Tgl Masuk : 27 April 2010 Jam : 09.00 WIB No RM : 533267
IDENTITAS
Pasien Penanggung Jawab Pasien
Nama : Ny.S Tn. A Umur : 34 th 42 th Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki Agama : Islam Islam Pendidikan : SD SMP Alamat : Desa Mentoso,Jenu,Tuban Ds. Mentoso,Jenu,Tuban Status Pernikahan : Kawin Kawin Diagnosis Medis : TB Paru
PENGKAJIAN Tgl : 28 April 2010 Jam : 08.00 WIB
A.RIWAYAT KESEHATAN 1. Alasan Utama Datang Ke RS. Px mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan, sesak nafas.
2. Keluhan Utama . Px mengatakan sesak.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang. Px mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat dingin pada malam hari, nafsu makan menurun dan panas, kemudian pasien masuk ke rs di IRD pada tanggal 27-04-2010 dan di tempatkan di ruangan dahlia dengan tangan sebelah kiri di pasang infus d 5 drip amiono 2 tetes.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu . Px mengatakan 3 bulan batuk disertai sesak dan pernah menjalani pengobatan di puskesmas jenu kemudian di bawah ke rsud dr. Koesma dan sebelumnya sudah pernah menderita penyakit seperti yang di deritanya saat ini.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga Px mengatakan tidak ada keluaraga px yang menderita penyakit seperti yang di deritanya seperti sekarang.
Genogram :
Keterangan : = Pasien
= Laki-laki
= Perempuan
= Garis Perkawinan
= Garis keturunan
= Tinggal serumah
B. POLA FUNGSI KESEHATAN 1. Riwayat psikologi dan spiritual Psikologi. - Rumah : Hubungan px dengan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya baik. - RS : Px berhubungan baik dengan keluarga yang mendampinginya Tetapi kurang tanggap terhadap informasi yang di berikan.
Spiritual - Rumah : Px beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu. - RS : Px tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya masih lemah dan hanya dapat berdoa agar cepat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang. 2. Pola aktivitas sehari-hari. Pola Nutrisi - Rumah : Px makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur, nasi, dan lauk-pauk serta tidak ada pantangan, pasien minum 5-6 gelas air dalam 24 jam/hari 1200 liter. - RS : Px hnx menghabiskan porsi makan dari jatah rumah sakit karena nafsu makan menurun dan px merasa sesak, px minim habis 4 gelas/hari 800 liter dan mendapat terapi infus D5 drip amino 21 tetes.
Aktifitas kerja dan Latihan - Rumah : Px mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah sebagai IRT, biasanya px di rumah melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah sebelum akhirnya masuk rumah sakit. - RS : ADL 0 1 2 3 4 Keterangan Makan/Minum
0 : mandiri Toileting
1 : dengan alat Bantu Berpakaian
2 : dibantu orang lain Mobilisasi Dari Tempat Tidur
3 : dibantu orang lain dengan alat Berpindah
4 : tergantung total Ambulasi
Pola Istirahat - Rumah : Px tidur 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan sebelum tidur px mempunyai kebiasaan menonton TV dan minum susu. - RS : Px tidur 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB, terbangun jika px merasa haus dan mendengar suara keluarga px lain.
