Sie sind auf Seite 1von 11

Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................2
1.1. Anatomi ................................................................................................................................... 2
1.2. Fisiologi Lensa..........................................................................................................................2
1.3. Definisi Katarak........................................................................................................................ 3
1. !tiologi "an Faktor #esiko ......................................................................................................3
1.$ Patofisiologi ............................................................................................................................... 3
1.% Klasifikasi Katarak...................................................................................................................
1.& 'anifestasi Klinis...................................................................................................................... (
1.( Tatalaksana ...............................................................................................................................(
1.) Kom*likasi................................................................................................................................. )
BAB II......................................................................................................................................11
DAFTA# PUSTAKA.............................................................................................................11
1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Anatomi
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, dan transparan. Tebalnya sekitar 4
mm dan diameternya 9 mm. Dibagian posterior dari iris, lensa ditahan ditempatnya oleh
zonula zinni, yang melekat pada ekuator lensa menghubungkannya dengan korpus siliaris.
1,2
Lensa tidak mempunyai persarafan dan pembuluh darah , lensa terdiri dari bagianbagian
yaitu kapsul elastis, epitelium lensa, korteks dan nukleus.
1,!
"apsul lensa merupakan membran basalis elastis yang dihasilkan oleh epithelium lensa
yang membungkus sekeliling lensa. #ada bagian anterior dibentuk oleh selsel epitel dan di
posterior oleh serabut kortikal. $intesa kapsul anterior berlangsung sepan%ang kehidupan
sehingga ketebalannya meningkat, sedangkan kapsul posterior relative konstan. "etebalan
kapsul anterior 14 mikrometer dan kapsul posterior 4 mikrometer.
2,!
&pitel lensa yang ditemukan pada permukaan anterior lensa, pada daerah ekuator sel
ini meman%ang dan berbentuk kolumner. &pitel ini mempunyai kapasitas metabolik untuk
memba'a keluar semua aktivitas sel normal, termasuk D(), *(), protein dan biosintesa
lemak, dan untuk menghasilkan )T# yang berguna untuk menghasilkan energi yang
diperlukan lensa.
!
(ukleus lensa lebih keras dari korteks. $erabutserabut lamelar subepitelial terus
berproduksi sesuai dengan usia, sehingga lensa se+ara gradual men%adi lebih besar dan
kurang elastis.
2,!
1.2. Fisiologi Lensa
,ungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas +ahaya ke retina. "er%asama
fisiologik tersebut antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat
ke retina dikenal sebagai akomodasi.
1,6
)komodasi adalah kemampuan lensa untuk menerima ob%ek sinar dan memfokuskan
ke retina. Dera%at akomodasi tergantung kapasitas lensa untuk merubah bentuknya dari
bentuk bulat pan%ang -penglihatan %auh. men%adi bentuk bulat -penglihatan dekat.. /ntuk
2
memfokuskan +ahaya yang datang dari %auh, otototot siliaris mengalami relaksasi,
menegangkan serat zonula dan memperke+il diameter anteroposterior lensa sampai
ukurannya terke+il sehingga berkas +ahaya paralel akan terfokus ke retina. /ntuk
memfokuskan +ahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula
berkurang, sehingga lensa yang lentur ini berubah bentuknya men%adi lebih bulat.
"emampuan lensa untuk berakomodasi lebih kuat pada usia muda pada usia muda, intinya
ke+il dan korteknya tebal dan lembut yang memungkinkan perubahan bentuk se+ara leluasa,
sehingga bentuk lensa hampir bulat. #ada usia lan%ut intinya besar dan korteknya tipis
sehingga perubahan bentuk lensa hanya sedikit.
2,!,0
1.3. Definisi Katarak
"atarak berasal dari bahasa 1unani katarrhakies, 2nggris cataract dan Latin
cataracta yang berarti air ter%un. Dalam bahasa indonesia disebut bular, dimana penglihatan
seperti tertutup air ter%un. "atarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
ter%adi akibat hidrasi -penambahan +airan. lensa, denaturasi protein lensa atau ter%adi akibat
keduaduanya. 3iasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan ber%alan progresif ataupun
dapat tidak mengalami perubahan dalam 'aktu yang lama. "atarak senilis adalah kekeruhan
lensa baik di korteks, kapsular, maupun nuklearis tanpa diketahui penyebabnya dengan
%elas, dan mun+ul mulai usia 44 tahun.

