Sie sind auf Seite 1von 4

NAMA : LISTYA NORMALITA

1. Pasien datang dengan keluhan luka bernanah pada kaki kanan dan kesulitan berjalan.
Pasien mengidap DM tipe 2 sejak 20 tahun yll. Ketika dokter mengeksplorasi
masalah-masalah lain yang ada pada pasien ditemukan depresi karena kesulitan
berjalan yang dialami. Apakah prinsip2 pelayanan yang dilakukan dokter tersebut?
a Pelayanan Holistik
b Pelayanan Komprehensif
c Pelayanan Kolaborasi
d Pelayanan Kontinyu
e Pelayanan Komunikatif
2. Wanita, 50 tahun datang ke dokter untuk memeriksa gula darah. GDS 500. Pasien
terkejut dan sedih. Dokter memahami pasien dan berusaha menenangkan. Pelayanan
apa yang diberikan dokter?
a. Pelayanan komprehensif
b. Pelayanan berkesinambungan
c. Pelayanan holistic
d. Pelayanan komunikatif
e. Pelayanan terkoordinasi
3. Wanita 55 tahun, GDS 500 mg/dl. Pasien terkejut dan dokter berusaha menenangkan.
Pelayanan apa yang diberikan dokter?
a. Pelayanan komprehensif
b. Pelayanan koordinatif
c. Pelayanan kontinyu
d. Pelayanan komunikatif
e. Pelayanan holistic
4. Pasien wanita datang didiagnosa ca mammae. Pasien merasa sedih, kemudian dokter
menghibur pasien tersebut. Yg dilakukan dokter termasuk?
a. Pelayanan Komprehensif
b. Pelayanan Holistic
c. Pelayanan Kontinyu
d. Pelayanan Terpadu
e. Pelayanan Berkesinambungan
5. Wanita datang dengan DM gangren. Dokter meminta bantuan perawat untuk merawat
luka. yg dilakukan dokter trmsk?
a. Pelayanan Holistic
b. Pelayanan Kolaboratif

c. Pelayanan Koordinatif
d. Pelayanan Kontinyu
e. Pelayanan Berkesinambungan
6. Pasien wanita dengan control hipertensi. Pasien memiliki kekhawatiran akan
penyakitnya. Selain melakukan pemeriksaan dan memberi obat, dokter menanyakan
apa kekhawatran pasien. Apa yang sedang dilakukan dokter?
a. Penanganan holistic
b. Penanganan komprehensif
c. Pelayanan Kontinyu
d. Pelayanan Terpadu
e. Pelayanan Berkesinambungan
PEMBAHASAN
a. Pelayanan menyeluruh (holistic) : dilaksanakan pelayanan kesehatan yang meliputi
semua aspek kehidupan PJPK : Pasien manusia seutuhnya = bio-priko-sosial-spiritual.
Artinya kita memandang pasien tidak hanyadari sisi biologis saja tetapi juga dari sisi
sosial dan psikologisnya. Oleh sebab itu, seorang dokter keluarga memandang pasiennya
secara keseluruhan, dalam konteks memperhatikan keseluruhan kebutuhan mereka.
b. Pelayanan paripurna (comprehensive) : Pelayanan paripurna (komprehensif) :
tersedianya semua langkah-langkah pelayanan kesehatan :
- promotif (peningkatan dan pembinaan)
- preventif (pencegahan dan perlindungan khusus)
- kuratif (deteksi dini dan tindakan segera)
- pencegahan cacat lebih lanjut (terapi, konsultasi, dan rujukan)
- rehabilitative (pemulihan, pengendalian, evaluasi)
Memberikan pelayanan secara paripurna berarti melakukan pemeriksaan secara
keseluruhan dengan menimbang rasionalitas dan mafaatnya bagi pasien. Sebagai contoh
misalnya, seorang yang sakit kepala, pada awalnya mungkin saja hanya diberi
parasetamol atau analgetik lainnya. Jika sakit kepala berulang-ulang, harus digali sejauh
mungkin berbagai kemungkinan penyebabnya, dan bila dipandang perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyebabnya. Tentu saja, rujukan
harus dilakukan jika memang diperlukan, sekalipun pasien ybs tidak memintanya. Selain
itu, ancangan holistik harus dilakukan juga agar terasa lebih manusiawi. Dokter keluarga
lebih mempertimbangkan siapa yang sakit daripada sekedar penyakit yang disandang.
c. Pelayanan kolaborasi (coordinated) : Dokter keluarga itu seperti orkestrator pelayanan
kesehatan bagi pasiennya, yang mengkoordinasi-kan semua pelayanan kesehatan yg
dibutuhkan pasien seperti para dokter spesialis, dan pelayanan kesehatan lain diluar
praktek dokter keluarga. Dokter keluarga bertanggung jawab dan menjadi guide bagi
pasiennya. Koordinasi ini dilakukan ketika pasien memerlukan beberapa konsultasi
spesialistis atau pemeriksaan penunjang dalam waktu yang bersamaan. Selain itu
koordinasi pun dilakukan dengan keluarga dan lingkungannya guna meningkatkan
efisiensi pengobatan. Pelayanan kolaboratif artinya bekerja sama juga dengan berbagai
pihak yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, guna mengefektifkan dan

