Sie sind auf Seite 1von 31

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN MASALAH


TB PARU
Di Ruang : SAKURA


Tgl Masuk : 27 April 2010
Jam : 09.00 WIB
No RM : 533267

IDENTITAS

Pasien Penanggung Jawab Pasien

Nama : Ny.S Tn. A
Umur : 34 th 42 th
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SD SMP
Alamat : Desa Mentoso,Jenu,Tuban Ds. Mentoso,Jenu,Tuban
Status Pernikahan : Kawin Kawin
Diagnosis Medis : TB Paru

PENGKAJIAN
Tgl : 28 April 2010
Jam : 08.00 WIB

A.RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan Utama Datang Ke RS.
Px mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan, sesak nafas.

2. Keluhan Utama .
Px mengatakan sesak.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Px mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat dingin pada malam hari, nafsu makan
menurun dan panas, kemudian pasien masuk ke rs di IRD pada tanggal 27-04-2010 dan di tempatkan di
ruangan dahlia dengan tangan sebelah kiri di pasang infus d 5 drip amiono 2 tetes.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu .
Px mengatakan 3 bulan batuk disertai sesak dan pernah menjalani pengobatan di puskesmas jenu kemudian
di bawah ke rsud dr. Koesma dan sebelumnya sudah pernah menderita penyakit seperti yang di deritanya
saat ini.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Px mengatakan tidak ada keluaraga px yang menderita penyakit seperti yang di deritanya seperti sekarang.


Genogram :









Keterangan :
= Pasien

= Laki-laki



= Perempuan

= Garis Perkawinan

= Garis keturunan

= Tinggal serumah





B. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Riwayat psikologi dan spiritual
Psikologi.
- Rumah : Hubungan px dengan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya baik.
- RS : Px berhubungan baik dengan keluarga yang mendampinginya Tetapi kurang tanggap terhadap
informasi yang di berikan.

Spiritual
- Rumah : Px beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu.
- RS : Px tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya masih lemah dan hanya dapat berdoa agar
cepat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang.
2. Pola aktivitas sehari-hari.
Pola Nutrisi
- Rumah : Px makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur, nasi, dan lauk-pauk serta tidak ada
pantangan, pasien minum 5-6 gelas air dalam 24 jam/hari 1200 liter.
- RS : Px hnx menghabiskan porsi makan dari jatah rumah sakit karena nafsu makan menurun dan px
merasa sesak, px minim habis 4 gelas/hari 800 liter dan mendapat terapi infus D5 drip amino 21 tetes.

Aktifitas kerja dan Latihan
- Rumah : Px mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah sebagai IRT, biasanya px di rumah
melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah sebelum akhirnya masuk rumah
sakit.
- RS :
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum



0 : mandiri
Toileting



1 : dengan alat Bantu
Berpakaian



2 : dibantu orang lain
Mobilisasi Dari Tempat Tidur



3 : dibantu orang lain dengan alat
Berpindah



4 : tergantung total
Ambulasi


Pola Istirahat
- Rumah : Px tidur 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan sebelum tidur px mempunyai kebiasaan
menonton TV dan minum susu.
- RS : Px tidur 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB, terbangun jika px merasa haus dan
mendengar suara keluarga px lain.

Pola Eliminasi
- Rumah : - Px mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.
- RS : - Px mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.
Pola kebersihan diri
- Rumah : Px mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.
- RS : Px hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari sekali, belum kramas dan gosok gigi.
Pola Seksualitas
- Rumah : Px biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak pernah mengalami
gangguan seksual.
- RS : Px tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena keadaan yang tidak memungkinkan.
9. Pola Nilai Keyakinan
Px dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai keyakinan bahwa penyakitnya adalah
cobaan dari tuhan.
10. Manajemen Koping
- Rumah : Px biasanya menyelesaikan masalah dengan anak & istrinya dengan musyawarah
- RS : masalah diselesaikan oleh keluarga.
11. Kognitif Perceptual
- Rumah : Px menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada yang mengatur
- RS : Px cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.


