Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
Desi Putri Hermawati
201210300511059
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Masalah Utama
PENYAKIT TROFOBLAS GANAS (PTG)
II. Definisi
Penyakit trofoblas gestasional merupakan suatu kelainan berupa proliferasi sel
trofoblas yang abnormal selama kehamilan yang melipui mola hidatidosa komplit maupun
parsial, mola invasif, koriokarsinoma dan placental site trophoblastic tumor. Sekitar 10 %
kasus penyakit trofoblas gestational berkembang menjadi proses keganasan (penyakit
trofoblas ganas) yang memerlukan tatalaksana lebih lanjut. Penyakit Trofoblas Ganas (PTG)
meliputi mola invasif, koriokarsinoma dan placental site trophoblastic tumor.1,2 Penyakit
trofoblas ganas (PTG) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari sito dan sinsiotrofobals
yang menginvasi miometrium, merusak jaringan disekitarnya dan pembuluh darah sehingga
menyebabkan perdarahan
PTG dapat didahului oleh proses fertilisasi (molahidatidosa, kehamilan biasa abortus,
dan kehamilan ektopik) bahkan dapat merupakan produk langsung dari hasil konsepsi atau
yang bukan didahului oleh suatu kehamilan. PTG yang didahului proses pembuahan sel telur
digolongkan sebagai khoriokarsinoma dengan kehamilan (gestational choriocarcinoma)
sedangkan yang tidak didahului pembuahan sel telur dikenal sebagai koriokarsinoma tanpa
kehamilan (non gestational choriocarcinoma) yakni yang berasal dari tumor sel germinal
pada ovarium.
III.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini sering terjadi pada usia 14-49 tahun dengan rata-rata 31,2 tahun. Risiko
terjadinya PTG yang nonmetastase 75% didahului oleh molahidatidosa dan sisanya oleh
abortus, kehamilan ektopik atau kehamilan aterm. Risiko terjadinya PTG yang metastase
50% didahului oleh molahidatidosa, 25% oleh abortus, 22% oleh kehamilan aterm dan 3%
oleh kehamilan ektopik.
Pada jenis invasif mola 12,5% berasal dari mola komplit dan 1,5% berasal dari mola
parsial. Pada koriokarsinoma 1,7% berasal dari mola komplit dan 0,2% dari mola parsial,
koriokarsinoma setelah kehamilan normal lebih sering terjadi dibandingkan mola invasif.
IV.
(PLAP).
Kebanyakan
hormon-hormon
tersebut
dihasilkan
oleh
Menurut Reynolds, kematian disebabkan kekurangan gizi berupa asam folik dan
histidine pada kehamilan hari ke 13 dan 21, menyebabkan gangguan angiogenesis.
2. Teori Neoplasma, dari Park
Sel-sel tropoblas yang abnormal mempunyai fungsi yang abnormal pula, dimana
resorpsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung,
menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.
VI.
KLASIFIKASI
Penyakit trofoblas ganas dibedakan atas 2, yaitu:
1. Penyakit trofoblas ganas non-metastatik
A. Mola invasif (korioadenoma destruens)
B. Placental site trophoblastic tumor
2. Penyakit trofoblas ganas metastatik
MOLA INVASIF
Ditemukan sekitar 15% sesudah pengeluaran mola dan lebih rendah pada pasca
kehamilan normal. Gejala-gejala klinis yang dapat ditemukan ialah:
Perdarahan vaginal yang tidak teratur
Adanya kista teka lutein
Subinvolusi uterus atau pembesaran asimetris
Sel-sel tumor trofoblas dapat menyebabkan perforasi miometrium sehingga terjadi
perdarahan intraperitoneal
Infeksi tumor yang nekrosis dapat menyebabkan sekret purulen dan nyeri pelvis akut.
