Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1.3.1
1.3.2
Tujuan umum
Agar mahasiswa memahami konsep dan proses keperawatan pada
klien dengan diabetik retinopati.
Tujuan khusus
Agar mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi definisi dari diabetik retinopati
2. Mengidentifikasi etiologi dari diabetik retinopati
3. Mengidentifikasi manifestasi klinis dari diabetik retinopati
4. Mengidentifikasi patofisiologi dari diabetik retinopati
5. Mengidentifikasi proses keperawatan dari diabetik retinopati
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pendarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasa
terletak dekat mikroaneurisma dipoles posterior.
Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina.
Soft exsudate merupakan iskemia retina.
Neovaskularisasi (pembuluh darah baru) pada retina biasanya
terletak dipermukaan jaringan.
(Dr. Rodiah Rahmawati,2007)
8) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC DAN HASIL
Oftalmoskopi
Angiografi Fluoresein (Fundal Fluoreschein Angiografi = FFA) :
dapat merekam tipe dan aktifitas retinopati.
9) PENATALAKSANAAN
1. Regulasi kadar glukosa (penanganan diabetes militus).
2. Pengobatan dengan laser (syarat : media jernih sehingga sinar
laser mampu menembus hingga retina).
3. Bila terjadi pendarahan vitreus, yang tidak memungkinkan sinar
laser menembus kornea, dilakukan tindakan operasi vitrektomi.
(Anas tamsuru,2011)
1. PENGKAJIAN
Anamnesa
Identitas pasien :
- Nama :
- Tempat/ tanggal lahir
- Umur : berusia 25 tahun mengiidap diabetes dan kira-kira
1 dari 25 orang berusia 60 tahun adalah penyandang
diabetes. Resiko berkembangnya
retinopati meningkat
setelah pubertas.
- Jenis kelamin :
- Agama :
- Pekerjaan :
Riwayat penyakit dahulu :penyakit mata pada masa lalu,
riwayat trauma,penyakit diabetes.
Riwayat penyakit sekarang :diabetic retinopati
Keluhan utama :pandangan kabur, terdapat bercak-bercak pada
area penglihatan, penurunan lapang penglihatan.
Pemeriksaan fisik
B1 : B2 : adanya perdarahan,bercak-bercak hitam pd mata
B3 :pandangan kabur, penurunan lapang penglihatan
B4 :
B5 :
B6: gelisah, ketidaknyamanan saat berativitas
Pemeriksaan penunjang
Angiografi fluoresein untuk menentukan luas penyakit.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Nanda, 2010)
Diagnosa
Data subjective
Data Objective
keperawatan
Penurunan
persepsi Pandangan tidak jelas, Ditemukan
sensori
b.d
pendarahan
penurunan
kelemahan umum
Resiko cedera
pendarahan
Kurang
pengetahuan
b.d
keterbatasan tidak
kognitif
pasien
gelisah,
tubuh
kurang
terkontrol
mengatakan pasien tampak bingung
memahami saat ditanyakan.
tentang
penyakit
yang dialami.
Kecemasan
perubahan
kesehatan;
kemungkinan
kehilangan penglihatan
RASIONAL
KEPERAWA OBJECTIVE,
KEPERAWATAN
TAN
Penurunan
OUTCOMES)
Goal:klien
persepsi
terhindar
sensori
penurunan persepsi
teman-teman
(penglihatan)
sensori
pasien
b.d
(penglihatan)
mengunjungi
penurunan
Objective:klien
ketajaman
tidak
membawa
penglihatan
mengalami
dari
keluarga
akan
dan
dapat
membantu
untuk
benda
familiar
pasien
dapat
koping
penggunaan
penurunan
ditinggal bersama
ketajaman
pasien.
2. Berikan
penglihatan
Outcomes:
Pandangan
klien
Tidak
kesehatan kepada
berhubungan pandang
koping
pekat,
bahaya
keamanan
untuk
hitam
secara
pendidikan
tentang
metode alternative
terdapat
bercak
Tidak
lebih baik
3. Menurunkan
pasien
cukup jelas
penglihatan
melakukan
terhadap
yang
lapang penglihatan.
4. Dapat
melakukan
kopng
terhadap
gangguan penglihatan
kehilangan
mengalami
penglihatan
penurunan lapang
pandang
Pendarahan
pada
retina berkurang
3. Lakukan tindakan
untuk
membantu
pasien menangani
keterbatasan
penglihatan
4. Berikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,tentang
Intoleransi
aktivitas
pasien
9
kepada 1. Tindakan
cara
dapat
tersaebut
menurunkan
kelemahan
Objective:klien
menghemat energy
umum
ketika melakukan
lemah
aktivitas
kebutuhan oksigen
2. Dapat meningkatkan
Outcomes:
Klien mengatakan
tidak
hidup
sehari-hari.