#erubahan metabolisme pada lensa menyebabkan
lensa men%adi keras dan kehilangan sifat lenturnya. "atarak se+ara berangsurangsur akan
memperkeruh lensa sampai akhirnya men%adi buram.
1,2
1. !tiologi "an Faktor #esiko
"atarak senilis pada dasarnya merupakan proses penuaan, namun ada beberapa faktor
yang mempengaruhinya seperti
-5,0.
6
a. *adiasi /7.
b. /sia.
+. #enyakit $istemik.
Diabetes, alergi dan hipertensi dapat menaikkan resiko katarak.
d. ,aktor keturunan.
e. "ortikosteroid.
f. Trauma.
1.$ Patofisiologi
#roses penuaan bisa menyebabkan peningkatan berat dan ketebalan lensa serta
!
berkurangnya daya akomodasi. Terbentuk lapisan baru di lapisan korteks se+ara konsentris
sehingga inti lensa tertekan dan mengeras -nuclear sclerosis.. Ter%adi %uga perubahan kimia
pada protein lensa sehingga terbentuk agregatagregat protein bermolekul besar. )gregat ini
mengakibatkan ter%adi penghaburan +ahaya dan berkurangnya transparansi lensa. $elain itu,
perubahan kimia pada lensa %uga bisa mengakibatkan peningkatan pigmentasi sehingga lensa
semakin menguning atau sampai ke+oklatan.
-!.
1.% Klasifikasi Katarak
)da beberapa %enis klasifikasi yang telah sering digunakan untuk menilai katarak,
misalnya berdasarkan usia timbulnya katarak disebut sebagai katarak kongenital, %uvenil atau
senilis.
-2.
"lasifikasi katarak yang paling luas penggunannya adalah L89$ versi 222 ( lens
opacities classification system) yang dikemukakan oleh 9hyla+k LT et.al.,pada tahun 199!.
"lasifikasi ini melihat gambaran nukleus yang disebut nuclear opalescence (NO), nuclear
color (NC), cortical cataract (C) serta posterior subscapsular cataract (P) pada pasien dan
membandingkannya dengan foto yang di publikasikan oleh 9hyla+k dan ka'anka'an.
#embagian ini memang sangat baik tetapi kurang praktis untuk penggunaan klinis seharihari
sehingga lebih sederhana menggunakan klasifikasi berdasarkan 3uratto dan ka'anka'an.
-2.
3uratto membagi densitas kekerasan lensa men%adi 5 %enis dimana grade 1 adalah
katarak yang paling lunak sedangkan grade 5 adalah katarak yang sangat keras. "lasifikasi
katarak menurut 3uratto adalah sebagai berikut 6
-2.
:rade 1 6 (ukleus lunak. #ada katarak grade 1 biasanya visus masih lebih baik
dari 0;12, tampak sedikit keruh dengan 'arna agak keputihan. *eflek fundus
mudah diperoleh dan biasanya pada pasien kurang dari 54 tahun.
-2.
:rade 2 6 (ukleus dengan kekerasan ringan. #ada katarak ini nukleus mulai
sedikit ber'arna kekuningan, visus antara 0;12 sampai 0;!4. *efleks fundus
%uga masih mudah diperoleh dan katarak %enis ini paling sering menun%ukan
gambaran seperti katarak subkapsulari posterior.
-2.
:rade ! 6 (ukleus dengan kekerasan medium. "atarak ini paling sering
ditemukan dimana nukleus tampak kuning disertai kekeruhan korteks yang
ber'arna keabuabuan. 7isus antara !;04 sampai 0;!4.
-2.
