Sie sind auf Seite 1von 11

KASUS Bayi Ny.

N lahir fisiologis dengan letak belakang kepala, menangis spontan, hari jumat 03 Februari 2011 pukul 14.30 Wita di ruang bersalin RSUD Datu Sanggul Rantau. Bayi bergerak aktif dengan jenis kelamin laki-laki. Pemeriksaan dilakukan pada bayi Ny.N dan hasil pemeriksaan semuannya normal dengan suhu 36,9C, nadi 128x/menit, respirasi 48x/menit, panjang badan 55 cm, berat badan 3000 gram,dan APGAR SCORE 9-9-10.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS DI RSUD DATU SANGGUL RANTAU

I.

PENGKAJIAN DATA Hari/Tanggal Jam No. Rekam Medik : Jumat. 03 Februari 2011 : 08.00 Wita : 06 78 43

A. Data Subjektif a. Identitas 1. Identitas Bayi Nama Tanggal/Jam lahir Jenis Kelamin Berat Badan (BB) Panjang Badan (PB) 2. Identitas Orangtua Ibu Nama Umur Agama Suku/Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny.N : 20 tahun : Islam : Banjar/Indonesia : SD : Ibu Rumah Tangga : Ds.Kepayang Ayah Tn.H 25 tahun Islam Banjar/Indonesia SD Swasta Ds.Kepayang : Anak Pertama : By.Ny.N : 02 Februari 2011/14.30 Wita : Laki-Laki : 3000 gram : 55 cm

3. Kedudukan anak dalam keluarga

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu Ibu belum pernah hamil dan ini merupakan kehamilan dan persalinan yang pertama. 5. Riwayat Kehamilan Sekarang ANC 1) Trimester I Pemeriksa Tempat Keluhan ANC Obat-obatan Imunisasi Penyuluhan : Bidan : Puskesmas Kepayang : Mual-mual, muntah, pusing, terlambat haid : 2x : B6, B-kompleks, Kalk, Antasid : Belum diberikan :

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Menganjurkan ibu untuk tidak memakan-makanan yang berlemak, serta dengan porsi makan yang kecil tapi sering.

Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi seperti sayur bayam, sawi, serta susu dan mengonsumsi buah-buahan seperti buah mangga, pisang, apel, jeruk dan pepaya.

Menganjurkan ibu untuk minum Vit. Bkompleks dan B6 secara teratur 3x sehari, kalk 1x sehari, antasid 1x1 tablet sehari.

2) Trimester II Pemeriksa Tempat Keluhan ANC Obat-obatan Imunisasi : Bidan : Bidan Praktek Swasta : Tidak ada : 2x : Fondazen 1x1 tablet, Omega 1x1 kaplet : TT1

Tanggal Imunisasi : 12 September 2010 Penyuluhan :

Menganjurkan ibu untuk minum fondazen dan omega secara teratur 1x sehari pada pagi hari setelah makan.

Memberitahu ibu agar memakai baju lebih longgar. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi, untuk melakukan imunisasi TT2 dan memeriksakan kehamilan atau kapan saja ada keluhan.

3) Trimester III Pemeriksa Tempat Keluhan ANC Obat-obatan : Bidan : Bidan Praktek Swasta : Ingin suntik TT2 dan memeriksa kehamilannya : 2x :Vifferon 1x1 tablet, Omega 1x1 kaplet, Spirulina 1x1 bungkus Imunisasi : TT2

Tanggal Imunisasi : 13 Desember 2010 Penyluhan :

Memberitahu kepada ibu tanda bahaya kehamilan dan tandatanda dimulainya persalinan yaitu uterus berkontraksi, keluar lendir atau darah, ada keinginan untuk mengedan, serta mengajarkan cara merawat.

6. Riwayat Persalinan Sekarang Kehamilan Jenis Persalinan Ditolong oleh Tempat Keadaan Persalinan a. Kala I b. Kala II c. Kala III d. Kala IV : Dimulai dari jam 10.00-14.00 (4jam) : Dimulai dari jam 14.00-14.55 (35 menit) : Dimulai dari jam 14.35-15.00 (20 menit) : Dimulai dari jam 15.00-17.00 (2jam) : Aterm 40 minggu : Spontan belakang kepala : Bidan : Rumah Sakit

B. Data Objektif a. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum 2. Tanda-tanda vital Suhu Nadi Respirasi BB PB : 36,9C : 128 x/menit : 48 x.menit : 3000 gram : 55 cm : baik