Ditemukan sekitar 4% sesudah pengeluaran mola dan lebih rendah pada pasca
kehamilan normal. Gejala-gejala klinis yang dapat ditemukan ialah:
Gabungan perdarahan spontan & fokus metastasis
Paru-paru
SSP
Gestasional koriokarsinoma adalah karsinoma yang terjadi dari sel-sel trofoblas dengan
melibatkan sitotrofoblas dan sinsiotrofoblas. Hal ini biasa terjadi dari hasil konsepsi yang
berakhir dengan lahir hidup, lahir mati (still birth), abortus, kehamilan ektopik,
molahidatidosa atau mungkin juga oleh sebab yang tidak diketahui.
b.
Non gestasional koriokarsinoma adalah suatu tumor ganas trofoblas yang terjadi tanpa
didahului oleh suatu fertilisasi, tetapi berasal dari germ sel ovarium. Brewer mengatakan
bahwa non gestasional koriokarsinoma juga dapat merupakan bagian teratoma. Oleh
International Union Against cancer (IUCR) diadakan klasifikasi sederhana dari penyakit
trofoblas, yang mempunyai keuntungan bahwa angka yang diperoleh dari berbagai negara di
dunia dapat dibandingkan.
Klasifikasi itu adalah:
1. Ada hubungan dengan kehamilan
2. Tidak ada hubungan dengan kehamilan
a. Diagnosis Klinik
Non metastasis
Metastasis
- Lokal (pelvis)
- Di luar pelvis
b. Diagnosis histologi
c. Diagnosis morfologi
Molahidatidosa
- invasif
- non invasif
Koriokarsinoma
Adalah PTG yang disgnosis morfologinya tidak ada, baik dari autopsi, operasi atau
kerokan, akan tetapi diagnosis dibuat dengan cara-cara lain (hormonologik).
Klasifikasi non gestational trophoblastic disease asal dan perkembangan dari germ cell
tumor ini banyak mengandung pertentangan, akan tetapi pendapat yang banyak dianut aalah
seperti yang dianjurkan Tailum:
1. Germ cell: Seminoma, Dysgerminoma, Tumor of potensial cells
2. Extra embryonal carcinoma
3. Extra embryonal structure
4. Embryonal carcinoma
5. Embrionic ectoderm, mesoderm, endoderm
6. Endodermal sinus tumor: choriocarcinoma, teratoma.3
Terdapat tiga sistem klasifikasi untuk menentukan stadium dan prognosis pasien
dengan PTG. FIGO (The International Federation of Gynecologist and Obstetricians)
membagi stadium pasien berdasarkan penyebaran penyakit dan faktor risiko klinik (Tabel 1),
WHO mentabulasi skor total berdasarkan faktor risiko individual dalam menentukan skor
indeks prognosis (Tabel 2) sedangkan klasifikasi menurut Hammond membagi PTG atas
yang bermetastasis atau tidak (Tabel 3).1,6,7,8,9,10
Tabel 1. Stadium PTG berdasarkan FIGO 2000
Stadium
Keterangan
II
III
IV
Pasien
yang
keterlibatan
mengalami
otak,
penyakit
lanjut
dengan
ginjal,
atau
saluran
hati,
gastrointestinal.
Masuk dalam kategori risiko-paling tinggi,oleh karena
sebagian besar resisten terhadap kemoterapi.
Pada banyak kasus penyakit timbul setelah kehamilan
non-mola
dan
memiliki
gambaran
histologik
koriokarsinoma.
0
39
Mola
<4
1
>39
Abortus
4-6
2
aterm
7-12
4
>12
< 1.000
1000-
>10.000-
>
10.000
100.000
100.000
3-5
>5
(cm)
Letak metastasis
Paru,vagina
Lien,
Tr,
Otak,
0
-
ginjal
1-4
-
gatrointestinal
4-8
Regimen
hati
>8
2
atau
tunggal
lebih
Jumlah metastasis
Riwayat gagal kemoterapi
Penilaian:
= risiko rendah
5-7
= risiko sedang
= risiko tinggi
Kriteria
Tidak ditemukan metastasis
Terdapat metastasis ekstrauterin
a. Prognosis baik
Prognosis buruk
VII.
