Sie sind auf Seite 1von 52

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN KADER KESEHATAN KERJA

Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI 613.62 Ind p Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pedoman penyelenggaraan pelatihan kader ,--Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2011 ISBN 978-602-9364-33-0 1. Judul I. OCCUPATIONAL HEALTH SERVICES-EDUCATION

KONTRIBUTOR
dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS Rosani Azwar, SKM, M.Kes Jelsi Natalia Marampa, SKM, MKKK dr. Dina Dariana, MKK dr. Elisabeth L. Tobing, MPH Drs. I.G. Bagus Sarjana, M.Kes Drs. Sunarja, MM Drg. Triari Sarwastuti, M.Kes Indah Restiaty, SKM, M.Kes Lisa Trestia Sari, SKM, MM Wachyuni, S.Sos

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

ii

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI


Kebijakan pembangunan di bidang kesehatan ditujukan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat termasuk masyarakat pekerja. UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB XII Kesehatan Kerja pasal 164 menyebutkan bahwa Upaya Kesehatan Kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Dalam kondisi perkembangan pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan pasar semakin ketat, sangat diperlukan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Masyarakat pekerja mempunyai peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku untuk mencapai tujuan pembangunan. Menyehatkan masyarakat ter-masuk masyarakat pekerja merupakan suatu investasi pembangunan, maka perlu ada upaya pemacu peningkatan masyarakat pekerja agar dapat bersaing pada era globalisasi dan pasar bebas. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja ini disusun dan lebih menekankan penulisannya untuk pengelola kesehatan kerja di sektor informal di bawah binaan Puskesmas namun dapat dikembangkan untuk dipergunakan oleh pengelola kesehatan kerja di perusahaan untuk pekerja di sektor formal. Melalui pedoman ini diharapkan membuka peluang sekaligus mendorong lintas sektor terkait, masyarakat pekerja dan para pengusahan untuk dapat melakukan pembinaan dan peningkatan upaya kesehatan kerja di sektor formal dan sektor informal.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

iii

Semoga pedoman ini bermanfaat menyehatkan masyarakat pekerja Indonesia.

dalam

upaya

Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA

DR. dr. H. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS NIP 195305231980031006

iv

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

KATA PENGANTAR
Jumlah penduduk Indonesia 234,2 juta jiwa (BPS, 2010). Dari jumlah tersebut 116 juta jiwa adalah angkatan kerja sedangkan yang bekerja sebesar 107,41 juta jiwa yang mana 76,69 juta jiwa bekerja di sektor formal dan 30,72 juta jiwa bekerja di sektor informal. Melihat data demografi ini, maka pekerja perlu memiliki dasar keilmuan dan kemampuan mengaplikasikan keilmuan kesehatan kerja dengan pemberdayaan masyarakat pekerja melalui pelatihan kader kesehatan kerja sehingga pekerja bisa memberikan makna dan kontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan kerja untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja serta untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Guna mendukung pelayanan kesehatan kerja, petugas Puskesmas dan Perusahaan pengelola kesehatan kerja dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan kerja termasuk melaksanakan pelatihan bagi kader kesehatan kerja. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja disusun sebagai acuan bagi petugas kesehatan kerja dalam melaksanakan pelatihan bagi kader kesehatan kerja yang berisi tentang langkah-langkah pelaksanaan pelatihan kader. Pedoman ini dapat juga dipergunakan oleh pengelola kesehatan kerja di perusahaan untuk pekerja di sektor formal tetapi khusus dalam penulisan buku ini kami lebih menekankan penulisannya untuk pengelola kesehatan kerja di sektor informal di bawah binaan Puskesmas.

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Semoga Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di lapangan.

