Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Fly over Amplas menggunakan Precast Concrete U ( PCU ) sebagai gridernya yang
terdiri dari balok beton (concrete) segmental pre-cast, yang menggunakan system konstruksi
beton prategang. Dengan menggunakan beton prategang, gridernya dapat didesain dengan
efektif dan efisien juga ekonomis namun mampu menanggung beban yang telah
direncanakan. Penggunaan beton bertulang biasa akan menyebabkan dimensi beton dan baja
tulangan grider sangat besar, yang mengakibatkan konstruksi tersebut tidak efektif lagi,
efisien dan ekonomis. Proyek ini merupakan proyek pertama di Medan yang menggunakan U
Grider sebagai balok/beam.
Lingkup pekerjaan pada FO Amplas hingga saat ini telah mencapai pekerjaan super
struktur yaitu PCU GRIDER. Pekerjaan Erection PCU Grider merupakan pekerjaan untuk
menempatkan balok balok U Grider ke Pier Head. Namun sebelum dilakukannya erection
grider, pekerjaan penting yang harus dilakukan pada grider adalah proses Stressing. Stressing
Grider adalah proses penarikan kabel tendon yang ada dalam grider untuk menjadikan grider
sebagai beton prategang. Pemberian tegangan pada kabel Tendon ( Stressing ) dapat
dilakukan dengan dua system, Pre-tensioning dan Post-tensioning.
Pre-tensioning adalah prinsip cara penegangan dengan tendon ditegangkan dengan
alat pembantu sebelum tendon dicor atau sebelum beton mengeras dan gaya prategang
dipertahankan sampai beton cukup keras. Post-tensioning adalah prinsip cara penegangan
dengan kondisi beton yang telah terlebih dahulu dicor dan dibiarkan mengeras sebelum
diberi gaya prategangan, dan sistem inilah yang digunakan dalam proses stressing U girder
pada proyek pembangunan FO Amplas.
Penggunaan system Post-tensioning dipilih karena pertimbangan :
1. Keterbatasan lahan di proyek FO Amplas untuk menjadi lokasi pencetakan grider.
2. Dibutuhkan bentuk tendon yang melengkung. Pengerjaan stressing dengan cara pretension akan sulit untuk membentuk tendon yang melengkung.
3. Dengan panjang grider 37,9 m , penggunaan system pre-tension akan mahal dalam hal
begisting.
4. Kemudahan pelaksanaan.
Metode kerja stressing grider post-tensioning mengutamakan baja dalam posisi seperti
profil yang telah ditentukan, lalu dicor dalam beton (grouting), lekatan dihindarkan dengan
menyelubungi baja dengan membuat saluran/pipa untuk instalasi kabel. Post-tensioning
terdiri atas dua cara, sistem single dan double. Sistem single adalah sistem stressing kabel
strand dengan hanya menarik salah satu ujung kabel strand saja. Sedang sistem double
adalah sistem penarikan kabel strand dengan mearik kedua ujung kabel.
Tahapan pekerjaan yang harus diselesaikan hingga mencapai pekerjaan pengangkatan grider (
erection ) adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan prategang Grider
8. Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel
merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk
mencegah terjadinya retak/pecah pada saat stressing.
9. Menyambut duct ke casting dengan menggunakan masking tape / cloctch tape.
Masking tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
10. Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.
11. Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress
dan kelengkapan aksesorisnya.
Material Prestressing
1. Strand
Beberapa Steel wire yang disatukan secara spiral menjadi satuan kabel
strand.
2. Duct
Pembungkus strand dengan bahan dasar galvanized zinc yang
dibentuk berupa pipa berulir
: 20 T
2
:4.248 mm
: 3.016 mm
Weight
Stroke
: 17 Kg
: 300 mm
2
: 9.750 mm
Weight
Stroke
: 140 kg
: 160 mm
tidak
ok
Spesifikasi Gambar Kerja
tidak
Material
Pabrikasi strand
Instalasi strand
Install hook
Pengecoran
tidak
Gambar 11 : Diagram
Alur Kerja stressing
Stressing
Stressing jack dipasang dan dirapatkan kea rah casting sehingga posisi
casting , anchor head dan stressing head rapat
Csc