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis penyakit trofoblas ganas secara klinis ditegakkan berdasarkan:
a. Anamnesis.
Perdarahan yang terus menerus setelah evakuasi mola atau kehamilan sebelumnya
Bila terjadi perforasi uterus, ditemukan adanya keluhan nyeri perut
Bila ada lesi metastasis, maka dapat ditemukan gejala hemptoe, sakit kepala, kejang, dan
hemiplegia.
b. Pemeriksaan fisis
Bila ada metastasis di hati maka dapat ditemukan gangguan fungsi hati
a.
Methotrexate (MTX): dosis 10-20 mg/m IV/IM tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2-3 minggu,
jika dalam 2 minggu tidak ada tanda-tanda depresi sum-sum tulang/ kelainan darah (Hb,
leukosit, trombosit) maka segera diberikan seri berikutnya.
b.
Actinomycin D (ACT.D): dosis 12 g/kgBB/IV tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2-3 minggu,
jika tidak ada depresi sum-sum tulang. Kemoterapi diberikan sampai kadar hCG dalam
darah menjadi normal, kemudian dilanjutkan 1-2 seri.
Jika kadar hCG meningkat atau menetap setelah pemberian sitostatika sebanyak 1 seri,
maka dianggap resisten/ tidak dilanjutkan lagi untuk seri berikutnya kemudian diganti dengan
kemoterapi kombinasi.
Penderita stadium I harus:
1. Kontrol hCG tiap minggu sampai normal tiaga minggu berturut-turut kemudian dilanjutkan
setiap bulan sampai normal 12 kali berturut-turut.
2. Menggunakan kontrasepsi selama evaluasi
Stadium II dan III
Ditentukan apakah tergolong risiko rendah, sedang atau tinggi. Jika tergolong rendah maka
diberikan kemoterapi tunggal seperti pada penderita stadium I. Bila tergolong risiko sedang atau
tinggi, maka diberikan terapi kombinasi.
Kemoterapi kombinasi tersebut adalah:
1. Untuk risiko sedang:
Kombinasi: Vincristine 1 mg/m/IV dan Cyclophosphamide 600 mg/m/IV.
Diberikan pada hari 1 dan hari ke 3 dengan interval 1 minggu, bila penekanan sum-sum
tulang sudah pulih
2. Untuk risiko tinggi
Kombinasi: Vincristine 1 mg/m/IV dan Cyclophosphamide 600 mg/m/IV.
Diberikan pada hari 1 dan hari ke-3 dengan interval 1 minggu bila penekanan sum-sum
tulang sudah pulih
Pemantauan penderita stadium II dan III sama dengan penderita stadium I
Stadium IV
Semua penderita stadium IV diberi kemoterapi kombinasi sama dengan yang tergolong
risiko tinggi.
Pemantauan penderita stadium IV berupa:
1. Pemeriksaan kadar hCG setiap sampai mencapai kadar normal 3 minggu berturut-turut.
2. Pemeriksaan kadar hCG dilanjutkan setiap bulan sampai kadar normal 24 bulan berturutturut.
Berikut ini adalah bagan penatalaksanaan medis yang harus dilakukan pada pasien
dengan penyakit trofoblas ganas:
X.
PENCEGAHAN
Pada kasus risiko tinggi bila jumlah anak yang diinginkan sudah mencukupi supaya
PROGNOSIS
Makin dini diagnosis dibuat dan makin dini pengobatan dimulai makin baik prognosisnya.
Prognosis penyakit trofoblas ganas jenis villosum lebih baik daripada jenis non villosum.
Prognosis memburuk dijumpai pada:
1. Masa laten antara mola dan timbulnya keganasan panjang
2. hCG yang tinggi
3. Pengobatan tidak sempurna
FOLLOW UP
Pasien-pasien penyakit tropoblas ganas dianjurkan mengikuti jadwal berikut. Pasien harus
adalah
pendekatan
sistematis
untuk
mengumpulkan
data
dan
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien.
