Sie sind auf Seite 1von 4

Riwayat penyakit keluarga juga sangat penting karena merupakan salah satu faktor predisposisi anak untuk menderita

alergi. Hal itu ditemukan pada kasus dimana ayah memiliki alergi terhadap makanan laut, kakak mempunyai riwayat asma, alergi obat penisilin, dan alergi makanan, serta kakek dari ibu menderita asma. Risiko seorang anak mengalami risiko alergi adalah 50% bila salah satu orang tua memiliki alergi, dan menjadi 66% bila kedua orang tua memiliki alergi. Usia pasien merupakan hal penting dalam mengidentifikasi alergen potensial. Bayi dan anak-anak biasanya tersensitisasi oleh pajanan alergen yang terus-menerus terdapat di lingkungan sekitarnya. Alergi makanan pada bayi dan anak biasanya menyebabkan gejala kutaneus, gastrointestinal, dan yang paling jarang adalah pernafasan.

Seorang wanita tiba-tiba saja tak sadar setelah disuntik antibiotik oleh dokter puskesmas, sayangnya dia tak mengatakan kepada si Dokter bahwa ia alergi penisilin dan memiliki riwayat asma sejak kecil. Apa yang terjadi? Jika hal ini menimpa orang-orang yang kita cintai, apa yang harus kita lakukan? Nah, artikel ini akan menjelaskannya untuk Anda. Selamat mengikuti Artikel ini akan membahas segala sesuatu tentang syok anafilaksis yang meliputi: sinonim, pengertian, etiologi (penyebab), patofisiologi, manifestasi klinis, tanda penting, mutiara diagnosis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, diagnosis banding, komplikasi, prognosis (prediksi perkembangan penyakit), pencegahan, dan referensi. Sinonim Syok anafilaktik, renjatan anafilaktik, anaphylactic shock. Pengertian Secara singkat, syok anafilaksis dapat diartikan sebagai reaksi alergi yang bersifat mendadak terhadap alergen (seperti: suntikan) yang dapat menjadi fatal (berakibat kematian). Syok anafilaksis merupakan respon anafilaksis yang mengancam kehidupan pada orang yang terpapar dengan antigen spesifik, terjadi dalam beberapa menit, dan bermanifestasi sebagai gagal nafas (respiratory distress), pembengkakan tenggorokan (laryngeal edema), dan/atau mengencangnya otot saluran pernafasan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas (intense bronchospasm), seringkali diikuti oleh kegagalan fungsi pembuluh darah (vascular collapse) atau oleh syok yang tanpa didahului oleh kesulitan bernafas. Ciri khas (hallmark) dari reaksi anafilaksis (anaphylactic reaction) adalah onset dari beberapa manifestasi klinis yang terjadi dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah terpapar dengan antigen, umumnya melalui suntikan (injection) atau dapat pula masuk melalui proses pencernaan (ingestion).

Terminologi classic anaphylaxis mengacu ke reaksi hipersensitivitas yang diperantarai oleh subclass dari antibodi imunoglobulin IgE dan IgG. Telah terjadi paparan terlebih dahulu (prior sensitization) terhadap alergen, yang memproduksi antigen-spesific immunoglobulins. Paparan berulang berikutnya (subsequent reexposure) terhadap alergen menimbulkan reaksi anafilaksis (anaphylactic reactions). Bagaimanapun juga, banyak reaksi anafilaksis yang terjadi tanpa didahului oleh riwayat terpapar alergen (documented prior expoure). Adapun reaksi anafilaktoid atau pseudoanafilaksis (anaphylactoid or pseudoanaphylactic reactions) memperlihatkan kumpulan gejala klinis yang serupa/mirip, namun tidak melalui sistem imun (not immune-mediated). Reaksi anafilaktoid (anaphylactoid reaction) terjadi saat agen penyerang (the offending agent) menyebabkan pelepasan langsung substansi tertentu tanpa diperantarai (dimediasi) oleh IgE. Etiologi (Penyebab) Penyebab syok anafilaksis adalah reaksi antigen-antibodi. Antigen yang berperan adalah imunoglobulin E (IgE). Adapun beberapa faktor yang bertanggung jawab atas terjadinya syok anafilaksis antara lain: 1. Hapten, seperti: antibiotik, beta-laktam, penisilin, sefalosporin, amfoterisin B, nitrofurantoin, kuinolon, sulfonamid, streptomisin, vankomisin, obat-obatan lainnya (terutama yang diberikan secara intravena), aspirin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), media kontras, demeclocycline, protamine, anestesi lokal (procaine, lidocaine), polisakarida (dextran dan thiomersal sebagai bahan pengawet vaksin), agen kemoterapi (carboplatin, paclitaxel, doxorubicin), pelemas otot atau muscle relaxants (suxamethonium, gallamine, pancuronium), vitamin (thiamine, asam folat), agen diagnostik (sodium dehydrocholate, sulfobromophthalein), bahan kimia yang berhubungan dengan pekerjaan (ethylene oxide). 2. 3. Berbagai produk serum, seperti: imunoglobulin, imunoterapi untuk penyakit alergi, Makanan, misalnya: seafood, kacang-kacangan, biji-bijian, kerang, buckwheat serum heterolog. (Fagopyrum esculentum), putih telur, susu, biji kapas, jagung, kentang, beras, polongpolongan, jeruk, coklat, dsb. 4. 5. Racun (venom), contohnya: sengatan serangga terutama golongan Hymenoptera (lebah, Hormon tertentu, seperti: insulin, ACTH (adrenocorticotrophic hormone), TSH (thyroidtawon, semut, fire ants [semut api], ichneumons [musang/luwak Afrika Utara]). stimulating hormone), ADH (= antidiuretic hormone, vasopressin), hormon paratiroid (parathormone).