Pola Eliminasi - Rumah : - Px mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari. - RS : - Px mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari. Pola kebersihan diri - Rumah : Px mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali. - RS : Px hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari sekali, belum kramas dan gosok gigi. Pola Seksualitas - Rumah : Px biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak pernah mengalami gangguan seksual. - RS : Px tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena keadaan yang tidak memungkinkan. 9. Pola Nilai Keyakinan Px dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai keyakinan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan. 10. Manajemen Koping - Rumah : Px biasanya menyelesaikan masalah dengan anak & istrinya dengan musyawarah - RS : masalah diselesaikan oleh keluarga. 11. Kognitif Perceptual - Rumah : Px menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada yang mengatur - RS : Px cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum KU : Px tampak lemah, gelisah, tegang. Kesadaran : Compos metis. GCS : 4-5-6 BB : 42 kg TB : 165 cm TD : 110/60 mmhg. N : 110 x/mnt RR : 32 x/mnt t : 38,4 o C 2. Kepala Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak beruban, kulit kepala kotor. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala. 3. Mata Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-), pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata kehitaman. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak mudah rontok. 4. Hidung Inspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O 2 kanul sebanyak 2 liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. 5. Telinga Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. 6. Mulut Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran tonsil. 7. Leher Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak simetris. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan. 8. Thorax Paru Paru Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi, jumlah 32x/menit. Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru, Tidak ada nyeri tekan, + + Tidak ada nyeri tekan + +
Perkusi : terdapat suara sonor + + + +
Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi dan wheezing pada setiap lobus paru + + + + + Jantung Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5. Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari. Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra klavikula sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V midklavikula sinistra. Auskultasi : terdengar suara lup dup 9. Abdomen Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar. Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit. Perkusi : terdengar suara timpany. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik. 10. Integumen Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres. Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas. 11. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun 5 5
5 5 D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium - Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.
No Data Subjektif/Data Objektif Penyebab Masalah 1 Ds : Pasien mengatakan sesak Do : Terdengar suara tambahan whezing px tampak lemas terdapat penarikan intercosta. TTV: TD : 110/60 mmHg RR : 32x/menit S : 38,4 o C N : 120x/menit Mycobacterium TB
Infeksi saluran nafas
Filtrasi sel radang
Penumpukan sputum pada saluran nafas
Penyempitan lumen indo bronkus
wheezing Bersihan jalan nafas tidak efektif 2 Ds : Pasien mengatakan badan terasa panas Do : pasien tampak lemah, kulit teraba panas, mukosa kering. TTV: TD : 110/60 mmHg RR : 32x/menit S : 38,4 o C N : 120x/menit
Infeksi saluran nafas
Filtrasi sel radang
Gangguan termoregulasi
Panas
Peningkatan suhu tubuh 3 Ds : Pasien mengatakan nafsu makan menurun. Do : pasien tampak lemah, bibir tampak kering. Sesak
Gangguan pemenuhan nutrisi Perubahan status kesehatan
Ancaman kematian
Ansietas
Cemas
Peningkatan asam lambung
Mual/muntah
Anoreksia
Intake in adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.S Umur : 34 th No RM : 533267
No Dx. Kep Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan 1
I .Rabu 28/04/2010 Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sputum yang ditandai dengan: - Pasien mengatakan sesak. - Terdengar suara tambahan wheezing. - Pasien tampak lemas. - Terdapat penarikan intercosta. - Pasien terpasang kanul O 2
- TTV : - TD = 110/60 mmHg - RR = 32x/menit - S = 38 o C - N = 120x/menit
2 II Rabu 28/04/2010 Gangguan Peningkatan suhu tubuh b/d eksotoksin kuman pada saluran nafas dan paru yang ditandai dengan: - pasien mengatakan badan terasa panas - pasien tampak lemas, - kulit teraba panas - mukosa kering - TTV : - TD = 110/60 mmHg - RR = 32x/menit - S = 38,4 o C - N = 120x/menit 3 III Rabu 28/04/2010 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake in adekuat yang ditandai dengan: - pasien mengatakan nafsu makan menurun - Pasien tampak lemah - Bibir tampak kering - Pasien habis porsi makan - TTV : - TD = 110/60 mmHg - RR = 32x/menit - S = 38,4 o C - N = 120x/menit
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. S Umur : 34 th No RM : 533267
No No Dx Tujuan Intervensi Rasional 1 I
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1-2 jam bersihan nafas pasien menjadi efektif. KH : - Tidak terpasang kanul O 2
- Tidak terdapat otot intercosta
1. Observasi fungsi pernafasan pasien. 2. Atur posisi pasien dengan semi fowler. 3. Kaji suara nafas. 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat : - Bronkodilator - Antitusif - kostikosterid 5. Ajarkan pasien untuk batuk efektif dengan teknik clumbing.
