3.1. Hasil Isolasi Bakteri Periodontopatogen Percobaan isolasi bakteri A Actynomicetemcmitans yang dilakukan pada media Lunia Betani
Tidak ada pertumbuhan candida
Tampak mikroskop dari stok Candida
Pembahasan Flora Rongga Mulut 1. Pembahasan pengamatan koloni padat dan uji gula-gula (biokimia) Setelah sampel mukosa lidah diambil dengan cara swab kemudian ditanam di media Sabourroud Dextrose Agar (SDA) dengan cara streaked dan diiinkubasi selama 14x24 jam secara aerob. Namun SDA dari kelompok kami mengalami kerusakan dikarenakan human error maka kami menggunakan sample yang telah disiapkan oleh laboratorium. Kemudian dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.Dan dihasilkan gambaran clamydospora. Koloni candida pada SDA mempunyai ciri: a. Berwarna putih b. Ada yang berbentuk bulat, oval, atau bentuk batang c. Didapatkan gambaran hyphae yang pendek sehingga seperti bentukan angka 8 Dikarenakan sampel tersebut ditanam di media SDA dan ketika dilihat di mikroskop hanya dapat mengetahui bahwa sampel tersebut merupakan genus candida saja maka dilakukan uji biokimia. 2. Uji Gula-Gula Biokimia Penanaman di media Sabourroud Dextrose Agar (SDA) dan pengamatannya hanya bisa melihat adanya genus Candida saja. Maka untuk mengetahui spesies apa yang ada pada media tersebut dilakukan uji gula-gula (uji biokimia). Namun SDA dari kelompok kami mengalami kerusakan dikarenakan human error maka kami menggunakan sample yang telah disiapkan oleh laboratorium.
Hasil uji biokimia: a. Glukosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau pembentukan asama dan tidak ditemukan adanya pembentukan gas b. Maltosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau pembentukan asama dan tidak ditemukan adanya pembentukan gas c. Sukrosa : berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya fermentasi atau pembentukan asama dan t ditemukan adanya pembentukan gas d. Laktosa : tidak mengalami perubahan warna yang menandakan tidak adanya fermentasi dan tidak ditemukannya ada pembentukan gas Tabel Acuan No. Species Candida Glukosa Maltosa Sukrosa Laktosa 1. Candida Tropicalis AG AG AG - 2. Candida Crusei AG - - - 3. Candida Parapsilosis A - - - 4. Candida Stellatoidea AG AG - - 5. Candida Guillermondii - - - - 6. Candida Albicans AG AG A -
Dilihat dari perbandingan hasil praktikum dengan table acuan dapat disimpulkan yang paling mendekati dengan table acuan adalah Candida Tropicalis. 3. Candida Tropicalis Di antara berbagai spesies dari Candida, Candida albicans, salah satu anggota flora normal pada manusia, bakteri komensal pada kulit, gastrointestinal, dan genitor urinaria, bertanggung jawab atas kebanyakan infeksi Candida pada aliran darah (candidemia).Jenis lain Candida yang penting dalam ilmu medis yaitu C. parapsilosis, C. tropicalis, dan C. dubliniensis. Jenis Candida lainnya seperti C. oleophilia banyak digunakan sebagaia gen control biologis pada buah-buahan. Dari hasil praktikum di atas maka didapatkan bahwa hasilnya yaitu candida tropicalis. Candidatropicalis merupakan organisme jenis candida uniseluler yang termasuk dalam genus Candida, keluarga Cryptococcaceae dan divisi Deuteromicota (jamur tak sempurna / imperfecti). Candidatropicalis tumbuh baik pada suhu 250C dan 370C dalam darah dan Saboraud agar pada kondisi terpapar udara, membentuk koloni berwarna putih (membentuk lapisan tipis di dalam kaldu). Dengan pengamatan mikroskopis menunjukkan: a. sel-sel tunas tak berkapsul (blastoconidia) yang berbentuk bulat, oval, atau bentuk batang, , b. serta baik sel tunggal, berkelompok atau berbentuk rantai dapat diamati. c. Candidatropicalis didapatkan gambaran hyphae yang pendek Spesies dari genus Candida ini dapat mengasimilasi glukosa, maltose, sukrosa, galaktosa, selobiosa, xilosa, dan trehalosa, serta memfermentasi glukosa, maltose, sukrosa, galaktosa, dan trehalosa.Candida jenis ini dapat ditemukan di alam bebas maupun pada hidung, tenggorokan, kulit, vagina, dan saluran pencernaan pada individu sehat.Namun, serangan Candidatropicalis dalam jumlah cukup banyak dapat menginfeksi pasien baik secara serentak maupun secara berkala. 4.2. Pembahasan Isolasi Bakteri Periodontopatogen Sampel berupa plak diambil dari poket orang coba menggunakan paper point steril yang diambil menggunakan pinset.Paper point kemudian dicelupkan kedalam medium cooked meat dalam tabung. Penanaman pada medium cooked meat harus dalam keadaan anaerob agar bakteri dapat tumbuh dengan baik. Setelah diinkubasi pada medium cooked meat, sampel kemudian ditanam pada media luria berthani (media LB) dan blood agar. Media LB digunakan untuk menumbuhkan bakteri Actinobacillus actinomyce temcomitans atau Aggregati bacteractinomyce temcomitans, sedangkan blood agar merupakan medium untuk menumbuhkan koloni bakteri. 1. Media luria berthani (LB) Seminggu setelah diinkubasi pada media LB, terdapat koloni bakteri berwarna putih susu pada media, koloni berbentuk circular convex dan tepi koloni sedikit iregular, dengan jumlah koloni yang tidak begitu banyak. Sampel diambil dari media LB untuk dilakukan pengecatan gram pada obyek glass steril. Pada sampel yang telah dilakukan pengecatan dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop untuk identifikasi koloni. Hasil pengamatan terlihat bentuk batang dari bakteri Actinobacillus actinomyce temcomitans yang melekat satu sama lain dan membentuk gambaran menyerupai bintang. Dikarenakan inkubasi yang terlalu lama, gambaran batang tidak terlalu terlihat. Actinobacillus actinomyce temcomitans adalah salah satu bakteri periodontal, bakteri tersebut terdapat dalam periodontal pocket dari rongga mulut dan merusak gigi jaringan pendukung.Actinobacillu sactinomyce temcomitans termasuk bakteri gram negatif yang bulat atau berbentuk batang.Bakteri bersifat anaerob fakultatif yang dapat tumbuh di bawah kondisi baik aerobic atau anaerobic, non motil, saccharolityc (dapat memecah gula), dan capnophilic (mampu hidup pada lingkungan dengan konsentrasi tinggi karbon dioksida atau kadar oksigen sangat rendah). Actinobacillus actinomyce temcomitans adalah penyebab umum dari periodontitis tetapi mungkin juga berhubungan dengan infeksi sistemik dan plak arteri (Paju, 2000). 2. Media blood agar Sampel dari plak yang telah ditanam pada blood agar diinkubasi dan diamati seminggu kemudian.Pada media tampak koloni bakteri yang konveks, hasulmengkilat, berdiameter 1-2 mm, dan jumlah koloni tidak terlalu banyak pada media blood agar. Hasil identifikasi bakteri pada media blood agar adalah black pigmented anaerobic bacteria yang merupakan coco-bacilli Gram-negatif yang sangat anaerob dan berpigmen hitam kecoklatan.Warna gelap yang progresif pada pusatnya ini karena produksi protoheme, suatu subtansi yang bertanggung jawab terhadap tipikal warna koloni ini (Sha& Collins, 1988).