Sie sind auf Seite 1von 3

Nama : Galuh Adamori NPM : 270110110022 Kelas : Geologi A Tugas 1 - Resume Perkuliahan Analisis Cekungan Basin adalah suatu

cekungan yang berisi sedimentary record. Sedimentary record yang dimaksud adalah berupa proses-proses sedimen di permukaan bumi yang telah berlangsung selama jutaan tahun yang lalu. Batuan sedimen merupakan tempat dimana hampir semua hidrokarbon komersial dunia tersimpan. Bicara mengenai basin maka akan mengarah kepada wadah dan isi dari basin tersebut. Wadah yang dimaksud adalah berupa ruang yang berfungsi untuk menampung batuan sedimen, sedangkan yang dimaksud dengan Isi adalah batuan sedimennya. Dalam cekungan terdapat yang dinamakan batuan dasar atau basement. Batuan dasar dianggap sebagai batuan metamorf atau batuan beku (tanpa melihat umur) yang ditumpangi tak selaras oleh sebuah sekuen batuan sedimen (Landes et al, 1960). Menurut Sircar (2004) batuan dasar umumnya memiliki karakteristik keras dan brittle dengan porositas matrik dan permeabilitas yang rendah. Namun biasanya porositas yang berkembang adalah porositas sekunder. Di Indonesia sendiri, kebanyakan jenis batuan yang menjadi basement adalah beruapa batuan beku. Ada dua hal yang menjadi garis besar dalam pembahasan mengenai analisis cekungan, yaitu : 1. The History of Sedimentary Basin (Sejarah dari Cekungan Sedimen). Dimulai dari menganalisis isian sedimen itu sendiri berupa komposisi, struktur primer, dan internal architecture. Semuanya dapat saling dihubungkan menjadi sebuah runtutan sejarah dari basin fill tersebut. Dari karakteristik butiran sampai fasies sedimen. Lalu, tentang bagaimana sediment fill ter transportasi atau ter presipitasi dan mencari tahu sumber dari sedimen tersebut. 2. Basin Formation Mechanism (Mekanisme Pembentukan Cekungan). Bentuk dari suatu cekungan tergantung dari proses tektonik (tectonic processes) yang bekerja atau pernah bekerja. Basinal Environment diantaranya backarc, forearc, passive margin, epicontinental, dan extensional basin. Backarc basin - Cekungan di dasar laut yang berada pada zona konvergensi lempeng tektonis dan berasosiasi dengan pulau - pulau vulkanis. Forearc basin - Cekungan di dasar laut yang berada pada zona subduksi lempeng tektonis dan berasosiasi dengan busur vulkanis. Passive margin - Tepian samudera yang padanya tak ditemukan aktivitas tektonik atau batas lempeng.

Cekungan sedimen yang ada di Indonesia yang mekanisme pembentukannya dimulai dari periode tersier. Terdapat 60 cekungan yang terebar di seluruh Indonesia. Dari 60 cekungan yang ada, baru 15 cekungan yang sudah memasuki tahap produksi, 9 cekungan yang telah ditemukan namun belum produksi, 14 cekungan yang telah di bor namun tak didapatkan penemuan, dan 22 cekungan yang belom di bor.

Present Concept of Sedimentary Basin Cekungan sedimen selalu dibatasi bagian bawahnya oleh basement. Ditunjukkan pada gambar adanya tinggian dan rendahan yang menjadi pembatas suatu cekungan sedimen (low-

high). Satu cekungan sedimen dibatasi oleh satu rangkaian low - high, namun jika diantaranya terdapat low - high yang lain maka itu yang disebut dengan sub-basin. Bentuk dari basement ini utamanya dipengaruhi oleh proses-proses tektonik. Bicara tentang isisan sedimen yang ada pada basin, maka bicara tentang model fasies sedimennya.

Merupakan suatu siklus dari cekungan sedimen. Dimulai dari partikel butir, diambil sampelnya lalu diteliti karakteristiknya. Lalu strata, unit fasies, architectural elements (mulai dilakukan suatu analisis cekungan), sequences dan yang terakhir terjadi basin fill. Tujuan akhir dari analisis cekungan adalah untuk determinasi penyebaran sumber daya energi (hidrokarbon, dll) dan evolusi cekungan.

Das könnte Ihnen auch gefallen