). CuSO
4
2HCl CuCl
2
H
2
SO
4
Reaksi yang terjadi: larutan berwarna hijau muda











(ii). Ditambahkan H
2
O
Reaksi yang terjadi: larutan menjadi lebih encer sehingga berwarna hijau muda
dan bening.







(iii). AgNO
3
HCl AgCl HNO
3

Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan berwarna bening yang akan berubah warna
bila ditambahkan pelarut polar atau air.






(iv). Reaksi (iii) ditambahkan H
2
O
Reaksi yang terjadi: terbentuk endapan berwarna putih yang disertai dengan
keadaan eksoterm sehingga keadaan sistem menjadi sedikit panas.






c. Lakmus
(i). NaClO lakmus merah warna lakmus menjadi biru
(ii). NaClO lakmus biru warna lakmus tetap biru














d. Reaksi dengan AgNO
3

(i). 2NaOCl 2AgNO
3
2AgCl 2NaNO
3
O
2
Reaksi yang terjadi: terbentuk endapan putih







(ii). 2HNO
3
NaOCl AgNO
3
AgCl NaNO
3
H
2
O
Reaksi yang terjadi: endapan putih yang dibentuk oleh AgCl menggumpal.

(iii). NaOH AgNO
3
AgOH NaNO
3
Reaksi yang terjadi: larutan berwarna coklat muda agak keputihan.

(iv). Reaksi (iii) ditambahkan HNO
3
Reaksi yang terjadi: larutan berwarna coklat terang dengan disertai panas.










e. Daya oksidasi ion ClO
-

(i). KI C
6
H
12
NaClO
Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan berwarna kuning dengan disertai cincin larutan
yang berwarna merah muda (pink).







(ii). KBr C
6
H
12
NaClO
Reaksi yang terjadi: terbentuk larutan dengan 2 lapisan yaitu berwarna bening dan
lapisan cincin atas berwarna buram (samar).







(iii). KI C
6
H
12
HCl
Reaksi yang terjadi: terdapat 3 lapisan. Lapisan pertama berwarna coklat kuning dan
cincinnya berwarna pink.





(iv). KBr C
6
H
12
HCl
Reaksi yang terjadi: ada 2 lapisan pada larutan yaitu lapisan berwarna kuning dan
bening.









