Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SBD 2
DATA WAREHOUSE
OLEH :
Kelompok 9
1. Yuli Saraswati Komdeka
2. Devi Anjar F. P. S.
3. Daniel Gilang Ilahi
5. Zhindy Fariris
(NIM.G41120476)
(NIM.G41120592)
(NIM.G41120598)
(NIM.G41120660)
GOLONGAN B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul DATA WAREHOUSE
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang data
warehouse. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.4 Manfaat
1. Mengetahui definisi dari data warehouse?
2. Mengetahui manfaat dari data warehouse?
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari data warehouse?
4. Mengetahui konsep dan arsitektur data warehouse
5. Mengetahui cara membangun data warehouse?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI DATA WAREHOUSE
Pengertian Data Warehouse dapat bermacam-macam namun
mempunyai inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :
warehouse
adalah
database
yang
saling
bereaksi
yang
dapat
time-variant,tidak
berubah
yang
digunakan
untuk
arsitektur data warehouse adalah atau akan menjadi penting dalam peran
dan tanggung jawab dalam pengelolaan informasi.
1960 General Mills dan Dartmouth College , dalam proyek penelitian
bersama, mengembangkandimensi syarat dan fakta.
1970 ACNielsen dan IRI menyediakan data mart dimensi untuk penjualan
eceran.
1983 Teradata memperkenalkan
sistem
manajemen
database
yang
4. Dimension Table
Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data detail yang dapat dilaporkan.
Seperti laporan laba pada tabel fakta dapat dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang
berupa perbulan, perkwartal dan pertahun).
5. Fact Table
Merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data history dimana key
(kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key tersebut terdiri dari foreign key(kunci
asing) yang merupakan primary key (kunci utama) dari beberapa dimension table
yang berhubungan.
6. DSS
Merupkan sistem yang menyediakan informasi kepada pengguna yang menjelaskan
bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang
baik.
Memiliki
aturan
transformasi
untuk
memvalidasi
dan
dari
format
data
awal/sumbernya,
sehingga
membutuhkan
tenggang
waktu
untuk
memindahkannya.
3. Semakin lama dipelihara, semakin besar biaya untuk merawat
sebuah datawarehouse.
4. Datawarehouse dapat menjadi ketinggalan dari data terbaru yang
relatif cepat, karena data yang digunakan di datawarehouse tidak
di update secara cepat. sehingga data yang ada tidak optimal.
warehousing
dapat
menyimpan
data-data
yang
berasal
dari
sumbersumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling
terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecahpecah
karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep
data warehousing itu sendiri. Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan
berbagai cara seperti konsisten dalam penamaan variable,konsisten dalam ukuran
variable,konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari
data. Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai macam aplikasi yang
mungkin pula dibuat oleh developer yang berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam
aplikasi-aplikasi tersebut ada variable yang memiliki maksud yang sama tetapi nama
dan format nya berbeda. Variable tersebut harus dikonversi menjadi nama yang sama
dan format yang disepakati bersama. Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan
karena perbedaan nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa
dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena kekonsistenannya.
3. Rentang Waktu
Seluruh data pada data warehousing dapat dikatakan akurat atau valid pada
rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam
mengukur keakuratan suatu data warehousing, dapat digunakan berbagai cara antara
lain :
Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehousing pada rentang
waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang disajikan
dalam data warehousing baik implicit maupun explicit secara explicit dengan unsur
waktu dalam hari, minggu, bulan dsb. Secara implicit misalnya pada saat data
tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per tiga bulan. Unsur waktu akan
tetap ada secara implisit didalam data tersebut.
Cara yang ketiga,variasi waktu yang disajikan data warehousing melalui serangkaian
snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu
sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada bersifat read-only.
4. Non-Volatile
Karakteristik keempat dari data warehousing adalah non-volatile, maksudnya
data pada data warehousing tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari
sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai
suplemen bagi basisdata itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Basisdata
tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental
disatukan dengan data sebelumnya. Berbeda dengan basisdata operasional yang dapat
melakukan update, insert dan delete terhadap data yang mengubah isi dari basisdata
sedangkan pada data warehousing hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu
loading data (mengambil data) dan akses data (mengakses data warehousing seperti
melakukan query atau menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada kegiatan
dating data).
5. Ringkas
Datawarehousing menyediakan ringkasan-ringkasan data operasional yang
sederhana dan mudah dipahami oleh pihak manajemen jika diperlukan.
6. Tidak ternormalisasi
Data dalam sebuah data warehousing biasanya tidak dinormaslisasi sehingga
basisdatanya sangat redudansi.
7. Data dari berbagai sumber
Data yang diolah diperoleh dari berbagai sumber baik sumber internal maupun
sumber eksternal.
8. Memiliki Metadata
Metadata menjadi bagian data warehousing karena metadata mempunyai
dampak yang besar pada bagaimana data warehousing berfungsi. Metadata
menguraikan struktur dan arti data, sehingga mendukung penggunaan efektik atau
tidak efektifnya data. Metadata menyimpan kunci agar pengguna merasa nyaman dan
akrab memanfaatkan teknologi.
2.5 CARA MEMBANGUN DATA WAREHOUSE
1. Menentukan Bentuk Data Warehouse
Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang
sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk data warehouse
seperti apa yang dibutuhkan oleh aplikasi yang kita rancang.
2. Anatomi Data Warehouse
Penerapan awal dari arsitektur data warehouse dibuat berdasarkan konsep bahwa data
warehouse mengambil data dari berbagai sumber dan memindahkannya ke dalam pusat
pengumpulan data yang besar. Konsep ini sebenarnya lebih cenderung kepada sebuah
lingkungan mainframe yang terpusat.
Keunggulan teknologi Client Server memungkinkan data warehouse diterapkan
dalam berbagai macam cara untuk menampung kebutuhan pemakai sistem secara lebih
proposional. Dalam suatu kasus, misalkan saja pemakai tertentu perlu menggabungkan data
dari sebuah sistem pengumpulan data yang statis dengan data dari sistem operasional yang
dinamis hanya dengan sebuah query saja. Berikut ini adalah tiga jenis dasar sistem Data
Warehouse :
dapat
mengakses
sumber
data
yang
berada
diluar
lokasi
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/yurikacaesarita/2010/11/02/datawarehouse-monggodilihat/
http://euissitinurjanah.blogspot.com/2013/01/kelebihan-dan-kekurangan-datawarehouse.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gudang_data
http://maulithaghaisani.blogspot.com/2012/06/makalah-data-warehouse.html
http://prianggoangga.blogspot.com/2012/10/data-warehouse_23.html
http://www.scribd.com/doc/50577827/9/Kegunaan-Data-Warehouse