Sie sind auf Seite 1von 17

AL QURAN MEMBENARKAN DOKTRIN SYIAH TENTANG

NASIB SAHABAT DI HAUDH


oleh : Ustad Husain Ardilla

Sunni mencintai dan menghormati musuh musuh ahlulbait dengan alasan semuanya
mengambil ajaran dari Rasul SAW. Bahkan sunni menganggap para sahabat seperti malaikat
yang tidak pernah salah, tidak punya rasa dengki dan permusuhan kepada sesamanya
Nabi SAW menyebut Muawiyah cs sebagai kelompok pemberontak sesat !
Sabda Rasulullah SAW kepada Ammar: Betapa kasihan Ammar, golongan pembangkang
telah membunuhnya, padahal dia menyeru mereka kepada kebenaran (surga) sementara
mereka menyeru kepada kesesatan (neraka) (Hr. Bukhari, Muslim, At Tirmidzi dan Ahmad)
Padahal Allah SWT menyatakan : Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja
maka balasannya adalah neraka jahannam, ia kekal didalamnya dan Allah murka kepada,
dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya (Qs. An Nisa ayat 93)
Juga sabda nya : Anakku Hasan akan mendamaikan dua kelompok besar yang berselisih.
Dan sabdanya pada Abu Dzar bahwa ia akan mati sendirian dan terasing. Demikian pula
dengan sabda nya : Imam imam setelahku ada 12, semuanya dari Quraisy
Bukhari dalam shahih nya meriwayatkan dari Abu Hurairah yang berkata : Saya menjaga
dari Rasul SAW dua kantong, satu kantong saya sebarkan dan satu kantong lagi saya
simpan. Kalau kantong yang saya tutupi ini saya buka juga, niscaya saya akan dihabisi oleh
orang kejam ini (Muawiyah) (Hr.Bukhari juz 1 halaman 38)
Kalau memang dunia hadis sunni jujur dan tidak ada intimidasi dalam periwayatan hadis,
niscaya Abu Hurairah tidak akan menyembunyikan hadis !
Sunni menutupi kesalahan kesalahan para Sahabat dengan menyalahkan tokoh fiksi
Abdullah bin Saba, menyembunyikan hadis dan membuat buat hadis palsu jaminan Surga
kepada musuh musuh ahlulbait
Pasca wafat Nabi SAW, para sahabat banyak mengembangkan ijtihad dari hasil
pemikirannya sendiri, walaupun itu harus merubah hukum yang telah ditetapkan Allah dan
Rasul sebelumnya !
UMAT KHiANATi Ali PASCA NABi SAW WAFAT
Qs. Al Anam ayat 65-67
Qs. 6:65. Katakanlah (Muhammad), Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu,
dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan golongan
(yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang
lain. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan berulang ulang tanda tanda (kekuasaan
Kami) agar mereka memahami (nya)
Qs. 6:66. Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal (azab) itu benar adanya. Katakanlah
(Muhammad), Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu
Qs. 6:67. Setiap berita (yang dibawa oleh Rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan
mengetahui
Dikutip dari AL HiDAYAH ALQURAN TAFSiR PERKATA TAJWID KODE ANGKA PENERBIT
KALiM yang disahkan DEPAG, halaman 136 :
Asbabun Nuzul Qs.6 : 65-67 : Zaid bin Aslam mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda
kepada para sahabat, Setelah kepergianku, janganlah kalian kembali menjadi kafir dengan
saling membunuh diantara kalian. Mereka berkata, Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah Rasul Nya. Sebagian yang lain berkata, ini
tidak akan pernah terjadi untuk selamanya, yaitu saling membunuh diantara kita, sementara
kita semua adalah muslim. Maka turunlah ketiga ayat ini (HR. Ibnu Abi Hatim)
Wahai para pembaca
Qs. Asy Syuara; ayat 205-207
Qs.26 : 205 : Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka kami berikan kenikmatan
