Sie sind auf Seite 1von 7

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi
Pitirosporum folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel polisebasea

yang disebabkan oleh spesies pitirosporum, berupa papul (Penonjolan kulit yang
solid dengan diameter < 0,5 cm) dan pustul folikular, yang biasanya gatal dan
terutama berlokasi dibatang tubuh, leher dan lengan bagian atas3.
Pityrosporum folliculitis adalah suatu kondisi kulit yang berkembang karena
jamur dalam folikel rambut dan menyebabkan pruritus (gatal) yang papulopustules,
dengan bentuk menyerupai jerawat hanya saja pada pityrosporum folliculitis
papulnya berwarna lebih merah terang. Pustula ini terbentuk dari pertumbuhan
berlebih dari jamur penyebabnya3.
2.2

Epidemiologi3
Di Amerika Serikat, organisme Malassezia dapat ditemukan pada kulit dalam

75-98% dari orang sehat. Organisme ini merupakan bagian dari flora kulit normal dari
banyak individu yang tidak memiliki tanda-tanda atau gejala dari folikulitis atau
penyakit lainnya. Kolonisasi oleh M furfur dimulai segera setelah lahir, dan kehadiran
puncak ragi terjadi pada akhir masa remaja dan kehidupan dewasa muda, bertepatan
dengan meningkatnya aktivitas kelenjar sebasea dan konsentrasi lipid di kulit.
P ovale hadir pada 90-100% dari permukaan kulit yang sehat; jumlah yang
lebih dari ragi yang hadir pada dada dan punggung. Iklim tertentu mempengaruhi
persentase orang dengan P ovale dan jumlah orang dengan Pityrosporum folliculitis.
Masyarakat yang tinggal di iklim hangat dan lembab memiliki insiden yang
lebih tinggi dari Pityrosporum folikulitis. Salah satu klinik di Filipina mencatat bahwa
16% dari semua kunjungan pasien adalah kasus Pityrosporum folikulitis.[6]
Sebuah laporan 2008 dari China menyebutkan bahwa 1,5% dari semua pasien
dermatologi didiagnosis dengan Pityrosporum folliculitis, sebagian besar dari mereka
laki-laki setengah baya.

Laporan Pityrosporum folliculitis bervariasi rasio laki-perempuan 1:1. Dalam


literatur, konsensus adalah bahwa rasio laki-laki dan perempuan 1,5:1. Pityrosporum
folliculitis sering terjadi pada anak muda dan orang dewasa muda dan setengah baya
Pityrosporum folliculitis paling sering terjadi pada mereka yang berusia 13-45 tahun.
Kondisi ini biasanya terbentuk pada bagian atas dada dan punggung, kadangkadang dapat mempengaruhi daerah lain termasuk wajah, leher, lengan atas dan
wajah. Jamur ini biasanya ditemukan pada kulit dan tidak menimbulkan masalah.
Namun, bila dibiarkan jamur ini tumbuh tidak terkendali, kondisi seperti
Pityrosporum folliculitis dapat berkembang. Karena tampaknya mirip dengan jerawat,
kadang-kadang tidak dirawat dengan benar.
Masyarakat yang tinggal di iklim hangat dan lembab memiliki insiden yang
lebih tinggi mengalami Pityrosporum folliculitis

2.3

Etiologi
Jamur penyebab adalah spesies pityrosporum yang identik dengan malassezia

furfur, penyebab pitiriasis versikolor atau panu. M furfur (yaitu, P ovale dan P
orbiculare) adalah lipofilik, saprofit, tunas, unipolar, dimorfik, gram-positif,
berdinding ganda, berbentuk lonjong-bulat . M furfur adalah bagian dari flora kulit
normal5.
Spesies ini sekarang disebut sebagai malassezia setelah ditemukan 7 spesies,
sehingga penyakit yang disebabkan oleh jamur ini atau dihubungkannya yang dahulu
dinamai pitirosporosis sekarang disebut malaseziosis.
Jamur penyebab yang sekarang disebut sebagai Malassezia khususnya
Malassezia furfur, adalah agen patogen pada Pityrosporum folliculitis. M furfur juga
dikaitkan dengan penyakit kulit lainnya, termasuk dermatitis seboroik, folikulitis,
pityriasis versicolor, dan dermatitis atopik.
2. 4

Patofisiologi3
Dalam Pityrosporum folikulitis, organisme hadir dalam ostium dan tengah

dan yang mendalam segmen dari folikel rambut.

Penyumbatan folikel diikuti oleh pertumbuhan berlebih dari ragi yang tumbuh
subur di lingkungan sebaceous diyakini menjadi etiologi. Malassezia membutuhkan
asam lemak bebas untuk bertahan hidup. Biasanya, mereka ditemukan dalam stratum
korneum dan folliculi pilar di daerah dengan peningkatan aktivitas kelenjar sebaceous
seperti dada dan punggung. Menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas
dan menciptakan rantai panjang dan asam lemak rantai sedang dari asam lemak
bebas. Hasilnya adalah sel mediasi merespon dan mengaktivasi jalur komplemen
alternatif, yang menyebabkan peradangan.
2.5

Faktor Predisposisi
2.5.6

Faktor eksternal

Jamur penyebab pityrosporum folliculitis atau malasezia


folikulitis cenderung tumbuh terlalu cepat di tempat yang
panas, lembab, dan lingkungan yang berkeringat.

Pemakaian pakian yang ketat sehingga menyebabkan timbul


keringat

Tabir surya dan pelembab berminyak dapat menutup jalan


folikel.

