Sie sind auf Seite 1von 6

1.1.

Hasil Flora Rongga Mulut




Hari ke-1 setelah 24 jam





Hari ke-2 setelah 48 jam




3.1. Hasil Isolasi Bakteri Periodontopatogen
Percobaan isolasi bakteri A
Actynomicetemcmitans yang dilakukan
pada media Lunia Betani









Tidak ada pertumbuhan candida




Tampak mikroskop dari stok Candida












Pembahasan Flora Rongga Mulut
1. Pembahasan pengamatan koloni padat dan uji gula-gula (biokimia)
Setelah sampel mukosa lidah diambil dengan cara swab kemudian ditanam di media
Sabourroud Dextrose Agar (SDA) dengan cara streaked dan diiinkubasi selama 14x24 jam secara
aerob. Namun SDA dari kelompok kami mengalami kerusakan dikarenakan human error maka
kami menggunakan sample yang telah disiapkan oleh laboratorium. Kemudian dilakukan
pemeriksaan di bawah mikroskop.Dan dihasilkan gambaran clamydospora. Koloni candida pada
SDA mempunyai ciri:
a. Berwarna putih
b. Ada yang berbentuk bulat, oval, atau bentuk batang
c. Didapatkan gambaran hyphae yang pendek sehingga seperti bentukan angka 8
Dikarenakan sampel tersebut ditanam di media SDA dan ketika dilihat di mikroskop hanya dapat
mengetahui bahwa sampel tersebut merupakan genus candida saja maka dilakukan uji biokimia.
2. Uji Gula-Gula Biokimia
Penanaman di media Sabourroud Dextrose Agar (SDA) dan pengamatannya hanya bisa melihat
adanya genus Candida saja. Maka untuk mengetahui spesies apa yang ada pada media tersebut
dilakukan uji gula-gula (uji biokimia). Namun SDA dari kelompok kami mengalami kerusakan
dikarenakan human error maka kami menggunakan sample yang telah disiapkan oleh
laboratorium.


Hasil uji biokimia:
a. Glukosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau
pembentukan asama dan tidak ditemukan adanya pembentukan gas
b. Maltosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau
pembentukan asama dan tidak ditemukan adanya pembentukan gas
c. Sukrosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau
pembentukan asama dan t ditemukan adanya pembentukan gas
d. Laktosa : tidak mengalami perubahan warna yang menandakan tidak adanya fermentasi
dan tidak ditemukannya ada pembentukan gas
Tabel Acuan
No. Species Candida Glukosa Maltosa Sukrosa Laktosa
1. Candida Tropicalis AG AG AG -
2. Candida Crusei AG - - -
3. Candida Parapsilosis A - - -
4. Candida Stellatoidea AG AG - -
5. Candida Guillermondii - - - -
6. Candida Albicans AG AG A -

Dilihat dari perbandingan hasil praktikum dengan table acuan dapat disimpulkan yang
paling mendekati dengan table acuan adalah Candida Tropicalis.
3. Candida Tropicalis
Di antara berbagai spesies dari Candida, Candida albicans, salah satu anggota flora
normal pada manusia, bakteri komensal pada kulit, gastrointestinal, dan genitor urinaria,
bertanggung jawab atas kebanyakan infeksi Candida pada aliran darah (candidemia).Jenis lain
Candida yang penting dalam ilmu medis yaitu C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. dubliniensis.
Jenis Candida lainnya seperti C. oleophilia banyak digunakan sebagaia gen control biologis pada
buah-buahan. Dari hasil praktikum di atas maka didapatkan bahwa hasilnya yaitu candida
tropicalis.
Candidatropicalis merupakan organisme jenis candida uniseluler yang termasuk dalam
genus Candida, keluarga Cryptococcaceae dan divisi Deuteromicota (jamur tak sempurna /
imperfecti). Candidatropicalis tumbuh baik pada suhu 250C dan 370C dalam darah dan
Saboraud agar pada kondisi terpapar udara, membentuk koloni berwarna putih (membentuk
lapisan tipis di dalam kaldu). Dengan pengamatan mikroskopis menunjukkan:
a. sel-sel tunas tak berkapsul (blastoconidia) yang berbentuk bulat, oval, atau bentuk
batang, ,
b. serta baik sel tunggal, berkelompok atau berbentuk rantai dapat diamati.
c. Candidatropicalis didapatkan gambaran hyphae yang pendek
Spesies dari genus Candida ini dapat mengasimilasi glukosa, maltose, sukrosa, galaktosa,
selobiosa, xilosa, dan trehalosa, serta memfermentasi glukosa, maltose, sukrosa, galaktosa, dan
trehalosa.Candida jenis ini dapat ditemukan di alam bebas maupun pada hidung, tenggorokan,
kulit, vagina, dan saluran pencernaan pada individu sehat.Namun,
serangan Candidatropicalis dalam jumlah cukup banyak dapat menginfeksi pasien baik secara
serentak maupun secara berkala.
4.2. Pembahasan Isolasi Bakteri Periodontopatogen
Sampel berupa plak diambil dari poket orang coba menggunakan paper point steril yang
diambil menggunakan pinset.Paper point kemudian dicelupkan kedalam medium cooked meat
dalam tabung. Penanaman pada medium cooked meat harus dalam keadaan anaerob agar bakteri
dapat tumbuh dengan baik. Setelah diinkubasi pada medium cooked meat, sampel kemudian
ditanam pada media luria berthani (media LB) dan blood agar. Media LB digunakan untuk
menumbuhkan bakteri Actinobacillus actinomyce temcomitans atau Aggregati bacteractinomyce
temcomitans, sedangkan blood agar merupakan medium untuk menumbuhkan koloni bakteri.
1. Media luria berthani (LB)
Seminggu setelah diinkubasi pada media LB, terdapat koloni bakteri berwarna putih susu
pada media, koloni berbentuk circular convex dan tepi koloni sedikit iregular, dengan jumlah
koloni yang tidak begitu banyak.
Sampel diambil dari media LB untuk dilakukan pengecatan gram pada obyek glass steril.
Pada sampel yang telah dilakukan pengecatan dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop
untuk identifikasi koloni. Hasil pengamatan terlihat bentuk batang dari bakteri Actinobacillus
actinomyce temcomitans yang melekat satu sama lain dan membentuk gambaran menyerupai
bintang. Dikarenakan inkubasi yang terlalu lama, gambaran batang tidak terlalu terlihat.
Actinobacillus actinomyce temcomitans adalah salah satu bakteri periodontal, bakteri
tersebut terdapat dalam periodontal pocket dari rongga mulut dan merusak gigi jaringan
pendukung.Actinobacillu sactinomyce temcomitans termasuk bakteri gram negatif yang bulat
atau berbentuk batang.Bakteri bersifat anaerob fakultatif yang dapat tumbuh di bawah kondisi
baik aerobic atau anaerobic, non motil, saccharolityc (dapat memecah gula), dan capnophilic
(mampu hidup pada lingkungan dengan konsentrasi tinggi karbon dioksida atau kadar oksigen
sangat rendah). Actinobacillus actinomyce temcomitans adalah penyebab umum dari
periodontitis tetapi mungkin juga berhubungan dengan infeksi sistemik dan plak arteri (Paju,
2000).
2. Media blood agar
Sampel dari plak yang telah ditanam pada blood agar diinkubasi dan diamati seminggu
kemudian.Pada media tampak koloni bakteri yang konveks, hasulmengkilat, berdiameter 1-2
mm, dan jumlah koloni tidak terlalu banyak pada media blood agar.
Hasil identifikasi bakteri pada media blood agar adalah black pigmented anaerobic
bacteria yang merupakan coco-bacilli Gram-negatif yang sangat anaerob dan berpigmen hitam
kecoklatan.Warna gelap yang progresif pada pusatnya ini karena produksi protoheme, suatu
subtansi yang bertanggung jawab terhadap tipikal warna koloni ini (Sha& Collins, 1988).

Das könnte Ihnen auch gefallen