Sie sind auf Seite 1von 12

Analisis Rasio Keuangan

1

[Type text] Page 1

ANALISIS RASIO KEUANGAN
A. Pentingnya Rasio Keuangan
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu.
Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan kita bisa melihat bagaimana
prestasi manajemen dalam periode tersebut.
Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan dapat diperoleh
dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yakni dengan
menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan, seperti elemen-
elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang lainnya, elemen-elemen pasiva satu
dengan yang lainnya, elemen aktiva dengan pasiva, elemen-elemen neraca dengan
laporan rugi/laba, akan bisa diperoleh banyak gambaran mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan.
Seperti yang diuraikan, bahwa laporan keuangan yang utama terdiri dari dua
laporan, neraca dan laporan rugi/laba. Neraca adalah laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Dalam neraca akan terlihat
kekayaan perusahaan yang berupa aktiva lancar dan aktiva tetap, dan sumber
kekayaan tersebut yang berasal dari hutang (jangka pendek dan jangka panjang)
dan modal sendiri. Sedangkan Rugi Laba merupakan laporan yang menunjukkan
hasil kegiatan perusahaan pada suatu periode tertentu. Pada laporan rugi laba akan
tampak penghasilan, biaya, dan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama
jangka waktu tertentu










Analisis Rasio Keuangan
2

[Type text] Page 2

.
Berikut adalah contoh neraca PT.ANISA 31 Desember 1998.serta laporan rugi
laba selama thn 1999.
Table 13.1 Neraca PT. ANISA (RP 000)
Keterangan 31-12-1998 31-12-1999
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Total AL
Aktifa Tetap
Akum.penyusutan
Aktifa tetap neto
TOTAL AKTIFA
Hutang Dgang
Hutang wesel
Hutang Bank
Total HL
Hutang jangka panjang
Modal Saham (20.000 lembar)
Laba di tahan
TOTAL PASSIVA
10.400
35.000
50.000
71.000
166.400
322.000
(80.000)
242.000
408.400
19.400
22.000
27.000
68.400
212.400
120.000
76.000
408.400
10.000
30.000
40.000
60.000
140.000
360.000
(100.000)
260.000
400.000
14.000
20.000
26.000
60.000
140.000
120.000
80.000
400.000









Tabel 13.2
Analisis Rasio Keuangan
3

[Type text] Page 3

Laporan Rugi-Laba PT.ANISA
1 januari- 31 Desember 1999 (RP 000)
Penjualan RP
600,000,-
Harga pokok penjualan
511.000,-
Laba kotor

























Analisis Rasio Keuangan
4

[Type text] Page 4


B. Cara Pembandingan
Ada dua cara pembandingan untuk menilai rasio-rasio yang telah diperoleh,
yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio tahun lalu pada perusahaan
yang sama. Misalnya current ratio saat ini dibandingkan dengan current ratio
tahun yang lalu, sehingga bisa diketahui perubahan rasio-rasio dari tahun ke
tahun.
2. Membandingkan rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-rasio kelompok
perusahaan yang sejenis (rasio industri). Untuk mengetahui kinerja
perusahaan, tidak hanya membandingkan dengan rasio tahun-tahun lalu
saja, karena kurang menunjukkan prestasi yang seseungguhnya.
C. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan elemen-elemen
laporan keuangan. Ada dua pengelompokkan jenis-jenis rasio keuangan,
pertama rasio menurut sumber darimana rasio dibuat dan dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Rasio-Rasio Neraca (Balance Sheet Rasio)
Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada
neraca saja. Seperti Current Ratio, Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dsb.
2. Rasio-Rasio Laporan rugi Laba ( Income Statement Ratio)
Yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan
rugi laba saja, seperti profit marjin, operating ratio, dll.
3. Rasio-Rasio antar Laporan
Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada dua laporan,
neraca dan laporan rugi laba, Seperti Return on Investment, Return on
Equity, Asset Turnover, dll.
Kedua, jenis rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang bersangkutan. Rasio-
rasio ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Rasio likuiditas atau liquidity ratio
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
2. Rasio leverage atau leverage ratio
Analisis Rasio Keuangan
5

[Type text] Page 5

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang.
3. Rasio Aktivitas atau activity ratio
Rasio-rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya.
4. Rasio Keuntungan atau Profitability ratios
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan.

5. Rasio penilaian atau valuation ratio
Rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan
nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.

D. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-
kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Kewajiban yang harus dipenuhi
adalah hutang jangka pendek.
1. Current Ratio

Aktiva Lancar
Hutang Lancar

Dari hasil perhitungan current ratio, dapat disimpulkan bahwa setiap
Rp. 1,- hutang lancar akan dijamin dengan sebesar Rp,- aktiva
lancar. Semakin tinggi current ratio maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.

= 2.3
Dari perhitungan tesebut dapat di simpulkan bahwa setiap RP. 1,
utang lancer di jamin dengan RP 2,30 aktiva lancer, semakin tinggi
current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi
hutang-hutangnya.
2. Quick Ratio/Acid Test Ratio

Aktiva Lancar - Persediaan
Hutang Lancar

Analisis Rasio Keuangan
6

[Type text] Page 6

Dari perhitungan Quick Ratio maka dapat disimpulkan bahwa setiap
Rp. 1,- hutang lancar akan dijamin dengan sebesar Rp,- aktiva
lancar yang paling lancar.