Jakarta,

Oktober 2011

Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga

dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS NIP 196209151991021001

vi

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

DAFTAR ISI
KONTRIBUTOR ............................................................. SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI ........................................ KATA PENGANTAR ......................................................... DAFTAR SINGKATAN ...................................................... BAGIAN I PENDAHULUAN .......................................... i iii v ix 1 1 2 2 2 3

DAFTAR ISI ................................................................. vii

1. Latar Belakang .......................................... 2. Tujuan ...................................................... 3. Sasaran ..................................................... 4. Landasan Hukum ....................................... 5. Pengertian ..................................................

BAGIAN II PENYELENGGARAAN PELATIHAN KADER KESEHATAN KERJA ..................................... 1. Latar Belakang ........................................... 2. Tujuan Pelatihan ......................................... 3. Peserta dan Pelatih . ..................................... 4. Metoda ...................................................... 5. Waktu dan Tempat ..................................... 6. Pengorganisasian Pelatihan .......................... 7. Materi Pelatihan ..........................................

4 4 4 5 5 5 5 6

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

vii

BAGIAN III TAHAPAN PELATIHAN ................................ 12 1. Perencanaan ............................................. 12 2. Pengorganisasian ....................................... 12 3. Pelaksanaan ............................................... 12

4. Tahap Sesudah Pelaksanaan ........................ 14 BAGIAN IV MATERI PELATIHAN ................................... 15 1. Pengantar Umum Kesehatan Kerja ................ 15 2. Mengenali dan Memahami Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja ......................................... 16 3. Mengenali dan Memahami Gangguan Kesehatan yang Ada Hubungan dengan Pekerjaan ................................................... 17 4. Mengenali dan Memahami Tindakan Upaya Promotif, Preventif, Pengobatan Sederhana dan Rujukan ............................................... 29 5. Pencatatan dan Pelaporan ........................... 31 6. Kunjungan Lapangan .................................. 34 BAGIAN V PENUTUP ................................................... 35 LAMPIRAN 1. Daftar Tilik Pemantauan Tempat Kerja ... 36 LAMPIRAN 2. Formulir Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja 38 LAMPIRAN 3. Formulir Laporan Rekapitulasi Semester (6 bulanan) Kesehatan Pekerja ................... 39 LAMPIRAN 4. Formulir Rujukan Kejadian Kasus Kesehatan Kerja ....................................................... 40

viii

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

DAFTAR SINGKATAN
Pos UKK : Pos Upaya Kesehatan Kerja UKBM BKKM K3 PHBS APD TB BB P3K P3P : Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat : Balai Kesehatan Kerja Masyarakat : Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Alat Pelindung Diri : Tinggi Badan : Berat Badan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan : Pertolongan Pertama Pada Penyakit

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

ix

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Bab XII Kesehatan Kerja pada pasal 164-166, secara tegas menyatakan tentang tujuan, sasaran, peran dan tanggung jawab pemerintah, kewajiban dan tanggung jawab pengelola tempat kerja, majikan/pengusaha dan kewajiban pekerja dalam upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan dalam rangka mewujudkan produktifitas kerja yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah wajib membina dan melaksanakan upaya kesehatan kerja dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat khususnya masyarakat pekerja. Dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kerja pada masyarakat pekerja, salah satu unsur yang diperlukan adalah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) dimana Pos UKK ini dikelola oleh kader kesehatan kerja yang mempunyai kesadaran dan kemauan mengabdikan diri secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri dan kelompoknya agar dapat bekerja dengan aman, sehat dan produktif dalam bekerja. Selama ini kader kesehatan kerja masih menjadi pelaksana kegiatan belum sebagai pengelola kegiatan kesehatan kerja. Pengelola Pos UKK bukan hanya melaksanakan kegiatan Pos UKK saja, tetapi
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader sebaiknya mampu menjadi pengelola karena merekalah yang paling memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat pekerja diwilayahnya. Oleh karena itu kader kesehatan kerja perlu dilatih dalam meningkatkan kemampuan kader agar bisa mengelola dan menjalankan pelayanan kesehatan kerja khususnya dalam penyampaian informasi atau pendidikan kepada masyarakat pekerja. Pedoman ini dijadikan sebagai acuan bagi petugas kesehatan kerja yang ada di daerah dalam melaksanakan pelatihan kader kesehatan kerja. 2. TUJUAN Diharapkan pengelola program kesehatan kerja dapat menggunakan pedoman ini sebagai pegangan dalam melaksanakan pelatihan kader kesehatan kerja 3. SASARAN Pengelola program kesehatan kerja di Dinas Kesehatan Povinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas serta pengelola tempat kerja lainnya. 4. LANDASAN HUKUM a. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan b. Kepmenkes No. 1758/Menkes/SK/XII/2003 tentang Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar c. Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
2
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