1. Penurunan bunyi nafas dapat menunjukan atelektasis. 2. Mengurangi penekanan pada difragma. 3. Wheezing menunjukan adanya penyempitan jalan nafas. 4. Untuk menentukan obat- obat sesuai dengan kondisi pasien. 5. Membantu untuk mengeluarkan sputum/sekret.
2 II Selama dilakukan tindakan keperawatan 2 jam suhu tubuh dapat kembali normal. KH : - Pasien tampak segar. - Kulit teraba hangat. - Mukosa lembab. - S : 36,5 37,5 1. Observasi TTV. 2. Anjurkan pasien banyak minum air putih. 3. Kurangi aktivitas fisik. 4. Kompres dingin pada daerah lipatan paha/ketiak. 5. Kolaborasi dengan tim medik pemberian antipiretik. 1. Mengetahui perkeembangan pasien. 2. Agar dapat berkeringat dan penguapan lebih cepat. 3. Aktivitas berlebih dapat meningkatkan suhu tubuh. 4. Pada daerah tersebut akan mempercepat penurunan suhu. 5. Membantu terapi yang tepat. 3 III Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam gangguan pemenuhan nutrisi tubuh dapat terpenuhi. KH : - Pasien habis 1 porsi makan makanan yang disediakan RS. - Pasien tampak segar. - BB bertambah. - Nafsu makan meningkat. - TTV : - TD = 120/80 mmHg - S = 36,5 o C-37,5 o C - N = 80x/menit 1. Beri penjelasan pasien tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh. 2. Hidangkan makanan selagi hangat. 3. Dorong makan sedikit tapi sering. 4. Selidiki anoreksia/mual- muntah. 1. Agar pasien mengerti kebutuhan nutrisi bagi tubuh. 2. Merangsang nafsu makan. 3. Memaksimalkan masukan nutrisi bagi tubuh. 4. Dapat mempengaruhi pilihan diet.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. S Umur : 34 th No RM : 533267
No Hari/tanggal Jam Implementasi Respon pasien 1 Rabu 28-04-2010 08.00 1. Mengobservasi fungsi pernafasan pasien 2. Mengatur posisi pasien dengan semi fowler 3. Mengkaji suara nafas 4. Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat : - Bronkodilator - Antitusif - kortikosteroid 5. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman Pasien kooperatif Pasien kooperatif
Pasien kooperatif Pasien mengerti jenis dan dosis obat
Pasien menerima dengan baik 2 Rabu 28-04-2010 08.00 1. Mengobservasi TTV 2. Menganjurkan pasien banyak minum air putih 3. Mengurangi aktivitas fisik 4. Mengkompres dingin pada lipatan paha dan ketiak 5. Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antipiretik Pasien kooperatif Pasien menerima dengan baik
Pasien menerima dengan baik Pasien kooperatif
Pasien mengerti jenis dan dosis obat
3 Rabu 28-04-2010 08.00 1. Menjelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi bagi tubuh 2. Menghidangkan makanan selagi hangat 3. Mendorong makan sedikit tapi sering 4. Menyelidiki anoreksia atau mual-muntah Pasien mengerti penjelasan perawat Pasien menerima dengan baik Pasien menerima dengan baik Pasien kooperatif
CATATAN PERKEMBANGAN Nama Pasien : Ny. S Umur : 34 th No RM : 533267
No Dx. Kep Hari/Tanggal EVALUASI 1 I Rabu 28-04-2010 S : pasien mengatakan sesak berkurang O : batuk jarang dengan sputum encer A : masalah belum teratasi P : rencana dilakukan no. 1,3,4 2 II Rabu 28-04-2010 S : pasien mengatakan suhu tubuh menurun. O : suhu tubuh pasien 36,5 O C A : masalah teratasi sebagian P : rencana dihentikan 3 III Rabu 28-04-2010 S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien masih tampak lemah, BB : 42 KG O : pasien menghabiskan porsi makan A : masalah teratasi sebagian P : rencana dilanjutkan no. 2,3,4,6, dan 7 4 I Kamis 29-04-2010 S : Pasien mengatakan sesak (-) O : batuk jarang, tidak ada sputum A : masalah teratasi sebagian P : rencana dilanjutkan no, 1 dan 4 5 III Kamis 29-04-2010 S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak lemas dan BB : 42 KG O : pasien habis 1 porsi makan A : masalah belum teratasi. P : renncana dilanjutkan no 2,3,5,dan 7. 