A ideal spring has an equilibrium

length. If a spring is compressed,

then a force with magnitude
proportional to thedecrease in
length from the equilibrium length
is pushing each end away from
the other. If a spring is stretched,
then a force with magnitude
proportional to the increase in
length from the equilibrium length
is pulling each end towards the
other.

The force exerted by a spring on objects attached to
its ends is proportional to the spring's change in
length away from its equilibrium length and is always
directed towards its equilibrium position.
Assume one end of a spring is fixed to a wall or
ceiling and an object pulls or pushes on the other
end. The object exerts a force on the spring and the
spring exerts a force on the object. The force the
spring exerts on the object is in a direction opposite
to the displacement of the free end. If the x-axis of
a coordinate system is chosen parallel to the spring
and the equilibrium position of the free end of the
spring is at x = 0, then the
F = -kx.
The proportional constant k is called the spring
constant. It is a measure of the springs stiffness.
When a spring is stretched or compressed, so that its
length changes by an amount x from its equilibrium
length, then it exerts a force F = -kx in a direction
towards its equilibrium position. The force a spring
exerts is a restoring force, it acts to restore the
spring to its equilibrium length.


Problem:
A stretched spring supports a 0.1
N weight. Adding another 0.1 N
weight, stretches the string by
an additional 3.5 cm. What is
the spring constant k of the
spring?
Solution:
k = |F/x| = (0.1 N)/ (0.035
m) = 2.85 N/m.


You want to know your weight. You get onto the bathroom
scale. You want to know how much cabbage you are buying in
the grocery store. You put the cabbage onto the scale in the
grocery store.
The bathroom scale and the scale
in the grocery store are probably
spring scales. They operate on a
simple principle. They measure the
stretch or the compression of a
spring. When you stand still on the
bathroom scale the total force on
you is zero. Gravity acts on you in
the downward direction, and the
spring in the scale pushes on you
in the upward direction. The two
forces have the same magnitude.
Since the force the spring exerts on
you is equal in magnitude to your
weight, you exert a force equal to
your weight on the spring,
compressing it. The change in
length of the spring is proportional
to your weight.

Spring scales use a spring of known spring constant and provide
a calibrated readout of the amount of stretch or
compression. Spring scales measure forces. They determine the
weight of an object. On the surface of the earth weight and mass
are proportional to each other, w = mg, so the readout can easily
be calibrated in units of force (N or lb) or in units of mass
(kg). On the moon, your bathroom spring scale calibrated in
units of force would accurately report that your weight has
decreased, but your spring scale calibrated in units of mass would
inaccurately report that your mass has decreased.
Spring scales
obey Hookes law,
F = -kx. Hookes
law is remarkably
general. Almost any
object that can be
distorted pushes or
pulls with a
restoring force
proportional to the
displacement from
equilibrium towards
the equilibrium
position, for very
small
displacements. How
ever, when the
displacements
become large,
the elastic limit is
reached. The stiffer
the object, the
smaller the
displacement it can
tolerate before the
elastic limit is
reached. If you
distort an object
beyond the elastic
limit, you are likely
to cause permanent
distortion or to
break the object.



The elastic properties of linear objects, such as wires, rods, and
columns which can be stretched or compressed, can be described
by a parameter called theYoung's modulus of the
material. Before the elastic limit is reached, Young's modulus Y is
the ratio of the force per unit area F/A, called the stress, to the
fractional change in length L/L. (This is an equation relating
magnitudes. All quantities are positive.)
Y = (F/A)/(L/L), F/A = YL/L.
Young's modulus is a property of the material. It be used to
predict the elongation or compression of an object before the
elastic limit is reached.
Problem:
Consider a metal bar of initial length L and cross-sectional area
A. The Young's modulus of the material of the bar is Y. Find the
"spring constant" k of such a bar for low values of tensile strain.
Solution:
From the definition of Young's modulus: F = YAL/L
From the definition of the spring constant: F = kL
(Equation, relating magnitudes, L = magnitude of the
displacement from equilibrium.)
Therefore k = YA/L.
Problem:
Consider a steel guitar string of initial length L = 1 m and cross-
sectional area A = 0.5 mm
2
. The Young's modulus of the steel is
Y = 2*10
11
N/m
2
. How much would such a string stretch under a
tension of 1500 N?
Solution:
L = F*L/(Y*A) = 1500 N* 1m/(2*10
11
N/m
2
*0.5 mm
2
*(1
m/10
3
mm)
2
) = 0.015 m = 15 mm.