d. Kepmenkes No. 038/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja pada Puskesmas Kawasan/Sentra Industri e. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 9 tahun 2001 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat 5. PENGERTIAN a. Kader kesehatan kerja adalah seorang pekerja yang mempunyai kesadaran dan kemauan mengabdikan diri secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri dan kelompoknya agar dapat bekerja dengan aman, sehat dan produktif dalam bekerja. b. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) adalah suatu wadah pelayanan kesehatan kerja yang berada di tempat kerja dan dikelola oleh pekerja itu sendiri (kader) yang berkoordinasi dengan Puskesmas (sebagai pembina) dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. c. Pengelola program kesehatan kerja adalah petugas yang diangkat/ditunjuk untuk mengelola program kesehatan kerja. d. Pendekatan partisipatif adalah memberi kesempatan pada peserta latih untuk menemukan masalahnya dan mencari alternatif pemecahan secara mandiri dan difasilitasi oleh pelatih untuk merumuskannya.

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN II PENYELENGGARAAN PELATIHAN KADER KESEHATAN KERJA


1. LATAR BELAKANG Dalam rangka implementasi pelayanan kesehatan kerja di tempat kerja diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari pekerja khususnya kader kesehatan kerja sebagai pelaksana kegiatan kesehatan kerja dikelompoknya. Untuk itu sangat perlu diselenggarakan pelatihan kader kesehatan kerja yang dikelola oleh pengelola program kesehatan kerja di daerah. 2. TUJUAN PELATIHAN Tujuan Umum: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan kerja dalam mengelola dan memberikan pelayanan kesehatan kerja kepada masyarakat pekerja Tujuan Khusus: a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sebagai pengelola Pos UKK berdasarkan kebutuhan sasaran di wilayah pelayanannya b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam berkomunikasi dengan masyarakat pekerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader untuk menggunakan metode dan media diskusi yang lebih partisipatif 3. PESERTA DAN PELATIH Peserta Peserta latih adalah kader kesehatan kerja dengan jumlah maksimal 30 orang. Pelatih Pelatih dapat berasal dari Puskesmas, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan lintas sektor terkait. 4. METODA Pelatihan memakai pendekatan partisipatif serta praktek lapangan. 5. WAKTU DAN TEMPAT Pertemuan dapat dilakukan di kelas (Puskesmas, Kantor Kecamatan, Pos UKK dan lain-lain) serta di tempat kerja. Sedangkan waktu pertemuan/pelatihan disesuaikan dengan kesepakatan pelatih dan kader. 6. PENGORGANISASIAN PELATIHAN Satu atau dua minggu sebelum pelatihan, tim panitia pengorganisasian pelatihan telah dibentuk untuk mempersiapkan tahap-tahap logistik pelatihan.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

7. MATERI PELATIHAN Materi I: Pengantar umum kesehatan kerja Tujuan kesehatan kerja Hubungan pekerja, tempat kerja dan risiko di tempat kerja Peran kader (tugas dan kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan kerja) dan pengorganisasian Pos UKK

Materi II: Mengenali dan memahami tempat kerja Jenis pekerjaan dan risikonya Cara mengenali bahaya Kenali kebiasaan buruk/perilaku pekerja bahaya dan risiko di