Dari perhitungan tersebut dapat di simpulkan bahwa setiap Rp1,-
hutang lancar di jamin dengan RP 1,30 aktiva lancar yang paling
lancar.
3. Cash Ratio

Kas +Efek
Hutang Lancar

Dari perhitungan cash ratio, maka dapat disimpulkan bahwa setiap
Rp. 1,- hutang lancar dijamin dengan sebesar Rp,- uang kas dan
yang segera menjadi kas.
Dari contoh laporan keuangan di depan bias kita hitung besarnya kas
rasio sebagai berikut:
Cash ratio


E. Rasio leverangeo
Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan
dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai leverage
artinya perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri
atau tanpa menggunakan hutang.
1. Total Debt to Total Asset Ratio
Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio utang
(debt ratio), mengukur prosentase dana yang berasal dari utang.yang
Di maksud ngan utang adalah semua utang yang dimiliki oleh
perusahaan baik berjangka pendek maupun berjangka
panjang.kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat
Keamanan dananya menjadi semakin baik.
Untuk mengukur besar debt ratio bias dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
Rasio total hutang dengan total aktiva/ rasio hutang
Analisis Rasio Keuangan
7

[Type text] Page 7


Total Hutang
Total Aktiva

Artinya sebesar xx % perusahaan dibelanjai dengan hutang.


2. Debt to Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri

Total Hutang
Modal

Menunjukkan angka seberapa besar perbandingan antara hutang
dengan modal sendiri.

3. Time Interest Earned Ratio
TIE disebut juga dengan Rasio Coverage yaitu perbandingan
EBIT dengan beban bunga.
Time nterest Earned Ratio
Laba Sebelum Bunga & Pajak (EBT)
Beban Bunga

Dengan TIE ratio sebesar x kali, berarti keuntungan perusahaan
hanya bisa menutup beban bunga sebesar x kalinya.

F. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas ini mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber dananya.
1. Perputaran Persediaan
Perputaran Persediaan
Harga Pokok Penjualan
Rata-Rata Persediaan

*Rata-rata persediaan diperoleh dari jumlah persediaan awal tahun
ditambah dengan persediaan akhir tahun dibagi 2
Untuk mengetahui berapa lama rata-rata persediaan tersimpan di
gudang sebelum dijual atau masuk proses produksi,
Average Days nventory
Rata-rata Persediaan x 360
Harga Pokok Penjualan


2. Perputaran Piutang / Receivable Turnover
Analisis Rasio Keuangan
8

[Type text] Page 8

Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
Rata-rata piutang

Receivable Collection Periode
Rata-rata Piutang x 360
Penjualan Kredit


3. Perputaran Aktiva Tetap / Fixed Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan aktiva
tetap yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan pendapatan
(dalam kali)
Perputaran Aktiva Tetap
Penjualan
Aktiva Tetap


4. Perputaran Aktiva / Asset Turnover
Perputaran Aktiva
Penjualan
Total Aktiva


G. Rasio Keuntungan
Rasio keuntungan mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan.
1. Profit Margin
Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Gross Profit Margin
Laba Kotor
Penjualan

Profit Margin
EAT
Penjualan

Net Profit Margin
EBT
Penjualan


2. Return On Asset
ROA sering disebut juga rentabilitas ekonomis merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Return On Asset
EBT
Total Aktiva

Analisis Rasio Keuangan
9

[Type text] Page 9


3. Return On Equity
Sering disebut juga dengan rate of return on net worth, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang
dimiliki.
Return On Equity
EAT
Modal Sendiri


4. Return On Investment
Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang
akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
Return On nvestment
EAT
nvestasi atau Total Aktiva


5. Earning Per Share
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan per lembar saham pemilik.
EPS
EAT
Jumlah Lembar Saham








H. Rasio Penilaian
Rasio penilaian merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat (investor) atau pada para
pemegang saham.

1. Price Earning Ratio
PER
Harga Pasar Saham
Laba per Lembar Saham

Analisis Rasio Keuangan
10

[Type text] Page 10


2. Market to Book Value Ratio
MBV Ratio
Harga Pasar Saham
Nilai Buku Saham





















I. Analisis Du pont






DUPONT
FORMULA
Profit Margin Asset Turnover
Laba Setelah
Pajak
HPP
Penjualan
Biaya Operasi
Penjualan Total Asset
Piutang Dagang Kas
(:) (:)
(X)
Analisis Rasio Keuangan
11

[Type text] Page 11




















Contoh Kasus
PT. PRATAMA
NERACA, 31 DESEMBER 2008 (000)
Kas 50.000 Hutang Dagang 60.000
Piutang Dagang 240.000 Hutang Wesel 120.000
Persediaan 160.000 Hutang Obligasi 250.000
Aktiva Tetap 350.000 Modal Saham 370.000
Total Aktiva 800.000 Total Hutang&Modal 800.000

PT.PRATAMA
Penjualan Total Biaya Aktiva tetap Aktiva Lancar
(-)
(+)
Analisis Rasio Keuangan
12

[Type text] Page 12

Laporan Rugi-Laba Tahun 2008 (000)

Penjualan 1.200.000
Harga Pokok penjualan (800.000)
Laba Kotor 400.000
Biaya Operasi (120.000)
Laba Operasi 280.000
Bunga (60.000)
Laba Sebelum Pajak 220.000
Pajak (88.000)
Laba Setelah Pajak 132.000

Das könnte Ihnen auch gefallen