6 I Kamis 29-04-2010 S : pasien mengatakan sudah tidak sesak O : pasien sudah tidak batuk, tidak ada sputum A : masalah teratasi P : rencana dihentikan 7 III Kamis 29-04-2010 S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah, pasien tampak lemas dan BB : 42 Kg O : pasien habis 1 porsi makan A : masalah teratasi sebagian P : rencana dilanjutkan
EVALUASI HASIL Nama Pasien : Ny. S Umur : 34 th No RM : 533267
No Dx. Kep Hari/Tanggal EVALUASI 1 I Kamis 29-04-2010 Bersihan jalan nafas pasien menjadi efektif yang ditandai dengan tidak batuk, wheezing (- ), sputum (-),masalah teratasi, rencana dihentikan. 2 II Kamis 29-04-2010 Peningkatan suhu tubuh sudah kembali normal yang ditandai dengan suhu tubuh pasien 36,5 o C. Masalah teratasi , rencana dihentikan. 3 II Kamis 29-04-2010 Kebutuhan nutrisi pasien belum tercukupi ditandai dengan pasien tampak lemas, BB: 42 Kg. Masalah teratasi sebagian, rencana di lanjutkan.
Minggu, 17 Februari 2013 ASUHAN KEPERAWATA KASUS TB PARU ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN TB PARU DI RUANGAN PAVILIUN YOHANES RSU. BETHESDA GMIM TOMOHON
I. PENGKAJIAN a. Biodata Nama : Tn. J.R. Umur : 67 Tahun Agama : Kristen Protestan Alamat : Panasen, Jaga I, Kakas Suku / Bangsa : Minahasa / Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Petani Status : Menikah Tanggal MRS : 26 Juli 2008 pkl. 13.00 Wita Tanggal Pengkajian : 29 Juli 2008 pkl. 20.00 Wita Diagnosa Medis : Susp. Tuberculosis
b. Penanggung Jawab Nama : Ny. J. R. Umur : 28 Tahun Alamat : Panasen, Jaga I, Kakas Hubungan dengan Klien : Anak Klien
II. KELUHAN UTAMA Batuk-batuk, nafsu makan berkurang dan berkeringat dingin.
III. RIWAYAT KESEHATAN a. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien masuk rumah sakit Bethesda GMIM Tomohon pada tanggal 26 Juli 2008 dan klien merupakan pasien rujukan dari RS Budi Setia Langowan. Saat dirujuk keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang dan batuk-batuk selama 2 minggu disertai pengeluaran lendir dan klien mengatakan badan terasa lemah, malas minum air dan saat pengkajian klien terbaring lemah di tempat tidur dengan kesadaran kompos mentis, batuk disertai dengan pengeluaran lendir, terpasang IVFD cairan RL dengan 32 tetes/menit, terpasang kateter dengan jumlah urin 500 cc, terpasang oksigen1-2 liter, turgor kulit jelek, berat badan menurun, vital sign: TD: 110/60 mmHg, SB: 36,6 0 C, N: 74 x/mnt, R: 24 x/mnt. b. Riwayat Kesehatan Lalu Klien pernah dirawat di RSU. Noongan dengan diagnosis Susp. Tuberculosis, tidak ada riwayat operasi maupun kecelakaan yang membahayakan kondisi klien, tidak ada riwayat alergi. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Di dalam keluarga klien tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM dan penyakit menular seperti TB paru.
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL Klien tinggal di rumah milik sendiri bersama istrinya. Klien memiliki hubungan cukup baik dengan lingkungan, terlihat dari jumlah pengunjung yang datang menjenguk. Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dan klien menerima keadaannya yang sakit sambil berharap cepat sembuh.