Materi III: Mengenali dan memahami gangguan kesehatan yang ada hubungan dengan pekerjaan Gangguan spesifik (kulit, pernapasan, otot dan tulang, mata, syaraf)

Materi IV: Mengenali dan memahami upaya promotif, preventif, pengobatan sederhana dan rujukan
6
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja Pencegahan gangguan kesehatan akibat kerja (cuci tangan, pemakaian APD) Gizi kerja Membantu proses pemeriksaan kesehatan umum (mengukur TB dan menimbang BB) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P) Upaya rujukan

Materi V: Pencatatan dan pelaporan Pengertian, tujuan, sasaran dan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Periode pelaporan Data yang dicatat dan dilaporkan

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Matriks Kurikulum Pelatihan Kader Kesehatan Kerja NO POKOK BAHASAN 1 Pengantar umum kesehatan kerja SUB-SUB POKOK BAHASAN Tujuan Kesehatan Kerja TUJUAN BELAJAR METODE

Peserta Penjelasan, mengetahui curah tujuan pendapat upaya kesehatan kerja

Hubungan Peserta pekerja, mengetahui tempat kerja hubungan dan risiko di pekerjaan tempat kerja dengan risiko dari pekerjaan Peran kader Peserta kesehatan mengetahui kerja (tugas peran dan dan kegiatan tugas kader yang dapat dilakukan Peserta oleh kader mengetahui kesehatan pengorganikerja dan sasian Pos pengorga UKK nisasian Pos UKK)

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO POKOK BAHASAN

SUB-SUB POKOK BAHASAN

TUJUAN BELAJAR

METODE

2 Mengenali Jenis Peserta Penjelasan, dan memapekerjaan mengetahui curah hami bahaya dan jenis peker- pendapat, dan risiko di risikonya jaan dan kunjungan tempat kerja risikonya lapangan Kenali Peserta kebiasaan mengetahui buruk/perikebiasaan/ laku pekerja perilaku buruk pekerja 3 Mengenali Gangguan Peserta Penjelasan, dan memaspesifik mengetahui curah hami gang(kulit, perna- gangguan pendapat guan yang pasan, otot spesifik kunjungan ada hubungdan tulang, kesehatan lapangan an dengan mata, syaraf) pekerjaan 4 Mengenali dan memahami promotif, preventif, pengobatan sederhana dan rujukan Penyuluhan K3 Peserta mampu melaksana Penyuluhan kan penyuPHBS di luhan K3 tempat kerja dan PHBS Penjelasan, curah pendapat, praktek, bermain peran

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO POKOK BAHASAN

SUB-SUB POKOK BAHASAN

TUJUAN BELAJAR

METODE

Pencegahan Peserta gangguan mampu kesehatan melaksanaakibat kerja kan (cuci tangan, pencegahan pemakaian gangguan APD) kesehatan akibat kerja Gizi kerja Peserta mampu menentukan gizi kerja Membantu Peserta proses mampu pemeriksaan mengukur kesehatan TB dan umum menimbang (mengukur BB TB dan menimbang BB) P3K dan P3P Peserta mampu memberikan P3K dan P3P Upaya Peserta rujukan mengetahui proses rujukan

10

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO POKOK BAHASAN 5 Pencatatan dan pelaporan

SUB-SUB POKOK BAHASAN Pengertian pencatatan dan pelaporan

TUJUAN BELAJAR

METODE

Peserta memahami pengertian pencatatan dan pelaporan Tujuan Peserta pencatatan memahami dan tujuan dan pelaporan sasaran Sasaran pen- pencatatan catatan dan dan pelaporan pelaporan kegiatan kegiatan kesehatan kesehatan kerja kerja Periode Peserta pelaporan mengerti periode pelaporan Data yang Peserta dicatat dan mengerti dilaporkan data yang dicatat dan dilaporkan dalam kegiatan kesehatan kerja

