Sie sind auf Seite 1von 24

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN ASUPAN CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA

RSMH PALEMBANG TAHUN 2012

DISUSUN OLEH: NOVELIA GITA NURANI PO.71.20.1.09.73

PENDAHULUAN
Menurut WHO (2002) dan Global Burden

of Disease (GDB), penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyumbang 850.000 kematian setiap tahunnya GGK menduduki peringkat ke 12 tertinggi angka kematian atau peringkat tertinggi ke 17 angka kecacatan.

Lanjutan...
Meskipun pasien GGK (Gagal Ginjal Kronik) pada awal menjalani hemodialisa (HD) sudah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai pembatasan asupan cairan, akan tetapi pada terapi HD berikutnya masih sering terjadi pasien datang dengan keluhan sesak napas (akibat kelebihan volume cairan tubuh yaitu kenaikan berat badan melebihi 5 % dari berat badan kering pasien/Dry Weight dan gejala uremik

B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

C. Pertanyaan Penelitian
apa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012?

2.

Tujuan Khusus

Untuk mengetahui karakteristik pasien GGK;

pendidikan, usia, sikap, dukungan keluarga, jenis kelamin dan pekerjaan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012. Untuk mengetahui kategori kepatuhan terhadap pembatasan asupan cairan pada pasien GGK di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

Tujuan Khusus (Lanjutan...)


Untuk mengetahui hubungan pendidikan

terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012. Untuk mengetahui hubungan usia terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

Tujuan Khusus (Lanjutan...)


Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan

pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

Tujuan Khusus (Lanjutan...)


Untuk mengetahui hubungan sikap

terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. dr. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

Manfaat Penelitian
-Teoritis Hasil penelitian ini berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang konsep-konsep cairan pada pasien yang menjalani hemodialisa. -Aplikatif Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber atau referensi bagi praktisi perawat di pelayanan kesehatan. Praktisi perawat dapat memberikan info tentang pembatasan cairan pada pasien GGK yang menjalani Hemodialisa.

Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini membahas mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS. Moehammad Hoesin Palembang tahun 2012.

Tinjauan Pustaka
GGK Definisi Stadium GGK Etiologi Patofisiologi Manifestasi Klinis Komplikasi Penatalaksanaan Proses Keperawatan Konsep Kepatuhan Pengertian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Faktor-Faktor Yang Mendukung Kepatuhan Pasien Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Pengukuran Kepatuhan

Asupan Caira

Penelitian Terkait
Penelitian Utami (2010), yang berjudul

faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam pembatasan diet dan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa Penelitian Lisnowati (2011) yang berjudul hubungan lama dan frekuensi hemodialisa dengan kepatuhan pasien dalam membatasi asupan cairan.

Gagal Ginjal Akut

Gagal Ginjal

Gagal Ginjal Kronik

Lemah, nafsu makan , sakit kepala, kelemahan fisik dan mental, BB , mual muntah, nafas dangkal atau sesak nafas, nafas berbau amonia, TD , cegukan, kejang,kulit kering, rambut tipis dan kasar, serta kehilangan otot

Hemodialisis CAPD Terapi Diet

1. Energi cukup 2. Rendah Protein


Demografi : usia,

3. Lemak cukup
Kepatuhan

jenis kelamin, suku bangsa, status sosial ekonomi, pekerjaan dan pendidikan

4. Karbohidrat cukup 5. Natrium 1-3 gr

- Modifikasi faktor lingkungan dan sosial; dukungan keluarga - Variabel psikososial; sikap

6. Kalium 1560-2730 mg 7. Cairan dibatasi 8. Vitamin cukup

patuh : tidak ada tanda edema dan pertambahan berat badannya masih rasional

Tidak Patuh : muncul tanda dan gejala kelebihan cairan misalnya hiperetensi, udema, dan sesak

pendidikan

pekerjaan
Kepatuhan dalam pembatasan Asupan Cairan

usia
Kerangka

Jenis kelamin

umur

Dukungan keluarga

teori

Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1.

Tingkat Pendidikann

Jenjang pendidikan formal responden berdasarkan ijazah terakhir Lamanya hidup pasien yang menjalani hemodialisa dari lahir hingga sekarang berdasarkan tanggal kelahiran Pergerakan seseorang untuk bertindak dalam mematuhi pembatasan diet dan asupan cairan

Kuesioner

Wawancara

Tinggi ( SMA) Rendah ( SMP) 1. 40-50 tahun 2. > 50 tahun (Utami, 2010)

Ordinal

2.

Umur

Identitas pasien

Wawancara

Nominal

3.

Sikap

Kuesioner

Wawancara

-Positif (skor >12,5) Negatif (skor 12,5)

Ordinal

No 4

Variabel

Definisi

Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil Ukur

Dukungan keluarga

Jenis kelamin

Peran serta keluarga dalam pelaksanaan program pembatasan diet dan asupan cairan Identitas responden sesuai kondisi biologis atau fisiknya yaitu laki-laki dan perempuan
Jenis pekerjaan yang dimiliki responden sebagai tumpuan untuk mendapatkan uang

Kuesioner

wawancara

Kuesioner

-Baik (skor 25) -Buruk (skor < 25) wawancara wawancara

Pekerjaan

Kuesioner

wawancara

Bekerja Tidak bekerja Sussenas (2000) -Patuh (skor > 25) -Tidak (skor 25)

Kepatuhan Perilaku pasien GGK dengan


hemodialisa dalam pembatasan diet dan asupan cairan yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan dan rutin menjalaninya

Kuesioner

wawancara

C. Hipotesis
Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik.
Ada hubungan umur dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik

Ada hubungan sikap dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik

Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik

Ada hubungan jenis kelamin ginjal kronik dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal

Ada hubungan pekerjaan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik.

Desain Penelitian

Populasi Populasi

Sampel Sampel

populasi terjangkau dalam peneltian ini adalah populasi terjangkau dalam peneltian ini adalah pasien gagal ginjal kronik pada saat penelitian pasien gagal ginjal kronik pada saat penelitian dilakukan. dilakukan.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non simple random sampling dengan non simple random sampling dengan menggunakan teknik Purposive Sampling menggunakan teknik Purposive Sampling dengan rumus dengan rumus Cochran diperoleh Snedecor dan n= hasil jumlah sampel sebanyak 54 orang.

Data primer
Teknik Pengumpulan Data Data Sekunder
Kuesioner

- Gambaran sikap

skala likert

Instrumen Pengumpulan Data

5 pertanyaan - Gambaran dukungan keluarga

skala likert

10 pertanyaan
skala likert

- Gambaran kepatuhan 10 pertanyaan

Metode Pengolahan Data

Editing

Coding

Tabulasi

Entry Data

Cleaning Data

Analisa Univariat Untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-masing kategori variabel dan variabel independen

Analisa Data

Analisa Bivariat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara variabel independen - menggunakan Uji Chi-Square dimana hubungan secara statistik akan dianggap bermakna jika Pvalue (0,05) (Hastono, 2001).

TERIA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen