Sie sind auf Seite 1von 6

Definisi Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita.

Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat (lihat artikel menstruasi). Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu: 1. Amenorea primer Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita usia 16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0.1 2.5% wanita usia reproduksi 2. Amenorea sekunder Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea <jumlah darah menstruasi sedikit>), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 5% Tanda dan gejala Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan menstruasi. Pemeriksaan Penunjang Pada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perlekatan dalam rahim) melalui pemeriksaan USG, histerosalpingografi, histeroskopi, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormon FSH dan LH. Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorea sekunder, maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuh. Selain itu kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. Apabila kadar hormon TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen / Progestogen Challenge Test adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium dalam rahim. Selanjutnya dapat dievaluasi dengan MRI. Terapi Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. Belajar untuk

mengatasi stress dan menurunkan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Terapi amenorea diklasifikasikan berdasarkan penyebab saluran reproduksi atas dan bawah, penyebab indung telur, dan penyebab susunan saraf pusat. A. Saluran reproduksi 1. Aglutinasi labia (penggumpalan bibir labia) yang dapat diterapi dengan krim estrogen 2. Kelainan bawaan dari vagina, hymen imperforata (selaput dara tidak memiliki lubang), septa vagina (vagina memiliki pembatas diantaranya). Diterapi dengan insisi atau eksisi (operasi kecil) 3. Sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser. Sindrom ini terjadi pada wanita yang memiliki indung telur normal namun tidak memiliki rahim dan vagina atau memiliki keduanya namun kecil atau mengerut. Pemeriksaan dengan MRI atau ultrasonografi (USG) dapat membantu melihat kelainan ini. Terapi yang dilakukan berupa terapi non-bedah berupa dilatasi (pelebaran) dari tonjolan di tempat seharusnya vagina berada atau terapi bedah dengan membuat vagina baru menggunakan skin graft 4. Sindrom feminisasi testis. Terjadi pada pasien dengan kromosom 46, XY kariotipe, dan memiliki dominan X-linked sehingga menyebabkan gangguan dari hormon testosteron. Pasien ini memiliki testis dengan fungsi normal tanpa organ dalam reproduksi wanita (indung telur, rahim). Secara fisik bervariasi dari wanita tanpa pertumbuhan rambut ketiak dan pubis sampai penampakan seperti layaknya pria namun infertil (tidak dapat memiliki anak) 5. Parut pada rahim. Parut pada endometrium (lapisan rahim) atau perlekatan intrauterine (dalam rahim) yang disebut sebagai sindrom Asherman dapat terjadi karena tindakan kuret, operasi sesar, miomektomi (operasi pengambilan mioma rahim), atau tuberkulosis. Kelainan ini dapat dilihat dengan histerosalpingografi (melihat rahim dengan menggunakan foto roentgen dengan kontras). Terapi yang dilakukan mencakup operasi pengambilan jaringan parut. Pemberian dosis estrogen setelah operasi terkadang diberikan untuk optimalisasi penyembuhan lapisan dalam rahim B. Gangguan Indung Telur 1. Disgenesis gonadal. Disgenesis gonadal adalah tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut. Terapi yang dilakukan dengan terapi penggantian hormon pertumbuhan dan hormon seksual 2. Kegagalan Ovari Prematur. Kelaianan ini merupakan kegagalan dari fungsi indung telur sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya diperkirakan kerusakan sel telur akibat infeksi atau proses autoimun 3. Tumor ovarium. Tumor indung telur dapat mengganggu fungsi sel telur normal C. Gangguan Susunan Saraf Pusat

1. Gangguan hipofisis. Tumor atau peradangan pada hipofisis dapat mengakibatkan amenorea. Hiperprolaktinemia (hormone prolaktin berlebih) akibat tumor, obat, atau kelainan lain dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran hormon gonadotropin. Terapi dengan menggunakan agonis dopamin dapat menormalkan kadar prolaktin dalam tubuh. Sindrom Sheehan adalan tidak efisiennya fungsi hipofisis. Pengobatan berupa penggantian hormon agonis dopamin atau terapi bedah berupa pengangkatan tumor 2. Gangguan hipotalamus. Sindrom polikistik ovari, gangguan fungsi tiroid, dan Sindrom Cushing merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan hipotalamus. Pengobatan sesuai dengan penyebabnya 3. Hipogonadotropik, hipogonadism. Penyebabnya adalah kelainan organik dan kelainan fungsional (anoreksia nervosa atau bulimia). Pengobatan untuk kelainan fungsional membutuhkan bantuan psikiater Penyebab Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:

Pubertas terlambat Kegagalan dari fungsi indung telur Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina) Gangguan pada susunan saraf pusat Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah:

Stress dan depresi Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas Gangguan hipotalamus dan hipofisis Gangguan indung telur Obat-obatan Penyakit kronik dan Sindrom Asherman