:rade 4 6 (ukleus "eras. <arna nukleus sudah ber'arna kuning ke+oklatan,
usia pasien biasanya lebih dari 05 tahun. 7isus biasanya antara !;04 sampai
1;04, dimana refleks fundus maupun keadaan fundus sudah sulit dinilai.
-2.
4
:rade 5 6 (ukelus sangat keras. #ada katarak %enis ini nukleus sudah ber'arna
ke+oklatan bahkan ada yang sampai ber'arna agak kehitaman. 7isus hanya
1;04 atau lebih buruk dan usia penderita diatas 05 tahun. "atarak ini sangat
keras dan disebut %uga brunescent cataract atau black cataract.
-2.
$e+ara garis besar, katarak yang berhubungan dengan proses penuaan dibagi men%adi
!, yaitu
-!,0.
6
1. "atarak nuklear
Ter%adi sklerosis inti, dan lensa terlihat semakin menguning. 3iasanya ter%adi
bilateral, namun kadang bisa asimetris. #ada stadium a'al pengerasan inti lensa
menyebabkan peningkatan indeks refraksi lensa sehingga refraksi bergeser ke miopi.
#erubahan ini menyebabkan pasien dengan presbiopi lebih mudah memba+a tanpa
ka+amata (second sight). #ada kasus yang parah inti lensa berubah %adi opak dan
+oklat atau disebut %uga dengan katarak brunesen.
-!,0.
:ambar 1. "atarak nuklear
-!.
2. "atarak kortikal
Ter%adi perubahan komposisi dari korteks lensa serta adanya perubahan pada hidrasi
dari serat lensa mengakibatkan kekeruhan pada korteks lensa. =ata yang terkena
biasanya bilateral, kadang asimetris. :angguan fungsi penglihatan yang
disebabkannya bervariasi tergantung seberapa dekat kekeruhan lensa dengan sumbu
penglihatan. "eluhan yang paling sering dikeluhkan pasien dengan katarak kortikal
adalah silau ketika melihat +ahaya terang seperti lampu kendaraan bermotor pada
malam hari.
-!,0.
5
:ambar 2. "atarak kortikal
-!.
!. "atarak subkapsular posterior
"atarak subkapsular posterior lebih sering ditemukan pada pasien dengan usia lebih
muda dibandingkan katarak nuklear dan korteks. 3iasanya pasien akan mengeluhkan
silau dan penglihatannya kabur saat melihat +ahaya terang, ini disebabkan karena
katarak subkapsular posterior mengaburkan sebagian besar +elah pupil saat ter%adi
miosis -diinduksi oleh +ahaya terang, akomodasi.. "eta%aman penglihatan dekat
biasanya berkurang.
:ambar !. "atarak subkapsular posterior
-!.
"atarak senilis se+ara klinik dikenal dalam 4 stadium yaitu insipien, imatur, matur, dan
hipermatur.
-1.
0
1. "atarak 2nsipien
#ada stadium ini kekeruhan lensa tidak teratur, tampak seperti ber+akber+ak yang
membentuk gerigi dangan dasar di perifer dan daerah %ernih di antaranya. "ekeruhan
biasanya terletak di korteks anterior dan posterior.
-1.
2. "atarak 2matur
#ada katarak imatur ter%adi kekeruhan yang lebih tebal, tetapi belum mengenai
seluruh lapisan lensa. Ter%adi penambahan volume lensa akibat meningkatnya tekanan
osmotik bahan lensa yang degeneratif. #ada keadaan lensa yang men+embung akan
dapat menimbulkan hambatan pupil, mendorong iris ke depan, mengakibatkan
bilik mata dangkal sehingga ter%adi glaukoma sekunder. #ada pemeriksaan u%i
bayangan iris atau shado' test, akan terlihat bayangan iris pada lensa, sehingga hasil
u%i shado' test ->.
-1.
!. "atarak =atur
#ada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Tidak terdapat bayangan
iris pada lensa yang keruh, sehingga u%i bayangan iris negatif
-1.
