Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
VISI Menjadikan Ahli teknologi Laboratorium Kesehatan yang mandiri, bekerja secara professional serta berdaya saing internasional guna membawa PATELKI menuju era Globalisasi
MISI Menghimpun semua tenaga Ahli Teknologi Laboratorium kesehatan dalam wadah organisasi PATELKI guna meningkatkan kemampuan dasar manajerial secara professional dalam rangka membentuk jaringan informasi dan komunikasi baik didalam maupun diluar negeri
Oleh : Entuy Kurniawan, S.Si, MKM Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI) Disampaikan pada Seminar Nasional : "Malpraktek dan Perlindungan Hukum bagi Tenaga Analis Kesehatan dan Validasi Hasil Pemeriksaan Laboratorium" Di Jakarta 25 26 Juni 2010
Latar Belakang :
Perkembangan Teknologi Informasi Persaingan meningkat Tuntutan pemakai jasa yang semakin meningkat Tuntutan perundang-undangan
Tanggung jawab (diri sendiri, teman sejawat, masyarakat dan Tuhan) kode etik Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi Mitra organisasi sejenis di Luar Negeri ( Puspronakes LN)
Profesi Kesehatan :
Profesi kesehatan adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria : Diberikan kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kepada klien maupun tenaga kesehatan lain Mempunyai pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan Melaksanakan pelayanan melalui kode etik dan standar pelayanan yang diakui masyarakat
Mitra Organisasi LN : JAMT (Jepang), KAMT (Korea), PAMET (Philipina), MIMLS (Malaysia), AMTT (Thailand), SIMLS (Singapore), BAMLS (Brunai Darussalam) Mitra Organisasi DN : PDS Patklin, HKKI, ILKI, FOPKI
Visi PATELKI
Menjadi Organisasi profesi analis kesehatan yang mandiri, professional, peduli serta aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Misi PATELKI
Meningkatkan kekuatan kepemimpinan PATELKI dalam mewujudkanorganisasi profesi yang mandiri, profesional, dan berwibawa dengan jejaring yang kuat baik di dalam maupun luar negeri Meningkatkan kemampuan tenaga analis kesehatan sebagai tenaga profesional serta berdaya saing internasional
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam meningkatkan mutu hasil dan pelayanan laboratorium kesehatan Pengembangan sistem remunerasi dan jenjang karir profesional yang didukung oleh sistem pendidikan berkelanjutan yang kuat
Peran PATELKI (AD Bab IV Pasal 6) Pembina dan pengembang dalam peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan, serta IPTEK laboratorium kesehatan Pelaksana proses sertifikasi profesi dan memfasilitasi registrasi dan lisensi Penata kehidupan keprofesionalan, pelayanan danperlindungan hukum, serta hubungan masyarakat dan kerjasama Fasilitator dalam peningkatan kesejahteraan anggota, pengembangan karir dan sistem penghargaan profesi
Fungsi PATELKI Wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai dengan tujuan organisasi Wadah pembinaan dan pengembangan mutu profesi Wadah untuk menata kehidupan keprofesionalan serta peningkatan kesejahteraan anggota Sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota dan antar anggota organisasi lainnya
Tujuan PATELKI
Menghimpun seluruh anggota untuk mempersatukan diri dalam meningkatkan peran serta secara aktif, terarah dan terpadu. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang teknologi laboratorium kesehatan baik secara nasional, regional maupun internasional. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan laboratorium kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Memfasilitasi dan memberikan perlindungan hukum bagi anggota dalam menjalankan praktek profesinya
Perlindungan Hukum
Perlindungan Hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pimpinan unit kerja, pasien, keluarga pasien, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.