hidup beberapa tahun,
Qs.26 : 206 : Kemudian datang kepada mereka azab yang diancamkan kepada mereka,
Qs.26 : 207 : Niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka rasakan
Dikutip dari AL HiDAYAH ALQURAN TAFSiR PERKATA TAJWID KODE ANGKA PENERBIT
KALiM yang disahkan DEPAG, halaman 376 :
Asbabun Nuzul Qs.26 : 205-207 : Menurut Abu Jahdham, ketiga ayat ini diturunkan
berkenaan dengan Rasulullah yang suatu ketika terlihat bingung dan gelisah. Para sahabat
menanyakan hal itu. Aku bermimpi, setelah aku wafat kelak, aku melihat musuhku yang
ternyata adalah berasal dari umatku sendiri, jawab Rasulullah (HR.ibnu Abi Hatim)
Wahai para pembaca
Hadis dari sahabat Jarir bin Abdillah Al Bajali dari Nabi SAW : janganlah kalian kembali
kafir sepeninggalku, sebagian kalian menebas leher yang lain (HR. Bukhari no. 7080 dan
HR. Muslim no.65)
Hadis Nabi SAW : Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya
adalah suatu kekufuran (Hr.Bukhari Muslim)
Hadis riwayat Sahal Radhiyallahuanhu, ia berkata:Aku pernah mendengar Nabi bersabda:
Aku mendahului kalian berada di telaga. Barang siapa yang sampai di sana tentu dia akan
minum dan siapa yang telah minum niscaya tidak akan merasa dahaga selama-lamanya.
Sungguh akan datang kepadaku kaum-kaum yang aku kenal dan mereka mengenal aku
kemudian terdapat penghalang antara aku dan mereka. (Shahih Muslim No.4243 Kitab
Keutamaan Beberapa Perkara)
Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar Radhiyallahuanhu, ia berkata:Rasulullah bersabda: Aku
berada di tepi telaga untuk melihat siapa saja di antara kalian yang akan minum dari
telagaku. Dan akan ada sekelompok manusia yang akan dihalangi lalu aku bermohon: Wahai
Tuhanku, mereka adalah sebagian dari diriku dan termasuk umatku. Kemudian dikatakan:
Tidak tahukah engkau apa yang telah mereka perbuat sesudahmu? Demi Allah! Mereka
langsung kembali kepada kekafiran sepeninggalmu. Kata seorang perawi, Ibnu Abu Malikah
berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kembali
kepada kekafiran atau dari cobaan terhadap agama kami. (Shahih Muslim No.4245 Kitab
Keutamaan Beberapa Perkara Kitab Keutamaan Beberapa Perkara)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud, ia berkata: Rasulullah bersabda: Aku akan mendahului
kalian berada di telaga dan niscaya aku akan bertengkar dengan beberapa kaum namun aku
dapat mengalahkan mereka lalu aku berkata: Wahai Tuhanku, tolonglah sahabat-sahabatku,
tolonglah sahabat-sahabatku. Lantas dikatakan: Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang
telah mereka perbuat sepeninggalmu. (Shahih Muslim No.4250 Kitab Keutamaan Beberapa
Perkara)
Nabi SAW ( Sambil Melihat Gambaran Telaganya ) Sudah Meramalkan ketika
menyalatkan jenazah syuhada Uhud, Bahwa Kelak Sepeninggal Beliau Sebagian Sahabat
Akan berlomba-lomba dalam kehidupan dunia
Hadis riwayat Uqbah bin Amir Radhiyallahuanhu:Bahwa pada suatu hari Rasulullah keluar
untuk menyalatkan jenazah syuhada Uhud. Kemudian beliau beralih ke atas mimbar dan
bersabda: Sesungguhnya aku akan mendahului kalian dan aku akan menjadi saksi atas
kalian. Demi Allah, sesungguhnya sekarang ini aku sedang melihat telagaku. Sesungguhnya
aku telah diberikan kunci-kunci kekayaan bumi atau kunci-kunci bumi. Sesungguhnya demi
Allah, aku tidak khawatir kalian akan kembali musyrik sepeninggalku tetapi aku khawatir
kalian akan berlomba-lomba dalam kehidupan dunia. (Shahih Muslim No.4248 Kitab
Keutamaan Beberapa Perkara)

Al-Quran adalah seluruh kumpulan wahyu dari Tuhan, yang diturunkan secara bertahap
selama 22 tahun lebih pada berbagai situasi dan peristiwa.AL QURAN menyatakan
keutamaan sahabat secara umum tetapi bukan berarti itu berlaku untuk seluruh sahabat,
melainkan untuk sahabat yang tidak berbalik arah setelah wafat Nabi SAW. Itulah makna Qs.
Ali Imran Ayat 144

Pada situasi penting atau kapan pun Allah ingin memberikan wahyu kepada Muhammad,
maka turunlah wahyu itu disampaikan oleh malaikat Jibril / Roh Qudus. Nabi Muhammad
lalu menyampaikan kepada sahabatnya, bahwa ada wahyu dari Allah
.
Memang ada ayat AL QURAN yang menyatakan keutamaan sahabat secara umum tetapi
bukan berarti itu berlaku untuk seluruh sahabat, melainkan untuk sahabat yang tidak
berbalik arah setelah wafat Nabi SAW. Itulah makna Qs. Ali Imran Ayat 144
.
Qs. Ali Imran ayat 152 : Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu,
ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan
berselisih dalam urusan itu[x] dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah
memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai[xx]. Di antaramu ada orang yang
menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian
Allah memalingkan kamu dari mereka[xxx] untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah
telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang
yang beriman
x]. Yakni: urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad s.a.w. karena beliau telah
memerintahkan agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh
beliau dalam keadaan bagaimanapun
xx]. Yakni: kemenangan dan harta rampasan
xxx]. Maksudnya: kaum muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.

Ayat tersebut menceritakan Sebab-sebab kekalahan umat Islam dalam perang Uhud
Tidak ada jaminan alumni perang badar dan alumni perang uhud di ampuni hingga mereka
wafat.. Mereka memang diampuni pada Perang Badar dan Perang uhud TETAPi JiKA
KEMUDiAN MEREKA MENENTANG LAGi NABi DAN MURTAD TERHADAP WASiAT NABi MAKA
TiDAK ADA JAMiNAN MEREKA TETAP DiAMPUNi
Perhatikan dengan detil ayat yang menyatakan ahlul uhud diampuni (qs. 3 :152) kata
AMPUNAN dalam ayat tersebut Wa Laqad Afaa Ankum itu berbentuk fiil madhi
Ini bermakna pengampunan hanya berlaku untuk kesalahan mereka di PERANG UHUD saja,
tidak berlaku untuk kesalahan sesudah itu
Seandainya ampunan berlaku untuk selamanya maka ayat itu pasti menggunakan fiil
mudhari dengan kalimat WA YuFAA ANKUM
Satu kata atau satu huruf saja berbeda baik fiil madhi maupun fiil mudhari maka akan
merubah maksud tafsir

Bandingkan dengan :
Qs. Al Ahzab ayat 33 : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sesuci sucinya
Innama yuridullahu li yudzhiba ankum adalah fiil mudhari ( kata kerja yang berlaku dari
masa pengucapan, masa kini dan masa yang akan datang ) Artinya ayat tathir menyatakan
Ahlul Bait disucikan sejak SAAT iTU SAMPAi MEREKA WAFAT ( jaminan syurga )
Kalau kalimat itu di jadikan fiil madhi akan berbentuk innama aradallahu lidzahaba
ankum Ternyata ayat tathir bukan fiil madhi Artinya ahlul kisa diampuni untuk selama
selamanya

Potensi OKNUM SAHABAT berbalik arah pasca wafat Nabi SAW diakui Al Quran dan Hadis (
misal : hadis haudh riwayat Bukhari Muslim ) Ada kemungkinan mereka berbalik arah bila
Nabi SAW wafat
Qs. Ali Imran ayat 144 : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[x]. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur
x]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. ialah seorang manusia yang diangkat Allah menjadi
rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat. Ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang
karena sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad s.a.w. juga akan wafat seperti halnya rasul-
rasul yang terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi
Muhammad s.a.w. mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada
yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy).
Sementara itu orang-orang munafik mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang
Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh

Coba anda perhatikan ayat ayat pujian dan ridha Allah untuk PARA SAHABAT, tidak ada
satupun ayat yang menyatakan pujian dan ridha Allah untuk semua sahabat Tapi semua
ayatnya menyatakan hanya sebahagian sahabat saja.
Itupun ada syarat nya yaitu mereka harus ihsan (baik) dan mereka harus ridha terhadap
ketetapan Allah.. Bila ada sahabat yang tidak memenuhi syarat ini maka ia dikecualikan
Jaminan SURGA hanya diberikan jika seseorang memenuhi syarat syarat seperti tidak
mendurhakai Rasulullah setelah wafatnya