2.5.6

2.5.7

2.6.7

Faktor Host atau individu

Kulit berminyak (diprovokasi oleh pengaruh hormonal)

Kegemukan

Kehamilan

Stres atau kelelahan

Penyakit Sistemik, termasuk:

Diabetes mellitus

Defisiensi imun

Obat-obatan, seperti:
Antibiotik oral spektrum luas (sering diresepkan untuk jerawat),

antibiotik ini akan menekan bakteri kulit, bakteri yang tertekan ini malahan
memungkinkan jamur untuk berkembang biak.
Steroid Oral seperti prednisone ( jerawat steroid), penggunaan steroid
akan menyebabkan imun menurun yang berakibat mudahnya terinfeksi jamur

2.6

Gambaran Klinis
Mallassezia folikulitis atau pitirosporum folliculitis memberikan keluhan

gatal pada tempat predeleksi, klinis morfologi terlihat papul dan pustul
perifolikuler, berukuran diameter 2-3mm, dengan peradangan minimal.
Bentuknya menyerupai jerawat, karena gatal maka akan timbul juga erupsi
papular. Tempat predeleksinya yaitu dada, punggung dan lengan atas,.
Kadang-kadang terdapat di leher dan jarang dimuka. Sering salah diagnose
dan didiagnosa sebagai jerawat2,3,4 .

2.7

Diagnosa
Diagnosis Pitirosporum folikulitis didasarkan pada :

Lesi kronis, eritematosa, papula dan pustula, yang terjadi


dalam pola folikel, dan dirasakan gatal.

ditemukan di punggung, dada, lengan atas, dan, terkadang


leher.

2.8

serta jarang hadir pada wajah

2,3,4

Anamnesa
Pasien biasanya datang dengan keluhan bila didapatkan timbulnya

bintil-bintil yang dirasakan gatal. Gatal dirasakan lebih pada saat berkeringat.
2.9

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik biasanya didapatkan papul yang eritematous,

biasaya ditemukan ditemukan di punggung, dada, lengan atas, dan terkadang


leher.
2.10

Pemeriksaan Penunjang
a) Lampu Wood
Di bawah lampu Wood, fluoresensi biru terang atau
putih yang diamati pada folikel di lokasi lesi.

b) Diagnosa dengan biopsi juga dapat dilakukan, yang kemudian


seperti penyakit jamur umumnya di gunakan KOH 10% 5.
Gambaran Histologis:
Dilatasi folikel rambut dengan sumbatan keratin mengandung
spora jamur Intra-dan perifollicular inflamasi infiltrat terdiri dari
neutrofil, limfosit dan histiosit Intra-dan perifollicular.
2.11

Diagnosa Banding
Diagnosa banding atau penyakit yang mirip, meliputi:

Acne vulgaris

Acne Steroid

POF
Batasan :

Acne vulgaris
Batasan :

Acne steroid
Batasan :

Penyakit kronis pada

Penyakit kronis pada

Reaksi peradangan dari

folikel pilosebasea

folikel pilosubasea yang

obat-obatan

umumnya terjadi pada

kortikosteroid terutama

masa remaja dan dapat

pada remaja dan orang

Etiologi :

sembuh sendiri
Etiologi :

dewasa.
Etiologi :

Jamur spesies

- Perubahan pola

pytyrosporum

keratinasi dalam
folikel
- Peningkatan

- Riwayat

golongan

penggunaan

obat-obatan
kortikosteroid.

komedogenik karna
meningkatnya
produksi sebum
- Peningkatan jumlah
flora folikel
Subjektive:
- Bintik-bintik merah

Dll
Subjektive:
- gatal dan nyeri tekan

Subjektive:
- Keluhan jerawat di
7

,gatal pada tempat

tempat predileksi pada

punggung sejak

predileksi (pada dada,

wajah, dada dan

mengkonsumsi obat-

punggung dan lengan

punggung

atas)

obatan
- Jerawat terkadang bisa
mengeluarkan nanah
- Dirasakan gatal atau

Objektive :
- Papul dan pustul
perifolikular
- Diameter 2-3 mm
- Terdapat peradangan
minimal

Objektive :
- Lesi utama komedo
- Jika beradang disertai
papula, pustule,
nodula dan kista
Bila pecah dapat
mengeluarkan pus

panas
Objektive :
- Terdapat fplikel-folikel
yang sangat kecil
berbatas tegas
- Terdapat peradangan
- Perkembangannya
menunjukkan
penyebaran ( menjauhi
sumbu tubuh ) yang
menonjol diantara

Assessment :

Assessment :

folikel-folikel.
Assessment :

Pitirosporum ovale

Acne Vulgaris

Acne Steroid

folikulitis
Planning :

Planning :

Planning :

- Ketokonazole
2200mg selama 2-4
minggu
- Miconazole cream
untuk topikal
- Edukasi untuk
menjaga kebersihan

- Menghindari faktor-

- Menghindari

faktor yang dapat

obatan steroid
- Ketokonazole

menyebabkan
- Dosisiklin 2100 mg
- Topikal gentamicyne
cream

obat-

2x200mg/hari
- Doxycyclin 2x100 mg /
hari
- Antihistamin jika gqtal
- Antibiotik jika ada
infeksi

2.12

Penatalaksanaan5

Pengobatan dilakukan dengan mengunakan obat antijamur atau anti


mikotik oral, misalnya :

Ketokonazol 200 mg selama 2-4 minggu, Dosis anak 3,3-6,6


mg/kgBB/hari.

Itrakonazol 200 mg sehari selama 1 minggu

Pengobatan dengan anti jamur topikal biasanya kurang efektif,


walaupun dapat menolong :

Miconazole 2%

Ketokonazole 2%

Untuk keluhan penyerta yaitu gatal, dapat ditambahkan antihistamin

Das könnte Ihnen auch gefallen