C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Umum
KU : Px tampak lemah, gelisah, tegang.
Kesadaran : Compos metis. GCS : 4-5-6
BB : 42 kg TB : 165 cm
TD : 110/60 mmhg. N : 110 x/mnt RR : 32 x/mnt t : 38,4
o
C
2. Kepala
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak beruban, kulit kepala kotor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.
3. Mata
Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-), pupil dapat merangsang cahaya,
sklera putih jernih, kulit di sekitar mata kehitaman.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak mudah rontok.
4. Hidung
Inspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O
2
kanul sebanyak 2 liter/menit, tampak
simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Telinga
Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
6. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak ada pembesaran
tonsil.
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.
8. Thorax
Paru Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi, jumlah 32x/menit.
Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Tidak ada nyeri tekan, + +
Tidak ada nyeri tekan + +

Perkusi : terdapat suara sonor
+ +
+ +

Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi dan wheezing pada setiap lobus
paru +
+
+
+
+
Jantung
Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5.
Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra klavikula sternum II LS
(sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V midklavikula sinistra.
Auskultasi : terdengar suara lup dup
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit.
Perkusi : terdengar suara timpany.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
10. Integumen
Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.
Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas.
11. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun 5 5

5 5
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.

2. Pemeriksaan Radiologi
- Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ).
- Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus.
- Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).
3. Terapi Medik
Dosis obat antituberkulosis
Obat Dosis harian
(mg/kgbb/hari)
Dosis 2x/minggu
(mg/kgbb/hari)
Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari)
INH
5-15 (maks 300
mg)
15-40 (maks. 900
mg)
15-40 (maks. 900 mg)
Rifampisin
10-20 (maks. 600
mg)
10-20 (maks. 600
mg)
15-20 (maks. 600 mg)
Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)
Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)
Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)


ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Data Subjektif/Data
Objektif
Penyebab Masalah
1 Ds : Pasien mengatakan
sesak
Do : Terdengar suara
tambahan whezing px
tampak lemas terdapat
penarikan intercosta.
TTV:
TD : 110/60 mmHg
RR : 32x/menit
S : 38,4
o
C
N : 120x/menit
Mycobacterium TB



Infeksi saluran nafas



Filtrasi sel radang



Penumpukan sputum
pada saluran nafas



Penyempitan lumen indo
bronkus



wheezing
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
2 Ds : Pasien mengatakan
badan terasa panas
Do : pasien tampak lemah,
kulit teraba panas, mukosa
kering.
TTV:
TD : 110/60 mmHg
RR : 32x/menit
S : 38,4
o
C
N : 120x/menit

Infeksi saluran nafas



Filtrasi sel radang

Gangguan termoregulasi



Panas

Peningkatan suhu
tubuh
3 Ds : Pasien mengatakan
nafsu makan menurun.
Do : pasien tampak lemah,
bibir tampak kering.
Sesak



Gangguan
pemenuhan nutrisi
Perubahan status
kesehatan



Ancaman kematian



Ansietas



Cemas



Peningkatan asam
lambung

Mual/muntah



Anoreksia



Intake in adekuat

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Dx. Kep Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan
1



I .Rabu
28/04/2010
Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif
b/d penumpukan sputum yang ditandai
dengan:
- Pasien mengatakan sesak.
- Terdengar suara tambahan wheezing.
- Pasien tampak lemas.
- Terdapat penarikan intercosta.
- Pasien terpasang kanul O
2

- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38
o
C
- N = 120x/menit

2 II Rabu
28/04/2010
Gangguan Peningkatan suhu tubuh b/d
eksotoksin kuman pada saluran nafas dan
paru yang ditandai dengan:
- pasien mengatakan badan terasa panas
- pasien tampak lemas,
- kulit teraba panas
- mukosa kering
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4
o
C
- N = 120x/menit
3 III Rabu
28/04/2010
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d intake in adekuat yang
ditandai dengan:
- pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien tampak lemah
- Bibir tampak kering
- Pasien habis porsi makan
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4
o
C
- N = 120x/menit

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267


No No
Dx
Tujuan Intervensi Rasional
1 I












Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1-2 jam
bersihan nafas pasien menjadi
efektif.
KH :
- Tidak terpasang kanul O
2

- Tidak terdapat otot intercosta






1. Observasi fungsi
pernafasan pasien.
2. Atur posisi pasien dengan
semi fowler.
3. Kaji suara nafas.
4. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
obat :
- Bronkodilator
- Antitusif
- kostikosterid
5. Ajarkan pasien untuk batuk
efektif dengan teknik
clumbing.

1. Penurunan bunyi nafas
dapat menunjukan
atelektasis.
2. Mengurangi penekanan
pada difragma.
3. Wheezing menunjukan
adanya penyempitan jalan
nafas.
4. Untuk menentukan obat-
obat sesuai dengan kondisi
pasien.
5. Membantu untuk
mengeluarkan
sputum/sekret.