VI. Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang siIat-siIat dari senyawa klorin. Bahan-
bahan yang digunakan adalah NaCl NaOCl dan HCl sebagai sampel.
Percobaan pertama adalah kelarutan dan stabilitas garam klorida dengan
meraksikan antara NaCl dengan AgNO
3
. Terbentuk endapan putih AgCl yang seperti
dadih. Endapan tidak larut dalam air tetapi larut dalam amonia encer dan dalam larutan
larutan kalium sianida dan tiosulIat. Setalah itu diteteskan kembali NH
3
dan endapan
dadih putih menjadi larut dan terbentuk gas Cl
-
dan setelah ditambahkan HNO
3
endapan
menjadi hilang dan keadaan asam membuat suhu larutan menjadi naik dan terjadi reaksi
eksoterm.
Pada percobaan yang kedua adalah pembentukan kompleks logam transisi dengan
ion Cl
-
. Ion Cl
-
dapat membentuk kompleks logam transisi. Ion kompleks memiliki ion
logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilinginya. Asam
adalah akseptor electron molekul yang dapat menerima electron dan basa adalah molekul
yang memberikan electron. Pencampuran CuSO
4
dengan HCl terjadi perubahan warna
menjadi warna hijau dan setelah ditambahkan aquades warna menjadi hijau muda. Hal
ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulIat
dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulIat inilah yang menyebabkan
warna berubah menjadi hijau muda. Setelah ditambahkan kembali dengan aquadest
(reaksi hidrolisis) warna berubah menjadi ke warna sebelumnya yaitu hijau bening. Hal
ini disebabkan ketika asam sulIat dan tembaga diklorida ditambahkan dengan aquadest
dapat membentuk tembaga sulIat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai
produk sampingnya. Sedangkan pencampuran AgNO
3
dengan HCl terbentuk endapan
putih dan suhu nya menjadi bertambah (menjadi panas) yang menunjukan pemebntukan
kompleks dari logam transisi.
Percobaan yang ketiga adalah tes lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa NaOCl
adalah larutan yang bersiIat basa karena mampu mempertahankan lakmus biru tetap biru
namun dapat merubah lakmus merah menjadi lakmus biru.
Percobaan keempat adalah reaksi dengan AgNO
3
. Hasilnya ketika NaOCl
ditambahkan AgNO
3
terbentuk endapan berwarna putih dan reaksi berlangsung secara
eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas.
Gas yang terbentuk adalah gas oksigen dari reaksi AgNO
3
dengan NaOCl. Sedangkan
saat tabung yang berisikan NaOH direaksikan dengan AgNO
3
terbentuk endapan coklat
dengan warna larutan yang coklat dan setelah direaksikan dengan HNO
3
endapan
menjadi coklat muda dan disertai dengan bertambahanya suhu larutan.
Dan percobaan yang terakhir adalah daya oksidasi ion ClO
-
dengan menggunakan
KBr KI dan C
6
H
12
. Ion ClO
-
memiliki daya oksidasi yang besar karena merupakan
oksidator kuat yang dapat larut dalam air dingin. Reaksi antara KI dengan NaOCl
membentuk larutan berwarna kuning bening disertai dengan adanya cincin merah muda
diatasnya cincin pink merupakan hasil oksidasi antara KI dan NaOCl dan n-heksana
berguna sebagai media oksidasi. Reaksi antara KBr dengan NaOCl menghasilkan larutan
berwarna bening dengan cincin buram diatasnya hal ini terjadi karena daya oksidasi Br
dan Cl hamper sama (tidak mengalami perubahan yang signiIikan). Pada reaksi KI dan n-
heksana dan diteteskan dengan HCl reaksi membentuk larutan dengan 3 lapisan yaitu
yang paling bawah berwarna coklat bening lalu kuning dan cincin berwarna pink. Dan
pada reaksi KBr dengan n-heksana dan diteteskan HCl reaksi membentuk 2 lapisan
warna larutan. Larutan berwarna bening dan cincin kuning Penambahan HCl
menyebabkan BR teroksidasi karena suasana berubah menjadi asamsehingga daya
oksidasi Cl meningkat.

VII. Kesimpulan :
O Pembentukan logam kompleks klor ditandai dengan perubahan warna.
O Natrium Hipoklorit (NaOCl) bersiIat basa.
O Pembentukan perbedaan lapisan dalam larutan hasil reaksi disebabkan oleh
perbedaan kepolaran dan berat jenis tiap komponen larutan.

VIII. DaItar Pustaka :
O Chalid Sri Yadial.2011.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN
SyariI Hidayatullah
O Vogel bag-1.1985.Buku teks analisis anorganik kualitatiI. Jakarta : PT. Kalman
media pusaka
O www.chem-is-try.org/senyawa-klor











IX. Pertanyaan
1. Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1 0 1 3 4
5 7) dan sebutkan kegunaannya (jika ada)!
2. Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaOCl secara komersial? Tuliskan
reaksinya!
3. Bagaimana caranya zat pemutih dapat membuat pakaian menjadi kelihatan lebih
putih?

Jawaban :
1.





biloks senyawa klor Kegunaan
-1 NaCl
sebagai Bahan Tambahan
Pangan
0 Cl2 untuk sanitasi pemutihan kertas
1 NaOCl Pemutih
5 NaOCl3 untuk membuat klorin dioksida
7 NaOCl4
sebagai campuran bom /
peledak
2. Larutan pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl
2
) gas
klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40
O
C jika
suhu lebih dari 40
O
C maka akan terbentuk natrium klorat (NaClO
3
).
2NaOH Cl
2
NaCl NaOCl H
2
O

3. Zat pemutih bekerja dengan dua cara yaitu:
a. Mengubah molekul menjadi zat yang tidak mengandung kromoIor atau masih
mengandung kromoIor yang tidak menyerap cahaya visible dengan cara
memutuskan ikatan kimia kromoIor oleh pemutih yang bersiIat oksidator.
b. Mengubah ikatan rangkap pada kromoIor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang
bersiIat reduktor. Pemutusan ikatan rangkap ini dapat megurangi kemampuan
kromoIor untuk menyerap sinar visible.

Das könnte Ihnen auch gefallen