Sie sind auf Seite 1von 18

Kata Pengantar

Bissmillahirahmanirrohim Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, karena tanpa pertolongan serta izin-Nya mustahilhal ini dapat terwujud. Penyusunan makalah ini penulis maksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi. Adapun judul makalah ini PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PENDIDIKAN . Dalam penyelesaian makalah ini, tidak sedikit hambatan ataupun kesulitan yang penulis hadapi. Tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak, semua kendala yang ditemukan dapat dilewati dengan baik, oleh karena itu dengan segala kerendahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Hanya ucapan doa kepada Allah SWT, semoga jasa dan bantuan yang diberikan pada penulis mendapat imbalan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. hati, tidaklah berlebihan kiranya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang telah membantu penulis

Pennulis,

Bandung, 14 Nopember 2011

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN.................................................................1


A. LATAR BELAKANG....................................................................................1 B. PERUMUSAN MASALAH............................................................................1 C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN...............................................................2
A. Pengertian Teknologi Informasi...............................................................2 B. Peranan Teknologi Informasi di Bidang Pendidikan.................................2 C. Kecenderungan Dunia Pendidikan di Indonesia di Masa Mendatang .....3 D. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan teknologi Informasi ...........4 E. Hasil Perkembangan teknologi Informasi di Bidang Pendidikan .............5 1) Fingerprint...............................................................................5 2) E-learning..............................................................................11

BAB III : SIMPULAN DAN SARAN........................................15 DAFTAR PUSTAKA............................................................16

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. B. Perumusan Masalah Bagaimana perkembangan Teknologi Informasi di bidang pendidikan di era Globalisasi ini? C. Tujuan Penulisan Mengetahui pengaruh perkembangan Tekhnologi Informasi serta dampak dan penanggulangannya di era globalisasi ini.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan: lebih cepat lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. B. Peranan Teknologi Informasi di Bidang Pendidikan Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek Flexible Learning. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan
2

ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja saat itu juga dan kompetitif. C. Kecenderungan Dunia Pendidikan di Indonesia di Masa Mendatang Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah : Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online. Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
3

1.

Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.

2.

Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.

3. 4.

Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya. Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning

5.

Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.

6.

Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya.

D. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Informasi Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain: Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Kemajuan teknologi informasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem teknologi informasi.

Disamping itu juga muncul dampak negative dalam proses pendidikan antara lain:

Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan criminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbank-kan dan lain-lain. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

E. Hasil Perkembangan Teknologi Informasi di Bidang Pendidikan 1) Fingerprint 1. Pengertian Fingerprint Sebelum lebih jauh mengenal apa itu absensi sidik jari, terlebih dahulu kita sampaikan apa itu Sidik Jari. Setiap manusia diberikan dua tangan dan dua kaki oleh Sang Maha Pencipta. Pada jari-jari tangan dan kaki manusia pasti memiliki gambaran atau image sidik jari. Sidik jari, dalam bahasa Inggris disebut Fingerprint biasanya berbentuk garisgaris horizontal dan vertical atau gabungan keduanya dan juga ada bentuk lengkungan-lengkungan. Seluruh manusia di dunia diciptakan dengan sidik jari yang berbeda satu sama lainnya. Karena itu, setiap sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi setiap manusia. Karena keunikannya itulah, sidik jari saat ini sering digunakan untuk memonitor kehadiran seseorang di sebuah kantor atau mungkin sekolah. Dengan mesin absensi sidik jari maka kemungkinan adanya penitipan absent maupun manipulasi data dapat diminimalisir. Mesin absensi sidik jari kebanyakan dikenal Fingerprint atau Fingerspot dan masih banyak lagi dalam penyebutanya. Mesin absensi sidik jari adalah mesin yang digunakan untuk mendata kehadiran dengan menggunakan sensor yang dapat membaca garis atau image sidik unik. Sistem pembacaan Mesin absensi sidik jari
5

tidak seperti scanner atau pembaca gambar. Sistem pembacaanya sangat detail sesuai dengan tekstur sidik jari. Untuk system kerja mesin absensi sidik jari kita bahas berikutnya setelah kita mengenal lebih jauh tentang absensi sidik jari.

2.

Cara Kerja Fingerprint

Sistem sidik jari (fingerprint) saat ini sudah banyak digunakan, baik sebagai Attendance System (sistem absensi) maupun sebagai Access Control (sistem pengontrol akses ke dalam suatu ruangan, tempat, atau ke dalam sebuah sistem) PATERN Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut Henry Classification System, yaitu:

Perlu diketahui bahwa hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari dengan Loop Pattern, hampir 1/3 lainnya memiliki sidik jari dengan Whorl Pattern, dan hanya 5-10% yang memiliki sidik jari dengan Arch Pattern. Pola-pola seperti ini digunakan untuk membedakan sidik jari secara umum, namun untuk mesin sidik jari, pembedaan seperti ini tidaklah cukup. Karena itulah mesin sidik jari diperlengkapi dengan metode pengenalan Minutiae. MINUTIAE Minutiae berasal dari bahasa inggris yang bisa berarti barang yang tidak berarti atau rincian tidak penting, dan terkadang diartikan sebagai portray. Seperti arti katanya, minutiae sebenarnya merupakan rincian sidik jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin sidik jari itu adalah appointment to special service yang sangat diperhatikan.

Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang mengacu kepada: Crossover Essential Part Bifurcation Extended Elevation Ending Island Delta Pore : persilangan dua garis : putar-balikan (U turn) sebuah garis : percabangan sebuah garis : berhentinya sebuah garis : sebuah garis yang sangat pendek : pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut : percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk sebuah lingkaran kecil
7

Mesin sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola dengan menghubung-hubungkan titik-tik ini. Pola yang didapat dengan menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencocokan bila ada jari yang menempel pada mesin sidik jari. Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokkan gambar, tetapi mencocokkan pola yang di dapat dari minutiaeminutiae ini. Untuk lebih jelasnya, lihatlah ilustrasi di bawah ini:

Searching Minutiae Gambar di sebelah kiri adalah gambar sidik jari yang telah tersimpan pada mesin sidik jari, sedangkan gambar di kanan adalah hasil scan jari yang akan dicocokkan. Pertama-tama sistem akan mencari titik-titik minutiae pada keduanya.

Before Match Setelah itu, mesin sidik jari akan mengumpulkan titi-titik minutiae tersebut untuk dicocokkan

Match Minutiae Langkah berikutnya, mesin sidik jari akan mencari kecocokan pola pada minutiae-minutiae yang telah terkumpul tersebut (perhatikan bahwa tidak semua minutiae harus digunakan atau memiliki kesamaan baik pada gambar kiri maupun kanan)

Matched Result Jika mesin sidik jari mendapatkan pola yang sama (dalam contoh di atas terdapat kesamaan), maka proses identifikasi sudah berhasil (perhatikan bahwa letak pola tersebut tidak harus sama)

Dari ilustrasi tersebut, kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai bagaimana mesin sidik jari bekerja. Karena tidak semua minutiae harus digunakan dan juga karena letak pola yang ditemukan tidak harus sama, maka kita dapat menyimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi pada mesin sidik jari tidak harus persis sama dengan pada saat kita menyimpan data sidik jari kita pertama kali pada mesin tersebut. Dan fakta bahwa mesin sidik jari menggunakan minutiae-minutiae dalam melakukan proses identifikasi dapat memberikan kesimpulan kepada kita bahwa goresan pada jari kita dapat menyebabkan sulitnya jari kita teridentifikasi, karena tu berarti akan merubah minutiae-minutiae yang ada, misalnya membuat beberapa crossover baru, dan lain-lain. 3. Jenis-Jenis Fingerprint Fingerprint Standalone Fingerprint standalone adalah fingerprint yang tidak membutuhkan komputer atau notebook didalam pengoperasiaannya. hal ini tentunya memudahkan proses installasi dan mengurangi biaya yang harus
10

dikeluarkan dalam membeli atau menginstallasi fingerprint. Selain itu dapat juga menghemat penggunaan listrik karena komputer tidak perlu dinyalakan terus menerus.

Fingerprint USB Fingerprint USB adalah fingerprint yang penarikan datanya dapat menggunakan media flashdisk / usb. Sehingga dilokasi sama sekali tidak diperlukan adanya komputer / PC. Data dari usb tersebut dapat dibuka dikantor pusat atau dapat dikirim via email kekantor pusat. Semua fingerprint mempunyai spek yang tinggi dimana dapat mengenali dan mendaftarkan lebih dari 1 jari, juga dapat menggunakan metoda langsung scan atau tekan nomer pin dan scan, tergantung kebutuhan. Jumlah finger yang dapat di register bervariasi mulai dari 500 finger hingga 1500 finger, dan jumlah log data juga bervariasi mulai dari 15000 log data hingga 150000 log data. 2) E-Learning 1. Sejarah E-learning E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruktion) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :

Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun

11

berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil. Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus

berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pemblajaran masa depan. Alasan efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama. 2. Tujuan E-learning Tujuan e-learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para mahasiswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para mahasiswa, meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. E-learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai
12

fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana dosen dan mahasiswa tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang media e-learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, email, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television.

3.

Manfaaat E-learning Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web internet ini. Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning, yaitu : Fleksibilitas Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Independent Learning E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Biaya Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial.
13

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu: Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). 4. Kelebihan dan Kekurangan E-learning Kelebihan 1) 2) Kekurangan 1) 2) Sistem ini sulit diterapkan, terutama bagi yang gagap Kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran teknologi. hak cipta. Mampu berbagi informasi dan dapat mengakses bahan ajar Menunut agar belajar mandiri. setiap saat.

14

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Dewasa ini banyak perkembangan teknologi informasi didalam negeri ini, terutama di bidang pendidikan. Memang perkembangan teknologi informasi jika disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula. Dunia internet misalnya, informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu e-learning. Metode e-learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode e-learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.

Saran
Metode yang mulai diterapkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan yaitu pembelajaran e-learning. Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah atau kotakota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu
15

pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan kita di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA http://suniscome.50webs.com/data/download/032%20MAKALAH%20TI%5B1%5D.pdf Minggu, 13 Nopember 2011 5.13 WIB http://ratihpujihati.blog.upi.edu/2010/11/05/dampak-teknologi-informasi-dan-komunikasi-padabidang-pendidikan/ Minggu, 13 Nopember 2011 8.07 WIB http://absensisidikjari.com/intro/mengenal-absensi-sidik-jari/#ixzz1dX4n3bL0 Minggu, 13 Nopember 2011 5.23 WIB http://drmgroup.wordpress.com/2010/07/23/cara-kerja-mesin-scanner-fingerprint/ Minggu, 13 Nopember 2011 5.37 WIB
http://absensifingerprint.com/tag/absensi-fingerprint-2

Minggu, 13 Nopember 20 11 5.51 WIB

http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/sejarah-perkembangan-e-learning.html 14 Nopember 2011 5.13 WIB

http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/sejarah-perkembangan-e-learning.html 14 Nopember 2011 5.16 WIB http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706462_chapter1.pdf 14 Nopember 2011 5.20 WIB
http://annisakarliana.blog.com/2010/03/29/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning/ 14 Nopember 2011 5.23 WIB

16

Das könnte Ihnen auch gefallen