V. RIWAYAT SPIRITUAL Klien taat beribadah dan aktif dalam kegiatan kerohanian. Setiap hari Minggu penderita rajin masuk gereja dan mengikuti ibadah Kaum Bapa. Penderita yakin bahwa kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan.
VI. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umum Terbaring lemah, kesadaran kompos mentis tampak sakit berat. b. Vital sign TD : 110/60 mmHg SB : 36,6 0 C N : 74 x/mnt R : 24 x/mnt c. TB : 158 cm d. BB : 48 kg
e. Pemeriksaan Head to Toe 1. Kepala Inspeksi : Bentuk bulat, rambut pendek warna hitam, tidak ada lesi, alopesia (-) Palpasi : Bengkak (-) 2. Mata Inspeksi : Mata terdapat secret, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, refleks pupil baik, mata cekung. 3. Hidung Inspeksi : Kebersihan cukup, tidak ada polip, lubang hidung simetris, terpasang oksigen setengah liter/jam 4. Telinga Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, serumen tidak ada, pendengaran baik. 5. Mulut Inspeksi : Bibir kering, tidak ada stomatitis, kebersihan cukup, struktur gigi lengkap. 6. Leher Inspeksi : Kebersihan cukup, penonjolan vena jugularis (-) Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 7. Dada Inspeksi : Bentuk dada normal, tulang-tulang iga menonjol,k putting susu pada dada kiri dan kanan simetris. Palpasi : Odem tidak ada, pergerakan dada simetris. Auskultasi : Terdapat bunyi ronhi, bunyi jantung S 1 lub dan S 2 dub.
8. Abdomen Inspeksi : Terlihat lemas Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, lemas, turgor kulit jelek. Auskultasi : Peristaltik usus (+) 9. Ekstremitas atas Inspeksi : Simetris kiri dan kanan pergeraksn kedua tangan baik, terpasang IVFD RL, 32 tetes/mnt, kuku bersih Palpasi : Tidak ada Odema Ekstremitas Bawah Inspeksi : Pergerakan kedua kaki tidak baik, lemah, kuku kaki bersih Palpasi : Refleks hammer (+), dan Tidak ada odema 10. Genetalia Inspeksi : Terpasang kateter, persebaran mons pubis merata dan berwarna hitam. 11. Anus Inspeksi : Haemoroid (-), tidak ada Kelalinan
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI a. Nutrisi Di rumah : Makan 3 kali sehari, jenis nasi: ikan, sayur, buah (bila ada) pola minum: 7-8 gelas sehari, jenis: air putih, teh, gula Di RS : Makan 3 kali sehati, jenis : ikan sayur, buah. Pola minum: 3 4 kali sehari b. Cairan Di rumah : 7 8 gelas sehari, jenis: air putih, kopi 2 x/hari Di RS : Klien jarang minum air putih, Pola minum: 3 4 kali sehari c. Eliminasi Di rumah : BAB 1 x/hari, warna kuning konsistensi lembek BAK 4-5 x/hari Di RS : BAB klien sudah BAB sejak 2 hari setelah MRS BAK 4-5 x/hari warna kuning d. Istirahat dan Tidur Di rumah : Tidur malam 7-9 jam/hari, klien jarang tidur siang Di RS : Klien tertidur di tempat tidur e. Olahraga Di rumah : Klien pergi ke kebun setiap pagi Di RS : Klien lebih banyak istirahat
f. Personal Hygiene Di rumah : Mandi 1 kali sehari pakai sabun, cuci rambut 1 hari sekali, pakai shampoo, gosok gigi 2 kali sekali menggunakan obat gigi. Di RS : Mandi lap dibantu perawat dan keluarga. g. Rokok, Alkohol dan obat-obatan Klien merokok 2 bungkus per hari, jenis kretek, minum alkohol 2 grem/hari jenis cap tikus. h. Aktivitas olaraga. Di rumah : Klien bertani di kebun setiap hari Di RS : Klien terbaring lemah di tempat tidur dan ADL dibantu oleh perawat dan keluarga seperti Makan dan Minum, BAB, BAK.
