Sie sind auf Seite 1von 3

Wanita itu Oleh: Muhibbuddin Murzan Bertahun sudah aku memendam perasaan ini.

Rasa yang kuyakin lahir dari keinginan suci seorang lelaki. Cinta. Namun, sungguh tak berdaya lidah berujar apalagi mata memandang. Walau hanya untuk sekejap saja. Perbedaan. Perbedaan itu yang membuat nyaliku kecut. Kami begitu berbeda dalam segala hal. Dia dan aku bagaikan dipisahkan oleh jarak sejauh bumi dan langit. Tak ada sesuatupun yang kiranya bisa kubandingkan antara diriku dengan dirinya, kecuali kami adalah sama-sama makhluk ciptaan tuhan. Agustus 2012 cocok banget ya? sama-sama dokter lagi puji Ira ketika menghadiri pesta pertunangan wanita itu. yup yang satu cantik lagi shalehah (insyaallah ), yang satu ganteng juga ( insyaallah ) shaleh sahutku tidak begitu bersemangat. hmmm udahlah sob, jangan sedih semuanya udah ada yang atur sahabatku memang sangat pandai membesarkan hatiku. Oktober 2015 Rabbi, hanya Kau yang aku sembah dan hanya kepada Engkaulah aku minta tolong. Di atas bukit ini, bukit yang menjadi saksi ketika Musa berbincang denganMu. Aku tunaikan hajatku karena Kau telah memudahkan langkahku hingga aku berhasil meraih gelar master di salah satu universitas terbaik di dunia. Semoga saja ilmu ini adalah rahmat yang Engkau curahkan kepadaku, bukanlah cobaan yang tak sanggup kupertanggungjawabkan kelak di hadapanMu. Di keheningan malam bertabur bintang. Senyap bertambah sunyi. Larut batinku dalam isak tangis syukur tak terkira. Di kedalaman hati, dibalik setiap nikmat yang tercurah tak terhitung, serasa ada sebagian hampa yang masih bermain di lubuk hati. Tulang rusukku, sebahagian imanku.

Oktober 2015 ( keesokan harinya ) assalamualaikum,,, apakah anda orang Indonesia ? gelombang suara yang begitu lembut itu merambat mengejarku. Langsung saja kubalikan tubuh indonesiaku ini untuk mencari sumber gelombang suara lembut itu. Aku bergeming, masih seperti dulu. Wajah teduhnya membuat detak nadiku berpacu, memaksa kelenjar keringatku bereaksi, lidahku kelu. waalaikum salam pelan pelan mutiara bening mengalir dari kedua sudut mata indahnya, melebur dengan airmata yang telah membanjiri hatiku bertahun lamanya. Isak tangisnya persis sama seperti waktu sma dulu, ketika aku datang untuk sedikit meminta bagian dari kesedihannya. Sesekali kulirik ke arah jari-jarinya memastikan bahwa tak ada lagi cincin tunangan yang melingkar di jari manis wanita itu. Sekarang, tak ada lagi larangan bagi siapa saja yang ingin meminangnya. Selesai.

BIODATA PENULIS NAMA ALAMAT : MUHIBBUDDIN MURZAN : TOKO WAR.NET, JALAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN NO.29 BANDA ACEH NO.HP EMAIL : 085260000832 : m.murzan@gmail.com

Das könnte Ihnen auch gefallen