Perlindungan Profesi
Perlindungan profesi terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
Standar Profesi
Kriteria kemampuan professional (knowledge, skill, attitude) minimal yang harus dikuasai agar dapat menjalankan kegiatan profesionalnya dan memberikan layanan kepada masyarakat. Sebagai pedoman bagi anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesionalnya Dikukuhkan melalui peraturan ataupun ketetapan pemerintah
Standar profesi tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh menteri (Pasal 21 : 2) Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai standar profesi . dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (Pasal 35)
Standar Profesi Analis Kesehatan Dasar Hukum : Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007 Merupakan dasar kewenangan bagi seorang tenaga Analis Kesehatan dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya di Laboratorium Kesehatan Acuan standar kompetensi yang digunakan dalam standar pendidikan, pelayanan, uji kompetensi
Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru laboratorium secara efektif dan efisien
Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik kelaboratoriuman Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan
Standar Kompetensi
Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi di laboratorium kesehatan Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis operasional pelayanan laboratorium, yaitu Keterampilan pengambilan dan penanganan spesimen Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode pengujian dan pemakaian alat dengan benar Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagensia Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium
Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur laboratorium Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji laboratorium
JENJANG NO KOMPETENSI SMAK MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN 1.1. Hematologi & Transfusi darah 1.2. Kimia Klinik 1. 1.3. Serologi-Imunologi 1.4. Mikrobiologi 1.5. Toksikologi DIII SI
1.6. Patologi Anatomi 1.7. Biologi Molekuler 1.8. Virologi 1.9. Kesehatan Lingkungan 1.10. Komputer 1.11. Manajemen MAMPU MEMBUAT PERENCANAAN/MERANCANG PROSES 2.1. Alur kerja proses pemeriksaan di laboratorium 2.2. Alur keselamatan kerja di laboratorium 2.3. Menyusun prosedur baku di laboratorium 2. 2.4. Menyusun prosedur cara ukur keberhasilan proses 2.5. Menyusun program pemantapan mutu internal 2.6. Menyusun program pemantapan mutu eksternal 2.7. Merancang upaya keselamatan kerja di laboratorium MAMPU MELAKSANAKAN PROSES TEKNIS OPERASIONAL 3.1. Mengambil spesimen 3.2. Menilai kualitas spesimen
3.
3.5. Memilih reagen & metoda analisa 3.6. Mempersiapkan alat 3.7. Memilih/menentukan alat 3.8. Memeliharan alat 3.9. Mengkalibrasi alat 3.10. Menguji kelaikan alat 3.11. Mengerjakan prosedur analisa bidang : a. Hematologi sederhana b. Hematologi khusus c. Kimia klinik d. Serologi-Imunologi sederhana e. Serologi-Imunologi komplek f. Mikrobiologi sederhana g. Mikrobiologi khusus h. Toksikologi I . Patologi Anatomi j. Biologi Molekuler k. Virologi (riset) 3.12. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu 3.13. Membuat laporan administrasi
MAMPU MEMBERIKAN PENILAIAN (JUDGMENT) 4.1. Mendeteksi secara dini keadaan spesimen yang berubah
4.
4.3. Mendeteksi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses teknis operasional 4.4. Menilai validitas rangkaian analisa atau hasilnya 4.5. Menilai normal tidaknya hasil analisa untuk dikonsulkan kepada yang berwenang
4.7. Menilai layak tidaknya hasil proses pemantapan mutu eksternal 4.8. Mendeteksi secara dini terganggunya keamanan lingkungan kerja KEMAMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5.1. Perlunya koreksi terhadap proses/alat/spesimen/ reagensia 5. 5.2. Perlunya koreksi terhadap proses pemantapan mutu internal 5.3. Perlunya koreksi terhadap proses pemantapan mutu eksternal
Peranan PATELKI
Visi dan Misi PATELKI AD/ART (Peran dan Fungsi PATELKI dalam perlindungan hukum)
Dept. Hukum dan Advokasi Majelis Kehormatan Etik Profesi (MKEK) Penanganan serta pendampingan kasus yang dihadapi anggota Advokasi dan pertimbangan profesi Call Centre Pengaduan Anggota PATELKI Perumusan SIK Analis Kesehatan : Standar kewenangan Lisensi (Izin melakukan praktek profesi) Pengembangan standar Standar profesi (Permenkes), Standar pelayanan (Permenkes/KepDirYanmed) acuan dalam Penyusunan SOP Sosialisasi melalui kegiatan ilmiah dan media komunikasi & informasi organisasi
A.
Visi
Dalam mnghadapi tantangan organisasi baik secara internal maupun eksternal, maka PATELKI mengembangkan visi yaitu "menjadi organisasi profesi yang mandiri, profesional, peduli serta aktif dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat" B. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut PATELKI mengembangkan misi yaitu : 1. Meningkatkan kekuatan kepemimpinan PATELKI dalam mewujudkan organisasi profesi yang mandiri, profesional dan berwibawa dengan jejaring yang kuat baik di dalam maupun luar negeri 2. Meningkatkan kemampuan tenaga analis kesehatan sebagai tenaga profesional serta berdaya saing internasional 3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan mutu hasil dan pelayanan laboratorium kesehatan 4. Pengembangan sistem remunerasi, penghargaan dan jenjang karir profesional yang didukung oleh sistem pendidikan berkelanjutan yang kuat