6. 7.

Enzim tertentu, seperti: chymopapain, L-Asparaginase, trypsin, chymotrypsin, Lainnya, seperti: seminal fluid (air mani), berbagai produk yang terbuat dari karet latex.

penicillinase, streptokinase.

Adapun beberapa agen penyebab reaksi anafilaktoid adalah: 1. 2. 3. 4. Berbagai reaksi yang diperantarai oleh komplemen (complement-mediated reactions), Nonimunologic mast cell activators, seperti: opioid, media radiokontras, dextran, Modulator asam arakidonat, contohnya: obat anti-inflamasi nonsteroid, tartrazine Belum diketahui penyebabnya (idiopathic), sebagian besar kesimpulan dibuat setelah misalnya: darah, serum, plasma, plasmanate (bukan albumin), imunoglobulin. neuromuscular blocking agents, dsb. (mungkin). evaluasi yang menyeluruh. Patofisiologi Syok anafilaksis terjadi setelah pajanan antigen terhadap sistem imun yang menghasilkan degranulasi sel mast dan pelepasan mediator. Aktivasi sel mast dapat terjadi baik oleh jalur yang dimediasi (diperantarai) oleh imunoglobulin E atau IgE (anafilaktik) maupun yang tidak dimediasi oleh IgE (anafilaktoid). Mediator radang meliputi: histamin, leukotrien, triptase, dan prostaglandin. Bila dilepaskan, mediator ini menyebabkan peningkatan sekresi mukus, peningkatan tonus otot polos bronkus, edema saluran nafas, penurunan tonus vaskular, dan kebocoran kapiler. Konstelasi mekanisme tersebut menyebabkan gangguan pernafasan dan kolaps kardiovaskuler. Manifestasi Klinis Dapat terjadi reaksi atau gangguan di beberapa sistem organ dalam hitungan detik-menit setelah terpajan antigen: A. Sistem cardiovascular (jantung dan pembuluh darah), yang ditandai dengan: palpitation (irama jantung yang cepat dan tidak teratur), tachycardia (jantung berdenyut cepat, lebih dari 100x/menit), hipotensi (tekanan darah rendah), syok, pingsan, dan pada pemeriksaan ECG (electrocardiogram) ditemukan: aritmi, T mendatar/terbalik, irama nodal, fibrilasi ventrikel sampai asistol. B. Sistem respiration (pernafasan), yang ditandai dengan: rhinitis (radang selaput lendir hidung), bersin, rasa gatal di hidung, batuk, sesak nafas, mengi, stridor (mengorok), suara serak, gawat nafas, tachypnoea (nafas yang sangat cepat) hingga apnoea (henti nafas). C. Sistem gastrointestinal (pencernaan), yang ditandai dengan: mual, muntah, sakit/nyeri

perut, diare, kram perut. D. Sistem integumentary/cutaneous (kulit), yang ditandai dengan: pruritus (gatal), urticaria (biduran, kaligata, gatal), angioedema (biduran yang berat, parah, berlanjut, rasa geli tidak gatal, ditandai dengan pembengkakan bibir, mata, tangan, lidah, uvula [tekak]). E. F. Sistem penglihatan, yang ditandai dengan: gatal, merah bengkak, lacrimation (mata Sistem saraf pusat, yang ditandai dengan: disorientation (merasa bingung atau tidak berair). sadar akan tempat, ruang, waktu), halusinasi, kejang, koma. Manifestasi klinis di atas tidak semuanya ada atau muncul bersamaan pada penderita, bisa jadi hanya satu, dua, atau beberapa yang dialami penderita. Tanda Penting 1. 2. 3. 4. Nadi cepat atau kecil, sampai tidak teraba. Tensi turun sampai tidak terukur. Anggota gerak, terutama kaki, terasa dingin. Keringat dingin.

Das könnte Ihnen auch gefallen