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 09 Juli 2008 Nilai Normal LED 72 Hb 11,9 gr % 12-16 gr/dL Ht 31 % 37-49 % Leukosit 20.000 gr/dL 4,8-10,8 x 10 3 /mm 3
Jenis Leukosit: N. segmen 88 % 50-70 % Limfosit 10 % 20-40 % Monosit 2 % Trombosit 264.000 gr/dL 150-400 x 10 3 / mm 3
Tanggal 12 Juli 2008 Natrium 109 meq/dL Kalium 2,7 meq/dL Glucose 75 Kolesterol 186 Trygliserida 156 Tanggal 26 Juli 2008 LED 90 Hb 11,5 gr % 12-16 gr/dL Ht 30 % 37-49 % Leukosit 13.900 gr/dL 4,8-10,8 x 10 3 / mm 3
Tanggal 29 Juli 2008 LED 123 Hb 10,4 gr % 12-16 gr/dL Ht 37-49 % Leukosit 13.400 gr/dL 4,8-10,8 x 10 3 / mm 3
Jenis Leukosit: N. Segmen 90 % 50-70 % Limfosit 9 % 20-40 % Monosit 1 %
IX. PENGELOMPOKAN DATA a. Data Subjektif 1. Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang 2. Keluarga klien mengatakan sudah batuk-batuk selama 2 minggu disertai pengeluaran lendir 3. Klien mengatakan badan terasa lemah 4. Keluarga klien mengatakan malas minum air. b. Data Objektif 1. Kurang napsu makan 2. Batuk-batuk dan berlendir 3. Terpasang IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan 4. Lemah 5. Turgor Kulit Jelek 6. Terdapat Bunyi ronhi 7. Klien tarlihat lemah 8. ADL dibantu oleh perawat dan keluarga, Seperti makan, minum, BAB, BAK 9. TB : 158 cm 10. BB : 48 kg
X. ANALISA DATA No. Data Etiologi Masalah 1. Data Subjektif: - Keluarga klien mengatakan sudah batuk-batuk selama 2 minggu disertai pengeluaran lendir
Data Objektif: - Batuk-batuk dan berlendir - Terdapat bunyi ronchi
Mycobacterium Tuberculosa di Udara
Terhirupoleh individu dan masuk di jalan napas
Alveoli paru
Jalan napas tidak efektif
Terakumulasi dan bermultiplikasi
Reaksi inflamasi
Neutrifit dan makrofag Memfagositosis Tuberculosis
Penumpukan eksudat dalam alveoli
Batuk 2. Data Subjektif: - Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang
Data Objektif: - Kuran napsu makan - Lemah - Turgor kulit jelek - Penurunan aktivitasSeperti makan, minum, BAB, BAK Anorexia
Intake oral menurun
Nutrisi sel dan jaringan berkurang
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Data Subjektif: - Keluarga klien mengatakan malas minum air
Data Objektif: - Terpasang IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan Patologis Penyakit
Data Subjektif: - Klien mengatakan badan terasa lemah
Data Objektif: - Penurunan aktivitas, seperi makan, minum, BAB, BAK - Klien terlihat Lemah - ADL dibantu oleh perawat dan keluarga
intake oral yang kurang
Nutrisi jaringan dan sel menurun, metabolisme jaringan dan sel menurun (pembentukan ATP dan ADD menurun)
Energi berkurang
Kelemahan fisik
Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Jalan napas tak efektif b/d adanya secret pada jalan napas yang ditandai dengan, data subjektif, Keluarga klien mengatakan sudah batuk-batuk selama 2 minggu disertai pengeluaran lendir, Data Objektif, Batuk-batuk dan berlendir, Terdapat bunyi ronchi 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia, yang ditandai dengan, Data Subjektif, Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang, Data Objektif, kurang napsu makan, lemah, Turgor kulit jelek, Penurunan aktivitas, seperti makan, minum, BAB, BAK 3. Kekurangan volume cairan b/d dehidrasi yang di tandai dengan, Data Subjektif, Keluarga klien mengatakan malas minum air, Data Objektif,Terpasang IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan, Lemah, Turgor kulit jelek 4. Intoleransi aktivitas b/d anorexia, yang ditandai dengan, Data Subjektif, Klien mengatakan badan terasa lemah, Data Objektif, Penurunan aktivitas, seperti makan, minum, BAB, BAK, klien tarlihat lemah, ADL dibantu oleh perawat dan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J.R. DENGAN SISTEM PERNAPASAN TB PARU DI RUANGAN PAVILIUN YOHANES RSU. BETHESDA GMIM TOMOHON