Apgar Score : 9,9,10 No. Kriteria 1 Apprearence colour kulit) 2 Pulse jantung) 3 Grimace rangsang) 4 Activity otot) (denyut Tidak ada (reaksi Tidak ada (tonus Tidak ada Sedikit gerak Batuk/bersin/ mimik Ekstrimitas dalam sedikit fleksi 5 Respiration (pernafasan) Jumlah Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis 2 kuat 9 9 10 2 2 memberontak Gerakan aktif 2 2 2 1 1 2 0 Biru 1 2 1 5 2 10 2

Badan merah, Seluruh tubuh 2 ekstrimitas biru < 100 >100 2 kemerahan

(warna pucat

b. Pemeriksaan Khusus 1. Pemeriksaan Fisik Kepala : Bentuk normal, kebersihan cukup, sedikit seborrhea, tidak terdapat caput. Ubun-ubun : Ubun-ubun bayi sedikit lonjong, sutura tidak terjadi molase atau tumpang tindih.

Kulit

: Kemerahan, tidak pucat, terdapat sedikit lanugo dan verniks.

Muka Mata

: Muka bayi terlihat kemerahan dan tidak ada odema. : Terlihat simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning, tidak ada sekret yang keluar, serta pupil menunjukan refleks terhadap cahaya.

Telinga

: Terlihat simetris kanan dan kiri, tidak ada sekret yang keluar.

Hidung

: Tidak ada sekret atau lendir dan tidak terdapat pernafasan cuping hidung.

Mulut

: Langit-langit tidak terbelah, lidah bersih, refleks isap baik.

Leher Dada

: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. : Bentuk simetris, tidak ada retraksi pada dinding dada dan tidak ada stridor.

Tali pusat Punggung

: Masih basah dan tidak ada perdarahan. : Bentuk normal, tidak ada benjolan/kelainan penutup selubung tulang belakang (spina bifida)

2. Refleks Refleks morro :Positif (ketika bayi dikejutkan dengan suara keras maka bayi seolah-olah memeluk sesuatu). Refleks rooting : Positif (ketika dilakukan sentuhan lembut pada pipi dekat mulut bayi, maka bayi menoleh ke arah sentuhan). Refleks grasfing : Positif (ketika tangan/jari diletakkan ditelapak tangan bayi, maka bayi menggenggam). Refleks sucking : Positif (bayi dapat menghisap puting payudara ibu ketika bayi ditetekan). Refleks walking : Positif (ketika kaki bayi menyentuh benda ketika badan bayi ditegakkan, maka bayi seakan refleks hendak berjalan).

Refleks blinking

: Positif (ketika diberi cahaya maka mata bayi menutup).

Refleks babinski

: Positif (ketika telapak kaki digoyangkan atau disentuh, maka jari-jari membuka)

Refleks tonicneck

: Positif (+) yaitu dengan memutar kepala bayi pada waktu bayi berbaring terlentang, maka ada refleks seperti membalikkan kepalanya

(melawan arah). 3. Antropometri Berat badan Panjang badan Lingkar dada Lingkar kepala LILA Kecacatan 4. Eliminasi Miksi Mekonium II. ASSESMENT Bayi baru lahir fisiologis. III. PLANNING
1. Membersihkan jalan nafas bayi dengan cara melakukan penghisapan

: 3000 gram : 55 cm : 34 cm : 31 cm : 12 cm : (-)

: (+) warna putih jernih : (+) warna hijau kehitaman

lendir menggunakan sleem deli mulai dari mulut dengan jarak ukur 5 cm, kemudian kehidung bayi dengan jarak ukur 3 cm, agar bayi bisa bernafas dengan lancar, bisa menangis kuat dan memberikan ransangan taktil dengan cara mengusap punggung bayi dengan telapak tangan atau dengan memberikan sentuhan telapak kaki.
2. Membersihkan tubuh bayi dari cairan lendir, darh, dengan kapas

berminyak.
3. Mengeringkan dan menyelimuti tubuh bayi dengan handuk bersih dan

menghangatkan bayi agar tidak terjadi hipotermi.

4. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara membungkus tali pusat yang

telah dijepit dengan klem jepit plastik dengan kasa steril, untuk mencegah masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi neonaturum.
5. Melakukan pemeriksaan antropomentri untuk mengetahui BB, PB,

Lingkar Dada, Lingkar Kepala, dan Lila Bayi. Pemeriksaan antropometri sudah dilakukan, yaitu : Berat badan Panjang badan Lingkar dada Lingkar kepala LILA Kecacatan : 3000 gram : 55 cm : 34 cm : 31 cm : 12 cm : (-)

6. Melakukan injeksi Vit.K sebanyak 0,5 secara IM pada 1/3 bagian luar

sebelah kiri.
7. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memberikan pakaian dan

membungkus atau membedong tubuh bayi dengan selimut


8. Memberikan salp mata chloramfhenicol 1 % pada mata bayi untuk

mencegah infeksi (terutama penularan penyakit menular seksual gonorhea ibu).


9. Mengajarkan

ibu

menyusui

sedini

mungkin,

terlebih

dahulu

membersihkan payudara ibu dengan kapas basah dan menyusukan anaknya. Kedua payudara ibu sudah dibersihkan dengan kapas dan bayi sudah disusui dalam dekapan ibu.
10. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan

kepada bayinya.
11. Memberitahu

kepada

ibu untuk membawa bayinya dan untuk

mendapatkan imunisasi secara lengkap serta sesuai jadwal.


12. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene bayi seperti

mengganti popok, kasa, dan mengganti baju bayi bila kotor, serta bidan akan datang setiap hari untuk memandikan bayi sampai tali pusat terlepas.

13. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi

seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan dan susu, agar ibu dan bayi tetap sehat.
14. Menganjurkan ibu untuk segera memanggil bidan atau tenaga kesehatan

terdekat apabila ada tanda-tanda bahaya dari bayinya, seperti mata nayi terlihat kuning, badan panas, sesak nafas, tubuh menjadi biru, muntahmuntah, perut kembung dan tidak ada BAB serta BAK.
15. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir,

seperti : Tidak mau menyusu/memuntahkan semua yang diminum Bayi kejang Bayi lemah, bergerak jika dipegang Sesak nafas Bayi merintih Pusar kemerahan sampai diding perut Demam lebih dari 37,5C atau kurang dari 36,5C Mata bayi bernanah banyak Bayi diare Mata bayi terlihat kuning BAB tinja bayi berwarna pucat

16. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan kedalam Asuhan

Kebidanan

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/Tanggal 04 Februari 2011 Pukul 08.00 Wita

Diagnosa BBL fisiologis Hari kedua

Catatan Perkembangan S: Ibu mengatakan bahwa bayinya selalu tertidur setelah diberikan ASI dan menyusu dengan kuat, BAB 1 kali dan BAK 2 kali dalam sehari.

O: Bayi menangis kuat, S : 36,9C, N : 142x/m, R : 52x/m, kulit Terlihat kemerhan, verniks tidak ada dan turgor baik Terlihat kemerhan, verniks tidak ada dan turgor baik serta tali pusat masih basah.

A : Bayi baru lahir fisiologis hari kedua.

P: Membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dengan bidan, bersikap ramah

dan sopan serta mendengarkan semua keluhan ibu, Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya baik, suhu : 36,9C, N : 142x/m, R : 52x/m. Mengajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan tali pusat, bahwa setiap habis mandi tali pusat bayi dibungkus dengan kasa steril dan menginggatkan ibu untuk tidak

memberikan ramuan apapun pada tali pusat bayinya agar terhindar dari infeksi. Menganjurkan ibu untuk segera mengganti popok setiap BAB/BAK atau juga pakaian bayi yang basah karena keringat dengan pakaian

yang bersih dan kering agar bayinya merasa nyaman, serta menghindari bayi dari penyakit kulit seperti ruam, merah-merah. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan baik, terutama memberikan ASI selama 6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan seperti susu formula. Menganjurkan ibu untuk segera memanggil bidan atau tenaga kesehatanterdekat apabila ada tanda-tanda nahaya bayinya seperti tubuh dan mata bayi terlihat kuning, badan panas, sesak nafas, tubuh menjadi biru, muntahmuntah, perut kembung, tidak ada BAB serta BAK. Memberitahu kepada ibu untuk membawa bayinya agar mendapatkan imunisasi secara lengkap dan sesuai jadwal. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda bahay bayi baru lahir, seperti : tidak mau menyusu, bayi kejang, bayi lemah, sesak nafas, muntah-muntah, perut kembung, demam,

tubuh menjadi biru.

Das könnte Ihnen auch gefallen