And bureaucracies).

Niskanen shared similar starting point to

tullock and downs in that the central fgure in his theory was
individual utility maximizing bureaucrat. Niskanen, however,
paid more detailed attention to what bureaucrats sought to
maximize. The rational choice assumptions o economics argue
that in making decisions and talking actions, an individual seeks
to maximize personal utility. !n and o itsel, however, this is not
a particularly use ul insight. "hat, ater all, constitutes
#personal utility$% in economics, utility is typically put into
operation according to &uchanan tullock's #more rather than
less$ dictum. (ecisions that yield more o something )wages,
profts, consumption opportunities) are thus presumed to
increase utility. Niskanen sought to extend this reasoning rom
the individual economics actor to the bureaucratby suggesting
several variables that might enter into the latter's utility
unctions * salary, per+uisites, power, prestige, patronage, public
reputation, and agency output. Niskanen argued that most o
these variables are tied to the budget o a given agency. ! such
things as salary, power, and prestige are tied to the overall
budget o an agency, the rational bureaucrat should thereore
strive to make that budget as large as possible. Niskanen thus
suggested that budget maximization serves as a good proxy or
the utility o the bureaucrat ),-.,, /0)
Niskanen recognized that not all bureaucrats are motivated
by fnancial bottom lines or career advancement, and was
willing to acknowledge that some bureaucrat, however, have a
problem * #A bureaucrat...is neither omniscient norsovereign. 1e
cannot ac+uire all o the inormation on individual preerences
and production oppurtunities that would be necessary to divine
the public in constitutes the public interest$ ),-.,, /-). !n other
words, bureaucrat have di2erent ideas about what constitutes
the public interest, and no incividual has all the inormation
re+uired to make a defnitive claim that his or her conception o
the civic good is the correct one. 3o although Niskanen
recognized that some public servants may be public spirited, he
believed they were unlikely to be particularly e2ective in
advancing the public interes. !n act, argued niskanen, #it is
impossible or ormation and the con4icting interests o other,
regardless o his personal motivation$ ),-.,, /-). !n contrast,
the rational bureaucrat is well positioned to act on behal o his
own interests. All he need to know are his own preerences.
Niskanen thus viewed a bureaucracy as a rought e+uivalent
o a business where budget maximization subtituted or proft
maximization. Niskanen created a market analogy where
bureaucracies were monopoly producers o public services, and
logislators were monopsonist buyers. &ureaucrats sought to
maximize their budget by #selling$ a certain level o public
services to legislators. 5or any given bureaucracy, a subgroup o
legislators will have powerul incentives to secure high levels o
the service produced. These incentives were largely electoral
bureaucracies provided contracts, 6obs, and services that
benefted constituents and or which legislators could claim
credit. A market with monopoly producer and handul o
dominant buyers had predictable outcomes * ine7ciency in
production and supply outpacing demand ),-.,, 88.). To
combat this inherent dysunction in public service production,
Niskanen suggested that the fnancing o public services be
restricted to the lowest level o government possible, and that
budget decisions be re+uired to muster a two9thirds vote in a
legislature ),-.,, 88.988-). The idea was to reduce the
in4uence o monopoly buyers and to better connect the supply
o public services to demand by putting producers as close as
possible to consumers.
(an birokrasi). Niskanen berbagi titik awal mirip dengan
Tullock surut dalam bahwa tokoh sentral dalam teorinya individu
utilitas memaksimalkan birokrat. Niskanen, bagaimanapun,
memberikan perhatian yang lebih rinci untuk apa birokrat
berusaha untuk memaksimalkan. Asumsi pilihan rasional
ekonomi berpendapat bahwa dalam mengambil keputusan dan
tindakan berbicara, seorang individu berusaha untuk
memaksimalkan utilitas pribadi. (alam dan dari dirinya sendiri,
bagaimanapun, ini bukan terutama menggunakan wawasan ul.
Apa, setelah semua, merupakan :utilitas pribadi:% di bidang
ekonomi, utilitas biasanya dimasukkan ke dalam operasi sesuai
dengan : lebih daripada kurang : &uchanan Tullock diktum.
;eputusan yang menghasilkan lebih dari sesuatu )upah,
keuntungan, peluang konsumsi) dengan demikian dianggap
meningkatkan utilitas. Niskanen berusaha untuk
memperpan6ang penalaran ini dari aktor ekonomi individu untuk
bureaucratby menun6ukkan beberapa variabel yang mungkin
masuk ke dalam ungsi utilitas yang terakhir* ga6i, penghasilan
tambahan, kekuasaan, prestise, patronase, reputasi publik, dan
output lembaga. Niskanen berpendapat bahwa sebagian besar
variabel ini terkait dengan anggaran dari lembaga tertentu. <ika
hal9hal seperti ga6i, listrik, dan prestise yang terkait dengan
anggaran keseluruhan dari suatu instansi, birokrat rasional
karena itu harus berusaha untuk membuat anggaran yang
sebesar mungkin. Niskanen sehingga menyarankan bahwa
anggaran maksimalisasi berungsi sebagai proxy yang baik
untuk utilitas birokrat ),-.,, /0).
Niskanen diakui bahwa tidak semua birokrat termotivasi
oleh garis bawah keuangan atau kema6uan karir, dan bersedia
untuk mengakui bahwa beberapa birokrat, bagaimanapun,
memiliki masalah * : 3eorang birokrat... bukanlah norsovereign
mahatahu. (ia tidak bisa mendapatkan semua inormasi pada
preerensi individu dan celah produksi yang akan diperlukan
untuk ilahi di depan umum merupakan kepentingan publik :
) ,-.,, /- ). (engan kata lain, birokrat memiliki ide yang
berbeda tentang apa yang merupakan kepentingan umum, dan
tidak ada incividual memiliki semua inormasi yang diperlukan
untuk menga6ukan klaim defniti bahwa nya konsepsi kebaikan
sipil adalah yang benar. <adi meskipun Niskanen diakui bahwa
beberapa pegawai negeri mungkin publik bersemangat, ia
percaya mereka tidak mungkin sangat eekti dalam mema6ukan
interes publik. &ahkan, berpendapat Niskanen, : tidak mungkin
untuk pembentukan dan kon4ik kepentingan dari lain, terlepas
dari motivasi pribadinya : ),-.,, /- ). 3ebaliknya, birokrat
rasional posisi yang baik untuk bertindak atas nama
kepentingan sendiri. =ang ia perlu tahu adalah preerensi sendiri.