4. "atarak ?ipermatur
=erupakan proses degenerasi lan%ut lensa, sehingga masa lensa yang mengalami
degenerasi akan men+air dan keluar melalui kapsul lensa. 3ila proses katarak ber%alan
lan%ut disertai kapsul yang tebal, maka korteks yang berdegenerasi dan +air tidak
dapat keluar, maka dapat mengakibatkan nukleus yang terbenam di korteks lensa.
"eadaan ini disebut sebagai katarak =orgagni. /%i bayangan iris memberikan
gambaran pseudo positif. 9airan ; protein lensa yang keluar dari lensa tersebut
menimbulkan reaksi inflamasi dalam bola mata karena di anggap sebagai benda asing.
)kibatnya dapat timbul komplikasi uveitis dan glaukoma karena aliran melalui 98)
kembali terhambat akibat terdapatnya selsel radang dan +airan ; protein lensa itu
sendiri yang menghalangi aliran +airan bola mata.
-1.
Insipien 2matur Matur ?ipermatur
"ekeruhan lensa Ringan $ebagian Komplit =asif
9airan Lensa Normal 3ertambah -air Normal 3erkurang
@
masuk. -air>masa lensa
keluar.
2ris Normal Terdorong Normal Tremulans
3ilik =ata
Depan
Normal Dangkal Normal Dalam
$udut 3ilik
=ata
Normal $empit Normal Terbuka
$hado' Test Negatif #ositif Negatif #seudopositif
7isus (+) A << AAA
#enyulit - :laukoma - /veitis>glau+oma
Table 1. #erbedaan stadium katarak senil
-1.
1.& 'anifestasi Klinis
$eorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan ri'ayat penurunan
penglihatan. #enyimpangan penglihatan bervariasi, tergantung pada %enis dari katarak ketika
pasien datang.
-!,5.
#enurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien
dengan katarak senilis.
-!,5.
$ilau, "eluhan ini termasuk seluruh spektrum dari penurunan sensitivitas kontras
terhadap +ahaya terang atau silau pada siang hari hingga silau ketika mendekati
lampu pada malam hari.
-!,5.
#erubahan miopik, #rogesifitas katarak sering meningkatkan kekuatan dioptrik
lensa yang menimbulkan myopia dera%at sedang hingga berat. $ebagai akibatnya,
pasien presbiopi melaporkan peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang
membutuhkan ka+a mata ba+a, keadaan ini disebut dengan second sight.
-!,5.
Diplopia mono+ular. "adangkadang, perubahan nuklear yang terkonsentrasi pada
bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area refraktil pada bagian tengah dari
lensa, yang sering memberikan gambaran reflek merah dengan retinoskopi atau
ophtalmoskopi langsung. ,enomena seperti ini menimbulkan diplopia mono+ular
yang tidak dapat dikoreksi dengan ka+amata, prisma, atau lensa kontak.
(3,5)
1.( Tatalaksana
1. Intracapsular Cataract !traction -299&..
=erupakan teknik pembedahan dengan +ara mengeluarkan seluruh lensa
B
bersama kapsul. Dapat dilakukan pada zonula zinni yang telah rapuh atau
berdegenerasi dan mudah putus. "arena alasan tersebut, teknik ini tidak dapat
digunakan untuk pasien yang lebih muda dimana zonula kuat. 299& dapat
dilakukan antara usia 4454 tahun dengan menggunakan enzim alpha"
chymotripsyn -yang akan menguraikan Conula.. 299& telah dilakukan
pengetesan dari 'aktu ke 'aktu dan telah dilakukan se+ara umum sekitar 54
tahun yang lalu diseluruh dunia. $aat ini indikasinya hanyalah untuk subluksasi
dislokasi lensa
-4,@.
#. kstra Capsular Cataract !traction -&99&..
#engeluaran isi lensa -epithelium, korteks dan nukleus. melalui kapsul anterior
yang dirobek -kapsulotomi anterior. dengan meninggalkan kapsul posterior.
2ndikasi saat ini tekhnik &99& adalah pilihan operasi untuk semua tipe dari
de'asa sampai anakanak ke+uali ada kontra indikasi. "ontra indikasi absolut
untuk &99& adalah subluksasi dan dislokasi lensa yang nyata.
