Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Saat ku menyerah Aku coba sampai bisa Saat ku putus asa Aku coba berlatih keras Saat aku kebingungan Kucoba untuk bertanya Saat aku bersemangat Semangatku menyala nyala Kucoba semua Demi masa depanku Hasilnya tak terkira Aku bisa! Aku bisa kalau aku berusaha Apapun yang terjadi, aku pasti bisa!
Ya Allah,, BerikanLah kesehatan pada ibuku PanjangkanLah umur.nya Aku ingin membahagiakan.nya SebeLum aku atau dia tiada Terimakasih Ibu Atas apa yang teLah kau berikan padaku Aku akan seLaLu menyanyangimu
NEGERI IMPIAN
rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat seakan menyiratkan yang tak tersurat dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat menghipnotis hati biar terpikat lemah gemulai gerakanmu iringi lagu rindu yang mendayu sendu tatap matamu menghiba pelepas rindu tujuh purnama telah kau tunggu tujuh negeri telah kau lewati masih belum kau temui apa yang kau cari diantara bimbangnya hati apa sebenarnya yang kau cari tanpa jawab yang kau dapati bertambah galaulah hati melihat nasib ini negeri anak kurang gizi bergelimpangan bayi mati ibu-ibu tak punya asi menggilanya aborsi merajalelanya multilasi ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri
Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekat
Aku berdoa Berdoa, kelak.. Siapa yang lebih dulu tiada. Aku ataupun mereka Aku berharap dapat membahagiakan keduanya Dapat melihat kedua orang tua ku tersenyum Dan berkata "Tidaklah kita sia-sia membesarkannya" Terimakasih ayah.. Ibuu
KEMERDEKAAN INDONESIA
Aku bisa tertawa Aku bisa bergaya Aku bisa berpesta Aku bisa tamasya Karena Indonesia telah merdeka Kemerdekaan yang mahal harganya yang tak dapat diukur dengan harta sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua Kini kewajibanku sebagai anak bangsa Belajar tekun untuk membangun bangsa Agar nanti menjadi negara yang kaya rayaAku ingin. Pahlawan yang telah gugur dahulu dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya
PELUK BUNDA
Desir angin sepoi buatku rindu Rindu peluk hangat buaian bundaku Di sepanjang waktuku Bunda, tak terasa usia senja telah menghampirimu Meski begitu, kau tetap ayu bagiku Kasih sejatimu selalu terukir direlung jiwaku Karna ku tahu Kau adalah pelita hidupku Kau adalah guru hidup sejatiku Yang ajarkan daku tuk maknai hidupku penuh keikhlasan Terima kasih bunda, akan hidup yang telah kau ukir untukku
SAJAK PUTIH
Oleh Khairik Anwar Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di alam ini! Kucuplah aku terus, kucuplah dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku...
TANAH AIRKU
Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan Disanalah aku menutup mata Oh..... tanah airku tercinta Indonesia jaya.....
Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf , dan menyaksikan engkau bangun melawan keruntuhan itu
MENCARI CAHAYA
Dalam gelap ku berlari.. Dalam tanpa arah yg terlihat. Dalam hujan yg mencaci. Dalam kemarau dagingku tersayat. Aku masih terus berlari.. Mengejar firasat hati. Melawan kebodohan hakiki. Mencari cahaya bidadari.. Yang menyinari sudut gelap jiwaku tanpa henti.. Yang kuinginkan menemaniku saat ini dan sampai nanti. Kemelut hati terus berkecamuk.. mengamuk tiada tempat bersandung. Mengeluh buat hatiku remuk.. Mengejar cahaya sonar, menggaung.. Bidadari cahayamu janganlah memudar. Bidadari janganlah trus menghindar. Bidadari aku ingin dirimu bersabar. Bidadari janganlah sendu bersinar. Bidadari engkaulah bunga mawar. Bidadari janganlah layu d tangkai yg tegar.
keadilan hanyalah khayal kemerdekaan telah terjajah yang tersisah hanya kebodohan
Indonesiaku, Indonesia kalian jangan hanya tinggal diam kawan mari bersatu ambil peranan sebagai pemuda untuk perubahan...
Dan.... Ketika selaksa bintang yang biasa membias malam Tak lagi setia menanti di tepian telaga hati...
serta... Ketika kerlip kunang-kunang yang biasa menemani malam Tak lagi mampu menyenandungkan kidung rindu
Langkah lunglai yang tetap mencoba melangkah meski tertatih Harus terhenti, tatkala tersandung onak duri yg terselip di hati Membuat segala angan dan harap yang telah terjalin rapi Kembali terusik gemerisik tanya yang berkumandang Akankah semua Asa tetap tersandar di dermaga jiwa
TERIMAKASIH GURUKU
Engkau bagai pelita dalam kegelapan Engkau bagai lampu yang menerangi masa depan ku Walau kau bukan orang tua kadungku , ku tetap menyayangimu , dan mencintaimu
Guruku engkau pahlawan tampa jasa , tiada tanda Untuk ketenaran , bagiku jasamu sudah terbayar di masaa depanku Harum masa depanku sudah tercium Saatnya ku harus bertrima kasih ke padamu TRIMAKASIH BAPAK / IBU GURU YANG TERHORMAT DAN TERCINTA ATAS BINGBINGANMU