Perhatikan Qs. 56. Qs. Al Waaqiah
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78. pada kitab yang terpelihara ( Lauhul Mahfuzh ),
79. tidak menyentuhnya kecuali orang orang yang disucikan.
Jadi jelaslah yang disucikan adalah ahlul kisa dan para Imam Ahlul Bait

Hanya syiah Imamiah lah yang menjadikan Imam Ali sebagai pemimpin dalam hal Imamah
pasca wafat Nabi SAW !!!!!!!!!
Perhatikan Qs. 5. Qs. Al Maaidah
55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat ketika mereka berada dalam
keadaan ruku
56. Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
Yang shalat sambil berzakat hanya khusus untuk Imam Ali, haram orang lain melakukan hal
tersebut Adapun lafaz jamak ( orang orang ) untuk menyebut pelaku tunggal merupakan
hal biasa dalam Al Quran, contoh
a. Qs. 63. Qs. Al Munaafiquun ayat 8.
Mereka berkata: Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang
kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya. Padahal kekuatan itu hanyalah
bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu
tiada mengetahui.
FAKTANYA : Yang mengucapkan kalimat tersebut hanya satu orang yakni Abdullah Bin Ubay
Bin Salul
b. Allah berfirman : Dan orang orang Yahudi berkata : Tangan Allah terbelenggu
FAKTANYA : Yang berkata Cuma 1 yahudi ( tunggal ) yang berkata bahwa Allah kikir / pelit
Jadi jelaslah Syiah Imamiah adalah ahlusunnah yang sesungguhnya !!!

Kalau mengacu kpd Surat Al Imran 144 :.apakah kalau engkau (Nabi saw) meninggal
atau terbunuh kamu berbalik ke belakang (murtad/balik kepd nilai2 jahiliyyah). ternyata
Al-Quran jauh2 hari sdh mengingatkan Nabi saw dan umat Islam akan adanya konspirasi
sebagian sahabat yg tdk menginginkan Islam tegak diatas nilai2 jahiliyyah yg telah
disingkirkan oleh Nabi saw

Bahwa Umar telah menggagalkan wasiat Nabi saw
adalah fakta/bukti yg mendukung pernyataan QS Ali Imran 144 tsb. Begitu pula peristiwa
Saqifah dst.nya adalah fakta2 sejarah yg mengungkapkan adanya komplotan yg
menggagalkan naiknya kepemimpinan ilahiyah (Washi nabi) menaiki panggung sejarah
.
Kalau kita membaca bukunya Max Idomont, Jew, God and History, maka terbukti bahwa
setiap misi nabi/rasul, disamping ada yg mendukung pasti ada sekelompok sahabatnya yg
menggagalkan tercapainya misi yg diembannya. Contohnya Nabi Isa as setelah wafatnya
dikhianati oleh para sahabatnya dan memalsukan kitab suci-Nya, tapi diberi label asli.
Begitu juga misi yg diemban Nabi Muhammad saw tidak terlepas dari konspirasi para
sahabatnya. Hanya saja Al-Quran-Nya masih tetap otentik, tetapi Sunnah Rasul-Nya
(hadis) sdh diacak-acak bercampur dg yg palsu. Itulah makna ucapan Umar :..cukuplah
Kitabullah di sisi kita.Dan hadis2 palsu dicampur dg yg asli yg juga diberi label asli atau
SAHIH
.
Fakta adanya hadis palsu yg melarang penulisan sunnah Rasul dan pembakaran hadis asli
oleh Abu Bakar, Umar dan Usman yg diikuti oleh penguasa Umayyah d an Abbasiyah adalah
fakta yg mendukung statement Ali Imran 144
.
Masalahnya kita sering mengabaikan statement Ali Imran 144 ini dan menganggapnya
hanya konstatasi Allah yg tdk ada buktinya dlm sejarah
.
Tidak hanya Yahudi yg pandai memalsukan Kitab Suci dan mengatakan :hadza min
indillah, org Arabpun tdk kalah brilyannya. Supaya Islamnya terlihat masih asli tetapi juga
nilai2 jahiliyyahnya terakomodir, maka harus dilakukan kompromi antara nilai2 Islam dan
nilai2 jahiliyyah, karena engga mungkin mereka mengawinkan kedua nilai yg saling bertolak
belakang itu. Kira2 deal-nya : biarlah Al-Quran tdk diotak-atik tapi penafsiran/ penjelasan
nya/rinciannya (sunnah Rasul/hadis) harus menurut gua (perhatikan rangkaian peristiwa2
Hari Kamis kelabu, Saqifah, Perang Shiffin/Tahkim, Karbala dst.) semuanya tdk memberi
kesempatan sedikitpun kpd Ahlul Bait untuk melaksanakan misinya.