-4,@.
$. Phaco mulsification.
,akoemulsifikasi adalah teknik ekstraksi katarak ekstra kapsular yang paling
sering digunakan. Tekhnik ini menggunakan fibrator ultrasonik genggam untuk
menghan+urkan nukleus yang keras hingga substansi nukleus dan korteks dapat
diaspirasi melalui suatu insisi berukuran sekitar ! mm. ukuran insisi tersebut
+ukup untuk memasukkan lensa intraokuler yang dapat dilihat. Dika digunakan
lensa intraokuler yang kaku, insisi perlu dilebarkan sekitar 5 mm. "euntungan
yang dapat diperoleh dari tindakan bedah insisi ke+il adalah kondisi intraoperasi
lebih terkendali , menghindari pen%ahitan, perbaikan luka lebih +epat dengan
dera%at distorsi kornea lebih rendah dan mengurangi peradangan intraocular pas+a
operasi.
-0.
1.) Kom*likasi
"omplikasi yang akan dibahas dan ke%adian yang +ukup berat dimana %arang sekali
visus penderita dapat pulih seperti sebelumnya adalah endoftalmitis. $alah satu faktor resiko
ter%adinya endoftalmitis adalah lamanya operasi (prolonged surgery) dan ada tidaknya
komplikasi intraoperasi.
-2.
9
&ndoftalmitis adalah peradangan pada seluruh %aringan intraokular, dimana
menyebabkan kerusakan intraokular yang +ukup parah sehingga visus sulit dipulihkan. /ntuk
itu perlu diterapkan pendapat bah'a peradangan yang ter%adi pas+a operasi harus dianggap
sebagai endoftalmitis sampai dapat dibuktikan bukan endoftalmitis.
-2.
Diagnosis endoftalmitis berdasarkan ge%ala seperti penurunan ta%am penglihatan, mata
merah, nyeri, dan tandatanda peradangan bilik mata depan, hipopion, serta kekeruhan
vitreus. $ebaiknya dilakukan pemeriksaan /$: untuk melihat se%auh mana kekeruhan
vitreus.
-2.
&ndoftalmitis akut ter%adi dalam 'aktu 0 minggu pas+a operasi sedangkan
endoftalmitis kronis ter%adi lebih dari 0 minggu sampai beberapa bulan pas+a operasi.
#enatalaksanaan endoftalmitis pas+a operasi katarak adalah berdasarkan berat keadaan
yang dapat dinilai dari visus saat mengalami endoftalmitis.
-2.
7isus 1;!44 atau lebih baik 6 %itreal tap dan antibiotik intravitreal
7isus persepsi +ahaya 6 Pars plana &itrectomy dan antibiotik
intravitreal
8bat yang dian%urkan untuk digunakan pada kasus endoftalmitis adalah yang
berspektrum luas yaitu van+omy+in dan +eftazidime.
-2.
14
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
1. 2lyas, $. Penuntun Ilmu Penyakit 'ata. &disi 4. 3alai #enerbit ,"/2, Dakarta6 2412.
2. $oekardi 2stiantoro. (ransisi 'enu)u *akoemulsifikasi. Dakarta6 :ranit E 2444.
!. )meri+an )+ademy of 8pthalmology. +ens and Cataract. $e+tion 11. $an ,ransis+o6
=D )sso+iation, 24452440
4. "hurana )", editor. Comprehensi&e Ophthalmology. 2n6 Diseases of the lens. 4
th
&dition. (e' Delhi6 (e' )ge 2nternationalE 244@.p.10@241.
5. 7i+tor,7i+ente.2412. $enile 9atara+t. )vailable from 6
http6;;emedi+ine.meds+ape.+om;arti+le;1214914
0. *iordan #, <it+her D. 2n6 %aughan , -sbury.s /eneral Ophtalmology 10
th
&dition.
London6 LangeE 244@.
@. Lang :. Lens. 2n 8phthalmology6 ) $hort TeFtbook. Thieme $tuttgart 6 :ermany.
2444.
11

Das könnte Ihnen auch gefallen