Sie sind auf Seite 1von 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan factor penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia.

Agar dapat hidup sesuai dengan martabat manusiawi, manusia perlu mengetahui bahakan menguasai banyak hal. Untuk itu manuasia perlu belajar, hanya dengan belajar manusia dapat mengembangkan minat, bakat dan kepribadian yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Pendidikan selalu berkaitan dengan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk mempersiapkan tenaga terlatih dan terdidik bagi kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia. IAIN Ar-Raniry merupakan salah satu institusi agama islam tinggi yang ada di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terdiri dari berbagai fakultas yang tuduk di bawah civitas akademiknya, salah satunya yaitu Fakultas Tarbiyah Tadris Kimia (TKM). Sesuai dengan tujuan yang diharapkan Fakultas Tarbiyah yang profesional menciptakan tenaga-tenaga pendidik di bidang tertentu. Salah satu langkah yang ditempuh Fakultas Tarbiyah yang professional adalah dengan menetapkan mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan dapat menunjang terciptanya tujuan dari Fakultas Tarbiyah tersebut. Dalam suatu lembaga pendidikan terdapat jenjang-jenjang tertentu yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut. Dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa terjun langsung ke lapangan selama lebih kurang dua bulan. Dengan melakukan program pengalaman lapangan mahasiswa dapat melatih sampai di mana kemampuannya serta

menerapkan secara langsung ilmu-ilmu yang pernah di dapat selama kuliah di Fakultas Tarbiyah. Untuk memantapkan mahasiswa dalam rangka melaksanakan program pengalaman lapangan ini, terlebih dahulu melakukan Micro Teaching yang berlangsung selama satu semester. Dalam Micro Teaching jumlah siswa dibatasi, di sini diperkenalkan pengetahuan teoritis tentang materi yang diajarkan. Jadi pengalaman micro teaching merupakan suatu cara yang baik untuk melatih calon guru menggunakan berbagai keterampilan mengajar sebelum melaksanakan praktek di sekolah latihan. Salah satu lembaga pendidikan yang menampung mahasiswa praktikan Fakultas Tarbiyah Institut Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry adalah MTsN MODEL. Pelaksanaan PPL Di MTsN MODEL Banda Aceh telah berlangsung sejak penempatan yaitu tanggal 4 November s/d 04 Desember 2010. B. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori pengelolaan kegiatan belajar mengajar. b. Meningkatkan kompetensi professional guru dalam hal pengelolaan kegiatan belajar mengajar. c. Mendorong para mahasiswa Fakultas Tarbiyah untuk senantiasa mawas diri atas kegiatan professional, sebagai tolak ukur kemampuan professional guru. d. Memberikan pengalaman lapangan nyata sebagai usaha meningkatkan keterampilan mengelola kegiatan belajar mengajar. e. Memberikan pengalaman nyata sebagai usaha memantapkan sikap professional keguruan.

2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap. a. Aspek Pengetahuan Diharapkan kepada mahasiswa calon guru dapat memiliki pengetahuan teoritis dan praktis yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. b. Aspek Keterampilan Diharapkan kepada mahasiswa memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktek lapangan (terbimbing dan mandiri). c. Aspek Sikap Diharapkan kepada mahasiswa dapat memiliki komitmen terhadap tugas-tugas professional guru, antara lain: melayani siswa, meningkatkan keahlian, menyesuaikan diri dengan tuntutan professional yang semakin berkembang dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

BAB II KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM PPL

Agar pelaksanaan PPL terlaksana dengan baik,usaha pelaksanaan itu harus berencana dan tersusun dengan baik agar dapat tercapai target yang

diinginkan.Kegiatan-kegiatan yang dilaksakan meliputi 4 hal yaitu:

1. Observisi Lapangan. 2. Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing. 3. Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri. 4. Ujian praktek mengajar dan penyusunan laporan akhir.