AL-QURAN BICARA TENTANG SAHABAT
(1) ADA YANG MENINGGALKAN NABI KETIKA SEDANG KHOTBAH JUMAT, HANYA UNTUK
MELIHAT PERNIAGAAN DAN PERMAINAN
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: Apa yang
di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, dan Allah Sebaik-baik Pemberi
rezeki. (Al Jumuah : 11)
(2) ADA YANG MENYAKITI NABIT DENGAN MEMBUAT GOSIP MURAHAN
Di antara mereka ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: Nabi mempercayai semua apa
yang didengarnya. Katakanlah: Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman
kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang
yang beriman di antara kamu. Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka
azab yang pedih. (At Taubah : 61)
(3) ADA YANG BERSUMPAH PALSU
Mereka bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang
menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah
menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan
mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah
melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih
baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan
azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai
pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi. (At Taubah : 74)
(4) ADA YANG KIKIR DAN ENGGANG BERSEDEKAH
Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: Sesungguhnya jika Allah
memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan
pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada
mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan
mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).(At Taubah : 75-
76)
(5) ADA YANG MENINGGIKAN SUARA DIHADAPAN NABI DAN BERKATA DENGAN SUARA
KASAR (KERAS)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi,
dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya
suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu,
sedangkan kamu tidak menyadari. (Al Hujuraat : 2)
(6) ADA YANG MENCAMPUR ADUKKAN KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
Dan ada pula yang lain, yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampuradukkan
pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima
tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. At-Taubah:
102).
(7) ADA YANG BERPRASANGKA SEPERTI PRASANGKA JAHILIYA KEPADA ALLAH KETIKA
RASULULLAH MENYERUKAN UNTUK BERPERANG
Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa)
kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan
oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti
sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur
tangan) dalam urusan ini?. Katakanlah: Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan
Allah. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan
kepadamu; mereka berkata: Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan)
dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini. Katakanlah:
Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk
menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu.
Allah Maha Mengetahui isi hati.(Ali Imran : 154)
(8) ADA YANG MENGANGGAP JANJI ALLAH DAN RASULULLAH SEBAGAI TIPU DAYA
Dan (ingatlah) ketika orang- orang munafik DAN orang-orang yang berpenyakit dalam
hatinya berkata: Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu
daya. (QS. Al Ahzb ;12)
(9) ADA YANG ENGGAN UNTUK IKUT DALAM BERPERANG
Wahai orang-orang yang beriman! Bersiap siagalah kamu dan majulah (ke medan
pertempuran) secara berkelompok atau majulah bersama-sama (serentak). Dan
sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan (ke medan
pertempuran). Lalu jika kamu ditimpa musibah dia berkata, Sungguh, Allah telah
memberikan nikmat kepadaku, karena aku tidak ikut berperang bersama mereka.(Qs. An-
Nisa: 71-72).
(10) JIKA MEREKA IKUT PERANG, MALAH MEMBUAT KEKACAUAN DAN MELEMAHKAN
Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu,
malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju kedepan di celah-
celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (dibarisanmu); sedang diantara kamu ada
orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-
orang yang dzalim.(Qs. At-Taubah: 47).
(11) LARI DARI MEDAN PERANG
Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang
banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena
banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu
sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari
kebelakang dengan bercerai-berai.(At Taubah : 25)
(12) TIDAK MEMATUHI PERINTAH NABI, HANYA DEMI BEREBUT RAMPASAN PERANG
(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang
berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan
atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang
luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (Ali Imran : 153)
AKHIRNYA ALLAH TELAH MERUBAH HATI MEREKA DAN MENJADIKAN MEREKA SEBAGAI
ORANG MUNAFIK KARENA KALAKUAN DAN PERBUATAN MEREKA YANG SEPERTI DIATAS
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka
menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka
ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta. (At Taubah : 77)
SEHINGGA KARENANYA ALLAH MENGATAKAN BAHWA BANYAK ORANG MUNAFIK DISEKITAR
RASULULLAHDan diantara orang-orang Arab yang (tinggal) di sekitarmu, ada orang-orang
munafik. Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka
keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi
Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan
dikembalikan kepada azab yang besar. (Qs. At-Taubah: 101)
.
Maka kami berpandangan bahwa wasiat tersebut adalah hadis Tsaqalain yaitu perintah agar
umat berpegang teguh pada Kitabullah dan Itrah Ahlul Bait Rasul SAW.
, !

