Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KELOMPOK 10
S411308008 Desy Sanggar Pratiwi
S411308013 Edi Mardani
S411308026 Murtiningsih
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
Page 0
Kelompok 10
PERINGKAT SKALA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Skala Likert, didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik.
7.
8.
Skala Stapel, secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap
item yang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian
tengah dengan jarak skala numerik, katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisi
item seperti diilustraikan di bawah. Skala ini memberikan ide mengenai
seberap dekat atau jauh respons individu terhadap stimulus, sebagaimana
ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala ini tidak memiliki titik nol
absolut, skala ini adalah skala interval.
Page 1
Kelompok 10
1
OBSERVASI
Identifikasi
bidang
Permasalahan
6
PENGUMPULAN,
ANALISIS DAN
INTERPRETASI
DATA
3
PENDEFINISIAN
MASALAH
Pembatasan
masalah
4
KERANGKA
TEORI
Variabel sdh
didefisikan
dan diberi
label
6
RANCANGAN
RISET
7
PENGAMBILAN
KESIMPULAN
DEDUCTIVE
YA
2
PENGUMPULAN
DATA AWAL
5
PERUMUSAN
HIPOTESIS
TIDAK
Interview
Studi Pustaka
9
PPENULISAN
LAPORAN
Page 2
10
PRESENTASI
LAPORAN
11
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
MANAJERIAL
Kelompok 10
RINCIAN STUDI
Tujuan studi
PERNYATAAN MASALAH
Eksplorasi
Deskripsi
Pengujian
hipotesis
Jenis investigasi
Membuktikan :
- Hubungan kausal
- Korelasional
- Perbedaan
kelompok,
peringkat, dan
sebagainya
Tingkat intervensi
peneliti
Minimal : mempelajari peristiwa
sebagaimana
adanya.
Manipulasi
dan/atau kontrol
dan/atau simulasi.
PENGUKURAN
Konteks studi
Direncanakan
Tidak
direncanakan
Pengukuran dan
ukuran
Definisi
operasional item
(ukuran)
Skala
Kategori
Sandi
ANALISIS DATA
1.Feel for
data
2.Goodness
of data
Unit analisis
(populasi yang
diteliti)
Individu
Pasangan (Dyads)
Kelompok
Organisasi
Mesin
Dan sebagainya
Desain sampel
Probabilitas /
nonprobabilitas
Ukuran sampel (n)
Page 3
Horizon waktu
Metode
pengumpulan
data
Pengamatan
Wawancara
Kuesioner
Pengukuran fisik
Unobtrusive
3.Pengujian
hipotesis
9.
Kelompok 10
10. Skala Konsenus, dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih
item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka releva. Item dipilih
terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala
konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan
diuji validitas dan keandalannya.
11. Skala Lainnya, ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju
atau rumit (advance) seperti penskalaan multidimensional (multidimensional
scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual,
dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar
visual
mengenai
hubungan
yang
ada
dianara
dimensi
sebuah
konsep (construct).
RANKING SCALES
Ranking scales (skala peringkat) digunakan untuk memanfaatkan
kecenderungan antara dua atau lebih objek-objek atau item. Namun, peringkat
tersebut tidak dapat memberikan petunjuk pasti untuk beberapa jawaban yang
dicari. Sebagai contoh, katakanlah ada empat lini produk dan manajer mencari
informasi yang akan membantu memutuskan mana produk yang harus
mendapatkan perhatian yang besar. Mari kita juga berasumsi bahwa 35%
responden memilih produk pertama, 25% kedua, dan 20% memilih masingmasing produk tiga dan empat sebagai pilihan bagi mereka. Manajer tidak bisa
kemudian menyimpulkan bahwa produk pertama adalah yang paling disukai,
karena 65% dari responden tidak memilih produk itu. Metode alternatif yang
digunakan
adalah paired
comparisons (perbandingan
berpasangan), forced
Page 4
Kelompok 10
1. Paired comparisons
Skala perbandingan berpasangan digunakan ketika, di antara
sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara objek pada
waktu yang bersamaan. Hal ini membantu untuk menilai kecenderungan
pilihan. Jika, misalnya, dalam contoh sebelumnya, selama perbandingan
berpasangan, responden secara konsisten menunjukkan pilihan untuk produk
yang satu atas produk dua, tiga dan empat, manajer andal dapat memahami
produk yang menuntut perhatian penuh nya. Namun, karena jumlah objek
yang akan dibandingkan meningkat, begitu juga jumlah perbandingan
berpasangan. Jumlah pilihan berpasangan untuk objek n akan menjadi [(n) (n1) / 2]. Semakin besar jumlah objek atau stimulus, semakin besar jumlah
perbandingan berpasangan disajikan kepada responden, dan semakin besar
kelelahan responden. Oleh karena itu, perbandingan berpasangan adalah
metode yang baik jika jumlah stimulus yang disajikan adalah kecil.