2
II Selama dilakukan tindakan
keperawatan 2 jam suhu tubuh
dapat kembali normal.
KH :
- Pasien tampak segar.
- Kulit teraba hangat.
- Mukosa lembab.
- S : 36,5 37,5
1. Observasi TTV.
2. Anjurkan pasien banyak
minum air putih.
3. Kurangi aktivitas fisik.
4. Kompres dingin pada
daerah lipatan paha/ketiak.
5. Kolaborasi dengan tim
medik pemberian
antipiretik.
1. Mengetahui
perkeembangan pasien.
2. Agar dapat berkeringat dan
penguapan lebih cepat.
3. Aktivitas berlebih dapat
meningkatkan suhu tubuh.
4. Pada daerah tersebut akan
mempercepat penurunan
suhu.
5. Membantu terapi yang
tepat.
3 III Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x24 jam gangguan
pemenuhan nutrisi tubuh dapat
terpenuhi.
KH :
- Pasien habis 1 porsi makan makanan
yang disediakan RS.
- Pasien tampak segar.
- BB bertambah.
- Nafsu makan meningkat.
- TTV : - TD = 120/80 mmHg
- S = 36,5
o
C-37,5
o
C
- N = 80x/menit
1. Beri penjelasan pasien
tentang kebutuhan nutrisi
bagi tubuh.
2. Hidangkan makanan selagi
hangat.
3. Dorong makan sedikit tapi
sering.
4. Selidiki anoreksia/mual-
muntah.
1. Agar pasien mengerti
kebutuhan nutrisi bagi
tubuh.
2. Merangsang nafsu makan.
3. Memaksimalkan masukan
nutrisi bagi tubuh.
4. Dapat mempengaruhi
pilihan diet.


TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Hari/tanggal Jam Implementasi Respon pasien
1 Rabu
28-04-2010
08.00 1. Mengobservasi fungsi pernafasan pasien
2. Mengatur posisi pasien dengan semi fowler
3. Mengkaji suara nafas
4. Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat :
- Bronkodilator
- Antitusif
- kortikosteroid
5. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman
Pasien kooperatif
Pasien kooperatif

Pasien kooperatif
Pasien mengerti jenis dan dosis obat



Pasien menerima dengan baik
2 Rabu
28-04-2010
08.00 1. Mengobservasi TTV
2. Menganjurkan pasien banyak minum air putih
3. Mengurangi aktivitas fisik
4. Mengkompres dingin pada lipatan paha dan
ketiak
5. Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian antipiretik
Pasien kooperatif
Pasien menerima dengan baik

Pasien menerima dengan baik
Pasien kooperatif

Pasien mengerti jenis dan dosis obat

3 Rabu
28-04-2010
08.00 1. Menjelaskan pada pasien tentang kebutuhan
nutrisi bagi tubuh
2. Menghidangkan makanan selagi hangat
3. Mendorong makan sedikit tapi sering
4. Menyelidiki anoreksia atau mual-muntah
Pasien mengerti penjelasan perawat
Pasien menerima dengan baik
Pasien menerima dengan baik
Pasien
kooperatif


CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Dx. Kep Hari/Tanggal EVALUASI
1 I Rabu
28-04-2010
S : pasien mengatakan sesak berkurang
O : batuk jarang dengan sputum encer
A : masalah belum teratasi
P : rencana dilakukan no. 1,3,4
2 II Rabu
28-04-2010
S : pasien mengatakan suhu tubuh menurun.
O : suhu tubuh pasien 36,5
O
C
A : masalah teratasi sebagian
P : rencana dihentikan
3 III Rabu
28-04-2010
S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah,
pasien masih tampak lemah, BB : 42 KG
O : pasien menghabiskan porsi makan
A : masalah teratasi sebagian
P : rencana dilanjutkan no. 2,3,4,6, dan 7
4 I Kamis
29-04-2010
S : Pasien mengatakan sesak (-)
O : batuk jarang, tidak ada sputum
A : masalah teratasi sebagian
P : rencana dilanjutkan no, 1 dan 4
5 III Kamis
29-04-2010
S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah,
pasien tampak lemas dan BB : 42 KG
O : pasien habis 1 porsi makan
A : masalah belum teratasi.
P : renncana dilanjutkan no 2,3,5,dan 7.
6 I Kamis
29-04-2010
S : pasien mengatakan sudah tidak sesak
O : pasien sudah tidak batuk, tidak ada sputum
A : masalah teratasi
P : rencana dihentikan
7 III Kamis
29-04-2010
S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah,
pasien tampak lemas dan BB : 42 Kg
O : pasien habis 1 porsi makan
A : masalah teratasi sebagian
P : rencana dilanjutkan