Ceramah dan tanya jawab

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

11

BAGIAN III TAHAPAN PELATIHAN


1. PERENCANAAN Pengelola program kesehatan kerja di Provinsi, Kabupaten/ Kota sebelum pelaksanaan pelatihan perlu dilakukan pertemuan untuk mempersiapkan: Peserta Waktu dan tempat Materi pelatihan dan pelatih Lokasi kunjungan lapangan Media pelatihan yang akan digunakan dan hal lain yang dirasa perlu

2. PENGORGANISASIAN Hal yang perlu dilaksanakan diantaranya: Membentuk tim panitia pelatihan Menyiapkan mekanisme pelatihan seperti materi, jadwal dan menetapkan petugas yang bertanggung jawab pada setiap sessi

3. PELAKSANAAN Panitia Menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan pelatihan
12
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pelatih Menyajikan materi sesuai dengan pokok bahasan dan waktu yang tersedia Peserta Mengikuti pelatihan. Proses pelaksanaan Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang diperlukan selama memandu pokok bahasan yang bersangkutan Memandu kegiatan belajar dan kunjungan lapangan

Cara melibatkan peserta dalam proses diskusi: Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya, serta KAPAN hal itu terjadi? Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa? Pelatih kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut terjadi? (Apa sebabnya terjadi?) Kembali pelatih meminta tanggapan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka setuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan? Pelatih kemudian menanyakan mengatasi keadaan tersebut? BAGAIMANA cara

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

13

Pelatih perlahan-lahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya

4. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN Hari terakhir pelatihan dilaksanakan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Sesudah semua kegiatan selesai, tim pelatih mengumpulkan semua dokumen hasil pelatihan dan pencatatan yang dibuat selama pelatihan. Tim pelatih kemudian membahas rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia.

14

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN IV MATERI PELATIHAN


Materi I: Pengantar Umum Kesehatan Kerja Apa tujuan kesehatan kerja? Melindungi pekerja agar hidup sehat, produktif dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan Bagaimana hubungan pekerja, tempat kerja dan risiko di tempat kerja? Seorang pekerja dalam bekerja dipengaruhi oleh proses kerja, alat dan bahan yang digunakan serta lingkungan kerja yang dapat menimbulkan berbagai bahaya dan gangguan kesehatan bagi pekerja. Apa peran kader kesehatan kerja (tugas dan kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan kerja)? - - - Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan pekerja dan sumberdaya pekerja Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan kerja Melaksanakan upaya kesehatan kerja kesehatan melalui promosi

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

15

- - - - -

Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya kesehatan kerja Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar yakni upaya promotif, preventif dan pengobatan secara sederhana Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah kesehatan pekerja Melaksanakan rujukan ke Puskesmas Pencatatan dan pelaporan

Materi II: Mengenali dan Memahami Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja Bagaimana mengenali dan memahami bahaya dan risiko di tempat kerja? Menggunakan panca indera seperti: - Melihat, contoh: debu, asap, benda, bahan baku yang digunakan dan alat kerja yang dapat membahayakan pekerja Mencium, contoh: menyengat bau yang tidak enak atau

- - - -

Meraba, contoh: mengusap permukaan meja atau dinding tempat kerja Mendengar, contoh: suara bising Merasa, contoh: perasaan panas, dingin, pengap dalam ruangan kerja dan getaran

16

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Materi III: Mengenali dan Memahami Gangguan kesehatan yang Ada Hubungan dengan Pekerjaan Bagaimana mengenali dan memahami gangguan kesehatan yang ada hubungan dengan pekejaan? Melihat jenis pekerjaan dan risiko yang mungkin muncul pada satu pekerjaan khususnya pada pekerja di sektor informal. Lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan berikut.