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Biodata: mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang.
c. Riwayat kesehatan, yang terdiri atas:
1) Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian
seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar
dari usia kehamilan.
2) Riwayat kesehatan masa lalu
Nyeri
berhubungan
dengan
lesi
karena
metastasis.
3. Diagnosa
:kecemasan
berhubungan
dengan
perubahan
status
kesehatan.
Tujuan
:klien akan menunjukkan kecemasan berkurang/hilang.
Kriteria hasil:
- Ekspresi wajah tenang
- Klien tidak sering bertanya tentang penyakitnya.
Intervensi:
1) Kaji tingkat kecemasan klien.
Rasional: mengetahui sejauh mana kecemasan tersebut mengganggu klien.
2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Rasional: ungkapan perasaan dapat memberikan rasa lega sehingga mengurangi
kecemasan.
3) Mendengarkan keluhan klien dengan empati.
Rasional: dengan mendengarkan keluahan klien secara empati maka klien akan
merasa diperhatikan.
4) Jelaskan pada klien tentang proses penyakit dan terapi yang diberikan.
Rasional: menambah pengetahuan klien sehingga klien tahu dan mengerti
tentang penyakitnya.
5) Beri dorongan spiritual/support.
Rasional: menciptakan ketenangan batin sehingga kecemasan dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Suheimi K. Laporan kasus ginekologi onkologi. [online]. 2015 Mar 03 [cited 2008 Oct 27];
[8 screens]. Available from: URL: http://ksuheimi.blogspot.com/2008/07/laporan-kasusginekologi-onkologi.html
2. Nguyen CP, Bristow R. Gestational trophoblastic disease. In: Bankowski BJ, Hearne AE,
Lambrou NC, Fox HE, Wallach EE, editors. The Johns Hopkins manual of gynecology and
obstetrics. 2nd ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins Publishers; 2008. p. 577-89.
3. Soekimin. Penyakit tropoblas ganas. [online]. 2005 [cited 2015 Mar 03]; [6 screens].
Available from: URL: http://www.usu-repository.com/penyakit-tropoblas-ganas.pdf.
4. Hernandez E. Gestational Trophoblastic Neoplasia. [online]. 2015 Mar 03 [cited 2008 Oct
27]; [15 screens]. Available from: URL:
trophoblastic-neoplasia.html.
http://www.eMedecine.com/gestational-
5. Suheimi K. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. [online]. 2015 Mar 03
[cited
2015
Mar
03];
[8
screens].
Available
from:
URL:
http://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/penyakit-serta-kelainan-plasenta.html.
6. Penyakit tropoblas gestasional. [online]. 2008 [cited 2015 Mar 03]; [6 screens]. Available
from: URL: http://www.indocancer.com/penyakit-tropoblas-gestasional.html.
7. Rich WM. Gestational trophoblastic disease. [online]. 2008 [2015 Mar 03]; [4 screens].
Available from: URL: http://www.gyncancer.com/gest.html.
8. Barkowitz RS, Goldstein DP. Gestational trophoblastic neoplasia. In: Berek JS, Hacker NF,
editors. Practical gynecology oncology. 3nd ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins
Publishers; 2007. p. 780-810..
9. Stenchever MA, Droegenmueller W, Arthur H, Mishell DR, Herbst AL, editors.
Comprehensive gynecology. 4nd ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins Publishers;
2012. p. 1046-61..
10. Barkowitz RS, Goldstein DP. Gestational trophoblastic neoplasia. In: Berek JS, editors.
Novaks gynecology. New York: Lippincott Williams & Wilkins Publishers; 2009. p.
1536-60.
11. Budi A, Djuanna A. Penyakit tropoblas ganas. Ujung Pandang: SMF Obstetri dan
Ginekologi FKUH; 2009. p. 254-7.