mengefisienkan pelayanan. Misalnya, bekerjasama dengan labotarotium untuk memantau


pasien dengan dugaan DHF tetapi belum perlu dirawat. Untuk kasus seperti ini pihak
laboratorium diminta untuk memantau perubahan indikator perkembangan penyakit dan
segera melaporkan hasilnya sehinga pasien dapat istirahat di rumah tanpa bolak-balik ke
klinik. Dokter keluarga bukan hanya mempertimbangkan segi medis tetapi juga ekonomi,
sosial dan budaya sehingga sering perlu melibatkan atau kerjasama dengan berbagai
pihak.
d. Pelayanan kontinyu / Pelayanan berkesinambungan (sustainable) :
Adalah pelayanan kesehatan dimana satu dokter bertemu pasiennya dalam keadaan sakit
maupun keadaan sehat, dan mengikuti perjalanan penyakit dari pasiennya hingga ia
sembuh. Dengan pelayanan yang berkesinambungan akan terbentuk hubungan yang
didasari kepercayaan terhadap dokternya, dan perjalanan waktu akan membentuk
kepercayaan ini.
e. Pelayanan komunikatif : tidak termasuk dalam jenis pelayanan dokter keluarga.
7. Di suatu daerah terdapat wabah DBD. Dokter akan melakukan penyuluhan tentang
penyakit DB dan pencegahannya melalui dokter. Peran dokter tersebut sesuai dengan
5 stars doctor adalah:
a) Care provider
b) Communicator
c) Decision maker
d) Manager
e) Community leader
PEMBAHASAN
1. Care Provider.
Dalam memberikan pelayanan medis, seorang dokter hendaknya:
Memperlakukan pasien secara holistic memandang Individu sebagai bagian
integral dari keluarga dan komunitas.
Memberikan pelayanan yang bermutu, menyeluruh, berkelanjutan dan manusiawi.
Dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya.
2. Decision Maker.
Seorang dokter diharapkan memiliki:
Kemampuan memilih teknologi.
Penerapan teknologi penunjang secara etik.
Cost Effectiveness
3. Communicator.
Seorang dokter, dimanapun ia berada dan bertugas, hendaknya:
Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.
Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif.

Mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat tetap sehat.

4. Community Leader.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya:
Dapat menempatkan dirinya sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat.
Mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5. Manajer.
Dalam hal manajerial, seorang dokter hendaknya:
Mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu dan organisasi di luar dan
di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pasien dan komunitas.
Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.

Das könnte Ihnen auch gefallen