EVALUASI HASIL
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267

No Dx.
Kep
Hari/Tanggal EVALUASI
1 I Kamis
29-04-2010
Bersihan jalan nafas pasien menjadi efektif
yang ditandai dengan tidak batuk, wheezing (-
), sputum (-),masalah teratasi, rencana
dihentikan.
2 II Kamis
29-04-2010
Peningkatan suhu tubuh sudah kembali normal
yang ditandai dengan suhu tubuh pasien
36,5
o
C. Masalah teratasi , rencana dihentikan.
3 II Kamis
29-04-2010
Kebutuhan nutrisi pasien belum tercukupi
ditandai dengan pasien tampak lemas, BB: 42
Kg. Masalah teratasi sebagian, rencana di
lanjutkan.


Minggu, 17 Februari 2013
ASUHAN KEPERAWATA KASUS TB PARU
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J. R DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN TB PARU DI RUANGAN PAVILIUN
YOHANES RSU. BETHESDA GMIM TOMOHON

I. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama : Tn. J.R.
Umur : 67 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Panasen, Jaga I, Kakas
Suku / Bangsa : Minahasa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Tanggal MRS : 26 Juli 2008 pkl. 13.00 Wita
Tanggal Pengkajian : 29 Juli 2008 pkl. 20.00 Wita
Diagnosa Medis : Susp. Tuberculosis

b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. J. R.
Umur : 28 Tahun
Alamat : Panasen, Jaga I, Kakas
Hubungan dengan Klien : Anak Klien


II. KELUHAN UTAMA
Batuk-batuk, nafsu makan berkurang dan berkeringat dingin.

III. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk rumah sakit Bethesda GMIM Tomohon pada tanggal 26 Juli 2008 dan
klien merupakan pasien rujukan dari RS Budi Setia Langowan. Saat dirujuk keluarga klien
mengatakan nafsu makan klien berkurang dan batuk-batuk selama 2 minggu disertai
pengeluaran lendir dan klien mengatakan badan terasa lemah, malas minum air dan saat
pengkajian klien terbaring lemah di tempat tidur dengan kesadaran kompos mentis, batuk
disertai dengan pengeluaran lendir, terpasang IVFD cairan RL dengan 32 tetes/menit,
terpasang kateter dengan jumlah urin 500 cc, terpasang oksigen1-2 liter, turgor kulit jelek,
berat badan menurun, vital sign: TD: 110/60 mmHg, SB: 36,6
0
C, N: 74 x/mnt, R: 24 x/mnt.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien pernah dirawat di RSU. Noongan dengan diagnosis Susp. Tuberculosis, tidak
ada riwayat operasi maupun kecelakaan yang membahayakan kondisi klien, tidak ada riwayat
alergi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di dalam keluarga klien tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM dan
penyakit menular seperti TB paru.


IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Klien tinggal di rumah milik sendiri bersama istrinya. Klien memiliki hubungan
cukup baik dengan lingkungan, terlihat dari jumlah pengunjung yang datang menjenguk.
Klien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dan klien menerima keadaannya
yang sakit sambil berharap cepat sembuh.

V. RIWAYAT SPIRITUAL
Klien taat beribadah dan aktif dalam kegiatan kerohanian. Setiap hari Minggu
penderita rajin masuk gereja dan mengikuti ibadah Kaum Bapa. Penderita yakin bahwa
kesehatan merupakan anugerah dari Tuhan.

VI. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Terbaring lemah, kesadaran kompos mentis tampak sakit berat.
b. Vital sign
TD : 110/60 mmHg
SB : 36,6
0
C
N : 74 x/mnt
R : 24 x/mnt
c. TB : 158 cm
d. BB : 48 kg





e. Pemeriksaan Head to Toe
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk bulat, rambut pendek warna hitam, tidak ada lesi, alopesia (-)
Palpasi : Bengkak (-)
2. Mata
Inspeksi : Mata terdapat secret, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, refleks pupil baik, mata
cekung.
3. Hidung
Inspeksi : Kebersihan cukup, tidak ada polip, lubang hidung simetris, terpasang oksigen setengah
liter/jam
4. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, serumen tidak ada, pendengaran baik.
5. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, tidak ada stomatitis, kebersihan cukup, struktur gigi lengkap.
6. Leher
Inspeksi : Kebersihan cukup, penonjolan vena jugularis (-)
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal, tulang-tulang iga menonjol,k putting susu pada dada kiri dan kanan
simetris.
Palpasi : Odem tidak ada, pergerakan dada simetris.
Auskultasi : Terdapat bunyi ronhi, bunyi jantung S
1
lub dan S
2
dub.

