Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dr.Edy Suwondo
(c)2013byEdySuwondo
Sejarah FMEA
Pertama diterapkan secara formal pertengahan 1960 di bidang aerospace, masalah safety Sebelumnya untuk industri kimia, perbaikan safety Sasaran Safety FMEA, mencegah terjadinya kecelakaan yang berdampak safety Di dunia otomotif diadaptasi untuk perbaikan kualitas produk Sebaiknya diterapkan di awal pengembangan produk/proses, minimasi revisi
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
Evolusi Desain
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
(c)2013byEdySuwondo
Control Plan
Merupakan ringkasan rencana pabrikan untuk meningkatkan kualitas untuk proses, produk, d / t service dan/atau i tertentu. t t t Berisi daftar parameter proses dan karakteristik desain yang dianggap penting bagi kepuasan customer Biasanya y berisi: Daftar karakteristik kritsi dan penting Ukuran sampel dan frekuensi evaluasi Metode evaluasi Reaksi atau tindakan perbaikan
(c)2013byEdySuwondo
10
Interpretasi FMEA
Hasil akhir FMEA adalah RPN yg berfungsi sbg ukuran prioritas sebuah masalah Tiga komponen penentu prioritas: Occurrence (O): frekuensi kegagalan Severity (S): tingkat keseriusan efek Detection (D): keterdeteksian sblm gagal Umumnya digunakan skala numerik (risk criteria guidelines) kualitatif/kuantitatif Jika kualitatif harus mengikuti ekspektasi sifat komponen (distribusi kemungkinan)
(c)2013byEdySuwondo
11
Interpretasi FMEA
Contoh ekspektasi: Occurrence: distribusi normal Severity: lognormal (nuisance critical), normal dengan skewness ke kanan (positif). Detection: discrete (kegagalan yang ditemukan oleh customer lebih diperhatikan)
Interpretasi FMEA
Jika kuantitatif, maka harus berdasarkan data historical atau data komponen yang mirip. Skala Ranking bisa 1-5, 1-10, atau 1->10.
Skala 1-5 mudah interpretasi, kurang sensitif Skala 1-10 paling banyak digunakan, mudah interpretasi, akurat, presisi dalam quantifikasi Skala 1->10 tidak disarankan, disarankan sulit interpretasi
Nilai ambang problem RPN 50, skala 1-10, dengan tingkat keyakinan 95% (?). Untuk Critical, jika digunakan 99% coverage, maka threshold RPN 10, skala 1-10.
(c)2013byEdySuwondo
12
(c)2013byEdySuwondo
13
Contoh Aplikasi
(c)2013byEdySuwondo
14
(c)2013byEdySuwondo
15
Tim FMEA
Tujuan pembentukan Tim FMEA adalah memadukan seluruh pengetahuan dan pengalaman l dalam d l proyek k FMEA Tim FMEA adalah produk per produk atau proses per proses Ukuran tim terbaik 4-6 orang, tergantung aspek/bidang p g yang y g tercakup p dalam FMEA. Biasanya bidang yang terlibat: produksi, engineering, maintenance, material, technical services).
(c)2013byEdySuwondo
16
Tim FMEA
Tim Leader FMEA bertanggungjawab dalam:
Seting dan memfasilitasi meeting Memastikan tim mendapatkan sumberdaya yang diperlukan Mamastikan kemajuan tim dalam penyelesaian FMEA
Tim leader bertindak sebagai g fasilitator, , bukan pengambil keputusan Keberadaan ahli dalam proses yang dianalisis dapat mempercepat FMEA, tetapi dapat juga timbul faktor emosional Training penyamaan persepsi FMEA
4. Pengumpulan Data Data modus kegagalan dikumpulkan dan dimasukkan dalam form 5. Analisis
(c)2013byEdySuwondo
17
4 Macam FMEA
Yaitu: Sistem, Desain, Proses, Service System FMEA
Analisis kelemahan sistem dan sub sub-sistem sistem dan interaksi elemen-eleman sistem Pada awal fase desain Outputnya berupa: Daftar modus kegagalan diurutkan dg RPN Daftar fungsi kandidat pendeteksi modus kegagalan Daftar modifikasi untuk eliminasi modus kegagalan
(c)2013byEdySuwondo
18
(c)2013byEdySuwondo
19
4 Macam FMEA
Design FMEA
Analisis produk sebelum diproduksi, untuk modus d s kegagalan k l karena k k l kelemahan h desain d s i Outputnya berupa: Daftar modus kegagalan diurutkan dg RPN Daftar karakteristik kritis/penting Daftar modifikasi untuk eliminasi modus kegagalan, masalah safety, penurunan O. Daftar parameter untuk testing, inspeksi Memberikan prioritas dalam perbaikan desain, memberikan informasi untuk testing, membantu evaluasi persyaratan desain dan alternatifalternatifnya.
4 Macam FMEA
Process FMEA
Analsis proses pembuatan dan asembli dengan mencari i modus d s kegagalan k l yang timbul. ti b l Outputnya berupa: Daftar modus kegagalan diurutkan dg RPN Daftar karakteristik kritis/penting dan tindakan untuk menanganinya. Daftar modifikasi untuk eliminasi penyebab modus kegagalan, penurunan O, penaikan D, jika Cpk tidak dapat diperbaiki.
Identifikasi kelemahan proses dan memberikan usulan perbaikan, identifikasi karateristik kritis dan/atau penting.
(c)2013byEdySuwondo
20
4 Macam FMEA
Service FMEA
Analsis service sebelum service tersebut s sampai i ke k customer. st Outputnya berupa: Daftar error diurutkan dg RPN Daftar tasks (tugas) atau proses kritis/penting Daftar potential bottleneck process/tasks Daftar fungsi pemantauan sistem/proses.
Membantu analisis aliran pekerjaan, proses, identifikasi kelemahan task, identifikasi task kritis dan/atau penting.
(c)2013byEdySuwondo
21
VerbsandNounsuntuk Process/ServiceFMEA
(c)2013byEdySuwondo
22
TERIMAKASIH
(c)2013byEdySuwondo
23