Sumber : http://www.medterms.com/script/main/art.asp?

articlekey=33194

Pseudoexfoliation syndrome: An eye condition that often leads to glaucoma. Called the pseudoexfoliation syndrome because deposits on the surface of the lens look like flakes of dandruff, as if the lens capsule has exfoliated (shed the flakes). It is also called exfoliation syndrome. Indonesia: Kondisi mata yang sering menyebabkan glaukoma. Disebut sindrom

pseudoexfoliation karena pada permukaan lensa terlihat seperti serpihan serbuk, seolah-olah kapsul lensa telah dikelupas (menumpahkan serpih yang mirip seperti ketombe). Hal ini juga disebut sindrom exfoliation.

Sumber : http://www.glaucoma-specialist.com/pseudoexfoliation-glaucoma.html Exfoliative Glaucoma (pseudoexfoliation syndrome) is the most common identifiable form of secondary open-angle glaucoma within in the white population. It is more common in females and is rarely seen below the age of 50. The exact cause is unknown. It is characterized by flakes of granular, greyishwhite material similar in appearance to dandruff, which is deposited on the lens, iris and ciliary epithelium (the surface layer of cells) and carried to the trabecular meshwork by the natural flow of aqueous fluid. It is thought these flakes are composed of abnormal basement material produced by all of the epithelial cells within the anterior segment of the eye.

Indonesia: Eksfoliatif Glaukoma (sindrom pseudoeksfoliatif) adalah bentuk paling umum yang diidentifikasi dengan glaukoma sudut terbuka. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita dan jarang terlihat di bawah usia 50 tahun. Penyebab pasti tidak diketahui. Hal ini ditandai dengan serpihan dari granular, bahan putih keabu-abuan (menyerupai ketombe), yang terdapat pada lensa, iris dan epitel (lapisan permukaan sel) dan dibawa menuju trabecular oleh aliran aquos humor. Diperkirakan serpihan serbuk ini ini terdiri dari bahan dasar abnormal yang dihasilkan oleh semua sel epitel dalam segmen mata anterior.

These deposits create a blockage within the trabecular meshwork, creating an obstruction of the Schlemm canal, narrowing of the canal and ultimately the collapse of its walls. The result is raised intraocular pressure with associated glaucoma. Exfoliation refers to the scaling off of tissues in layers, particularly dead cells from the epidermis. True exfoliation of the lens capsule is due to exposure of extreme intense heat through infrared radiation, which causes a thin membrane to peel off the anterior lens capsule. Glaucoma in this case is uncommon. Pseudoexfoliation material is found throughout the body. In the eye, it is characterized by deposits of pseudoexfoliative amyloides - a wax-like protein complex that has some starch-like qualities - believed to be produced by pigment epithelium in the iris, ciliary epithelium and the outer anterior lens epithelium. Indonesia :

deposit tersebut membuat penyumbatan dalam trabecular, obstruksi dari kanal Schlemm, penyempitan canal dan pada akhirnya menyebabkan rusaknya cavum orbita, sehingga terjadi peningkatan tekanan intraokular dengan glaukoma terkait. Pengelupasan berasal dari jaringan di lapisan, terutama sel-sel mati dari epidermis. Pengelupasan dari kapsul lensa karena paparan panas intens ekstrim melalui radiasi inframerah, yang menyebabkan selaput tipis mengelupas kapsul lensa anterior. Glaukoma dalam hal ini adalah biasa. Pseudoexfoliation material ditemukan di seluruh tubuh. Di mata, itu ditandai dengan deposit dari amyloides pseudoexfoliative yang diproduksi oleh epitel pigmen di iris, epitel silia dan epitel lensa luar anterior.

SYMPTOMS There are usually no symptoms until advanced glaucoma develops. Indonesia : Biasanya tanpa gejala sampai glaucoma lanjut.