8. Abdomen
Inspeksi : Terlihat lemas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, lemas, turgor kulit jelek.
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
9. Ekstremitas atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan pergeraksn kedua tangan baik, terpasang IVFD RL, 32 tetes/mnt,
kuku bersih
Palpasi : Tidak ada Odema
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Pergerakan kedua kaki tidak baik, lemah, kuku kaki bersih
Palpasi : Refleks hammer (+), dan Tidak ada odema
10. Genetalia
Inspeksi : Terpasang kateter, persebaran mons pubis merata dan berwarna hitam.
11. Anus
Inspeksi : Haemoroid (-), tidak ada Kelalinan






VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi
Di rumah : Makan 3 kali sehari, jenis nasi: ikan, sayur, buah (bila ada) pola minum: 7-8 gelas sehari,
jenis: air putih, teh, gula
Di RS : Makan 3 kali sehati, jenis : ikan sayur, buah.
Pola minum: 3 4 kali sehari
b. Cairan
Di rumah : 7 8 gelas sehari, jenis: air putih, kopi 2 x/hari
Di RS : Klien jarang minum air putih, Pola minum: 3 4 kali sehari
c. Eliminasi
Di rumah : BAB 1 x/hari, warna kuning konsistensi lembek
BAK 4-5 x/hari
Di RS : BAB klien sudah BAB sejak 2 hari setelah MRS
BAK 4-5 x/hari warna kuning
d. Istirahat dan Tidur
Di rumah : Tidur malam 7-9 jam/hari, klien jarang tidur siang
Di RS : Klien tertidur di tempat tidur
e. Olahraga
Di rumah : Klien pergi ke kebun setiap pagi
Di RS : Klien lebih banyak istirahat


f. Personal Hygiene
Di rumah : Mandi 1 kali sehari pakai sabun, cuci rambut 1 hari sekali, pakai shampoo, gosok gigi 2 kali
sekali menggunakan obat gigi.
Di RS : Mandi lap dibantu perawat dan keluarga.
g. Rokok, Alkohol dan obat-obatan
Klien merokok 2 bungkus per hari, jenis kretek, minum alkohol 2 grem/hari jenis cap tikus.
h. Aktivitas olaraga.
Di rumah : Klien bertani di kebun setiap hari
Di RS : Klien terbaring lemah di tempat tidur dan ADL dibantu oleh perawat dan keluarga seperti
Makan dan Minum, BAB, BAK.

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 09 Juli 2008 Nilai Normal
LED 72
Hb 11,9 gr % 12-16 gr/dL
Ht 31 % 37-49 %
Leukosit 20.000 gr/dL 4,8-10,8 x 10
3
/mm
3

Jenis Leukosit:
N. segmen 88 % 50-70 %
Limfosit 10 % 20-40 %
Monosit 2 %
Trombosit 264.000 gr/dL 150-400 x 10
3
/ mm
3


Tanggal 12 Juli 2008
Natrium 109 meq/dL
Kalium 2,7 meq/dL
Glucose 75
Kolesterol 186
Trygliserida 156
Tanggal 26 Juli 2008
LED 90
Hb 11,5 gr % 12-16 gr/dL
Ht 30 % 37-49 %
Leukosit 13.900 gr/dL 4,8-10,8 x 10
3
/ mm
3

Jenis Leukosit:
Eosinofil 4
N. Segmen 81 % 50-70 %
Limfosit 13 % 20-40 %
Monosit 2 %
Trombosit 259.000 gr/dL 150-400 x10
3
/mm
3

Tanggal 27 Juli 2008
LED 110
Hb 11,9 gr % 12-16 gr/dL
Ht 32 % 37-49 %
Leukosit 13.900 gr/dL 4,8-10,8 x 10
3
/ mm
3

Jenis Leukosit:
Eosinofil 3
N. Batang 2 % 2-6 %
N. Segmen 80 % 50-70 %
Limfosit 13 % 20-40 %
Monosit 2 %
Trombosit 328.000 gr/dL 150-400 x10
3
/mm
3


Tanggal 29 Juli 2008
LED 123
Hb 10,4 gr % 12-16 gr/dL
Ht 37-49 %
Leukosit 13.400 gr/dL 4,8-10,8 x 10
3
/ mm
3