2. Ajarkan
kepada
pasien
merasa
latihan
yang
gelisah,
dapat
meningkatkan
Klien melaporkan
kekuatan
kelemahan
dan
Klien
nyaman
dalam
melakukan
aktivitass
3. Partisipasi
pasien
dalam
perencanaan
dapat
membantu
klien
4. Untuk
menurunkan
kebutuhan
3. Motivasi
aktivitas
bertahap meningkatkan
memperkuat keyakinan
ketahanan
berkurang
untuk
pasien
membantu
merencanakan
kemajuan aktivitas
4. Instruksikan dan
oksigen
membantu
meningkatkan
aktivitas.
klien
bebas 1. Ajarkan
latihan
klien 1. Tindakan yang dapat
b.d
untuk menghindari
meningkatkan tekanan
pendarahan
Objective:
tindakan
intraocular:
Mengejan,
tidak
klien
mengalami
dapat
10
yang
pendarahan
menyebabkan
Outcome:
Mengatakan gatal
berkurang.
merasa
cedera.
2. Diskusikan tentang
rasa
Tidak
aktivitas
pada mata
tidak
tubuh
terkontrol
dan
kepala
mendadak,
membungkuk
terlalu
lama.
2. Meningkatkan
kerja
pembalutan mata,.
yang diperlukan.
3. Bantu
aktivitas 3. Mencegah
gelisah.
Gerakan
sakit,
pembatasan
tegang
Perilaku
menggerakan
selama
fase
istirahat
4. Tempatkan
klien
resiko
komplikasi cedera.
menurunkan
atau
anjurkan
membatasi
pergerakan
4. Istirahat
diberikan
hanya
jam
malam
mendadak
mutlak
atau
bila
satu
ada
atau
komplikasi.
serta 5. Meningkatkan
tiba-tiba
menggerakan
kesadaran
kepala berlebihan
5. Observasi factor-
anggota
pasien,
keluarga,
pemberi asupan
terhadap cedera
Ajarkan klien 1. meningkatkan
pengetahuan
menyatakan
aktifitas perawatan
b.d
pemahaman
diri
keterbatasan
kognitif
tentang
kondisi/proses
yang
diperlukan
2. Kaji
informasi
tentang
penyakit
11
kondisi
kepatuhan klien
2. Meningkatkan
pemahaman
dan
meningkatakan
kerjasama klien
3. dapat
bereaksi
dan pengob
individu,
atan
silang/campur dengan
prognosis,
Objective: : klien
tidak akan
tipe
prosedur
3.
Informasikan 4.
klien
mengalami
keterbatasan
kognitif selama
dalam perawatan
untuk
pada
tingkat
klien
sekarang
untuk
tentang
memenuhi
penyakitnya
kebutuhan
ditanya
tentang
penyakitnya
fungsi
5. menghindari terjadinya
komplikasi
lanjut,
sebagian
sekarang.
Klien
saat
bantuan,
didasarkan
klien
bingung
kebutuhan
kmampuan
tidak
diberikan
menentukan
karena
bebas
4. Diskusikan
memahami
yang
menghindari tetes
Outcome:
Klien
obat
sehari-
hari klien
5. Beritahu
klien
dan
kadar
lebih
hipertensi
glukosa
darah
merupakan
faktor
penyebab
retinopati diabetik
untuk menghindari
faktor-faktor
pencetus
Kecemasan
Goal:klien
ansietas
b.d
bebas
rasa
dengan
perubahan
cemas
jujur.
status
Objective:klien
kemungkinan
kesehatan;
tidak
bahwa pengawasan
memberikan
kemungkinan
prubahan
dan
kehilangan
kesehatan
dapat
penglihatan
(penglihatan)
kehilangan
dari
yang
mengalami
Outcome:
status
klien
akurat
Diskusikan
pengobatan
mencegah
penglihatan
12
dan
sehubungan
ketidaktahuan/harapan
pilihan
dasar
informasi
tentang pengobatan.
2. Faktor
ini
mengungkapkan
kecemasan
tambahan.
2. Kaji
ansietas,
bekurang,
Perasaan
mempengaruhi
tingkat
derajat
pengalaman
takut
pengetahuan
melamun
mengakui
masalah
pasien
potensial
nyeri/timbulnya
berkurang,
persepsi
dan
mengekspresikan
perasaan.
siklus
dan
dapat
mempengaruhi
upaya
medic
untuk
mengontrol TIO.
3. Memberikan
kesempatan
untuk
pasien
menerima
situasi
nyata,
mengklarifikasi
salah
konsepsi
pemecahan masalah
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu pada rencana
tindakan/intervesi keperawatan yang telah ditetapkan/dibuat.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan dilakukan
untuk
menilai
apakah
masalah
13
dan
1.1 Kesimpulan
Salah satu penyebab kebutaan adalah katarak. sekitar 1,5 % dari
jumlah penduduk di Indonesia, 78 % disebabkan oleh katarak. Pandangan
mata yang kabur atau berkabut bagaikan melihat melalui kaca mata
berembun, ukuran lensa kacamata yang sering berubah, penglihatan ganda
ketika mengemudi di malam hari , merupakan gejala katarak. Tetapi di
siang hari penderita justru merasa silau karena cahaya yang masuk ke
mata terasa berlebih.
Begitu besarnya resiko masyarakat Indonesia untuk menderita katarak
memicu kita dalam
14
15