www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/125/amenorea

Amenorrhea Ikhtisar Amenore adalah tidak adanya perdarahan haid dan dapat primer atau sekunder. * Amenore primer adalah tidak adanya perdarahan menstruasi dan karakteristik seksual sekunder (misalnya, perkembangan payudara dan rambut kemaluan) pada seorang gadis pada usia 14 tahun atau tidak adanya perdarahan haid dengan perkembangan normal karakteristik seksual sekunder seorang gadis usia 16 tahun . * Amenore sekunder adalah tidak adanya perdarahan menstruasi pada wanita yang telah menstruasi tapi kemudian berhenti menstruasi selama 3 atau lebih bulan jika tidak ada kehamilan, laktasi (kemampuan untuk menyusui), penekanan siklus dengan kontrasepsi hormonal sistemik (KB) pil , atau menopause. Bagi seorang wanita untuk memiliki siklus menstruasi yang teratur, hipotalamus nya, kelenjar pituitary (lihat Anatomi Sistem Endokrin), ovarium, dan rahim semua harus berfungsi normal. Hipotalamus merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan folliclestimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH menyebabkan ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron bertanggung jawab atas perubahan siklus dalam endometrium (lapisan rahim), termasuk menstruasi. Selain itu, saluran kelamin wanita harus bebas dari berbagai kelainan untuk memungkinkan perjalanan darah menstruasi Penyebab amenore Amenorrhea dapat mengakibatkan karena kelainan pada poros hipotalamus-hipofisisovarium, kelainan anatomi dari saluran kelamin, atau penyebab fungsional. Hipotalamus menyebabkan * Craniopharyngioma (tumor otak di dekat kelenjar pituitari) * Teratoma (tumor terdiri dari campuran jaringan) * Sarkoidosis (penyakit kronis dari penyebab yang tidak diketahui ditandai dengan pembentukan nodul di berbagai bagian tubuh) * Kallmann sindrom (defisiensi gonadotropin, yang merupakan hormon yang mampu mendorong pertumbuhan dan fungsi organ reproduksi) * Kekurangan Gizi * Berat badan rendah Menyebabkan hipofisis * Prolactinemia (tingkat darah tinggi prolaktin, suatu hormon yang menstimulasi sekresi susu dari payudara saat menyusui) - Mungkin disebabkan oleh prolaktinoma (tumor pada kelenjar pituitari mensekresi hormon prolaktin) * Tumor hipofisis lainnya (misalnya, sindrom Cushing, acromegaly, atau thyroidstimulating hormone)

Postpartum pituitari nekrosis (kematian sel hipofisis setelah seorang wanita melahirkan bayi) * Autoimmune hypophysitis (sel-sel dari kelenjar pituitari dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh sendiri) * Hipofisis radiasi * Sarkoidosis Ovarium menyebabkan * Anovulasi (kurangnya pelepasan telur) * Hyperandrogenemia (tingkat darah tinggi hormon laki-laki) * Sindrom ovarium polikistik (perempuan gangguan hormon yang mempengaruhi usia reproduksi) * Kegagalan ovarium prematur * Sindrom Turner (suatu kelainan genetik yang ditandai dengan ovarium terbelakang, tidak adanya onset menstruasi, dan perawakan pendek) * Murni disgenesis gonad (pengembangan cacat ovarium) * Autoimmune ooforitis (sel-sel indung telur dihancurkan oleh sistem pertahanan tubuh sendiri) * Fragile X premutation * Radiasi atau kemoterapi * Galactosemia (kelainan bawaan di mana galaktosa, jenis gula, terakumulasi dalam darah) * Anatomi kelainan pada saluran genital * Intrauterine adhesi (berlawanan permukaan rongga rahim tetap bersatu) * Imperforata selaput dara (sebuah selaput dara di mana ada pembukaan ada, membran sepenuhnya menutup dari vagina) * Septum vagina Transverse (dinding pemisah atau membran dalam vagina) * Aplasia (tidak adanya suatu organ atau jaringan) dari vagina, leher rahim, atau rahim Fungsional menyebabkan * Anorexia / bulimia * Penyakit kronis (misalnya, TBC) * Berat badan yang berlebihan atau penurunan berat badan * Gizi Buruk * Depresi atau gangguan kejiwaan lainnya * Penyalahgunaan narkoba Rekreasi * Penggunaan obat psikotropika (obat yang diresepkan untuk menstabilkan atau memperbaiki mood, status mental, atau perilaku) * Berlebihan stres * Berlebihan latihan

Gejala amenorrhea Amenore adalah gejala dari gangguan yang mendasarinya. Gejala tambahan mungkin akan hadir tergantung pada kondisi yang berhubungan.

Galaktorea (payudara menghasilkan susu pada wanita yang tidak hamil atau menyusui), sakit kepala, atau penglihatan tepi dikurangi bisa menjadi tanda dari tumor intrakranial. * Peningkatan pertumbuhan rambut dengan pola pria (hirsutisme) dapat disebabkan oleh kelebihan androgen (hormon yang mendorong perkembangan karakteristik seks laki-laki). * Kekeringan vagina, hot flashes, keringat malam, atau tidur teratur mungkin merupakan tanda kekurangan ovarium atau kegagalan ovarium prematur. * Berat badan nyata atau penurunan berat badan mungkin ada. * Kecemasan berlebihan mungkin ada pada wanita dengan kelainan jiwa terkait. Pengobatan amenorrhea * Pada beberapa wanita, kekurangan gizi yang disebabkan oleh diet dapat menyebabkan amenore. perempuan tersebut harus diet benar seimbang. * Pada beberapa wanita, berat badan yang berlebihan bisa menjadi penyebab dari amenore. Perempuan-perempuan harus membatasi jumlah lemak dalam makanan mereka, dan mereka harus latihan moderat untuk menjaga berat badan ideal. * Lebih dari 8 jam seminggu olahraga berat dapat menyebabkan amenore. Program olahraga ringan dapat mengembalikan haid yang normal. * Jika amenore disebabkan oleh stres emosional, mencari cara untuk mengatasi stres dan konflik dapat membantu. * Menjaga gaya hidup sehat dengan menghindari konsumsi alkohol dan merokok juga membantu.

Das könnte Ihnen auch gefallen