Jenis Leukosit:
N. Segmen 90 % 50-70 %
Limfosit 9 % 20-40 %
Monosit 1 %







IX. PENGELOMPOKAN DATA
a. Data Subjektif
1. Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang
2. Keluarga klien mengatakan sudah batuk-batuk selama 2 minggu disertai pengeluaran lendir
3. Klien mengatakan badan terasa lemah
4. Keluarga klien mengatakan malas minum air.
b. Data Objektif
1. Kurang napsu makan
2. Batuk-batuk dan berlendir
3. Terpasang IVFD dengan cairan RL sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan
4. Lemah
5. Turgor Kulit Jelek
6. Terdapat Bunyi ronhi
7. Klien tarlihat lemah
8. ADL dibantu oleh perawat dan keluarga, Seperti makan, minum, BAB, BAK
9. TB : 158 cm
10. BB : 48 kg




X. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1.
Data Subjektif:
- Keluarga klien mengatakan
sudah batuk-batuk selama 2
minggu disertai
pengeluaran lendir

Data Objektif:
- Batuk-batuk dan berlendir
- Terdapat bunyi ronchi


Mycobacterium
Tuberculosa di Udara

Terhirupoleh individu dan
masuk di jalan napas




Alveoli paru



Jalan napas
tidak efektif









Terakumulasi dan
bermultiplikasi


Reaksi inflamasi

Neutrifit dan makrofag
Memfagositosis
Tuberculosis

Penumpukan eksudat
dalam alveoli


Batuk
2. Data Subjektif:
- Keluarga klien mengatakan
nafsu makan klien
berkurang

Data Objektif:
- Kuran napsu makan
- Lemah
- Turgor kulit jelek
- Penurunan aktivitasSeperti
makan, minum, BAB, BAK
Anorexia

Intake oral menurun

Nutrisi sel dan jaringan
berkurang

Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
3. Data Subjektif:
- Keluarga klien mengatakan
malas minum air

Data Objektif:
- Terpasang IVFD dengan
cairan RL sebanyak 32
tts/mnt di tangan bagian
kanan
Patologis Penyakit

Anorexia


Intake oral menurun
Kekurangan
volume cairan
- Lemah
- Turgor kulit jelek


Peningkatan metabolisme
Tubuh berlebihan




Dehidrasi



Data Subjektif:
- Klien mengatakan badan
terasa lemah

Data Objektif:
- Penurunan aktivitas, seperi
makan, minum, BAB, BAK
- Klien terlihat Lemah
- ADL dibantu oleh perawat
dan keluarga

intake oral yang kurang

Nutrisi jaringan dan sel
menurun, metabolisme
jaringan dan sel menurun
(pembentukan ATP dan
ADD menurun)




Energi berkurang


Kelemahan fisik



Intoleransi
Aktivitas




DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Jalan napas tak efektif b/d adanya secret pada jalan napas yang ditandai dengan, data
subjektif, Keluarga klien mengatakan sudah batuk-batuk selama 2 minggu disertai
pengeluaran lendir, Data Objektif, Batuk-batuk dan berlendir, Terdapat bunyi ronchi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia, yang ditandai dengan, Data
Subjektif, Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berkurang, Data Objektif, kurang
napsu makan, lemah, Turgor kulit jelek, Penurunan aktivitas, seperti makan, minum, BAB,
BAK
3. Kekurangan volume cairan b/d dehidrasi yang di tandai dengan, Data Subjektif, Keluarga
klien mengatakan malas minum air, Data Objektif,Terpasang IVFD dengan cairan RL
sebanyak 32 tts/mnt di tangan bagian kanan, Lemah, Turgor kulit jelek
4. Intoleransi aktivitas b/d anorexia, yang ditandai dengan, Data Subjektif, Klien mengatakan
badan terasa lemah, Data Objektif, Penurunan aktivitas, seperti makan, minum, BAB, BAK,
klien tarlihat lemah, ADL dibantu oleh perawat dan keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J.R. DENGAN SISTEM PERNAPASAN TB
PARU
DI RUANGAN PAVILIUN YOHANES RSU. BETHESDA GMIM TOMOHON

N
o.
T
gl.
Diagnosa
Keperaw
atan
Perencanaan Keperawatan
Implementasi
Keperawatan
Evaluasi
Kepera
watan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Interven
si
Rasional
1. Jalan
napas tak
efektif
b/d
adanya
secret
pada
jalan
napas,
yang
ditandai
dengan:

Data
Subjektif:
- Keluarga
klien
mengatak
an sudah
batuk-
batuk
selama 2
minggu
disertai
pengeluar
an lendir

Data
Objektif:
- Batuk-
batuk dan
Setelah di
lakukan
tindakan
keperawatan
selama 3
hariJalan
napas kembali
efektif selama
perawatan,
dengan kriteria
hasil:
- Penderita
mengatakan
batuk
berkurang
- Batuk
berkurang
sampai hilang
- Lendir
berkurang
sampai hilang
- Bunyi ronchi
hilang
- Kaji pola
napas





- Atur
posisi
tidur
semi
fowler
-
Anjurk
an
minum
air
hangat

- Layani
obat
sesuai
program
terapi
dokterpe
mberian
terapi
OBH 1
Tablet
- Penurunan
bunyi napas
dapat
menunjukkan
akumulasi
secret atau
ketidakmamp
uan untuk
membersihkan
jalan napas.
- Meningkatkan
pengembanga
n paru

- Pemasukan
cairan
membantu
secret
sehingga
mudah
dikeluarkan
- Terapi OAT
diformulasika
n untuk
membunuh
basil
tuberculosis
dan
mengeluarkan
dahak

08.
00






08.
10


08.
20



13.
00





1. Mengkaji
pola napas
misalnya
bunyi,
kecepatan,
frekuensi 28
x/mnt,
auskultasi
ronchi
masih ada


2. Mengatur
posisi tidur
semi fowler

3. Menganjurk
an pasien
untuk
minum air
banyak yang
hangat klien
minum (200
cc)
4. Melayani
obatsesuaipr
ogram terapi
OBH
1 Tablet
Amoxicylin
1tablet
Tgl. 30-
07-2008
Jam
07.30
Wita

S: Klein
mengelu
h batuk
O: Respirasi
22 x/mnt
- Masih
ada
lendir
-
Auskul
tasi
ronchi
(+)
A: Masalah
belum
teratasi
P: Lanjutka
n
intervens
i
Keperaw
atan


berlendir
- Terdapat
bunyi
ronchi

2. Nutrisi
kurang
dari
kebutuha
n tubuh
b/d
anorexia,
yang
ditandai
dengan:
Data
Subjektif:
- Keluarga
klien
mengatak
an nafsu
makan
klien
berkuran
g

Data
Objektif:
- Kurang
napsu
makan
- Lemah
- Turgor
kulit
jelek
-
Penur
unan
Setelah di
lakukan
tindakan
keperawatanK
ebutuhan
nutrisi
terpenuhi
setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
dengan
kriteria:
- Penderita
mengatakan
ada nafsu
makan
- Lemah
berkurang
sampai hilang
- Porsi makan
yang disajikan
dihabiskan
- Kaji
riwayat
nutrisi



-
Anjurk
an untuk
makan
dalam
porsi
sedikit
tapi
sering


- Layani
obat
sesuai
program
terapi vit
amin

- Agar dapat
mengidentifik
asi defisiensi
dan dapat
memberikan
diet yang tepat
-
Memaksimal
kan masukan
nutrisi dan
mencegah
iritasi gaster
dan asupan
nutrisi sangat
diperlukan
untuk
menambah
BB
- Penambahan
suplemen
vitamin dapat
membantu
penurunan
gizi
08.
00




12.
35






13.
00
1. Mengkaji
riwayat
nutrisi yang
termasuk
makanan
yang disukai
dan tidak
disukai

2. Menganjurk
an untuk
makan
sedikit tapi
sering
sampai porsi
makan yang
disajikan
dihabiskan


3. Memberika
n terapi
vitaamin B
dan C 1 x 1
tab
Tgl. 30-
07-2008
Jam
07.30
Wita
S: Nafsu
makan
mulai
baik
O: Nampak
lebih
sehat
- Porsi
makan
yang
disajikan
hanya
sebagian
porsi
yang
dihabisk
an
A: Masalah
mulai
teratasi
P: Lanjutka
n
intervens
i
keperaw
atan

aktivitas
- BB: 48
Kg
- TB: 158
cm


3. Kekurang
an
volume
cairan b/d
dehidrasi
Data
Subjektif:
- Keluarga
klien
mengatak
an malas
minum
air

Data
Objektif:
-
Terpa
sang
IVFD
dengan
cairan RL
sebanyak
32
tts/mnt di
tangan
bagian
kanan
- Lemah
- Turgor
kulit
Kebutuhan
cairan dalam
tubuh
terpenuhi,
dengan kriteria
hasil:
- Membran
mukosa lemba
b
- Turgor kulit
baik
-
Pertaha
nkan
pencatata
n volume
masuk/ke
luar


