Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Sistem motorik ==> mengurus pergerakan ==> rangkaian neuron dan otot :
1. Upper motor neuron (supra-nuklear)
2. Lower motor neuron (nuklear dan infra-nuklear)
3. Neuro-muscular juncton / Paut saraf-otot
4. Otot
1. UPPER MOTOR NEURON (UMN)
==> neuron yang menyalurkan impuls motorik ke lower motor neuron yang tdd sistem
piramidalis dan ekstrapiramidalis
1.1. Sistem piramidalis: sel-sel saraf motorik (dari area motorik di korteks/ area 4
Broadmann) yang terletak di girus presentralis dari lobus frontalis + akson-aksonnya
==> turun ke bawah menuju sel motorik di batang otak dan kornu anterior medula
spinalis ==> terbagi atas:
1.1.1. Traktus kortiko-bulbaris: sistem piramidalis yang bersinaps di batang otak &
via saraf-saraf kranial akan mensarafi otot-otot daerah kepala (muka, rahang,
lidah, dsb)
1.1.2. Traktus kortiko-spinalis: bersinaps di level-level tertentu medulla spinalis & via
saraf-saraf spinal akan mensarafi otot-otot badan dan ekstremitas, tdd:
1.1.2.1. Traktus kortiko-spinalis lateralis (80%) ==> menyilang garis tengah pada
decussatio pyramidalis (antara medula oblongata dan medula spinalis) lalu
bersinaps pada level-level tertentu medula spinalis
1.1.2.2. Traktus kortiko-spinalis ventralis (20%) ==> terus menurun secara
homolateral dan baru menyilang garis tengah pada level-level medula spinalis
tempatnya bersinaps, kemudian :
55% berjalan sampai daerah servikal
20% berjalan sampai daerah torakal
25% berjalan sampai darah lumbosakral
Korteks motoris (girus presentralis)
trak.kortiko-bulbar
Mesensefalon (berkumpul di bagian tengah pedunkulus serebri)
Medula oblongata
trak. kortiko-spinalis
Medula spinalis
CAB 30/01/2014
CAB 30/01/2014
1.2. Sistem ektrapiramidalis: suatu kelompok struktur gray matter yang terletak dalam
pada cerebral hemispheres dan fungsinya terutama motorik ==> terdiri atas
komponen-komponen :
1. Kortikal: area 4s, 6 dan 8
2. Striatal (basal ganglia): nukleus kaudatus, putamen, globus palidus dan talamus
==> nukleus kaudatus + putamen = korpus striatum/ neostriatum
==> putamen + globus palidus = nukleus lentikularis
3. Batang otak: nukleus subtalamikus, substansia nigra dan bagian dari formasio-retikularis
4. Serebellum
Komponen-komponen tersebut dihubungkan satu sama lain oleh akson-akson dari
masing-masing komponen sehingga membentuk lintasan yang melingkar yang dikenal
sebagai sirkuit. Oleh karena korpus striatum merupakan penerima tunggal segenap
neokorteks, maka lintasan sirkuit ini dinamakan sirkuit striatal.
CAB 30/01/2014
Data yang tiba diseluruh neokorteks seolah-olah diserahkan kepada korpus striatum / globus
palidus / talamus untuk diproses. Hasil olahan merupakan bahan feed back bagi korteks
motorik dan korteks motorik tambahan.
Sikuit Striatal Asesorik
Oleh karena komponen-komponen ekstrapiramidal lainnya menyusun sirkuit yang pada
hakekatnya mengumpani sirkuit striatal utama, maka sirkuit-sirkuit tersebut disebut sirkuit
striatal asesorik.
Sirkuit striatal asesorik terdiri dari :
1. Sirkuit striatal asesorik 1 :
menghubungkan striatum ==> globus palidus ==> talamus ==> striatum
2. Sirkuit striatal asesorik 2 :
lintasan melingkari globus palidus ==> nukleus subtalamikum ==> globus palidus
3. Sirkuit striatal asesorik 3 :
menghubungkan striatum ==> substansia nigra ==> striatum
Susunan ekstrapiramidal yang dibentuk oleh sirkuit striatal prinsipal dan asesorik itu,
terintegrasi dalam susunan saraf sensorik dan motorik, sehingga memiliki sistim input dan
output.
Sistim Input
Data dari dunia luar yang masuk dalam sirkuit striatal adalah terutama impuls non spesifik
dan impuls proprioseptif yang diterima oleh serebelum ==> data dikirim ke talamus
Sistim Output
Sistim output sirkuit striatal adalah lintasan yang menyalurkan hasil pengolahan sirkuit striatal
ke motor-neuron.
Impuls yangg telah diolah oleh sirkuit striatal ==> melalui globus palidus dan inti-inti talamik
==> dikirim ke area 4 dan 6 ==> ke nukelus ruber ==> formatio retikularis ==> ke
motoneuron
Korteks Serebri
Pada area motoris korteks serebri didapati sel-sel piramidal pada semua lapisan kecuali
pada lapisan luar (plexiform layer)
Pada lapisan ke-5 dari area motoris terdapat sel-sel piramidal besar yaitu sel Betz.