Wahai manusia, sungguh aku tinggalkan bagi kalian apa yang jika kalian berpegang teguh
dengannya maka kalian tidak akan tersesat yaitu Kitab Allah dan Itrah-ku Ahlul Bait-
ku [Silsilah Ahadits Ash Shahihah no 1761]
Begitu beratnya wasiat ini hingga sekarang kita melihat ada orang-orang yang mengaku
umatnya Rasulullah SAW tetapi menolak Ahlul Bait sebagai pedoman bagi umat islam. Kami
menyebut mereka ini sebagai orang-orang yang terpengaruh dengan virus nashibi. Kami
melihat mereka mengaku-ngaku mencintai Ahlul Bait tetapi aneh bin ajaib mereka menolak
keutamaan Ahlul Bait sebagai pedoman umat islam, mereka membela bahkan menyanjung
orang-orang yang menyakiti Ahlul bait dan mereka menuduh dusta kepada pengikut Syiah
yang sangat mencintai Ahlul Bait.
Tidak hanya itu mereka bahkan dengan mudah menuduh orang yang mencintai Ahlul Bait
sebagai Syiah Rafidhah. Anehnya dengan sikap-sikap seperti itu mereka mengklaim [dengan
tidak tahu malu] kalau merekalah yang benar-benar mencintai Ahlul Bait. Sungguh cinta
yang aneh kalau tidak mau dikatakan penuh kepalsuan
.
Termasuk perkara di Hari Kiamat yang wajib diimani dan dipercayai oleh setiap muslim
adalah haudh. Haudh yang berarti telaga adalah salah bentuk penghargaan dan
penghormatan dari Allah kepada hamba dan rasulNya yang mulia Muhammad saw. Sifat
haudh ini sebagaimana yang tercantum di dalam hadits-hadits shahih dari beliau, luasnya
sejauh perjalanan satu bulan, airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, aromanya
lebih harum daripada minyak wangi miski, cerek-cereknya sebanyak bintang-bintang di
langit, airnya bersumber dari sungai Kautsar yang Allah berikan kepada Nabi saw di surga,
siapa yang minum darinya seteguk, tidak akan haus selamanya.
Para ulama berbeda pendapat tentang tempatnya, sebagian dari mereka berpendapat bahwa
ia di arashat Kiamat sebelum manusia melewati shirath, sebagian yang lain berpendapat
bahwa ia setelah manusia melewati shirath
.
Hadits-hadits tentang haudh
Hadits-hadits tentang haudh mencapai derajat mutawatir, para ulama hadits menyatakannya
demikian, yang meriwayatkan dari Rasulullah saw dalam perkara ini lebih dari lima puluh
orang sahabat, Hafizh Ibnu Hajar telah menyebutkan nama-nama sahabat yang
meriwayatkannya di dalam Fath al-Bari 11/468.
Dalam Syarah al-Aqidah ath-Thahawiyah 1/277-278 ditulis, Hadits-hadits yang tercantum
dalam perkara haudh mencapai batasan mutawatir, sahabat yang meriwayatkan mencapai
tiga puluh lebih, syaikh kami Syaikh Imaduddin Ibnu Katsir, semoga Allah merahmatinya,
telah menyebutkan jalan-jalan periwayatannya secara terperinci di akhir tarikhnya yang
besar yang bernama al-Bidayah wa an-Nihayah.
Sebagian dari hadits-hadits tersebut
1- Dari Abdullah bin Amru berkata, Rasulullah saw bersabda, Haudhku seluas perjalanan
satu bulan, sudut-sudutnya sama yakni panjang dan lebarnya sama-airnya lebih putih dari
susu, aromanya lebih harum dari minyak wangi miski, cerek-cereknya sebanyak bintang-
bintang di langit, barangsiapa minum darinya maka dia tidak haus selamanya. (Muttafaq
alaihi).
2- Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya telagaku lebih jauh
daripada jarak antara Ailah dengan Adn, airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu,
bejana-bejananya lebih banyak dari jumlah bintang di langit, sesungguhnya aku
menghalangi manusia darinya seperti seorang laki-laki menghalangi unta orang-orang dari
telaganya. Mereka bertanya, Ya Rasulullah, engkau mengetahui kami pada saat itu? Beliau