2. Forced choice
Forced choice memungkinkan responden untuk mengurutkan objek
dan membandingkan satu sama lain, di antara alternatif yang disediakan. Ini
adalah mudah bagi responden, terutama jika jumlah pilihan untuk
digolongkan terbatas jumlahnya.
3. Comparative scale
Skala komparatif menyediakan patokan atau titik acuan untuk
menilai sikap terhadap objek saat ini, peristiwa, atau situasi yang diteliti.
Skala penilaian yang digunakan untuk mengukur konsep perilaku. Skala
peringkat digunakan untuk membuat perbandingan atau peringkat variabel
yang telah disadap pada skala nominal.
Page 5
Kelompok 10
KETEPATAN PENGUKURAN
Sekarang kita telah melihat bagaimana mendefinisikan variabel secara
operasional dan menerapkan teknik penskalaan yang berbeda, penting untuk
memastikan bahwa instrumen yang kami kembangkan untuk mengukur suatu
konsep tertentu memang akurat mengukur variabel, dan bahwa, pada
kenyataannya, kita benar-benar mengukur konsep yang kami tetapkan untuk
mengukur. Penggunaan instrumen yang lebih baik akan memastikan akurasi lebih
pada hasil, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas ilmiah penelitian.
Mari kita memeriksa bagaimana kita dapat memastikan bahwa langkahlangkah yang dikembangkan adalah yang cukup baik. Pertama, analisis item
tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel yang dilakukan, dan
kemudian reliabilitas dan validitas dari langkah-langkah ditetapkan.
Item analysis
Analisis item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen
termasuk sana atau tidak. Dalam analisis item, berarti antara kelompok skor tinggi
dan kelompok skor rendah diuji untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan
melalui t-nilai. Item dengan tinggi t-nilai (tes yang mampu mengidentifikasi item
yang sangat diskriminatif dalam instrumen) tersebut kemudian dimasukkan dalam
instrumen. Setelah itu, tes untuk keandalan instrumen dilakukan dan validitas
ukuran dibuat.
Sangat singkat, reliabilitas adalah tes tentang bagaimana instrumen alat
ukur dapat konsisten apapun konsepnya dalam mengukur. Sekali lagi reliability
Page 6
Kelompok 10
VALIDITAS
Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Kita akan
peduli tentang masalah keaslian penyebab dan akibat hubungan (validitas
internal), dan generalisasi terhadap lingkungan eksternal (validitas eksternal).
Beberapa jenis uji validitas digunakan untuk menguji kebaikan ukuran dan penulis
menggunakan istilah yang berbeda untuk menunjukkan mereka. Demi kejelasan,
kita kelompokan uji validitas dengan tiga judul: content validity (validitas
isi), criterion-related validity (kriteria yang berhubungan dengan validitas),
dan construct validity (validitas konstruk).
1. Content validity
Content validity adalah validitas yang berkaitan dengan baik atau
buruknya sampel yang diambil dari populasi. Validitas isi memastikan bahwa
mengukur mencakup set yang memadai dan representatif item yang
memanfaatkan konsep tersebut. Semakin banyak item skala mewakili domain
atau semesta dari konsep yang diukur, semakin besar validitas konten. Untuk
dimasukkan ke dalam cara yang berbeda, validitas isi adalah fungsi dari
seberapa baik dimensi dan elemen dari sebuah konsep yang telah digambarkan.
Face validity atau validitas rupa adalah validitas yang berhubungan
dengan apa yang kelihatan dalam mengukur sesuatu, tetapi bukan terhadap apa
yang seharusnya akan diukur.
Page 7
Kelompok 10
2. Criterion-related validity
Validitas kriteria terkait dibuat ketika mengukur membedakan
individu pada kriteria yang diharapkan diprediksi. Hal ini dapat dilakukan
dengan membentuk concurrent validity (validitas konkuren) atau predictive
validity (validitas prediktif).
Concurrent validity adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan
(korelasi) antara skor dalam item instrumen dengan kinerja, atau objek
penelitian yang lain.