N o. T gl. Diagnosa Keperaw atan Perencanaan Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi Kepera watan Tujuan dan Kriteria Hasil Interven si Rasional 1. Jalan napas tak efektif b/d adanya secret pada jalan napas, yang ditandai dengan:
Data Subjektif: - Keluarga klien mengatak an sudah batuk- batuk selama 2 minggu disertai pengeluar an lendir
Data Objektif: - Batuk- batuk dan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 hariJalan napas kembali efektif selama perawatan, dengan kriteria hasil: - Penderita mengatakan batuk berkurang - Batuk berkurang sampai hilang - Lendir berkurang sampai hilang - Bunyi ronchi hilang - Kaji pola napas
- Atur posisi tidur semi fowler - Anjurk an minum air hangat
- Layani obat sesuai program terapi dokterpe mberian terapi OBH 1 Tablet - Penurunan bunyi napas dapat menunjukkan akumulasi secret atau ketidakmamp uan untuk membersihkan jalan napas. - Meningkatkan pengembanga n paru
- Pemasukan cairan membantu secret sehingga mudah dikeluarkan - Terapi OAT diformulasika n untuk membunuh basil tuberculosis dan mengeluarkan dahak
08. 00
08. 10
08. 20
13. 00
1. Mengkaji pola napas misalnya bunyi, kecepatan, frekuensi 28 x/mnt, auskultasi ronchi masih ada
2. Mengatur posisi tidur semi fowler
3. Menganjurk an pasien untuk minum air banyak yang hangat klien minum (200 cc) 4. Melayani obatsesuaipr ogram terapi OBH 1 Tablet Amoxicylin 1tablet Tgl. 30- 07-2008 Jam 07.30 Wita
S: Klein mengelu h batuk O: Respirasi 22 x/mnt - Masih ada lendir - Auskul tasi ronchi (+) A: Masalah belum teratasi P: Lanjutka n intervens i Keperaw atan
berlendir - Terdapat bunyi ronchi
2. Nutrisi kurang dari kebutuha n tubuh b/d anorexia, yang ditandai dengan: Data Subjektif: - Keluarga klien mengatak an nafsu makan klien berkuran g
Data Objektif: - Kurang napsu makan - Lemah - Turgor kulit jelek - Penur unan Setelah di lakukan tindakan keperawatanK ebutuhan nutrisi terpenuhi setelah diberikan tindakan keperawatan dengan kriteria: - Penderita mengatakan ada nafsu makan - Lemah berkurang sampai hilang - Porsi makan yang disajikan dihabiskan - Kaji riwayat nutrisi
- Anjurk an untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering
- Layani obat sesuai program terapi vit amin
- Agar dapat mengidentifik asi defisiensi dan dapat memberikan diet yang tepat - Memaksimal kan masukan nutrisi dan mencegah iritasi gaster dan asupan nutrisi sangat diperlukan untuk menambah BB - Penambahan suplemen vitamin dapat membantu penurunan gizi 08. 00
12. 35
13. 00 1. Mengkaji riwayat nutrisi yang termasuk makanan yang disukai dan tidak disukai
2. Menganjurk an untuk makan sedikit tapi sering sampai porsi makan yang disajikan dihabiskan
3. Memberika n terapi vitaamin B dan C 1 x 1 tab Tgl. 30- 07-2008 Jam 07.30 Wita S: Nafsu makan mulai baik O: Nampak lebih sehat - Porsi makan yang disajikan hanya sebagian porsi yang dihabisk an A: Masalah mulai teratasi P: Lanjutka n intervens i keperaw atan