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

17

18

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

19

20

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

21

22

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

23

24

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

25

26

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

27

28

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Materi IV: Mengenali dan Memahami Tindakan Upaya Promotif, Preventif, Pengobatan Sederhana dan Rujukan Bagaimana melaksanakan penyuluhan? - - Penyuluhan dapat dilakukan pada waktu jam kerja, waktu istirahat maupun di luar jam kerja Penyuluhan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Untuk perorangan sebaiknya dipakai metoda tanya jawab, diskusi dan konsultasi sedangkan untuk massal sebaiknya dipakai metoda ceramah dan demonstrasi. b. Untuk memudahkan penyuluhan sebaiknya menggunakan alat peraga seperti lembar balik, poster dan lain-lain. - Materi penyuluhan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan risikonya serta upaya pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan, seperti: a. Potensi dan risiko bahaya di tempat kerja b. Gangguan yang dapat timbul akibat pekerjaan dan kecelakaan kerja c. Cara kerja yang baik dan benar d. Gizi kerja, PHBS di tempat kerja seperti tidak merokok di tempat kerja, berhenti merokok, cuci tangan dan lain-lain e. Kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

29

f.

Pengendalian teknis, administratif, alat pelindung diri termasuk jenis dan cara menggunakan alat pelindung diri

Bagaimana melaksanakan pencegahan gangguan akibat kerja? Pencegahan gangguan akibat kerja dapat dilakukan dengan cuci tangan, penggunaan APD, peningkatan kebersihan lingkungan kerja, peregangan saat bekerja. Apa yang dilakukan bila terjadi gangguan kesehatan akibat kerja dan kecelakaan? - - - Kader diberi pengetahuan mengenai P3K dan P3P sebelum dapat melakukan pertolongan P3K dan P3P Kader membantu pengelolaan kartu kunjungan dan formulir status kesehatan pekerja Kader membuat daftar berbagai gangguan kesehatan akibat kerja meliputi bahaya potensial dan risiko serta pengendaliannya untuk bahan penyuluhan Kader diperkenankan memberikan obat yang dijual bebas kepada pekerja sebagai pertolongan pertama dan segera merujuk/ mengantar ke petugas kesehatan jika diperlukan

Bagaimana kader melakukan rujukan? Kader dapat merujuk setiap permasalahan kesehatan kerja yang tidak dapat ditangani kader dengan menyertakan formulir rujukan Kriteria gangguan kesehatan yang harus dirujuk: a. Gangguan kesehatan yang telah diberi P3P selama 2 hari tidak sembuh

30

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

b. Gangguan kesehatan yang timbul berulang c. Gangguan kesehatan yang tidak mampu diatasi di Pos UKK Kriteria kecelakaan yang harus dirujuk: a. Kecelakaan yang berat harus langsung dirujuk b. Kecelakaan ringan sesudah diberi P3K tetapi tidak ada perubahan atau semakin memburuk dalam 2 hari c. Kecelakaan yang menimbulkan luka lebar, kotor dan dalam Cara merujuk: a. Penderita diantar sendiri oleh kader b. Penderita diantar oleh keluarga ke Puskesmas dengan membawa formulir rujukan dari kader (lihat lampiran) c. Penderita pergi sendiri jika mampu Materi V: Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan kesehatan kerja secara tertulis yang dilakukan oleh kader kesehatan kerja di Pos UKK dikumpulkan dan diambil oleh petugas Puskesmas. Tujuan pencatatan dan pelaporan kegiatan kader kesehatan kerja adalah untuk menghimpun dan menyediakan data, informasi kegiatan kesehatan kerja dan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan kesehatan kerja. Setiap kejadian/kasus kecelakaan, gangguan kesehatan yang diduga akibat kerja dicatat dan dilaporkan.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