Predictive validity adalah validitas perkiraan yang berkenaan dengan
hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja atau seseorang di masa
mendatang berdasarkan pengukuran awal. Validitas prediksi adalah validitas
instrumen yang diharapkan bisa memiliki hubungan dengan hasil yang
diharapkan dari instrumen yang dibuat. Validitas prediktif menunjukkan
kemampuan alat ukur untuk membedakan antara individu dengan mengacu
pada kriteria masa depan.
3. Construct validity
Validitas konstruk adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas
dalam aspek psikologis tentang apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta
terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu itu bisa menyebabkan kinerja
dan hasil yang baik dalam pengukuran. Validitas konstruk membuktikan
seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan
teori-teori sekitar yang tes dirancang. Hal ini dinilai melalui convergent
validity (validitas konvergen) dan discriminant validity (validitas diskriminan).
Convergent validity adalah sejauh mana operasi ini mirip dengan
(menyatu pada) operasi lain yang secara teoritis juga harus sama dengan.
Validitas konvergen akan dibuat bila nilai yang diperoleh dengan dua
instrumen yang berbeda mengukur konsep yang sama sangat berkorelasi.
Discriminant validity dibuat bila, berdasarkan teori, dua variabel yang
diprediksi akan berkorelasi, dan skor yang diperoleh dengan mengukur mereka
memang secara empiris ditemukan begitu. Validitas dengan demikian dapat
Page 8
Kelompok 10
RELIABILITY
Keandalan dari suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana hal itu tanpa
bias (bebas kesalahan) dan karenanya menjamin pengukuran yang konsisten
sepanjang waktu dan di berbagai item dalam instrumen. Dalam kata lain,
keandalan ukuran adalah indikasi dari stabilitas dan konsistensi dengan instrumen
ukuran konsep tersebut dan membantu untuk menilai "kebaikan" dari ukuran.
Stabilitas Tindakan
Kemampuan ukuran untuk tetap dari waktu ke waktu yang sama
merupakan indikasi dari stabilitas dan kerentanan yang rendah terhadap perubahan
situasi. Ini membuktikan "kebaikan" karena konsep ini secara stabil diukur, tidak
peduli ketika hal itu dilakukan. Dua pengujian kestabilan adalah test-retest
reliability (reliabilitas tes ulang) dan parallel-form reliability (reliabilitas bentuk
paralel).
Page 9
Kelompok 10
1. Test-retest reliability
Test-tes ulang koefisien reliabilitas diperoleh dengan pengulangan
ukuran yang sama pada kesempatan kedua disebut uji reliabilitas tes ulang.
Ini cara paling sederhana menguji reliabilitas sesuai dengan definisinya di
atas, yakni dengan cara mencoba kuisioner yang sama kepada responden yang
sama lebih dari satu kali (misal 2x) dalam waktu yang berbeda (jeda waktu
tertentu). Jadi nilai reliabilitasnya ditentukan nilai korelasi item-item yang
sama untuk periode survey yang berbeda.
2. Parallel-form reliability
Ketika tanggapan pada dua set pengukuran sebanding, terbentuk
konstruk yang sama dan sangat berkorelasi, maka kita memiliki reliabilitas
bentuk paralel.
Page 10
Kelompok 10
Page 11
Kelompok 10
umum. Oleh karena itu, peningkatan nilai construct akan diterjemahkan ke dalam
peningkatan nilai untuk semua item yang mewakili construct.
What is a formative scale and why do the items of a formative scale not
necessarily hang together?
Sebuah skala formatif digunakan ketika membangun sesuatu ditinjau
sebagai kombinasi penjelas dari indikator tersebut. Ambil Job Description Index,
suatu ukuran gabungan yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kepuasan kerja.
Langkah ini meliputi lima dimensi: jenis pekerjaan (18 item), kesempatan untuk
promosi (9 item), kepuasan terhadap pengawasan (18 item), rekan kerja (18 item),
dan pembayaran (9 item).
Lima dimensi dijabarkan ke dalam 72 elemen yang dapat diamati dan
terukur seperti "Kesempatan Baik untuk kemajuan", "promosi Reguler", "Cukup
kesempatan baik untuk promosi", "Penghasilan yang memadai untuk biaya
normal",
"Sangat
dibayar
tinggi",
dan
"Memberikan
rasa
prestasi
".
Singkatnya, Job Description Index meliputi lima dimensi dan 72 item. Sebuah
skala yang berisi item yang tidak selalu berhubungan disebut skala formatif.
Page 12