aktivitas - BB: 48 Kg - TB: 158 cm
3. Kekurang an volume cairan b/d dehidrasi Data Subjektif: - Keluarga klien mengatak an malas minum air
Data Objektif: - Terpa sang IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan - Lemah - Turgor kulit Kebutuhan cairan dalam tubuh terpenuhi, dengan kriteria hasil: - Membran mukosa lemba b - Turgor kulit baik - Pertaha nkan pencatata n volume masuk/ke luar
- Observa si Tanda- tanda vital
- Kaji me mbran mukosa, evaluasi turgor kulit
- Memberikan informasi tentang status kehilangan/pe ningkatan klien pada tahap akhir pertukaran. - Penurunan tekanan darah, hipotensi post ural dan takikardi adalah tanda dini hipovelemi - Indikator dehidrasi 20. 00 1. Mengobserv asi jumlah tetesan infus dalam cairan RL sebesar 32 tts/mnt
2. Mengobserv asi vital sign, khususnya tekanan darah dan nadi dengan hasil: TD: 110/60 mmHG N: 74 x/mnt 3. Mengkaji keadaan klien dengan hasil turgor kulit jelek, mukosa bibir kering Tgl. 30- 07-2008 Jam 07.30 Wita P: Keluarga klien mengata kan klien belum bisa memenu hi kebutuha n cairan secara mandiri O: Masih terpasan g IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan kanan, turgor kulit jel ek, jelek
lemah, bibir kering A: Masalah belum teratasi P: Lanjutka n intervens i Keperaw atan 4. Intoleran si aktivitas b/d anorexia, yang ditandai dengan: Data Subjektif: - Klien mengatak an badan terasa lemah
Data Objektif: - Penur unan aktivitas - Klien tarlihatle mah ADL kembali terpenuhi dengan kriteria: penderita dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain dan tidak mengeluh lemah - Kaji kemamp uan dalam beraktivit as
- Bantu aktivitas penderita sesuai yang diinginka n
- Anjurk an klien untuk melakuk an - Dapat mengetahui proses perkembangan dan aktivitas penderita
- Membantu kemandirian klien dalam aktivitas sehari-hari
- Keluarga merupakan orang terdekat klien yang membantu klien dalam beraktivitas 20. 00 1. Mengkaji kemampuan dalam beraktivitas dimana penderita mampu beraktivitas dengan bantuan keluarga atau perawat seperti makan,minu m, BAB, dab BAK
2. Membantu sebagian aktivitas penderita apabila diinginkan
Tgl. 30-07- 2008 Jam 07.30 Wita S: Keluarg a mengata kan klien belum bisa melakuk an aktivitas nya O: ADL dibantu A: Masalah belum teratasi P: Lanjutka n Intervens i Keperaw atan - ADL dibantu oleh perawat dan keluarga aktivitas sesuai kemamp uan - Libatkan keluarga dalam pemenuh an ADL
sebagai klien akan merasa aman secara moril dan fisik - Anjurkan klien dan keluarga dapat memahami penyebab dan resiko bila tidak minum obat 3. Menganjurk an klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yaitu mobilisasi di tempat tidur
4. Melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam beraktivitas
Catatan perkembangan No. DX Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan I. 5. Mengkaji pola napas misalnya bunyi, kecepatan, frekuensi 28 x/mnt, auskultasi ronchi masih ada
6. Mengatur posisi tidur semi fowler
7. Menganjurkan pasien untuk minum air banyak yang hangat klien minum (200 cc)
8. Melayani obat sesuai program terapi OBH 1 Tablet Amoxicylin 1 tablet Tgl. 30-07-2008 Jam 07.30 Wita
S: Klein mengeluh batuk
O: Respirasi 22 x/mnt - Masih ada lendir - Auskultasi ronchi (+) - A: Masalah belum teratasi