-
Observa
si Tanda-
tanda
vital



-
Kaji me
mbran
mukosa,
evaluasi
turgor
kulit

- Memberikan
informasi
tentang status
kehilangan/pe
ningkatan
klien pada
tahap akhir
pertukaran.
- Penurunan
tekanan darah,
hipotensi post
ural dan
takikardi
adalah tanda
dini
hipovelemi
- Indikator
dehidrasi
20.
00
1. Mengobserv
asi jumlah
tetesan infus
dalam cairan
RL sebesar
32 tts/mnt


2. Mengobserv
asi vital
sign,
khususnya
tekanan
darah dan
nadi dengan
hasil:
TD: 110/60
mmHG
N: 74 x/mnt
3. Mengkaji
keadaan
klien dengan
hasil turgor
kulit jelek,
mukosa
bibir kering
Tgl. 30-
07-2008
Jam
07.30
Wita
P: Keluarga
klien
mengata
kan klien
belum
bisa
memenu
hi
kebutuha
n cairan
secara
mandiri
O: Masih
terpasan
g IVFD
dengan
cairan
RL
sebanyak
32
tts/mnt
di tangan
kanan,
turgor
kulit jel
ek,
jelek


lemah,
bibir
kering
A: Masalah
belum
teratasi
P: Lanjutka
n
intervens
i
Keperaw
atan
4. Intoleran
si
aktivitas
b/d
anorexia,
yang
ditandai
dengan:
Data
Subjektif:
- Klien
mengatak
an badan
terasa
lemah


Data
Objektif:
-
Penur
unan
aktivitas
- Klien
tarlihatle
mah
ADL kembali
terpenuhi
dengan
kriteria:
penderita
dapat
melakukan
aktivitas tanpa
bantuan orang
lain dan tidak
mengeluh
lemah
- Kaji
kemamp
uan
dalam
beraktivit
as






- Bantu
aktivitas
penderita
sesuai
yang
diinginka
n

-
Anjurk
an klien
untuk
melakuk
an
- Dapat
mengetahui
proses
perkembangan
dan aktivitas
penderita






- Membantu
kemandirian
klien dalam
aktivitas
sehari-hari


- Keluarga
merupakan
orang terdekat
klien yang
membantu
klien dalam
beraktivitas
20.
00
1. Mengkaji
kemampuan
dalam
beraktivitas
dimana
penderita
mampu
beraktivitas
dengan
bantuan
keluarga
atau perawat
seperti
makan,minu
m, BAB,
dab BAK

2. Membantu
sebagian
aktivitas
penderita
apabila
diinginkan



Tgl. 30-07-
2008
Jam 07.30
Wita
S: Keluarg
a
mengata
kan klien
belum
bisa
melakuk
an
aktivitas
nya
O: ADL
dibantu
A: Masalah
belum
teratasi
P:
Lanjutka
n
Intervens
i
Keperaw
atan
- ADL
dibantu
oleh
perawat
dan
keluarga
aktivitas
sesuai
kemamp
uan
- Libatkan
keluarga
dalam
pemenuh
an ADL

sebagai klien
akan merasa
aman secara
moril dan fisik
- Anjurkan
klien dan
keluarga dapat
memahami
penyebab dan
resiko bila
tidak minum
obat
3. Menganjurk
an klien
untuk
melakukan
aktivitas
sesuai
kemampuan
yaitu
mobilisasi di
tempat tidur

4. Melibatkan
keluarga
untuk
membantu
klien dalam
beraktivitas






Catatan perkembangan
No.
DX
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
I.
5. Mengkaji pola napas misalnya
bunyi, kecepatan, frekuensi 28
x/mnt, auskultasi ronchi masih
ada


6. Mengatur posisi tidur semi fowler

7. Menganjurkan pasien untuk
minum air banyak yang hangat
klien minum (200 cc)

8. Melayani obat sesuai program
terapi
OBH 1 Tablet
Amoxicylin 1 tablet
Tgl. 30-07-2008
Jam 07.30 Wita

S: Klein mengeluh batuk

O: Respirasi 22 x/mnt
- Masih ada lendir
- Auskultasi ronchi (+)
-
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi Keperawatan

II.
III.
IV.

http://yayannerz.blogspot.com/2013/02/asuhan-keperawata-kasus-tb-paru.html

Das könnte Ihnen auch gefallen