DIAGNOSIS To determine diagnosis, the ophthalmologist may carry out the following examinations check for anterior (front) lens capsular changes using a slit-lamp check for narrowing of the anterior-chamber angle with a gonioscope measure

intraocular pressure perform optical coherence tomography to measure the thickness of the macula - the tissue make-up of the nerve fibre layer - or to analyze individual layers of the retina with a non-invasive technique using light rays instead of ultrasound conduct a visual field test to assess peripheral vision Diagnosis will be confirmed by the presence of pseudoexfoliative material on the pupillary border of the iris, which will eventually come together to form a single mass shaped into a characteristic "bulls-eye" pattern. Diagnosis: Untuk menentukan diagnosis, dokter mata dapat melaksanakan pemeriksaan sebagai berikut :
1. 2. 3.

Bagian anterior perubahan kapsul lensa menggunakan slit lamp untuk penyempitan sudut anterior dengan mengukur tekanan intraokular gonioscope tomografi koherensi optik untuk mengukur ketebalan pada macula

TREATMENT Pseudoexfoliative glaucoma will be treated in the same way as primary open-angle glaucoma, although intraocular pressure level in pseudoexfoliative glaucoma is usually higher and more difficult to lower. For this reason, laser surgery is often indicated earlier than with primary open-angle glaucoma. Selective laser trabeculoplasty may be particularly effective in pseudoexfoliation syndrome, however lower energy settings are required due to the increased pigmentation found in eyes with pseudoexfoliation.

Medication to effect constriction of the pupil - miotics - can theoretically help by reducing the rubbing of the posterior iris against the pseudoexfoliative material and reducing the amount of pigment and material released into the drainage route (however pilocarpine is used very infrequently nowadays). Topical (eye drop) medication similar to those taken for primary open-angle glaucoma may be prescribed. Argon laser trabeculoplasty may be used to effect increase in drainage of aqueous fluid out of the eye. A laser beam is directed into the trabecular meshwork to form a new drainage route for fluid to leave the eye through a flap made over a small hole in sclera - the white tough outer wall of the eye.

Indonesia: Pseudoexfoliative glaukoma mendapatkan pengobatan yang sama seperti glaukoma primer sudut terbuka, meskipun tingkat tekanan intraokular pada glaukoma pseudoexfoliative biasanya lebih tinggi dan lebih sulit untuk diturunkan. Untuk itu, operasi laser sering dilakukan lebih awal daripada glaukoma sudut terbuka primer. Trabeculoplasty laser Selektif mungkin sangat efektif dalam sindrom pseudoexfoliation, pengaturan energi yang lebih rendah namun diperlukan karena pigmentasi meningkat ditemukan di mata dengan pseudoexfoliation. Pengobatan untuk memberikan efek konstriksi pada pupil yaitu miosis, yang dapat membantu mengurangi gesekan pada bagian posterior iris terhadap serpihan pseudoexfoliative dan dapat mengurangi jumlah pigmen tersebut. Obat topical (obat tetes) sama dengan obat pada penderita glaucoma sudut terbuka.

Trabeculoplasty argon laser dapat digunakan untuk peningkatan drainase keluarnya aquos humor. Sinar ini akan diarahkan menuju trabekula sehingga akan terbentuk celah untuk aquos humor yang meninggalkan mata.

Sumber:

http://translate.google.co.id/translate?

hl=id&sl=en&u=http://www.ophthal.org/ORJ/glaucoma/pxgthesis.shtml&ei= wU9BTZO9H8_OrQfKmLgo&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=8&ve d=0CFsQ7gEwBw&prev=/search%3Fq%3Dpseudoexfoliation%26hl%3Did %26sa%3DX%26biw%3D1280%26bih%3D554%26prmd%3Divns Epidemiologi Sindrom pseudoexfoliative terrjadi di seluruh dunia dengan tingkat prevalensi berbeda-beda pada setiap Negara. Studi tentang sindrom pseudoexfoliative telah dilakukan pada populasi beragam, yang termasuk masyarakat umum, orang-orang di atas usia 40, orang di atas usia 60, pasien umum klinik medis, pasien klinik mata, pasien dengan katarak, pasien glaukoma, pasien dirawat di rumah sakit glaukoma, dan glaukoma pasien yang menjalani operasi.