Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun oleh S1 Keperawatan: Nining Husnawiyah Ahmad Syahrul A M. Ismail Sholeh Rima Melati Fandi Tri Laksono Imam Faisol Irliyana Elisa Dezi Kurniarini Imaml Muttaqin
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO 2011-2012
1. Kasus
Tn E 53th dirawat di RSSA Malang. Kebiasaan hidup pasien, dia suka merokok. Pasien mengeluh sakit kepala dan sering kelelahan. Nafsu makan mengalami penurunan karena pasien pasien merasa mual dan muntah. Menurut keluarga pasien lebih mudah marah. Keadaan umum pasien compos mentis, otot muka tegang, tanda-tanda vital diperoleh TD 140/90 mmHg, N 100x/menit, RR 11x/menit, T 39C.
2. Pengkajian
Data subyektif : Pasien mengeluh sakit kepala dan sering kelelahan. Nafsu makan mengalami penurunan karena pasien pasien merasa mual dan muntah. Menurut keluarga pasien lebih mudah marah Data obyektif : Keadaan umum pasien compos mentis, otot muka tegang, tanda-tanda vital diperoleh TD 140/90 mmHg, N 100x/menit, RR 11x/menit, T 39C.
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
Data subyektif :
Pasien mengeluh sakit vasokonstriksi, iskemia kepala Data obyektif : otot muka tegang, vital miokard, ventricular hipertropi
tanda-tanda
Data subyektif :
Peningkatan
Pasien mengeluh sakit vaskuler serebral kepala Data obyektif : otot muka tegang, vital
tanda-tanda
Data subyektif :
Penurunan
Pasien mengeluh sakit output kepala Data obyektif : otot muka tegang, vital
tanda-tanda
Data subyektif :
Kurangnya
Pasien mengeluh sering tentang proses penyakit kelelahan Data obyektif : tanda-tanda vital
3. Diagnosa Keperawatan
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular 2) Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral 3) Intoleransi aktifitas berhubungan penurunan cardiac output 4) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit
4. Intervensi
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular Tujuan : Tidak terjadi penurunan curah jantung setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam. Kriteria hasil : Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil intervensi 1. Pantau TD, ukur pada kedua tangan untuk evaluasi awal, gunakan ukuran manset yang tepat dan tehnik yang akurat 2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas 4. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler Rasional 1. Perbandingan dari tekanan
memberikan gambaran yang lebih lengkap keterlibatan/bidang vascular. Hipertensi tentang masalah berat
diklasifikasikan pada orang dewasa sebagai diastolik peningkatan sampai 130; tekanan hasil
merupakan ditentukan
factor untuk
rsiko
yeng peyakit
serebrovaskular 2. Denyutan karotis,jugularis,radialis dan femoralis mungkin teramati 3. S4 umum mendengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipertrofi atrium. Perkembangan S3 menunjukan hipertrofi vetrikel dan kerusakan fungsi 4. Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan merasa pengisian kepiler
lambat mungkin berkaitan dengan vasokonstriksi atau mencerminkan penuruna curah jantung
2) Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral Tujuan : Nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam Kriteria hasil : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala Pasien tampak nyaman TTV dalam batas normal, TD 100/80 mmHg, N 60-100/menit, RR 12 20/menit, T 36-37,5C.
vasokonstriksi meningkatkan
yang sakit
dapat kepala
kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular serebral 3. Pusing dan penglihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala. Pasien juga mengalami
misalnya mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk 3. Bantu pasien dalam ambulasi
sesuai kebutuhan 4. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : analgesik, antiansietas (lorazepam, valium ) ativan, diazepam,
dan menurunkan rangsang system saraf simpatis. Dapat mengurangi tegangan dan ketidaknyamanan yang diperberat oleh stress.
3) Intoleransi aktifitas berhubungan penurunan cardiac output Tujuan : Tidak terjadi intoleransi aktifitas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam Kriteria hasil : Meningkatkan energi untuk melakukan aktifitas sehari hari Menunjukkan penurunan gejala gejala intoleransi aktifitas
Rasional terhadap 1. Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress aktivitas dan bila ada merupakan indikator dan
aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit di atas frekuensi istiahat; peningkatan TD yang aktivitas 2. nyata selama/sesudah
mengurangi penggunaan energy, juga antara oksigen 3. Kemajuan aktivitas bertahap membantu suplai keseimbangan dan kebutuhan
Menggunakan kursi saat mandi, duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi, melakukan aktivitas dengan perlahan
3.
Berikan dorongan untuk aktifitas / perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan
mencegah jantung
kerja
Memberikan melakukan
kemandirian aktivitas
4) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit Tujuan : Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi setelah dilakukan tindakan ekperawatan selama 1 x 24 jam Kriteria hasil: Pasien mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai program
Intervensi
Rasional
1. Kaji kesiapan dan hambatan dalam 1. Kesalahan konsep dan menyangkal belajar, termasuk orang terdekat 2. Atasi masalah dengan pasien untuk mengidentifikasi cara di mana diagnosa karena perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati
menghentikan 2. Factor-faktor
merokok dan bantu pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok
4. Beri penguatan pentingnya kerja 3. Nikotin sama dalam regimen pengobatan dan mempertahankan perjanjian tindak lanjut
katekolamin,
mengakibatkan
peningkatan frekuensi jantung, TD, dan vasokontriksi 4. Kurangnya kerja sama adalah alasan umum kegagalan terapi
kepatuhan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawaatn Pasien / Marilynn E Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler ; alih bahasa, I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati ; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Yasmin Asih.- Ed, 3. Jakarta : EGC, 1999.