menjawab, Ya, kalian mempunyai tanda yang tidak dimiliki oleh umat mana pun, kalian
datang kepadaku dengan tangan dan wajah berkilau bekas wudhu.(HR. Muslim).
Orang-orang yang terhalang dari haudh
Terdapat banyak hadits di dalamnya Rasulullah saw menjelaskan tentang orang-orang yang
datang ke haudh tetapi mereka ditolak dan tidak dizinkan, hal itu karena semasa di dunia
mereka melakukan sesuatu yang membuat mereka terhalangi untuk mencapai haudh.
Di antara hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut,
1- Dari Ibnu Masud berkata, Rasulullah saw bersabda, Aku mendahului kalian ke haudh,
ada beberapa orang dari kalian diangkat kepadaku, sehingga ketika aku mengulurkan
tangan kepada mereka untuk memberi mereka minum, mereka terhalang dariku, maka aku
berkata, Ya Rabbi, sahabat-sahabatku, maka dikatakan, Sesungguhnya kamu tidak
mengetahui apa yang mereka perbuat setelahmu? (HR. al-Bukhari dan Muslim).
2- Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda, Orang-orang yang menyertaiku
akan datang ke haudh, ketika aku melihat mereka dan mereka diangkat kepadaku, mereka
terhalang dariku, maka aku berkata, Ya rabbi, ushaihabi, ushaihabi maka dikatakan
kepadaku, Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat setelahmu.
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadits-hadits senada berjumlah banyak, al-Qurthubi di dalam at-Tadzkirah hal. 306
berkata setelah memaparkan hadits-hadits tentang terhalanginya sebagian orang dari
haudh Nabi saw, Para ulama kita -semoga Allah merahmati mereka semua- berkata, siapa
pun yang murtad dari agama Allah atau membuat sesuatu di dalamnya yang tidak Allah
ridhai dan tidak izinkan maka dia termasuk orang-orang yang terusir dari haudh beliau,
yang dijauhkan darinya, dan yang paling keras diusir adalah orang-orang yang menyelisihi
jamaah kaum muslimin dan menyimpang dari jalan mereka seperti Khawarij dengan
berbagai macam alirannya, Rawafidh dengan beragam kesesatannya dan Mutazilah dengan
beragam hawa nafsunya, mereka semua adalah orang-orang yang mengganti. Begitu pula
orang-orang zhalim yang berlebih-lebihan di dalam kezhaliman, menghapus kebenaran,
membunuh pengikutnya dan menghinakan mereka, yang melakukan dosa-dosa besar
secara terang-terangan dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi, jamaah pengikut
kesesatan, hawa nafsu dan bidah, (mereka semua akan terusir dari haudh).
.
Qs. Ali Imran 144 : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur
Rasulullah bersabda : Ketika aku sedang berdiri, terlihat olehku sekelompok orang. Setelah
aku kenali mereka, ada seorang di antara mereka keluar dan mengajak kawan-kawannya,
Ayo, mari Aku bertanya, ke mana? ia menjawab, ke neraka, Lalu aku bertanya lagi,
mengapa nasib mereka sampai demikian? Kemudian dijawab: Sesungguhnya mereka telah
murtad sejak kau tinggalkan dan berbalik ke belakang (kepada kekafiran). Kemudian terlihat
sekelompok lain lagi. Ketika aku kenali mereka, ada seorang di antara mereka keluar dan
menyeru kawan-kawannya: Ayo, mari Aku bertanya, ke mana? Ia menjawab: Ke neraka
Lalu aku bertanya lagi, mengapa mereka? dijawab: Sesungguhnya mereka telah murtad
sepeninggalmu dan kembali ke belakang. Kulihat tidak ada yang selamat dan lolos kecuali
beberapa orang saja yang jumlahnya cukup sedikit, seperti jumlah onta yang tersesat dari
rombongannya.[ Shahih Bukhari,8/150. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Musyaiyib dari
banyak sahabat Nabi.]

Das könnte Ihnen auch gefallen