Akson-akson dari sel Betz + sel-sel piramidal yang lain ==> traktus piramidalis
Penataan somatotopik == homenkulus:
o Bagian superior-medial: mengatur ekstremitas inferior
o Bagian inferior: mengatur kepala
o Di antara superior-medial dan inferior: mengatur ekstremitas superior
CAB 30/01/2014
CAB 30/01/2014
TRAKTUS PIRAMIDALIS
TRAKTUS EKSTRAPIRAMIDAL
CAB 30/01/2014
3. NEUROMUSCULAR JUNCTION
Bila ada impuls motorik ==> ujung terminal akson terjadi proses elektrokimia
sehingga acetylcholine menjadi aktif dan timbul kontraksi otot
CAB 30/01/2014
4. OTOT
Pelaksana sistem motorik
Fungsi: berkontraksi
o Isotonis otot berkontraksi bagian tubuh dipindahkan (kerja mekanis)
o Isometris bagian tubuh tidak dipindahkan energi panas
Serabut Otot
Biasa: motor neuron
Muscle spindle ==> motor neuron
Lengkung refleks ( loop): mengatur tonus otot
motor neuron
CAB 30/01/2014
Hiperaktif
Serabut afferen
10
==> kerusakan pada salah satu bagian loop tonus berkurang atau (-)
GANGGUAN MOTORIK
Lesi pada sistem piramidalis ==> gangguan motorik
Lesi:
o Iritatif: gejala konvulsi (kerusakan di korteks) ==> kejang
o Destruktif: gejala parese/ paralise ==> kelemahan/ kelumpuhan
Lesi di korteks menimbulkan gejala destruksi + iritatif
Lesi di jalan saraf ==> gejala destruksi
Pada gangguan motorik:
o Diferensiasi: tipe UMN, tipe LMN
o Analisa topis: letak lesi berdasarkan gejala-gejalanya
Diferensiasi dengan gejala gejala gangguan motorik:
1. Tipe UMN
parese-paralise
hipertonis (spastis)
atrofi otot(-)
klonus otot dan kaki bisa (+)
gangguan refleks :
o refleks tendon
o refleks kulit
o refleks telapak kaki: strumple (normal) ==> Babinski (patologis)
2. Tipe LMN
Analisa topis:
1.
Korteks
Ada lesi iritatif terjadi kejang-kejang (konvulsi) ==> klinik: sindroma epilepsi
Iritasi korteks bisa setempat dan bisa seluruhnya
Iritasi setempat (fokal) ==> kejang fokal pada sisi kontralateral (Epilepsi Jackson)
o Iritasi fokal melalui korpus kalosum dapat menjalar ke tempat lain sehingga bisa
kejang total dan juga kematian
o Aktivitas iritatif dapat meluas kejang fokal kejang umum penurunan kesadaran
(misalnya: adanya sikatriks pada bayi yang lama lahir)
Lesi iritatif ==> iritasi korteks berlebihan ==> paralise post konvulsif (Todds paralysis
(reversible))
Lesi iritatif disebabkan oleh: sikatriks, infeksi, trauma, perlunakan, tumor dan gangguan
sirkulasi darah
CAB 30/01/2014
11
CAB 30/01/2014
12
CAB 30/01/2014
13
5. Motor neuron
kelumpuhan LMN
fasikulasi
degenerasi otot pada EMG
CAB 30/01/2014
14
6. Lesi akson
kelumpuhan LMN
fibrilasi ==> radang, kompresi, trauma dan degenerasi
contoh: neuropati
7. Neuromuscular junction
pada umumnya proses biokimia
contoh: miastenia gravis ==> kelemahan yang fluktuatif
8. Otot
kelainan otot ==> paralise
kelumpuhan tipe LMN
biasanya otot proksimal
fasikulasi (-)
familiar
EMG : amplitudo rendah (gangguan primer)
contoh: DMP, miositis, poliomiositis, miotonia, dll
PETA DERMATOM
Dermatom: daerah yang mendapat distribusi saraf sensoris (radiks dorsalis med. spinalis).
Kita menggunakan peta dermatom Foerster.
Peta dermatom dapat dipergunakan untuk menetapkan tingginya lesi pada medula spinalis.
CAB 30/01/2014
15
\
Gambar 12. Dermatom (30 pasang):
C1
: tidak ada dermatom (tidak punya dorsal root)
C2
: bagian belakang kepala, samping telinga dan leher bagian atas
C3 C4
: leher
C5 C8/T1
: ekstrimitas superior
T2 T12/L1 : toraks dan dinding abdomen
Selebihnya didapati pada ekstrimitas inferior, regio glutea dan koksigeus
CAB 30/01/2014
16