A. Observasi Lapangan Pelaksanaan kegiatan observasi lapangan merupakan bagian dari kegiatan PPL yang dilakukan pada minggu pertama mahasiswa berada pada sekolah latihan. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa calon guru dapat berbaur dengan lingkungan sekolah tempat pelaksanaan PPL, dengan demikian diharapkan kepada mahasiswa PPL dapat mengikuti sebagai mana yang diharapkan. Kegiatan observasi yang dilakukan pada sekolah latihan meliputi : 1. Keadaan fisik sekolah, lingkungan dan hubungan fungsional sekolah dengan masyarakat. 2. Tata tertib guru dan siswa. 3. Karakteristik siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi. 4. Kurikulum yang berlaku di sekolah. 5. Media, sumber belajar dan labolatorium. 6. Administrasi sekolah baik akademik maupun non akademik. 7. Pola hubungan fungsi dan struktur organisasi antara kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan siswa. 8. Strategi belajar mengajar dalam bidang studi serta evaluasinya. 9. Organisasi intra dan ekstra sekolah dengan berbagai kegiatannya. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan mengenai MTsN Model Banda Aceh secara ringkas adalah sebagai berikut: Nama Sekolah Alamat Sekolah : MTsN Model Banda Aceh : Jln. Pocut Baren Kec. Kuta Alam Banda aceh

No.dan Tanggal Penegerian : 172/1968 7 Agustus No. Statistik Sekolah : 211117103002

BAB III REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PPL A. Refleksi tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan Pelaksanaan observasi lapangan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan dapat mengetahui kondisi dan situasi lingkungan sekolah, tempat mahasiswa melakukan PPL. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, MTsN MODEL Banda Aceh memiliki kondisi dan kondisi yang baik sebagai tempat pelaksanaan pendidikan. Sekolah ini juga memiliki perpustakaan, labolatorium, ruang media dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Interaksi lingkungan MTsN MODEL Banda Aceh memiliki tenaga mengajar yang mencukupi. Hal ini dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) disebabkan semua tenaga pendidik dapat mengajar pada bidang sdudinya masing-masing dengan jadwal mengajar yang sesuai sebagaimana yang ditetapkan. Interaksi sosial yang harmonis dimana semua personil di sekolah saling menjalin hubungan yang sangat baik sehingga keadaan sekolah terorganisir dan tercipta suasan rukun dan damai yang dapat menunjang PBM.

Observasi personil sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui jumlah staf yang ada di sekolah serta dewan guru, sehingga mahasiswa praktikan dapat berkonsultasi apabila ada kesulitan-kesulitan selama melaksanakan PPL di MTsN MODEL Banda Aceh. Organisasi intra sekolah dapat diketahui dengan aktifnya Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) yang sangat berperan dalam kegiatan di sekolah. Dari keaktifan organisasi di sekolah ini maka mahasiswa praktikan dapat juga mengetahui bagaimana cara guru mengatur organisasi, sehingga dapat berjalan dan berhasil dengan baik, tanpa mengganggu pelaksanaan PBM. B. Refleksi tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-tugas Keguruan lainnya Secara Terbimbing. Dalam pelatihan terbimbing, perhatian lebih difokuskan terhadap persiapan mengajar, penerapan dan keterampilan dasar mengajar secara integrasi dalamlatar alamiah dan bervariasi, pengolahan proses belajar mengajar dan dampaknya terhadap siswa. Berdasarkan alasan diatas, penulis sebagai calon guru dituntut untuk dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi melalui pembelajarn bidang studi spesialisasi pada siswa di kelas. Dengan bimbingan yang intensif dari guru pamong dan dosen pembimbing. Dalam kegiatan belajar mengajar penulis juga dibimbing oleh guru pamong. Penentuan kelas tempat pelatiahn calon guru tentunya berdasarkan kelas yang dibimbing oleh guru pamong lengkap dengan jadwalnya. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan penulis atau calaon guru maka guru pamong akan memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis setelah PBM di kelas. Adapun arahan itu berupa penggunaan strategi pembelajaran. Kemampuan untuk terampil dalam menggunakan bahasa dan perilaku yang tepat dan lain-lain.

