Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Dione S. M. Bhaskara
Johannis F. Mallo
Djemi Tomuka
jantung sebanyak 3 kasus (37.5%), penyakit paru sebanyak 2 kasus (25%), penyakit lainnya (tidak
diketahui sebabnya) 2 kasus (25%), dan kanker paru hanya terdapat 1 kasus (12.5%). Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa kematian mendadak terjadi lebih sering pada laki-laki, serta paling banyak dialami
pada usia 41-59 tahun. Penyebab tersering kematian mendadak diakibatkan oleh sistem kardiovaskular.
Kata Kunci: Kematian mendadak, autopsi, sistem kardiovaskular.
Dalam
kasus forensik,
penyebab
kematian dapat di identifikasi dengan cara
pemeriksaan medik dengan tujuan membantu
penegakan hukum antara lain adalah
pembuatan visum et repertum. Visum et
repertum merupakan keterangan yang dibuat
oleh dokter atas permintaan penyidik yang
berwenang mengenai hasil pemeriksaan
medik terhadap manusia, baik hidup atau mati
ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh
manusia, berdasarkan keilmuannya dan di
bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan.
Visum et repertum adalah salah satu alat bukti
yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal
184 KUHAP. Visum et repertum menguraikan
segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan
medik yang tertuang di dalam bagian
pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap
sebagai pengganti benda bukti.2
Pemeriksaan medik lain yang sangat
penting untuk mengidentifikasi penyebab
kematian adalah autopsi. Autopsi berasal dari
kata Auto = sendiri dan Opsis = melihat.
Yang dimaksudkan dengan autopsi adalah
pemeriksaan terhadap tubuh mayat, meliputi
pemeriksaan terhadap bagian luar maupun
bagian dalam dengan tujuan menemukan
proses penyakit dan atau adanya cedera,
melakukan interpretasi atas penemuanpenemuan
tersebut,
menerangkan
penyebabnya serta mencari hubungan sebab
akibat
antara
kelainan-kelainan
yang
ditemukan dengan penyebab kematian. Jika
pada pemeriksaan ditemukan beberapa jenis
kelainan bersama-sama, maka dilakukan
penentuan kelainan mana yang merupakan
penyebab kematian, serta apakah kelainan
yang lain turut mempunyai andil dalam
terjadinya kematian tersebut.4
Jumlah (%)
100
distribusi
penderita
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0-23 2-12 13-20 21-40 41-59 60
bulan tahun tahun tahun tahun tahun
50
Perempuan
Jumlah
kematian
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di bagian Forensik BLU RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun
2010-2012, didapatkan data mengenai profil
korban mati mendadak di bagian Forensik
periode tahun 2012-2012 ialah korban yang
mengalami kematian mendadak terbanyak
merupakan penderita laki-laki (87,5%),
korban yang mengalami kematian mendadak
terbanyak pada kelompok usia 41-59 tahun
(37,5%) dan penyebab korban mati mendadak
tersering ialah penyakit jantung (37,5%).
DAFTAR PUSTAKA
1. James JP, Jones R, Karch SB, Manlove J.
Simpsons Forensic Medicine. 13th edition.
London: Hodder & Stoughton Ltd. 2011. p.
54-64.
2. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S,
Munim TWA, Sidhi, Hertian S et al. Ilmu
Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 1997.
3. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran
Forensik. Edisi Pertama. Jakarta Barat:
Binarupa Aksara; 1997. h. 210.
4. Ctorus V. Teknik Autopsi. 17 Jul 2011.
[dikutip 05 Sep 2013]. Diunduh dari:
6.
7.
8.
9.
10.
http://www.scribd.com/doc/60173860/TEKNI
K-AUTOPSI
Husnah M. Autopsi. 11 Nov 2013. [dikutip
05
Sep
2013].
Diunduh
dari:
http://www.scribd.com/doc/183193013/sgd-3autopsi-docx#download
Kristanto E, Winardi T. Kematian
Mendadak. 05 Sep 2010. [dikutip 12 Feb
2014].
Diunduh
dari:
http://www.scribd.com/doc/36945361/KEMA
TIAN-MENDADAK
Hermansyah,
Citrakesumasari,
Aminuddin. Aktifitas fisik dan kesehatan
mental terhadap kejadian penyakit jantung
koroner pada pasien rawat jalan di RSUP. Dr.
Wahidin sudirohusodo dan RSUD Labuang
Baji Makassar. Feb 2012. [dikutip 06 Sep
2013].
Diunduh
dari:
http://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/arti
cle/download/424/366
Singh S. Kematian Mendadak. Medan:
Kedokteran Forensik FK USU. 2013. [dikutip
12
Feb
2014].
Available
at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
9/38686/5/Chapter%20I.pdf
Rahmawati MLA. Hubungan antara usia
dengan prevalensi dugaan mati mendadak.
[skripsi] . Surakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret. 2010. [dikutip 12
Feb
2014].
Available
at:
http://eprints.uns.ac.id/139/1/1669203092010
09341.pdf
Ardiansyah M. Medikal Bedah Untuk
Mahasiswa. Edisi Pertama. Jogjakarta: DIVA
Press (Anggota IKAPI). 2012. h. 11.