31

Pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja mencakup: 1. Program pelayanan kesehatan kerja di Pos UKK, termasuk hasil ukur TB dan BB 2. Kejadian/kasus kecelakaan dan gangguan kesehatan diduga akibat kerja serta upaya penanggulangan dan tindak lanjutnya. Pencatatan dan pelaporan kesehatan kerja di Pos UKK menggunakan formulir yang telah ada seperti terlampir. Pencatatan kegiatan kesehatan kerja dilakukan setiap kejadian sesuai dengan jadual pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan. Periode pelaporan terdiri dari laporan berkala (bulanan dan semester) dilakukan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan dan laporan sesaat/insidentil yaitu pelaporan yang dilakukan sewaktu-waktu pada saat kejadian atau terjadi kasus kecelakaan dan gangguan kesehatan diduga akibat kerja. Data yang perlu dicatat dalam registrasi dan dilaporkan sebagai berikut: 1. Data yang dicatat Pekerja yang dilayani dalam pelayanan kesehatan kerja; Kasus gangguan kesehatan umum pada pekerja; Kasus kecelakaan kerja pada pekerja; Kasus gangguan kesehatan diduga akibat kerja pada pekerja; Frekuensi membantu proses pemeriksaan kesehatan umum (mengukur TB dan menimbang BB) pada pekerja;
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

32

Jumlah kader Pos UKK; Kader Pos UKK yang telah dilatih tentang kesehatan kerja; Promosi kesehatan di tempat kerja (dipilih sesuai kejadian) - - - - - - - - Penggunaan APD secara benar dan tepat; Cara kerja yang baik dan benar; Alat kerja yang ergonomis; Gizi kerja; PHBS di tempat kerja sepeti berhenti merokok, cuci tangan; Kesehatan reproduksi di tempat kerja; Istirahat (rest break) di tempat kerja; Dan lain-lain yang dirasa perlu

Frekuensi kegiatan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan pekerja; Jumlah dan jenis Alat Pelindung Diri (APD) di Pos UKK; Frekuensi rujukan (kecelakaan dan penyakit) ke Puskesmas; Frekuensi sarasehan yang membicarakan masalah kesehatan kerja (diskusi petugas Puskesmas, kader dan pekerja); Frekuensi P3K yang dilakukan di Pos UKK; Frekuensi P3P yang dilakukan di Pos UKK; Upaya pengendalian lingkungan tempat kerja:
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

33

- - - -

Perbaikan ventilasi; Sarana pembuangan air limbah; Perbaikan ergonomi kerja; Memberantas sarang nyamuk dan tikus;

2. Data yang dilaporkan (sesuai formulir) Materi VI: KUNJUNGAN LAPANGAN Pelaksanaan pelatihan ini selain berupa pemberian informasi di kelas juga dilakukan kunjungan lapangan secara langsung ke lokasi tempat kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Apa langkah-langkah lapangan - - - - dalam melakukan kunjungan

Mengatur pembagian tugas kerja anggota kelompok Membawa daftar tilik untuk kunjungan lapangan (terlampir) Mencatat temuan yang ada di lapangan Mendiskusikan temuan tersebut bersama anggota kelompok dan pembimbing lapangan atau petugas Puskesmas Merekomendasikan hasil temuan tersebut ke pemilik usaha dan pekerjanya

34

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN IV PENUTUP
Salah satu upaya untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat pekerja adalah dengan pemberdayaan masyarakat pekerja melalui Pos UKK. Peningkatan upaya kesehatan kerja di Pos UKK sangat dipengaruhi oleh tingkat keaktifan kader yang mengelola Pos UKK tersebut dan pembinaan dari Puskesmas. Untuk itu sangat diperlukan peningkatan kemampuan kader kesehatan kerja melalui pelatihan. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja ini dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing. Penyesuaian dan pengembangan tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi berupa muatan lokal yang diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan sekaligus sebagai bahan perbaikan untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang. Diharapkan pedoman ini bermanfaat untuk lebih meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat pekerja sebagai upaya peningkatan kemampuan kader dalam mengembangkan Pos UKK.

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

35

Lampiran 1

36

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

37

Lampiran 2

38

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Lampiran 3

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

39

Lampiran 4

40

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Das könnte Ihnen auch gefallen