Dengan mendengarkan arahan dan bimbingan dari guru pamong disini terjadi diskusi singkat sehingga ada kerja sama antara penulis (calon guru dan guru pamong). Pelaksanaan kegiatan pelatiahn mengajar terbimbing meliputi : 1. Penyusunan program tahunan, semester dan harian serta analisi materi pembelajaran. Penyusunan program ini penulis langsung dibimbing oleh guru pamong dengan penguasaan kepada calon guru untuk menyusun program terlebih dahulu. Adapaun program tersebut adalah program tahunan, program semester, dan rincian jam mengajar pada kelas VII dan kelas VIII. Setelah penyusunan ini selesai penulis berkonsultasi dengan guru pamong guna perbaikan-perbaikan. 2. Pengembangan materi, media belajar dan sumber belajar. Dalam hal ini calon guru dibimbing langsung oleh guru pamong melalui penyediaan materi, media dan sumber pembelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dibimbing. Sama halnya dengan pelaksanaan sebelumnya semua calon guru berupaya melakukan kegiatan yang diberikan guru pamong tetapi tidak terlepas dari bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Ketetapan materi dan media sumber pelajaran diketahui penulis setelah berkonsultasi dengan guru pamong. 3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing dengan kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP). 4. Pelaksannan penilaian hasil. Penulis (calon guru) diberi tugas oleh guru pamong untuk menilai hasil evaluasi dan tugas-tugas siswa, yang kemudian diseleksi kembali oleh guru pamong dan diberi bimbingan dengan system penilaian yang tepat. Pembentukan guru yang professional tidaklah hanya mengadakan atau melaksanakan tugas guru mengajar saja dan mengabaikan tugas-tugas keguruan lainnya, seperti piket dan pekerjaan lainnya.

Untuk itu tugas-tugas keguruan lainnya juga perlu dibimbing oleh guru pamong meskipun calon guru sebagian besar sudah mengetahui bagaimana melaksanakan tugas-tugas keguruan tersebut. Sebagai calon guru masih banyak kekurangankekurangan karena kurangnya pengalaman. C. Refleksi tentang pelaksanaan pelataihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri. Dalam mengajar calon guru dibimbing dan diawasi, tindakan ini dilakukan minimak 2 kali pertemuan. Setiap selesai mengajar guru pamong memberikan masukkan untuk perbaikan. Setelah melaksanakan kegiatan belajar terbimbing maka akan diberikan kesempatan untuk mengajar mandiri yaitu mengajar tanpa menghadirkan guru pamong. Namun guru pamong masih memantau calon guru di luar kelas. Setelah terampil dalam beberapa dan berapa kali bimbingan barulah calon guru ditetapkan untuk ujian guru praktek. Pelaksanaan keterampilan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mendiri yang pernah dilaksanakan pada saat berada disekolah latihan adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugas piket 2. Membantu tugas guru pamong 3. Membantu guru senior yang berhalangan hadir 4. Membantu dalam kesulitan-kesulitan siswa 5. Membantu tugas-tugas pengajaran 6. Mengadakan acara pelatihan training motivasi bagi siswa D. Refleksi tentang pelaksanaan ujian praktek mengajar dan penyusunan laporan akhir. Pelaksanaan ujian praktek dilakukan pada minggu terakhir pelaksanaan PPL di sekolah latihan. Sebelum penilaian dilakukan maka mahasiswa prktikan harus membuat persiapan-persiapan mengajar sebaik mungkin yang siap digunakan pada

saat ujian dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan kegiatan formal yang harus dilakukan untuk menilai mahasiswa dalam pelaksanaan PPL. Selain ujian praktek mengajar, penilaian mahasiswa PPL juga dilaksanakan dengan menilai susunan laporan akhir setiap mahasiswa. Laporan ini merupakan prasyarat yang telah dibebankan kepada setiap mahasiswa pada akhir pelaksanaan PPL. Dalam penyusunan laporan ini penilis menyususn laporan pengamatan (observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis melaksanakan kegiatan praktikan di MTsN MODEL Banda Aceh.

Das könnte Ihnen auch gefallen