An object that when disturbed is acted on by a restoring force
pointing to its equilibrium position is said to be in stable
equilibrium. Objects suspended on springs are in stable
equilibrium. An object sitting on top of a ball, on the other hand,
is in unstable equilibrium. When disturbed, it is acted on by a
force pointing away from the equilibrium position.
Example: A ball and a bowl

The ball is in stable equilibrium at
the bottom of a bowl.
The ball is in unstable equilibrium at
the top of a bowl.























http://gracep3.wordpress.com/fisika/teori-hukum-hooke/
Teori Hukum Hooke
Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertikal
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang
terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara
proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau
lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
F adalah gaya (dalam unit newton)
k adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas danpertambahan
panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.x Atau : F = k (tetap) xk
adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainyaberbeda untuk
pegas yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya
dalam SI adalah N/m
Hukum Hooke.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang menyatakan bahwa
pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah proporsional
atau hubungan beban (load) dan deformasi (deformations) adalah proporsional. Struktur yang
mengikuti hukum Hooke dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus.
Lihat Gambar 1.1-a. , sedangkan struktur yang tidak mengikuti hukum Hooke dikatakan Elastis
non linier, lihat Gambar 1.1-b.











Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika
gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah
benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan
dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Benda-benda elastis juga memiliki batas
elastisitas. Ada 2 macam benda yaitu: benda elastis dan benda plastis (tak elastis).

1. HUKUM HOOKE
Pertambahan panjang yang timbul berbanding lurus dengan gaya tarik yang diberikan. Hal ini
pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh seorang arsitek berkebangsaan Inggris yang bernama
Robert Hooke. Hooke menyelidiki hubungan antara gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas
dengan pertambahan panjang pegas tersebut.
Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pegas yang timbul berbanding lurus dengan gaya
yang diberikan.
F x
Lebih jauh lagi, Hooke juga menemukan bahwa pertambahan panjang pegas sangat bergantung
pada karakteristik dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang akan
mengalami pertambahan panjang yang besar meskipun gaya yang diberikan kecil. Sebaliknya pegas
yang sangat sulit teregang seperti pegas baja akan mengalami pertambahan panjang yang sedikit
saja meskipun diberi gaya yang besar. Karakteristik yang dimiliki masing-masing pegas ini dinyatakan
sebagai tetapan gaya dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang memiliki
tetapan gaya yang kecil. Sebaliknya pegas yang sulit teregang seperti pegas baja memiliki tetapan
gaya yang besar. Secara umum apa yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan sebagai berikut:
F = k. x
Keterangan:
F = gaya yang diberikan pada pegas (N)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)

2. ENERGI POTENSIAL PEGAS
Besar energi potensial sebuah pegas dapat dihitung dari grafik hubungan gaya yang bekerja pada
pegas dengan pertambahan panjang pegas tersebut.
Ep = F . x
= (k . x) . x

Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)

3. Modulus Elastisitas
Yang dimaksud dengan Mosdulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan.
Modulus ini dapat disebut dengan sebutan Modulus Young.

1. Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan adalah N/m
2

2. Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batang terhadap
panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya.

4. Rangkaian Pegas
Suatu rangakaian pegas pada dasarnya tersusun dari susunan seri dan / atau susunan paralel.
1) Susunan Seri
Saat pegas dirangkai seri, gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besarnya dan gaya tarik ini =
gaya tarik yang dialami pegas pengganti ( F1 = F2 = ....Fn). Pertambahan panjang pegas pengganti
seri = total pertambahan panjang tiap tiap pegas ( = x1 + x2 + ..... xn) maka nilai konstanta
pengganti = total dari kebalikan tiap tiap tetapan pegas ( 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + ....1/kn ).
2) Susunan Paralel
Saat pegas dirangkai paralel, gaya tarik pada pegas pengganti F = total gaya tarik pada tiap pegas
( F = F1 + F2 + ....F ). Pertambahan panjang tiap pegas sama besarnya ( xtotal = x1 + x2 + ..... xn )
maka nilai konstanta pengganti = total dari tetapan tiap tiap pegas (kp = k1 + k2 + .... kn).

5. Gerak Benda di Bawah Pengaruh Gaya Pegas
Bila suatu benda yang digantungkan pada pegas ditarik sejauh x meter dan kemudian dilepas, maka
benda akan bergetar.

http://primasprings.blogspot.com : http://primasprings.blogspot.com/2010/05/hukum-
hooke.html#ixzz2dn4XMQsW